NovelToon NovelToon
Fall In Love In Kongo

Fall In Love In Kongo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:510.4k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Menolak dijodohkan, kata yang tepat untuk Azalea dan Jagat. Membuat keduanya memilih mengabdikan diri untuk profesi masing-masing. Tapi siapa sangka keduanya justru dipertemukan dan jatuh cinta satu sama lain di tempat mereka mengabdi.

"Tuhan sudah menakdirkan kisah keduanya bahkan jauh sebelum keduanya membingkai cerita manis di Kongo..."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Krisis yang menda*rah daging

Aza tak bisa benar-benar khusyuk makan ketika di dalam mobil, selain dari Yuan yang usil mengganggunya, namun sepasang mata berbingkai alis tebal itu begitu tajam mengawasi Aza. Laki-laki tuh emang ya, kalo mandang....udah kaya ngajakin gelut! Itu sorot mata apa pedang?!

Orang dehem karena seret aja langsung menatap melu cuti. Pokoknya sarapan kali ini persis kaya nyarap di bawah pengawasan mata Najwa.

"Za, gue baru sadar kalo gue ngga tau lo anak kedokteran kampus mana?" tanya Yuan nempel-nempel pada Aza persis sebiji nasi kalo keinjek, lengket!

Sementara suara obrolan mereka hanya satu-satunya pengisi keheningan diantara orang-orang serius di dalam mobil ini, otomatis saja setiap kalimat yang terlontar akan menjadi perhatian semuanya.

"Kampus kuning..." jawab Aza mendadak suaranya mencicit macam tikus kejepit, ia semakin ciut saat mengungkap identitas dirinya di depan khalayak ramai, takut sewaktu-waktu ada yang mendatanginya minta pengobatan gratis.

"Wow!" tak taukah Yuan, kata wow yang keluar mewakili suara hati para penghuni di dalam mobil, ayolah! Cepatlah sampai....

"Adik tingkat seseorang bernama Galexia Adara Mahesa?" cetus dokter Teja ikut nimbrung yang praktis diangguki Aza, "beliau ambil speasialis anak, dok..."

Dokter Teja mengangguk mengenal, "terus rencananya kamu mau ambil speasialis juga?" Aza menatap orang-orang itu satu persatu, ohhh come on! Kenapa jadi berbicara tentang siapa dirinya.

"Tadinya mau jadi dokter su nat. Tapi---"

Pandangan horor langsung mendarat pada Aza dari seisi mobil.

"Hah, yang benar kamu, Za!" betapa terkejutnya mbak Nitia, cantik-cantik maunya jadi dokter su nat. Namun Aza mengu lum bibirnya tanda jika ia bercanda. Dan meledaklah tawa Yuan, "saravv njirr!"

"Gemblung!" hardik mbak Nitia mengumpati Aza.

Bahkan kapten Yuda ikut menyemburkan tawanya, yang benar saja orang-orang lagi pada serius mendengar penuturannya, tapi gadis ini justru....

Seketika para lelaki ini melihat ke arah celananya masing-masing.

"Canda terus! Kadang saya heran, ada ya calon dokter macam kamu, Za...Za..." kesal dokter Teja yang tak ayal ikut tertawa juga untuk pertama kalinya.

"Tapi karena kata dosen ahli sama pak ustadz, sayang banget otakku kalo mesti diracuni hal begituan..."

Dan Yuan semakin tergelak disana bersama mbak Nitia yang juga irit tawa.

"Hal begituan gimana mbak Aza?" kini Toni ikut bersuara, gatal juga rasanya kalau tak ikut bersuara diantara serunya perbincangan para nakes gila ini. Suasana yang awalnya sepi berubah jadi hangat setelah Aza bersuara. Jagat menggeleng, begini amat calon istri yang dipilih ibu dan bapak...sayang banget harus ia bagi bersama orang-orang.

"Astagfirullah, perut saya. Udah-udah, jangan diterusin..." keluh mbak Nitia hampir menangis karena Aza.

Tidak seperti desa X yang masih banyak pepohonan. Desa Y bisa dikatakan cukup gersang. Tak banyak pohon rindang disana.

Jangankan ramah, warga disini jarang ada yang keluar rumah malahan. Namun kapten Yuda justru berjalan lebih dalam lagi melewati beberapa rumah demi mencapai rumah orang yang dituakan disini.

Tatapan-tatapan mencurigai persis natap bank sat hape tertumbuk pada Aza dan kawan-kawan.

"Za, jujur...kok gue ngga sreg ya..." bisik Yuan. Aza mengedarkan pandangannya, bahkan beberapa anak kecil saja yang awalnya sedang berada di luar, bermain dengan sebayanya diteriaki para ibu untuk segera masuk, seolah Aza adalah culik.

Aza sampai tersentak kaget, Yuan kembali berbicara, "muka gue muka kalong wewe kaliii ahh..."

"Jangan kaget. Desa Y sudah terlalu lama menjadi rebutan para kelompok bersenjata, jadi sambutan mereka terasa kurang ramah terkesan menegangkan." Ujar Jagat pada Aza dan Yuan.

Hingga langkah rombongan terhenti di salah satu rumah tua yang dari gawang pintu usangnya keluar sosok bapak tua.

"Kapten!"

"Mister Neil."

Kapten Yuda berjabat tangan dengannya lalu berbasa-basi membuka obrolan. Sorot mata tua itu lantas mengabsen satu persatu personel dan anggota nakes lalu mengatakan sesuatu dalam bahasa setempat yang kurang dimengerti Aza.

"Kira-kira kamu sudah bisa menilai apa saja masalah kesehatan disini?" tanya dokter Teja. Aza mengedar barang selangkah dua langkah.

Aza menggeleng, "kalo belum nemu studi kasusnya ngga berani berasumsi. Tapi yang kubaca, wabah ebola itu sudah jarang, kecuali kalo belum dapet vaksin. Kolera, mungkin akan selalu ada, Mpox...campak may be...selain dari krisis kemanusiaan dan air..." jawab Aza. Kini pandangannya tertumbuk pada seorang remaja perempuan yang ada di bale-bale rumahnya sedang duduk termenung dengan lesu.

Aza mencoba berjalan mendekat dengan mengangkat kedua tangannya tanda jika ia bukanlah ancaman mengingat pandangan ketakutan dari sekitar, namun tak dapat ia pungkiri, sorot mata layu itu menganggapnya sebuah ancaman...

"Ivy..." panggil ibunya segera menyeret remaja yang terlihat terlalu lemas itu.

"Za!" Yuan sudah memanggilnya dengan gemelutuk gigi. Dan hal itu menjadi perhatian Jagat, mbak Nitia serta Toni.

Aza bergerak meraih sesuatu di saku yang ternyata itu adalah masker, "i'm doctor...not soldier..." ujar Aza berkata lembut lalu memasang maskernya, pendekatan itu yang dilakukan Aza, "don't be afraid...i just want to see your daughter..."

Jagat sudah ingin menyusul tapi Aza mewanti-wanti agar tak ada yang mengikutinya.

"Please, mama...." mohon Aza saat si ibu sudah hampir masuk bersama putrinya, "let me help Ivy. Right? Her name is Ivy?" Aza menghentikan sejenak langkahnya menunggu reaksi dari ibu Ivy.

Akhirnya Aza dapat tersenyum di balik maskernya karena berhasil mendekat dan meraih Ivy. Ia bahkan menempelkan punggung tangannya di kening, sekitaran leher dan menyentuh bawah kuping Ivy, "hm. Fever. It's hurt?" tanya Aza lagi pada remaja itu yang mengangguk.

Aza memberikan sinyalnya pada Yuan dan mbak Nitia untuk mendekat membawakan alat-alat kesehatan.

"Yesss, damage lah! Baru mau sumpah aja udah damage gini si Aza!" Yuan lantas berjalan cepat setengah berlari penuh senyum kemenangan saat Aza berhasil meraih warga disini.

"Ck..ck...istri idaman yo bang.." Toni ikut berdecak kagum yang langsung dibalas tatapan tajam, "calon istri saya, asal kamu tau Ton."

"Hah?!"

"Ndak mungkin. Ngarep!" Toni justru tak percaya dan tertawa dibuatnya. Seniornya itu siang-siang sudah ngehalu..."waktu kemaren abang ngomongnya calon istri orang, sekarang calon istri saya..." tawa Toni lagi membuat Jagat kesal nan malas meladeninya lagi, "ngga percaya ya sudah. Tapi jangan nandai Aza...kalo berani hadepin saya dulu."

Toni langsung membekap mulutnya, *suka sih suka tapi ngga kebangetan juga, sampe ngaku-ngaku calon istri segala....ia baru tau kalau orang dingin tuh nyeremin kalo suka sama orang*, "siap bang, oke...oke..." jawabnya cepat melihat wajah tak berekspresi Jagat.

Suasana mulai mencair antara Aza dan kawan-kawan beserta Ivy, bahkan dokter Teja sudah ikut memberikan penjelasan dan pengobatan pada Ivy serta keluarga. Bukan hanya Ivy rupanya, lama-lama penghuni rumah yang lain ikut penasaran dan keluar demi melihat para nakes ini memberikan penanganan medis, kesemuanya didominasi oleh bocah-bocah kecil serta wanita dewasa. Para lelaki dan remaja putra begitu jarang terlihat.

Kapten Yuda dengan mister Neil masih berbincang tentang keadaan disini belakangan ini, kenapa kemarin mister Neil tak membawa serta warganya ke camp, tiba-tiba seorang pria lain berlari ke arah mister Neil dan berkata panik meminta mister Neil untuk mengikutinya ke rumah.

Kapten Yuda bersiul pada timnya yang kini tengah bersama para nakes.

Suitan berhasil membuat mereka menoleh, "ada apa bang?"

"Gat. Ikut saya!"

"Ton, jaga disini. Saya kesana dulu..." Jagat beranjak bergegas dari sana dan menyusul mister Neil.

Hingga tak lama Jagat kembali dan mencolek Aza untuk ikut dengannya.

"Bisa ikut sebentar..."

"Ya, kemana?"

Jagat tak menjawabnya, namun ia langsung menarik tangan Aza lembut, hingga dengan senang hati Aza ikut.

Langkah kaki Aza terpaksa mengikuti langkah Jagat. Aza sedikit melompat-lompat tergusur demi mengimbangi langkah lebar nan cepat Jagat, hingga sampailah mereka di satu rumah tak jauh dari tempat awal, dimana beberapa orang sudah berkumpul di gawang pintu.

Dan teriakan kesakitan setengah mele nguh menjadi sumber perhatian mereka.

"Dok..." kapten Yuda meminta Aza untuk segera masuk.

"Astagfirullah..." Aza langsung terhenti sekejap melihat kondisi remaja putri lainnya dan memalingkan wajahnya ke samping dimana Jagat berada di sampingnya.

"Dia ditemukan semalam di pinggir jalan besar oleh mister Neil saat mencari masalah saluran air desa. Dalam keadaan tak berbusana...hilang sejak 4 hari lalu."

Aza kembali melihatnya dengan iba, "bisa diperiksa, dok?"

"Aza belum bener-bener ngucap sumpah bang...tapi udah harus nemu beginian..." ucapnya lirih menatap Jagat mendongak.

"Mungkin Allah mau kamu mengabdi pada sesama lebih cepat." Ujar Jagat mengangguk meyakinkan Aza, "saya yakin kamu bisa." Ia mengusap pundak Aza. Aza menatap Jagat dengan sorot mata *belum siap*-nya, lalu menunduk mengalihkan pandangan yang nyatanya jatuh pada emblem di seragam Jagat, dimana lambang bendera bumi pertiwi seolah sedang memupuk jiwa kemanusiaan serta patriotismenya bersama lambang burung garuda yang menempel gagah seolah sedang *menjaga hati setiap abdi negara*.

Aza menghela nafasnya panjang dan mengangguk yakin, "oke."

Aza mendekat perlahan pada remaja putri yang terbaring tak berdaya dengan keringat di sebagian wajah dan badannya, bibir kering dan komat-kamit tak jelas yang hanya bisa Aza simpulkan ia sedang sa kau.

"Dia overdosis..." lirih Aza menyentuh ke arah lengan gadis yang begitu kontras dengan warna kulit Aza dan terdapat beberapa luka suntikan.

Begitu miris, Aza sampai menitikan air matanya melihat kondisinya sekarang, "saya belum bisa memastikan zat apa dan berapa banyak dosis obat yang masuk ke dalam tubuhnya. Tapi jika melihat gejala dan cirinya...dia masih bisa di detoksifikasi."

"Ini sepertinya---" Aza melihat lubang-lubang kecil tak beraturan dan sepertinya sudah mulai membuat lebam lengan si gadis dengan seksama, "metamfetamin, atau biasa disebut sa bu." jelas Aza pada kapten Yuda dan Jagat.

Kapten Yuda menerjemahkan pada mister Neil dan keluarganya hingga terlihat mereka yang cukup paham namun tak begitu terkejut, mungkin hal ini sudah beberapa kali terjadi dan mereka pahami. Salah satu krisis kemanusiaan yang sampai sekarang terjadi di desa ini.

.

.

.

DORRR!

DORRR!!

Mereka terhenyak kaget mendengar letusan tembakan dari arah luar.

.

.

.

.

1
yuning
bang J adalah sosok dewasa dan bijak
Sri I
Luar biasa
Sri I
Lumayan
Zayyin Arini Riza
Santai Za.. bang J percaya bahwa kamu gak bakal balik ke mantan... biar saja mereka kenalan, nongki nongki cantik ngobrolin kamu 😃
𝐙⃝🦜尺o
tenang za gak bakalan ada drama jambak2an koq😂
Fitria Syafei
kk cantik dan baik hati kereen 🥰🥰🥰
Miko Celsy exs mika saja
sdh saatnya bertemu za,,,bang jagat tdk akan salah bicara za
Dewi Kasinji
mas jagad bercengkrama sama mas Angga ya 😅
'Nchie
bang jagat mh dewasa za ga bakal di apa2in angga kalo g rese
sitimusthoharoh
si aza khawatir banget kalok2 bang j semosi jiwa liat angga.padahalkan cuma mau ngobrol aj
lanjut
mama_im
lika liku istri perwira masak nasi, ada yg kebanyakan aer, ada juga yg gak di cetrekin, yg katanya magic. hahaha....
_rINi_
kalem Za mungkin mereka sedang say hay
Mulianti Mulianti
mereka salam kenal za /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ney Maniez🍒⃞⃟🦅
waduhhhh ngobrol apaan nihhh,, serius bgt
Rizky Tria
gpp Za, bang J & Angga lg bertegur sapa atau reuni mantan vs masa depan 🤭😅😅
Fadilah
santai Za santai gk bakalan ada adu jotos kok /Grin/
ieda1195
sweet bgt bang j, menghargai y mb, jarang loohh yg bgini,,
A... L*cy bangtan 💜
positif thinking za🤭... dah pada dewasa juga mereka, Angga juga kyknya lumayan dewasa sih menurut q... ya kali kaya anak abg rebutan pacar sambil gontok2an😆😆😆
Yuni Widiyarti
positif thinking kenapa za.mereka berdua sama 2 dewasa pasti bisa selesain dengan cara dewasa
A R
enakk nasi lembekkkk, aku lbh suka nasi lembek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!