Hiks... hiks... hiks..."
"Ayah...! Bunda..!"
"Kenapa, kenapa ayah dan bunda begitu cepat pergi. Kenapa ayah dan bunda tidak mengajak Raya pergi juga, Raya sendirian sekarang hiks... hiks... hiks...!" Seorang gadis menangisi makam bunda dan ayahnya yang baru saja di makamkan siang tadi.
"Bunda... Raya di usir dari rumah kita, maafin raya bunda yang gak bisa mempertahankan rumah itu."
ingin tahu bagaimana kisah Raya selanjutnya???
Ayo lanjut baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali
Setelah semalam berhasil melewati masa kritisnya akhirnya Raya di pindahkan ke kamar rawat VVIP, walau Raya masih dalam keadaan koma tapi itu lebih baik dari pada keadaan nya yang semalam dalam keadaan kritis dan sempat berhenti detak jantung nya.
Di sebelah tempat tidur raya sudah datang, papa Wili yang Mengantikan Neo yang menjemput ketiga om Raya dan Jeslin yang pulang untuk mengambil perlengkapan Raya serta mereka akan berganti pakaian.
Sedangkan ketiga om Raya sudah sampai di bandara, saat melihat kedatangan ketiganya Neo pun berlutut di depan Ketiganya.
"Kau kenapa?" tanya Kelvin
"Kak maafkan kami yang telah lalai menjaga Soraya, kami pantas di hukum. Karena kami terlambat datang Raya jadi seperti ini" ucap Neo.
Liam dan Kean serta Kelvin sebenarnya sangat marah tapi saat di pikirkan lagi bukan salah mere karena ini bukan negara sendiri yang bisa seenaknya bertindak apa lagi untuk masuk ke dalam kampus besar seperti itu.
"Sudahlah Neo, kali ini kami memaafkan mu tapi tidak lain kali jadi berhati hati lah. Ini masih musuh kecil atau cuma remahan bagaimana jika musuh kita yang sebenarnya keluar, jadi berhati hatilah" ucap Liam
"Terima kasih kak, kami akan berusaha yang terbaik lagi untuk Soraya" ucap Neo
"Baiklah ayo antar kami ke rumah sakit, lalu dimana sampah itu berada?" tanya Kean dan Kelvin
"Mereka sudah di di tangani oleh orang orang papa angkatnya Soraya, ternyata selama ini Soraya memiliki papa angkat dan kakak yah siapa dia, jika kalian tau jangan sampai pingsan" ucap Neo
"Apa papa angkat, siapa dia berani sekali mengambil keponakan kami" tanya Liam dan Kean
"Dia adalah tuan Javier Mark Wiliam" jawab Neo yang membuat mereka shock.
"Kau jangan bercanda Neo, kau tau dia siapa kan, walau aku Tidka tau wajahnya seperti apa, tapi aku tau nama nya sangat terkenal" ucap Liam
"Aku tidak bohong kak, tuan Javier sendiri yang bilang dan dia juga telah mewariskan semua aset dan perusahaan miliknya atas nama Soraya Mayasari Wiliam, tuan jame bilang Soraya adalah pewaris sah milik ya dan siapa pun Yang menganggu Raya tamat seperti mereka kemarin aku lihat beritanya semua habis tidak tersisa" ucap Neo menceritakan semuanya sedangkan ketiga om dari Raya saling pandang dan Shock
"Oh iya tuan Javier meminta waktu untuk bertemu kalian kak saat kalian datang, saat ini beliau ada di ruangan Raya" ucap Neo
"Kak Liam coba cubit aku tapi jangan sakit ya" ucap Kean
"Plak..." pukul Liam pada tangan Kean
"Aduhhh....Ssss... sakit kak, Jan sudah di bilang Jang sampai sakit" ucap Kean
"Dasar kau dokter bodoh" ucap Liam
"Ohya kak aku lupa, saat melihat keadaan Raya jangan shock ya dan saat ini Raya dalam keadaan koma" ucap Neo lagi.
"Apaaaaa...!!! Koma, apa sangat serius Neo, ada apa sebenarnya" tanya Kelvin
Akhirnya Neo menceritakan semua keadaan Raya Daria awal hingga saat ini dan itu membuat mereka sangat sedih.
"Cepat Neo aku ingin tau bagaimana keadaan Raya" ucap Liam dingin
mobil pun melaju kencang di jalan raya.
Setelah Beberapa saat kemudian akhirnya mobil itu pun sampai di rumah sakit. Liam, Kean dan Kelvin pun masuk kerumah sakit dengan cepat karena sudah di beri tau Neo dimana ruangannya.
Saat membuka pintu ruangan Soraya, mereka bertiga melihat Soraya yang masih menggunakan selang infus dan alat bantu pernafasan. Dan di sisi Raya ada seorang pria paru baya yang sedang menggenggam tangan Soraya dengan Sayang.
Sedangkan papa Wiliam yang mendengar suara pintu terbuka pun menoleh saat melihat ketiga pria tampan itu ia pun mengerti, jika mereka adalah om dari Putrinya.
Liam dan Kelvin serta Kean yang bisa melihat dengan jelas wajah pria yang ada di dekat keponakan nya pun kaget,
"JAMAWI..!!!"seru mereka bertiga kaget. Sedangkan papa Wili yang mendengar nama itu pun Shock karena nama itu hanya satu orang yang sangat suka memanggil namanya dengan nama itu, walau awalnya sangat geli tapi lama lama ia merindukan nama itu di sebut, dan itu sudah 25 tahun lamannya.
"Bagaimana kalian tau nama itu?" tanya Papa Wili dengan serius
"Jadi benar anda Jamawi" ucap Liam dan kean serta Kelvin.
"Iya itu nama yang sering di sebutkan oleh seseorang" ucap papa Wili
"Ovi" ucap ketiganya lagi. Dan itu membuat papa Wili bertambah yakin.
"Benar diamana dia dan bagaimana kalian tau?" ucap papa Wili tidak sabar.
"Nanti akan kami ceritakan, biarkan kami melihat keponakan kami dulu " ucap Liam
"Baiklah dan tolong jelaskan semua nanti" ucap Papa Wili Javier Mark Wiliam
"Baik karena ada yang harus kami katakan juga pada anda" ucap Liam lalu mendekati raya saat melihat dengan jelas wajah Raya yang bengkak membuat mereka shock dan mengeluarkan air mata.
Bagaimana tidak wajah yang biasa terlihat cantik dan manis serta lucu saat ini terlihat sangat mengerikan karena bengkak.
Sedangkan di bawah alam sadar Raya ia saat ini seperti ada di sebuah taman yang sangat cantik terdapat air terjun di sana.
"Ini tempat apa ya" pikir Raya
"Sangat cantik jadi tidak ingin pulang" gumam Raya
"Nak, ini bukan tempat mu kembalilah karena belum waktunya kamu disini, lihat di luar sana banyak yang menunggu mu dan menangis karena kau akan pergi, jadi kembalilah lanjutkan perjuanganmu, perjalanan mu masih panjang. jadi kembalilah sekarang sebelum terlambat" ucap suara itu dan itu membuat Raya kaget lalu berpikir karena mendengar tangisan orang orang yang memanggil namanya.
"Bagaimana cara aku keluar?" tanya Raya
"Ikuti kata hati mu berjalan lurus kau akan kembali, pergilah nak " ucap suara itu dengan perlahan Raya pun berjalan menuju cahaya yang sangat terang.
Di luar terjadi kegaduhan karena raya tiba tiba drop, alat pendeteksi jantung bergaris berbunyi nyaring dan bergaris lurus... Dokter Orlando berusaha menolong Raya semampu. Semua orang yang disana menangis sedih, ketiga sahabat Raya pun ikut menangis meraung. disana karena merasa bersalah dan marah serta takut kehilangan.
Dokter Orlando melihat semuanya dan mengumumkan kematian, ketiga om raya histeris begitu juga papa Wili
Namun tiba tiba tidak lama terdengar suara nyaring alat itu dan membuat semua kaget tapi bersyukurlah.
Dokter Orlando dengan cepat memeriksa kembali raya dan syukurlah semua kembali normal.
Dan mata Raya secara perlahan terbuka, lalu melihat semua orang di sana.
"Maaf, aku baru kembali" ucap Raya sangat pelan tapi masih dapat di dengar mereka, air mata Raya jatuh.
Semua bernafas lega walau jejak kesedihan masih ada disana.
Bersambung
d tnggu yg lain'ny y.....smngttt.....
semangat dan semoga sehat selalu kak