Airin Marinka adalah seorang wanita berparas cantik, namun nasib baik tak berpihak padanya, sang suami yang beberapa hari lalu menikahinya ternyata menghamili wanita lain dan terpaksa Airin yang harus mundur.
untung saja Airin belum sempat memberikan keperawanannya kepada sang suami karena saat menjadi penggantin Airin sedang halangan.
kejadian yang membuat nya hampir gila itu membuat Airin nekad meninggalkan kota asalnya, pergi jauh dari keluarga dan orang tua untuk mengobati luka hatinya
Airin memutuskan untuk pergi merantau ke luar kota dan disana lah ia bertemu dengan seorang pengusaha bernama samuel aries Nugraha yang sudah memiliki istri namun keadaan membuat Airin harus terjebak cinta segitiga antara dirinya, Samuel dan istri nya Stevy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perkara asuransi
Sore hari nya Aries dan Daniel berangkat ke jakarta, setelah berpamitan kepada istri masing-masing mereka pergi menggunakan mobil rental yang mereka sewa dengan tujuan sambil lewat akan mengembalikan mobil tersebut ke rentalnya, baru setelah itu mereka ke bandara dengan taksi online
Sedangkan Airin dan Arumi kembali masuk ke dalam rumah.
" mba... Apa ga sebaiknya kita ke rumah pakde Karwo " ujar Arumi
" untuk apa? " tanya Airin
" mba waktu kejadian papa dan mama kecelakaan, pakde Karwo yang mengurus asuransi nya, itu kan hak orang tua kita mba " kata Arumi
" mba sampe ga kepikiran masalah itu, ya udah kita kesana yu " ajak Airin
Lalu mereka ke rumah pakdenya berjalan kaki, karena jarak nya tak terlalu jauh, hanya beda RT saja
tiba di rumah pakdenya
" assalamualaikum " ucap mereka berdua
" waalaikumsalam " jawab orang di rumah itu
" bukde... Apa kabar " sapa Airin
" ehh... Airin dan Arumi... Kabar baik, kalian sendiri gimana? " tanya bukde nya
" Alhamdulillah baik bukde " jawan Arumi
" ayo masuk " ajak si empunya rumah
Rumah sederhana lebih kecil dari rumah orang tua Airin itu terlihat sesak dengan banyak perabot dan terdapat sebuah motor baru terparkir di depan rumah
" pakde mana bukde? " tanya Airin
" pakde mu ada di ladang, sebentar bukde telepon " lalu ibu itu mengeluarkan ponsel nya yang terlihat masih baru
pikiran buruk mulai muncul di otak Airin dan Arumi tapi mereka tak ingin berburuk sangka, pasalnya semasa orang tua mereka masih hidup hubungan pakde nya dengan papa Airin yang sebenarnya Kakak beradik kurang begitu baik
Pakde Karwo adalah Kakak dari papa Airin, tapi ia selalu merasa iri, karena papa Airin lebih sukses daripada dirinya yang hanya mengolah ladang
Setelah di telepon seorang pria paruh baya tiba di rumah tersebut
" assalamualaikum " ucap pria tersebut
" waalaikumsalam " jawab mereka
" pakde apa kabar " ucap Airin
" Airin, Arumi, pakde baik " ucap nya
Lalu mereka duduk bersama
" ada apa kalian kesini? " tanya pakde tutup poin
" begini pakde kami mau menanyakan masalah asuransi papa dan mama " ucap Arumi juga langsung ke poin nya
" heh.. Kalian ini tau nya cuma uang asuransi, kalian kan sudah menikah dengan pria kaya di kota, ngapain masih ngurusin uang segitu " jawab pakdenya sedikit marah
" bukan begitu pakde, tapi itu kan hak orang tua kami, seumpama uangnya ada, akan kamu sumbangkan agar pahala nya mengalir untuk orang tua kamu pakde " ucap Airin
" Halah... Bilang aja kalian ingin menikmati uang asuransi itu, iya kan? Lagipula uangnya sudah habis" ujar pakde nya
" maksud pakde? " tanya Airin
" uangnya sudah pakde pakai untuk membayar hutang-hutangnya orang tua mu " bohong pakde
" Hutang apa pakde? Setau Airin papa dan mama tak pernah meminjam uang atau membeli barang secara kredit " ucap Airin
" kamu mana tau urusan orang tua mu " ujar pakde
" atau jangan-jangan uangnya pakde pakai untuk beli motor baru ini dan ponsel baru yang bukde pakai itu? " ucapa Arumi langsung pada sasaran membuat pakde nya kelabakan
" sembarangan kamu! " marah bukde nya
" udah lah Airin, Arumi, kalian kan wis sugih ngapain masih menanyakan uang asuransi itu " ucap bukde
Airin dan Arumi saling pandang, mereka sudah malas berdebat
" ya sudah kalau memang uang itu sudah habis pakde pakai untuk membeli barang-barang ini, semoga bermanfaat dan menjadi pahala untuk kedua orang tua Airin, karena Airin anggap ini sebagai sodakoh kedua orang tua Airin " ucap Airin
Pakde nya langsung berdiri
" kurang ajar kamu, kamu fikir saya sudah ga mampu sampai harus di sodakohkan oleh kamu, pergi kamu dari rumah saya, jangan pernah anggap saya sebagai kerabatmu lagi " ucap pakde sangat marah
" pakde seharusnya ga usah marah kalau memang uang itu tidak pakde pakai untuk kepentingan pribadi " ucap Arumi
" terserah kalian, kalian memang anak kurang ajar, mentang-mentang sudah kaya di kota kalian sombong " ujar pakde
Airin dan Arumi keluar dari rumah pakdenya karena suara pakdenya yang sangat kencang membuat tetangga nya berhamburan keluar
Airin dan Arumi hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan pakde yang seharusnya jadi pengganti orang tua mereka tapi malah memperlakukan mereka seperti ini
Saat Airin dan Arumi sedang berjalan pulang ada tetangga nya yang memanggil
" Airin Arumi " panggil tetangga nya
" Bu asih " sapa Airin
Bu asih ini tetangga sekaligus teman mama mereka semasa hidup, di bandingkan dengan bukde nya Bu asih lebih dekat dengan mama Airin dulu nya
" sini nak masuk " ajak Bu asih
lalu Airin dan Arumi masuk ke rumah buat asih karena tak enak akan ajakan bu asih
Mereka duduk bersama di ruang tamu rumah Bu asih, Bu asih ini termasuk orang berada di kampung Airin
" ibu apa kabar? " tanya Airin
" baik nak... Kalian sendiri di kota baik-baik saja kan? " tanya Bu asih
" Alhamdulillah kami baik Bu " jawab Arumi
" Rumi... Katanya kamu sudah menikah di jakarta? " tanya Bu asih
" iya Bu, Rumi fikir sekarang sudah ga ada papa dan mama, daripada terus-terusan merepotkan mba Airin lebih baik Rumi menikah, kebetulan ada pria baik dan tulus yang melamar Rumi, jadi ya tunggu apa lagi " jawab Arumi
" iya kamu benar, kalau sudah punya suami setidaknya sudah ada yang menjaga " ucap Bu asih
" ibu dengar ribut-ribut, apa kalian dabis dari rumah pakde mu? " tanya Bu asih
" iya Bu, kami ingin menanyakan uang asuransi kecelakaan, bagaimanapun itu hak orang tua kami " ucap Airin
" begini Rin, Rum.. " ucap Bu asih
Airin dan Arumi menyimak
" setelah orang tua kalian meninggal dan kalian pindah ke jakarta uang asuransi kecelakaan itu cair, dan semua nya di pegang oleh pakde kalian ibu sendiri saksinya dan suami ibu yang membantu proses untuk mencairkan nya " ucap Bu asih
" awalnya ibu ingin menghubungi kamu Rin, karena gelagat pakde mu sudah tak baik, tapi ibu urung melakukan itu, karena ibu fikir akan menimbulkan keributan, dan benar saja kan barusan kalian ribut "
" begini ibu dan suami merencanakan sesuatu, ibu bilang pada pakde mu, kalau almarhum papa dan mama mu punya hutang sama ibu 25juta ketika menikahkan kamu dengan mantan suamimu dulu " kata bi asih lanjut bercerita
" sebenarnya orang tua mu ga pernah pinjam uang ibu, dan ga punya hutang apapun ke ibu, ini semua ibu lakukan agar uang asuransi itu tidak habis di gunakan oleh pakdemu untuk kepentingan nya sendiri, kasihan orang tua mu disana "
" setidaknya ada sedikit sisa dari uang itu untuk di gunakan dengan baik dan bermanfaat untuk almarhum dan almarhumah, dan uang itu sekarang ada pada ibu, nanti ibu akan transfer kan ke kamu ya Rin sebagai ahli waris "
" ibu berpesan, tolong gunakan dengan baik, agar orang tua kamu mendapatkan pahala nya " ucap Bu asih lagi
" alhamdulilah... Terimakasih Bu... Ternyata masih ada orang baik yang peduli pada orang tua kami " ucap Airin
" pada saat itu, pakdemu sempat tidak percaya pada ibu dan tidak mau memberikan uang itu, tapi ibu dan suami ibu bersikeras dan mengancam akan melalui proses hukum, mungkin dia takut dan langsung menyerahkan uang itu pada ibu " ucap Bu asih tertawa ringan