My Star

"Aku hanya butuh refreshing sayang.. dan kau adalah obat ketenanganku", gombal Ken.

"Mulutmu seperti madu Ken.. sangat manis", cibir Ara.

Lalu Ken langsung menggendong Ara dan membawanya ke kamar pribadi Ken yang biasa digunakannya untuk istirahat jika lelah bekerja.

Ken tidak ingin menyia nyiakan waktunya bersama Ara. Karena 3 jam lagi dia akan mengadakan meeting dengan klien dari Dubai.

Sesampainya di kamar Ken langsung mencium ganas bibir dan leher jejang Ara.

"Aaahhh.. Ken... sepertinya kau benar benar tergila gila padaku", desah Ara.

"Kau canduku Ara.. bagaimana bisa kau melakukannya", ucap Ken di tengah tengah kegiatan panasnya.

"Mungkin karena aku perawan.. hahahaha", ucap Ara dengan tawa kecilnya.

Ken mulai mengekplorasi berbagai macam gaya bercinta. Ara hanya pasrah saja dan menikmati dengan permainan yang selalu dipimpin oleh Ken.

Dan akhirnya mereka selesai setelah 2 jam bergulat panas di ranjang.

"Istirahatlah disini.. nanti kau pulang bersamaku", ucap Ken yang mencium kening istrinya.

"Hmmm.. okay sayang", ucap Ara dengan mata terpejam.

Kemudian Ken pergi mandi.

Ara membuka matanya dan melihat isi ponselnya. Dia membuka akun instagramnya.

Lalu matanya terpaku dengan video pertunjukan balet yang ada di instagram.

'Seandainya... aahh tidak.. aku bahagia sekarang.. Tuhan telah menghadirkan Ken di dalam hidupku..', batin Ara.

'Bagaimana jika tiba tiba Ken meninggalkanku?.. bagaimana jika tiba tiba Ken bertemu dengan wanita yang membuatnya jatuh cinta? bagaimana? apakah aku akan kembali menjadi Ara yang kemarin lagi? ...tidak.. Ken milikku.. hanya milikku.. aku tidak akan membiarkan wanita manapun mengambil milikku', ucap Ara dalam hati sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Keterikatan yang terjalin bersama selama ini membuat Ara bergantung dengan kehadiran Ken. Dia tidak sanggup jika harus kehilangan seseorang yang disayanginya lagi.

Ceklek...

Terlihat Ken keluar dari kamar mandi. Hanya menggunakan handuk yang terlilit dipinggangnya dan rambut yang basah membuat Ken terlihat sangat tampan dan seksi.

Ara memperhatikan Ken dengan posisi masih berbaring di ranjang.

'Apakah aku mencintai Ken? bagaimana jika aku mencintainya.. dan dia tidak mencintaiku? dia hanya menganggapku sebagai pemuas seksnya saja... tapi aku tau Ken menyayangiku.. apakah itu sudah cukup bagiku? aku ingin dia mencintaiku.. apakah boleh?', pikir Ara dalam hati.

Perasaannya kepada Ken semakin berkembang dari hari ke hari. Dari suka menjadi rasa sayang. Dan sekarang Ara merasa dia sangat mencintai Ken.

Ken yang merasa diperhatikan langsung melihat ke arah Ara.

"Ada apa sayang... aku tau aku sangat tampan.. nanti aku akan memuaskanmu lagi", goda Ken.

"Hmmm... cepatlah kembali.. aku akan bosan sendirian disini", jawa Ara dengan suara serak.

Ken sudah memakai semua pakaiannya dengan rapi dan berjalan menuju Ara.

"Nanti kita makan malam diluar.. aku pergi dulu.. cup..cup", ucap Ken lembut kemudian mencium kening dan bibir Ara.

'Bagaimana aku tidak jatuh cinta padanya.. dia seromantis itu... oooh aku pasti sudah gila.. aku tidak ingin memikirkannya..yang penting kami bahagia sekarang', batin Ara.

Lalu Ara beranjak dari tempat tidur dan langsung mandi.

Tidak ada bathtub dikamar mandi jadi Ara mandi cukup cepat.

Setelah itu Ara memakai bajunya kembali. Sambil menunggu rambutnya kering dan juga menunggu Ken, Ara memutuskan untuk membaca buku yang ada di rak buku ruangan Ken.

Ketika mengambil buku yang bersampul biru Ara melihat ada yang terjatuh dari sela sela buku itu.