"Aku dimana?"
Dia Azalea. Ntah bagaimana bisa ia terbagun di tubuh gadis asing. Dan yang lebih tidak masuk akal Adalah bagaimana bisa ia berada di dunia novel? Sebuah novel yang baru saja ia baca.
Tokoh-tokoh yang menyebalkan, perebutan hak waris dan tahta, penuh kontraversi. Itulah yang dihadapai Azalea. Belum lagi tokoh yang dimasukinya adalah seorang gadis yang dikenal antagonis oleh keluarganya.
"Kesialan macam apa ini?!"
Mampukah Azalea melangsungkan kehidupannya? Terlebih ia terjebak pernikahan kontrak dengan seorang tokoh yang namanya jarang disebut di dalam novel. Dimana ternyata tokoh itu adalah uncle sang protagonis pria.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queen_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB! (33)
Selamat Membaca
*****
Malam ini Caramel bersiap mempercantik dirinya di depan cermin. Konferensi pers siang tadi membuat hubungannya dengan Reynold membaik. Satria menyuruhnya dan Reynold untuk berbaikan demi calon anak mereka.
tok..
tok..
tok..
Caramel menoleh ke pintu. Rasa kesal seketika menyelimuti hatinya. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan jam 8 malam yang artinya Reynold belum pulang dari kantor. "Ck..siapa yang mengangguku?!"
Dengan malas Caramel berjalan ke arah pintu dan membukanya. Terlihat seorang pelayan yang menunduk di hadapannya. "Ada apa?"
Pelayan itu mendongak, "Maaf menganggu nona, di depan ada seorang pria yang mencari anda."
Kening Caramel mengerut. "Siapa?"
"Saya tidak mau nona. Dia hanya menyuruh saya untuk memanggil nona agar menemuinya."
"Katakan saya sibuk."
Baru saja pelayan itu pergi meninggalkan kamarnya, hp Caramel berbunyi dengan layar yang menampilkan nama seseorang yang membuat Caramel terbelalak. "Sialan! Mau apa dia?"
"Apa maumu?!"
"Kau tidak ingin bertemu denganku Car? Padahal aku merindukanmu, aku juga merindukan anak kita."
"Diam sialan! Pergi dari kediamanku! Aku tidak akan menemuimu!"
"Jahat sekali, padahal aku membawakan hadiah untuk mu dan anak kita. Atau aku masuk dan ke kamarmu saja? Bagaimana Caramel? Menemuiku atau aku yang menghampirimu?"
Caramel mengepalkan tangannya menahan emosi. "Aku akan menemuimu!"
Caramel mengambil outer piyamanya dan keluar dari kamarnya. Ia celingak celinguk melihat sekitar memastikan Ariana tidak ada di sana. Ia menghela napas lega setelah memastikan jika Ariana tidak ada di sana. Dengan langkah cepat Caramel menuruni tangga dan menuju pintu Mansion.
Tepat saat Caramel membuka pintu, tampaklah Bian yang tersenyum dengan sebuah buket mawar berukuran besar dan hadiah di tangannya.
"Malam Car, aku merindukanmu," kata Bian tersenyum manis. Ia menyodorkan buket dan hadiah di tanganya pada Caramel.
Caramel tersenyum kemudian mengambilnya dan,
Bruk
Tidak hanya itu, Caramel bahkan menginjak-injak buket bunga dan hadiah itu di hadapan Bian. "Aku tidak akan pernah menerima hadiah apapun dari mu! Lihat ini?!" Caramel terus menginjak-injak kedua barang yang dibawa Bian hingga hancur.
"Dengar baik-baik Bian. Mungkin dulu aku menyukaimu, tapi sekarang aku hanya mencintai suamiku! Jadi stop menemuiku, jika kau memang mencintaiku maka biarkan aku bahagia dengan reynold dan anak ini! JIka kau memang mencintaiku, jangan menemuiku lagi dan mengangguku Bian! Kau harus rela melihatku dengan Reynold!"
Bian menghela napas pelan, "Aku tidak akan menyerah Car. Aku akan terus menemuimu sampai anak itu menjadi milikku." Setelah mengucapkan itu Bian pergi meninggalkan Caramel yang memekik kesal. Diam-diam Bian tersenyum miring. "Lapor om, tugas selesai."
Sementara di tempatnya, Caramel memekik kesal melihat punggung Bian yang mulai menjauh. Ia langsung memanggil pelayan lalu menyuruh pelayan itu untuk membuang barang-barang bawaan Bian. "Jangan sampai ada yang tahu jika saya bertemu dengan laki-laki itu!"
Caramel berjalan cepat menuju kamarnya. Membanting pintu dengan kuat. tak lama kemudian pintu kamarnya kembali di buka secara kasar.
"Siap-Mama?!"
"Kenapa kamu banting-banting pintu?! Kamu kira pintu ini murah?! Pintu ini bahkan lebih mahal dari baju kamu! Seenaknya saja membanting pintu. Sudah tahunya hanya berfoya-foya! Dasar menantu tidak berguna!" ARiana kembali menutup pintu dengan kasar membuat Caramel terjengkit kaget.
"Aaaaagrh! Semuanya gara-gara Bian sialan itu!"
Caramel terdiam sejenak. Menarik napas dalam-dalam kemudian membuangnya, "Tenang Caramel. Tenang Caramel. Kau harus tenang, malam ini kau dan Reynold akan bersenang-senang. Kau harus tenang."
*****
Hari ini aku up 2 ya, soalnya takut besok gak bisa up😁
Jangan teror teror aku ya guys😁, takut aku tuh sama kalian😬
sekian dulu! 🙏❤