Fiandra tak menyangka jika dirinya akan berjodoh dengan seorang dosen yang selalu memarahinya bernama Ilham. Mereka di paksa menikah dan menjalani pernikahan, meskipun keduanya menolak. Keinginan kedua orang tua Fiandra dan Ilham begitu kuat untuk menikahkan mereka, hingga mereka melakukan satu cara, untuk menjebak keduanya agar bisa menikah... bagaimana kisah mereka? akankah cinta hadir di tengah permusuhan mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kaget
Waktu menunjukkan pukul empat sore. Sudah saatnya Ilham untuk pulang ke rumah. Entah kenapa ia begitu semangat untuk pulang, sebelumnya ia tak pernah bersemangat seperti ini.
Sebelum keluar dari ruangan ia menyempatkan diri untuk menghubungi istrinya. Setelah mengotak atik handphonenya, benda pipih itu ia tempelkan di telinga
Namun setelah beberapa kali menghubungi, Fi tidak mengangkat telponnya.
"Fi kemana sih?" dengusnya sambil Menatap layar handphone. Ilham kembali menyimpan benda Pipi itu ke dalam saku celananya kemudian dengan langkah tergesa, ia keluar dari kantor dan langsung menuju lokasi yang tadi siang di kirim oleh istrinya.
Sekitar tiga puluh Menit berkendara llham tiba di bengkel. Turun dari mobil suara berisik menyambutnya. pandangannya mengedarkan mencari sosok sang istri di kasir toko. Karena dia pikir istrinya itu jadi kasir di bengkel.
ketika ia berjalan melewati beberapa mekanik yang sibuk dengan pekerjaannya, salah seorang menghampirinya. "Ada yang bisa dibantu Mas?" tanya orang itu yang tak lain adalah Bang Jali .
"Oh Saya mau mencari Fiandra."
"Oh cari Fia." Bang Jali kemudian menghampiri sebuah truk yang sedang dalam perbaikan."Fia! ada yang nyariin loh nih!"
Fiandra seketika muncul dari bawah truck dengan papan seluncurnya,dengan kondisi wajah dan baju yang di penuhi dengan oli.
"Astaghfirullah!" seru Ilham kaget melihat penampakan istrinya.
Tanpa berpikir panjang, ia berjalan menghampiri Fia dan mekanik tersebut dengan langkah yang berat.
"Eh, sudah datang!" Fi cengegesan. ketika Ilham berjalan mendekatinya, "Memangnya sudah jam berapa sekarang?"tanya Fi heran.
"Jadi begini kerjaan kamu?" Suara Ilham yang meninggi membuat beberapa mekanik lainnya menoleh ke arah mereka.
Fia yang terkejut lalu wajahnya mengkerut. "Lah kenapa memangnya? yang penting kan halal."
Dengan cepat Ilham menghampiri istrinya. "Ayo pulang! muka sudah seperti kucing garong gini." Di tariknya tangan fi hingga berdiri. Ilham meraih tisu lalu mengelap wajah Fi, kemudian dia menarik tangan Fiandra .
"Eh tunggu dulu. Aku gak boleh pulang sebelum kerjaan selesai!"Fi coba menahan langkah ilham dengan menariknya balik.
"Masa' bodoh! sekarang juga kita pulang." Ilham tetap menarik tangan Fi.
"Eh mau kemana?" tanya bang Jali yang melihat montir cantiknya hendak di bawa lari.
Ilham dan Fiandra secara reflek menoleh dan menunggu bang Jali yang berjalan perlahan. "Tuh kan dimarahin, " dengus Fi sambil melepaskan cengkraman tangan Ilham .
Bang Jali menghampiri Ilham dan Fiandra . "Fia! lo mau kemana?" berkacak pinggang.
"Ini Bang suami aye nyuruh pulang, " ujarnya sambil menoleh Ilham.
"Lo nggak boleh pulang sebelum kerjaan lu selesai!" marah bang Jali.
Mendengar ucapan itu Ilham langsung naik darah ia langsung mampiri bang Jali. "Eh kamu siapa melarang-larang dia pulang?"
"Dia karyawan gue! sesuai perjanjian dia tidak boleh pulang sebelum kerjaan selesai!"
"Saya gak perduli! dia istri saya! dan saya tidak suka istri saya kerja seperti ini." ujarnya dengan tegas. "Ayo Fi kita pulang."
"Eh enak saja! si Fi itu harus tetap kerja disini karena dia ada hutang sama gue!"
"Oke berapa hutangnya dia?" tanya Ilham.
"Lima juta!"
Ilham lalu mengeluarkan handphonenya. Berapa nomor rekeningnya saya transper sekarang!"
"Gak bisa gitu dong. Fi harus tetap kerja disini!" kilah bang Jali yang tak ingin karyawan rajinnya itu berhenti.
"Pokonya Fi gak boleh kerja disini lagi! sini nomor rekeningnya, langsung saya transfer."
Awalnya Bang Jali Tidak mau melepaskan Fiandra namun setelah perdebatan yang cukup sengit hingga hampir terjadi keributan akhirnya Dia terpaksa melepas karyawan kesayangannya itu.
Mau tak mau Fi harus menuruti keinginan Ilham. Agar tidak terjadi keributan.Maklum Ilham tipe yang tempramen,
***
Ketegangan masih terjadi di dalam mobil.
"Kenapa sih, aku gak boleh kerja disana, padahal aku suka dengan kerjaan itu!" omel Fiandra ketika di dalam mobil.
"Ya kalo kerjaan kamu jadi kasir atau admin, aku gak keberatan. Kamu lihat sendiri penampilan kamu itu!" marah Ilham sambil menunjuk.
"Terus sekarang aku jadi pengangguran dong?" guman Fiandra dengan sedih.
"Ilham menghela nafas panjang. Kalau kamu meras bosan, kamu kerja sama aku saja."
Fiandra menoleh dengan ekspresi kurang yakin. "Kerja apa?"
"Nanti deh aku cariin posisi yang pas untuk kamu, biar kamu kerjanya enak dan gak belepotan seperti kucing batu gini."
Bibir Fiandra mencebik dengan bola mata yang berkaca-kaca. Meskipun di tawarin pekerjaan baru, tapi ia merasa sedih karena hobinya di larang oleh suaminya.
Melihat Fiandra yang terlihat sedih Ilham membujuknya. "Gak usah sedih gitu dong, aku hanya gak mau kamu capek, kamu kotor-kotoran gini," ucapnya sambil merangkul fiandra hendak membawanya dalam pelukan.
"Eh kamu gak takut bajunya kotor?" tanya Fi sambil menahan diri agar tidak menyentuh baju putih ilham itu.
"Yang penting kamu gak ngambek aja, baju kotor mah, ada laundy," jawab Ilham.
seketika hati Fiandra berbunga-bunga, ia lalu menjatuhkan tubuhnya dalam pelukan Ilham, keduanya pun saling melempar senyum bahagia penuh cinta, lalu Ilham mengecup pucuk kepala Fiandra membuatnya berbunga-bunga.
apa kabar dengan duo enyak udah dapat belum berburu para duda 😍 semoga dapat ya nyak 😂😂😂😂