Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10 Terulang lagi
Cklek
" Astaga!" Sisil lantas menutup mata dengan map yang dia pegang namun dengan dada bergemuruh menahan cemburu.
Amora dan damar yang kedapatan tengah saling berpelukan dengan cepat melepas pelukannya sementara damar kembali ke kursi kebesarannya.
Sisil yang sempat keluar kembali mengetuk pintu dengan wajah tertunduk namun ekor matanya terus menatap kearah Amora dengan tatapan menghunus.
" Ya ampun apa yang Bu Sisil pikirkan tentang aku dan pak damar." batin Amora.
" Dasar jalang,pasti dia kegatelan.Bisa-bisanya dia merayu pak damar saat jam kerja seperti ini.Awas kamu Amora!" ancam sisil dalam hati.
" Ada apa Sisil?" tanya damar memecah keheningan.
" Oh ini pak ada berkas-berkas yang harus bapak tandatangani." ucap Sisil sembari menyodorkan tumpukan map kepada damar.
" Letakan itu di meja dan kembalilah keruanganmu jika sudah tidak ada yang perlu dibahas lagi." ucap damar.
" Astaga,pak damar ngusir gue gara-gara si ulet bulu ini." sungut Sisil yang hanya ia ucapkan dalam hati.
" Sisil!" panggil damar.
" I-iya pak." jawab Sisil tergagap.
Sementara dirumah Amora kini Felicia tengah bersiap untuk perjalanan bisnisnya kembali ke luar kota.Ia tengah menyiapkan pakaian dan memasukannya kedalam koper.
" Sayang kenapa harus pergi lagi." tanya athur dengan bibir mengerucut.
Tangannya melingkar diperut Felicia dan dagunya ia sandarkan di pundak sang istri.Sesekali atur mengendus leher jenjang Felicia dan juga menciumnya.
" Sayang,kamu kan tau kalau bunda memang harus bekerja.Ini sudah tuntutan pekerjaan,dan bunda mau tidak mau harus pergi." jawab Felicia.
" Tapi aku pasti akan sangat merindukan kamu." ucap athur.
Namun tidak dengan hatinya,hatinya bersorak penuh kemenangan.Yang artinya di rumah hanya akan ada dia dan Amora.Bahkan otak athur terus saja memikirkan cara bagaimana agar tidak mendapatkan penolakan dari Amora lagi.
Grep
" Aku juga akan sangat merindukan kamu sayang,ini tidak lama.Ya hanya satu sampai dua hari saja." ucap Felicia.
Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 Amora yang baru sampai dirumah langsung dihadang oleh athur dan juga ibunya diruang tamu.
" Amora!" panggil Felicia karena Amora berlalu begitu saja melewati Felicia dan juga athur.
" Amora!" suara Felicia semakin meinggi karna Amora sama sekali tak menggubris dan pura-pura tidak mendengar.
" Amora kamu tuli!" sentak Felicia.
Amora yang hendak melangkah kebelakang lantas menghentikan langkahnya.
Tanpa menoleh sedikitpun Amora masih berdiri diambang pintu menuju ruang tengah.
" Ada apa?" tanya Amora.
" Apa kamu tidak punya sopan santun saat berbicara dengan orang yang lebih tua? Bunda tidak pernah mengajarkan kamu untuk bersikap kurangajar." ucap Felicia.
" Katakan itu pada laki-laki yang ada disebelah bunda,bukan kepadaku.Dia yang perlu diajarkan sopan santun dan juga tatakrama agar tidak berbuat kurangajar dan menyelinap seprti seorang maling." sindir Amora.
Drap
Drap
Drap
Plaaak
" Jaga batasanmu Amora! Sudah bunda katakan berulang kali jangan kamu bersikap kurang ajar kepada suamiku.Walau bagaimanapun dia sudah menjadi suamiku dan itu berarti dia adalah ayah kamu." Sentak Felicia dengan dada naik turun.
" Sayang sudahlah,kamu jangan berdebat terus dengan dia.Aku yakin secepatnya dia akan bisa menerimaku." Ucap athur.
Amora dapat melihat dengan jelas saat athur tersenyum tipis.
Merasa tak tahan lagi Amora lantas pergi begitu saja masuk ke dalam kamarnya sementara Felicia yang geram melihat sikap Amora membuntutinya ke kamar.
brak
brak
brak
" Amora,buka!" teriak Felicia namun Amora tetap bergeming.
Amora justru menutup telinganya dengan kedua tangannya.
" Aku tau bunda pasti mau pergi keluar kota.Dia hanya mementingkan karir dan suami barunya saja dia sama sekali tak pernah memperdulikan aku." batin Amora.
Merasa lelah membujuk Amora,felicia memutuskan pergi dari rumah dengean mengendarai mobilnya sendiri karena dia memang hampir terlambat.
Dia sangat mempercayai suaminya agar tetap dirumah untuk menjaga dan menemani putrinya tanpa Felicia sadari dia tengah menitipkan berlian pada seorang pencuri.
Setelah memastikan istrinya benar-benar pergi athur lantas bergegas menuju ke kamar Amora.Sesampainya di depan kamar Amora athur sempat merapikan tatanan rambutnya dengan jemarinya.Bahkan athur menyemprotkan sedikit parfum pada bagian leher dan tengkuk kepalanya.
Tok
Tok
tok
" Keluar Amoraku tersayang,bundamu sudah pergi dan aku janji tidak akan berbuat kasar.Jadilah anak baik Amora,ayo kita makan malam." teriak atur dari depan pintu kamar Amora.
Deg
Deg
Deg
Jantung Amora seperti berhenti berdetak saat mendengar suara atur.Bayangan kejadian malam itu langsung muncul seketika diingatannya.
Amora lantas memikirkan cara bagaimana dia bisa kabur dari rumah dan pergi sejauh mungkin agar bisa terhindar dari atur.
" Amora,ayah tunggu di meja makan." Ucap atur dengan seringai diwajahnya.
Entah apa yang laki-laki itu rencanakan,yang jelas dia berusaha bersikap baik untuk mengambil hati Amora.
Amora lantas mengambil tas dan ponselnya serta beberapa uang untuk berjaga-jaga.Setelah memastikan atur tidak lagi didepan pintu kamarnya Amora memutuskan untuk keluar dengan cara mengendap-endap.
Namun rupanya pergerakan Amora dikatahi oleh athur yang masih berada tak jauh dari kamar amora.Dengan cepat athur berjalan menyusul Amora yang sudah sampai didepan pintu keluar dari hampir saja membuka pintu andai saja tangan athur tidak menariknya.
Sreeeet
Greep
" Tolong,lepasin saya berngsek!" teriak Amora saat athur mendekapnya dengan erat dari belakang.
Amora terus berontak,namun athur tetap tidak mau melepaskan.Athur justru semakin mengeratkan pelukannya.
Ditempat berbeda damar tengah bersiap untuk pergi kerumah Amora.Damar memutuskan untuk menemui Amora karena ia benar-benar menghawatirkan Amora terlebih saat Amora mengirim pesan dan mengatakan bahwa ibunya pergi keluar kota.
" Damar kamu mau kemana nak?" tanya diana saat melihat putranya jalan dengan terburu-buru sampai tak melihatnya yang tengah duduk didepan televisi.
" Maaf mom damar harus pergi sekarang juga." jawab damar.
" Tunggu!" ucap Diana yang merasakan keanehan pada putranya.
" Apa kamu sedang ada masalah dikantor?" tanya diana.
" Tidak mom,tapi ini masalah masa depan hidup damar." jawaban damar terdengar ambigu.
" Damar,tenang dulu katakan ada apa?" cecar Diana.
Damar lantas menceritakan cerita singkat tentang Amora,jangan ditanya bagaimana ekspresi diana saat mendengar itu.Diana terkejut sekaligus merasa kasian dengan apa yang terjadi pada Amora.
" Apa dia wanita yang kamu cintai nak?" tanya diana membuat damar terkejut.
" Bagaimana bisa mommy tau?" bukannya menjawab damar malah bertanya balik pada Diana.
" Jawab saja,Iya atau tidak!" ucap Diana.
Damar tak mampu menjawab, laki-laki dengan tinggi 185 itu hanya diam karena dia juga belum tau apa yang dia rasakan pada Amora itu cinta atau sekedar perasaan kagum.
" Baiklah,dengan kamu diam mamah sudah tau jawabannya.Sekarang pergilah dan selamatkan dia,bawa dia kesini sebagai menantu bunda." ucap Diana membuat damar terkejut.
" Mamah." ucap damar.
" Pergilah nak,jangan sampai kamu terlambat." perintah Diana.
Mendapatkan dukungan dari ibunya,damar gegas keluar dan menghidupkan mesin mobilnya.Setelah itu damar pegri mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi karna dia takut terjadi sesuatu pada Amora.
Bersambung...
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭