NovelToon NovelToon
Sistem Pesugihan Modern

Sistem Pesugihan Modern

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Sistem / Anak Yatim Piatu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Robot AI
Popularitas:34.4k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Tegar, pemuda dengan pembawaan ceria tapi hatinya penuh dengan dendam.

Di depan kedua matanya, Tegar kecil harus menyaksikan kedua orang tua meregang nyawa dan kakaknya digilir di rumahnya sendiri, oleh sekelompok orang.

Yang lebih menyakitkan, para penegak hukum justru tunduk pada orang-orang tersebut, membuat dendam itu semakin dalam dan melebar.

Beruntung, Tegar mendapat keajaiban. Sebuah sistem dengan misi layaknya pesugihan, Tegar menemukan jalan yang bisa dia gunakan untuk melampiaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Viral

Dan di hari berikutnya, hampir seluruh warga di salah satu negera, kembali digemparkan oleh dua video yang mengundang reaksi keras dari berbagai kalangan.

Dua video tersebut menarik perhatian hampir seluruh lapisan masyarakat dari yang pengangguran sampai pejabat penting di negara tersebut serta para kaum elit termasuk jajaran selebritis.

Tentu saja, orang-orang yang terlibat di dalam video itu seketika dirundung rasa panik yang luar biasa. Mereka tidak pernah menyangka kalau perbuatan mereka ada yang merekam dan memviralkannya.

Salah satu dari orang itu adalah, pria yang memiliki jabatan penting sebagai aparat keamanan di wilayah kota besar. Pria itu bahkan tidak fokus menelan sarapannya karena pikirannya tertuju pada hujatan yang dia terima di akun sosial medianya.

Berkali-kali pria berseragam coklat itu menghubungi seseorang untuk minta penjelasan, tapi orang yang dia hubungi sama sekali tidak memberi respon, membuat pria tersebut semakin meradang.

"Kurang ajar! Kenapa tidak ada yang mengangkat telfonku sih?" sungut pria yang akrab dipanggil Pak Suryo.

"Paling juga mereka menghindar, Pi," ujar istrinya. "Kalau tidak menghindar, tidak mungkin mereka jauh dari telfon."

"Sialan! Mereka pikir mereka siapa?" Pak Suryo semakin berang. "Apa mereka tidak takut rahasia mereka aku bongkar? Jangan main-main sama aku."

"Makanya, Pi, kerja yang bener, jangan tergiur sama suap," celetuk si anak sulung, yang baru saja datang menuju meja makan.

"Diam kamu!" Hardik Suryo. "Tahu apa kamu soal Papi."

"Ya tahu banyaklah," anak sulung tak mau kalah. "Selama ini Papi suka sekali menerima suap kan?"

"Hendra!" hardik istrinya Suryo. "Nggak baik ngomong kaya gitu sama orang tua."

"Apa bedanya, Mi, kan yang mengajari aku berbuat tidak baik, Mami dan Papi? Kenapa aku yang disalahkan?"

"Hendra!" bentak Suryo. "Kamu berani mengritik Papimu, hah!"

"Aku ngomong benar kan, Pi? Kapan Papi ngajarin aku tentang kebaikan?" Hendra semakin melawan , membuat kedua orang tuanya menatap tak percaya kepadanya.

"Yang dibicarakan Bang Hendra kan benar, Mi," secara mengejutkan, anak kedua Suryo pun ikut berkomentar. "Bukankah Papi pernah bilang, Papi siap menerima kritik dan saran. Kenapa Bang Hendra malah dimarahin?"

"Kamu berani melawan Papi juga!" Amarah Suryo semakin naik ke ubun-ubun. Anak keduanya yang terkenal pendiam, bahkan ikut memojokkannya.

"Dah lah, terserah Papi. Yang jelas, mulai sekarang aku nggak mau sekolah lagi," anak berseragam sekolah menengah pertama itu langsung bangkit dari duduknya.

"Apa maksud kamu, Hasna!" bentak Suryo.

"Aku nggak mau dibully, Pi, aku malu, punya orang tua yang doyan makan uang sogok untuk menutupi kejahatan."

Mata Suryo dan istrinya sontak melebar. Mereka terbungkam dengan menatap kepergian anak perempuannya dari meja makan.

"Sepertinya,aku juga bakalan kena Bully," celetuk Hendra yang nampak santai menikmati sarapannya. "Apa aku juga keluar kuliah juga ya, Pi, daripada jadi bahan perundungan?"

Belum hilang rasa terkejut karena sikap anak keduanya, kali ini Suryo dan istrinya kembali dikejutkan dengan celetukan anak pertama.

"Tidak akan ada yang berani membullymu di kampus," ucap Suryo dengan yakinnya.

"Tapi yang membicarakan buruk tentang keluargaku bakalan banyak," sahut Hendra. "Pasti mereka menganggapku anak yang nggak tahu malu karena masih nongol di kampus."

"Ya nggak usah dipedulikan lah, gampang-gampang kok bingung," Suryo menanggapinya dengan kesal.

"Bagi Papi mungkin itu hal gampang. Papi kan lebih mementingkan uang daripada mental anaknya," sindir Hendra.

"Tapi uang itu juga untuk kamu!" Suryo kembali berang. "Emang kamu pikir, biaya kuliah yang mahal itu dari mana, hah!"

Hendra seketika tersenyum sinis. "Ya sudah, aku keluar kuliah aja. Gampang kan?"

"Hendra!" Sang Mami kembali menghardik. Wanita itu hanya menatap sang anak dan tatapannya mengandung peringatan agar sang anak tidak terus memancing kemarahan Papinya.

Di saat bersamaan, anak bungsu Pak Suryo datang. Tiga orang yang masih mengelilingi meja makan dibuat heran karena anak ketiga itu datang sambil menangis.

"Kamu kenapa, Sayang? Kenapa kamu menangis?" tanya sang Mami.

Anak itu tidak menjawab, tapi dia menyerahkan ponselnya kepada Mami dengan isakan yang tak kunjung berhenti.

Dengan kening berkerut, sang Mami menerima ponsel milik anaknya. Wanita itu segera mengecek ponsel tersebut dan betapa terkejutnya dia kala menyaksikan, apa yang tertera di sana.

"Ada apa, Mi?" tanya Suryo.

Sang Mami seketika menatap suaminya. Dia tidak bersuara tapi wanita itu menyerahkan ponselnya kepada sang suami.

Suryo pun semakin penasaran dan dia segera mengambil alih ponsel di tangan istrinya. Begitu menatap layar ponsel, Suryo juga dibuat terkejut bukan main, sama seperti isrinya.

"Astaga! Bagaimana bisa mereka sekasar itu? Apa mereka tidak takut dihukum!" Suryo masih terus dibuat emosi.

"Mereka semua bohong kan, Pi? Papi bukan orang jahat kan?" ucap anak berusia 10 tahun tersebut disela-sela isak tangisnya. "Papi nggak akan masuk penjara kan?"

Bukannya menjawab, Suryo malah melempar pandangannya ke arah sang istri. Pria itu cukup kaget diberi pertanyaan seperti itu.

"Kalau Papi masuk penjara, aku nggak mau sekolah, Pi, aku malu," anak kecil itu kembali merengek.

"Enggak, Sayang, Papi kamu nggak bakalan di penjara," Mami yang menjawab.

"Mami nggak bohong?" Anak itu menatap sang Mami penuh tuntutan.

"Iya, Sayang, buat apa Mami bohong."

"Sepertinya, Mami memang lebih suka Kiara dibully teman-temannya," celetuk Hendra nampak kecewa dengan sikap Maminya.

"Jaga ucapanmu, Hendra!" Hardik Suryo.

"Apanya yang harus dijaga, kalau kenyataannya memang seperti itu," Hendra langsung bangkit dari duduknya. "Terus saja menanam kebohongan kalian pada anak-anak. Jika nanti kami jadi pembohong, Mami sama Papi,jangan marah karena ini hasil dari cara mendidik kalian pada kami."

"Hendra!" Suryo membentak, tapi Hendra tidak peduli. Pria itu segera melangkah meninggalkan meja makan.

#####

Bukan hanya di rumah keluarga Suryo saja, yang pagi harinya diwarnai dengan kemarahan. Di kediaman keluarga Gunawan juga sama. Pria itu bukan hanya marah tapi dia juga merasa bingung harus bertindak seperti apa untuk saat ini.

"Benar kan Mi, Papi tidak sebaik yang Mami kira," ujar Loli dengan sikap yang cukup tenang meski sebenarnya di dalam benaknya wanita itu memendam amarah sejak kejadian kemarin.

"Diam kamu, Lolita!" Bentak Gunawan tak kamu kalah.

"Nggak usah menyalahkan Loli!" Isrtri Gunawan langsung membela anak perempuannya. "Harusnya Papi menjelaskan, kenapa Papi mengeluarkan uang segitu banyak kepada kepala aparat keamanan?"

"Kan Papi sudah bilang, uang itu membebaskan anakmu!" Balas Gunawan dengan suara tak kalah lantang. "Tapi bukannya berterima kasih, anakmu itu malah nantangin papi. Apa nggak kurang ajar!"

"Yakin, uang itu untuk membebaskan Loli?" tanya Mami dengan tatapan penuh selidik. "Lalu siapa itu Mutia? Apa itu selingkuhannya Papi sampai Papi bekerja sama dengan pihak keamanan?"

1
Cha Sumuk
ceritanya bagus tp ilfil bc kata2 benih di masukin thor hihh bikin merinding bc nya
Apriyanti
makin seru ni klo ada demo besar²an,, lanjut thor
Was pray
ya tetap punya kekasih manusia tegar....ya selama masih muda sih nggak masalah hidup sendiri,tapi tetap butuh membangun rumah tangga ke depannya itu berarti manusia normal, karena pernikahan nggak cuma urusan melepas kebutuhan biologis doang tapi juga meneruskan garis keturunan
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
tina
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
ig Fu jb bbk jnji
Dirman Ha
ig Fu jb vi
Dirman Ha
ig dy uu Fu h gi
Dirman Ha
ig gh h gh j bbk
Dirman Ha
ig dy gi jb bp
Dirman Ha
if dy yg hj knp
Dirman Ha
ig dy hj onn bbk p
Dirman Ha
ig dy hj knp
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
menarik
Dirman Ha
ih h ih Hi
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
ig dy jb bbk kn bbk
Dirman Ha
ih xg ih bbk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!