NovelToon NovelToon
Membawa Benih Pria Beristri

Membawa Benih Pria Beristri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta Terlarang / POV Pelakor
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lautan Biru

"Ini surat pengunduran diri saya tuan." Laura menyodorkan sebuah amplop pada atasanya. "Kenapa Laura? Apa yang harus saya katakan jika tuan Jimmy datang?" Ucap kepala bagian yang menerima surat pengunduran diri dari Laura. wanita bernama Laura itu tersenyum, "Tidak perlu jelaskan apapun Tuan, di dalam surat itu sudah ada penjelasan kenapa saya resign." Setelah dua tahun lebih bekerja di perusahaan besar, dengan terpaksa Laura chow mengundurkan diri karena suatu hal yang tidak memungkinkan dirinya harus bertahan. Lalu bagaimana dengan atasanya yang bernama Jimmy itu saat tahu sekertaris yang selama ini dia andalkan tiba-tiba resign?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kurir makanan

Menunggu informasi dari Emir, Jimmy tidak bisa diam dan tenang, perjalanan yang cukup jauh juga tak membuatnya bisa istirahat dengan baik.

Berkali-kali Jimmy menghembuskan napas kasar, berulang kali juga ia mengingat bagaimana Laura.

Bohong jika Jimmy tidak merindukan wanita yang ternyata sudah berpengaruh besar dalam dirinya, sejak kepergian Laura yang tidak bisa ditemukan, Jimmy merasakan kekosongan dalam hatinya. Bahkan kehadiran Celine yang sebelumnya begitu penting karena wanita itu yang ia cintai, kini Celine sudah tak lagi berpengaruh pada Jimmy.

Drt...Drt...

Ponsel Jimmy berdering, tangannya segera menyambar ponsel yang ada di atas nakas.

"Bagaimana?" Tanyanya cepat saat tahu Emir yang menghubunginya.

*

*

Di dalam mobil Jimmy membaca laporan yang Emir berikan. Dalam waktu cepat Emir bisa mendapatkan apa yang Jimmy inginkan.

"Ternyata nama nona Laura tidak tercatat di catatan sipil, itu berarti Nona Laura belum menikah, dan rumah itu adalah tempat tinggalnya."

Informasi yang sangat Jimmy sukai, sejak kemarin ia di buat galau dengan ucapan Emir jika Laura sudah menikah dengan pria berkewarganegaraan Indonesia. Tapi nyatanya wanita itu hanya pembual.

"Soal ucapan saya kemarin, saya hanya mengatakan apa yang nona Laura katakan tuan." Menyadari ucapanya yang salah, Emir buru-buru mengkonfirmasi.

"Lalu bagaimana dengan Celine? kebakaran itu apa ada hubungannya?" Jimmy menatap rumah sederhana namun terlihat asri didepan sana, ternyata selama ini rumah itu yang menjadi tempat pelarian Laura.

"Em, itu tuan, soal nona Celine." Emir sedikit ragu untuk mengatakannya.

"Katakan saja, aku hanya ingin kamu mengumpulkan bukti untuk membuatnya menyesali perbuatannya." Tegas Jimmy.

Tidak ada pilihan lain, Emir pun mengatakan apa yang dia tahu lewat anak buahnya yang memang membuntuti Celine.

"Nona Celine sempat mendatangi rumah nona Laura, dan Nona Celine menyerang nona Laura, beruntung ada teman Nona yang datang, sehingga nona Celine memilih pergi."

Mendengar cerita Emir membuat kilatan mata tajam Jimmy memerah, rahangnya mengeras dengan kepalan tinju ditanganya.

"Dan saat ini, nona Celine berada di hotel bersama Andrew, manager nona Celine."

Jimmy tersenyum masam, wanita yang ia cintai selama ini ternyata tak lebih dari wanita jal*ang. Siapa yang tahu wajah cantik peragai yang baik ternyata memiliki sifat kejam yang begitu menyedihkan.

Emir hanya menatap ekspresi tuanya dengan helaian napas, prihatin tentu saja. Mungkin hati tuanya saat ini sedang rapuh dan sakit hati. Tanpa Emir sadari justru Jimmy merasa biasa saja tanpa rasa yang berlebihan, Kabar Laura yang sedang hamil dan ternyata memang belum menikah, dan keyakinan Jimmy jika bayi Laura adalah darah dagingnya. Justru memberikan kebahagiaan tersendiri untuk Jimmy. Tidak peduli apa yang ingin Celine lakukan, yang jelas ia akan memberikan pelajaran untuk wanita picik itu.

*

*

Beberapa jam Jimmy duduk di mobil ditemani Emir dengan rasa bosan. Keduanya bahkan sudah banyak menghabiskan batang rokok hanya untuk mengusir kejenuhan.

"Kenapa pintunya terus tertutup, apa di baik-baik saja." Gumam Jimmy yang sedang memperhatikan pintu rumah Laura yang masih tertutup itu.

"Apa perlu saya mendatanginya tuan?" Tanya Emir yang sudah merasakan panas punggungnya karena terlalu lama duduk didalam mobil.

"Ck, lebih baik kamu pesan makanan saja dan tujukan pada alamat rumahnya." kata Jimmy menyuarakan idenya.

Meskipun dalam hati ingin rasanya ia menemui Laura langsung, tapi Jimmy ingin melihat sesuatu lebih dulu ia menunggu waktu yang tepat.

Emir melakukan apa yang tuanya perintah, memesan makanan yang Laura suka jika menu favoritnya tidak ganti. Bekerja sama dalam waktu cukup lama membuat Emir juga mengetahui makanan favorit Laura.

Tak lama keduanya melihat seorang kurir makanan memasuki halaman rumah Laura, disana keduanya bisa melihat pintu rumah Laura terbuka, namun bukan Laura yang keluar melainkan seorang wanita muda.

"Siapa dia?" tanya Jimmy.

"Em, sepertinya teman nona Laura." Jawab Emir.

Sedangkan Amilia sepertinya sedang cekcok dengan si kurir karena tidak merasa memesan makanan.

"Sepertinya bli salah alamat, kami tidak memesan makanan." Kata Amalia, padahal ia sedang memasak untuk Laura.

"Tapi ini atas nama mbak Laura, dan alamatnya di sini." Kata si kurir yang Kekeh.

"Ada apa Lia?" Laura yang mendengar suara ribut-ribut keluar.

Dan dari jarak lumayan jauh Jimmy bisa melihat wanita yang sudah lama ia rindukan, wanita yang sudah membuat perasaanya mati separuh tanpa sadar.

"Laura." Mata Jimmy tampak berkaca-kaca, apalagi melihat perut Laura yang terlihat besar, sungguh Jimmy begitu terharu.

Kembali pada Laura...

"Saya tidak pesan makanan on-line pak." Ucap Laura.

"Tapi mbak ini pesanan alamat anda, namanya pun benar, anda hanya tinggal menerima saja, tidak usah bayar kok." Kurir itupun sedikit nyolot karena orderannya lama diambil ia harus buang-buang waktu padahal masih Ingin mengantar orderan lain.

"Kok sewot, belum dibayar juga kami ogah nerima!" Balas Amalia tak kalah sengit.

"Udah mbak masuk, ngak jelas bisa-bisa dari wanita gila itu dan dia kasih racun makanannya." Gerutu Amalia dengan tatapan tajam.

Amalia mendorong Laura untuk masuk, dan menutup pintunya kuat membuat si kurir mengelus dada.

"Kenapa mereka tidak megambil makanannya Emir? Apa kamu membelikan makanan yang murah." Tanya Jimmy yang melihat makanan yang Emir pesan ditolak.

"Saya rasa mereka hanya waspada tuan, apalagi mengingat kejadian nona Celine yang pernah datang." Jelas Emir.

Jimmy tersenyum miring, "Bagus, perintahkan anak buah untuk berjaga."

"Belum saatnya sayang, kita akan bertemu."

1
Widaandriani27@gmail.com Gmail.com
Luar biasa
Erlinda
bertele tele cerita nya sibuk dgn nafsu aja
Erlinda
ternyata di otak Jimmy hanya nafsu aja dan jujur Thor aq kurang suka dgn karakter Laura yg terkesan murahan ga punya harga diri
Erlinda
kenapa si Laura nya disini dibikin bodoh ya Thor .padahal dia seorang sekretaris hebat .
Erlinda
ternyata disini Celine nya jauh lebih pintar dari sang CEO ..
Adila Ahmad
bgus
Gintania nia
bagus
Lyssa Ly Alex
Luar biasa
Siti Aminah
dr awal baca banyak tipo ny thor...padahal ceritany bagus dn seru
ALNAZTRA ILMU
hahahaha..suami sendiri yg gatal donk
ALNAZTRA ILMU
perbuatannya salah..tapi mSih boleh berfikir untuk tidak jadi pelakor .
Siti Aminah
ooohhh....ternyata yg mandul cellin toh...
Siti Aminah
Jimmi kena ripu daya ny cellin...
Siti Aminah
tuh kaan...Laura bisa hamil...
Siti Aminah
sepertinya seru thor
Siti Aminah
gk munhkin Jimmi mandul. pasti istrinya yg merekayasa
Siti Aminah
walaupun kau salah Laura...tp aku salut dgn pemikiran mu
Siti Aminah
baru nyimsk thor
Muna Junaidi
Judulnya apa
💗 AR Althafunisa 💗
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!