Di hari pertunangan, Emily mendapatkan kenyataan yang pahit di mana Adik Tirinya yang bernama Bertha mengatakan kalau tunangannya yang bernama Louis lebih mencintai Bertha dari pada Emily.
Untuk membuktikannya Bertha dengan sengaja mendorong Emily ke kolam renang kemudian Bertha ikut menyemburkan diri ke kolam renang.
Ternyata tunangannya lebih memilih menolong Bertha dari pada memilih Emily. Di saat krisis seorang pria tampan menolong dirinya dan membawanya ke rumah sakit.
Di saat itu pula Emily memutuskan pertunangannya dan ingin membalaskan dendam ke keluarganya serta mantan tunangannya. Di mana Emily menikah dengan pria penolongnya.
Apakah balas dendam Emily berhasil? Bagaimana dengan pernikahan Emily dengan pria penolongnya, apakah bahagia atau berakhir dengan perceraian? Ada rahasia tersembunyi di antara mereka, apakah rahasia itu? Silahkan ikuti novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suka Sekali Merebut
"Sudah Tuan Besar." Jawab Manager Butik.
"Bagus. Kalau begitu Aku minta bawa gaun terbaik di toko butik kalian untuk cicit menantuku." Ucap Kakek Buyut William.
"Baik, mohon tunggu sebentar." Ucap Manager Butik.
Setelah itu Manager Butik berjalan ke ruangan lain sedangkan Emily dan Kakek Buyut William menatap sekeliling ruangan di mana deretan gaun yang sangat indah dan tentunya harganya lumayan mahal.
"Emily, bagaimana menurutmu deretan gaun-gaun itu?" Tanya Kakek Buyut William.
"Bagus, Kakek Buyut." Jawab Emily sambil tersenyum.
"Kalau kamu suka, kamu tinggal ambil saja." Ucap Kakek Buyut William.
"Terima kasih Kakek, tapi saat ini Aku belum ada yang cocok." Jawab Emily.
Ketika Kakek Buyut William ingin berbicara datang Manager Butik sambil membawa dua gaun yang sangat mahal.
"Emily, coba ke dua gaun itu." Pinta Kakek Buyut William.
"Tapi Kakek Buyut ..." Ucapan Emily terpotong oleh Kakek Buyut William.
"Tidak ada penolakan." Ucap Kakek Buyut William dengan nada tegas.
"Baik." Jawab Emily yang tidak bisa membantah perkataan Kakek Buyut William.
Kemudian Emily membawa dua gaun berikut hangernya lalu berjalan ke arah ruang ganti. Hingga lima menit kemudian Emily sudah selesai mengganti pakaian di mana Emily mengenakan gaun berwarna putih.
"Kakek Buyut, bagaimana gaun yang Aku kenakan?" Tanya Emily sambil tersenyum.
"Sangat bagus. Oh ya, di sini ada banyak model pakaian dan Kakek Buyut pikir itu juga bagus. Cobalah semua pakaian yang kamu suka dengan tenang karena Kakek Buyut ingin pergi ke toilet." Jawab Kakek Buyut William.
"Kakek Buyut, Aku sudah bukan gadis remaja lagi jadi cukup gaun ini saja." Ucap Emily yang tidak ingin serakah.
"Setelah membayarnya, Aku akan menemani Kakek Buyut ke toilet." Sambung Emily.
"Uang Kakek Buyut sangat banyak karena itu Kakek Buyut ingin membelikan pakaian yang kamu suka. Anggap saja sebagai hadiah pernikahanmu dengan Cicitku." Ucap Kakek Buyut William.
'Sebenarnya butik ini milik suami kamu dan kamu bisa mengambilnya dengan bebas tanpa perlu membayarnya.' Sambung Kakek Buyut William dalam hati.
"Kakek Buyut bisa pergi sendiri ke toilet jadi kamu bisa memilih pakaian dengan santai dan tidak usah terburu-buru." Sambung Kakek Buyut William.
Setelah itu Kakek Buyut William meninggalkan Emily menuju ke arah toilet dan tanpa sepengetahuan mereka sepasang mata memperhatikan Emily dan Kakek Buyut William.
"Aku akan mencoba gaun yang satunya lagi." Ucap Emily ke manager butik.
"Baik." Jawab Manager butik dengan singkat.
Emily hanya tersenyum kemudian melangkahkan kakinya ke arah ruang ganti namun baru dua langkah seseorang menghalangi dirinya sambil menatapnya dengan tatapan merendahkan.
"Aku pikir kamu keluar kerja karena mendapatkan pekerjaan baru tapi ternyata kamu menemukan sugar Daddy." Ucap wanita tersebut siapa lagi kalau bukan Bertha sambil berjalan ke arah Emily.
"Mengapa kedatanganmu selalu seperti hantu yang tidak pernah hilang? Setiap Aku pergi kemana saja selalu ada kamu." Ucap Emily.
"Apa kamu takut Aku akan membocorkan rahasia kamu ke suamimu itu?" Tanya Bertha tanya menjawab ucapan Emily.
"Dasar bo*oh." Jawab Emily sambil berjalan melewati Bertha namun tangannya langsung di tahan Bertha.
"Kakak mau pergi kemana?" Tanya Bertha.
"Bukan urusanmu." Jawab Emily sambil menepis tangan Bertha.
"Gaun yang dikenakan Kakak sangat indah." Ucap Bertha sambil menyentuh gaun yang dikenakan Emily.
"Pelayan, Aku menginginkan gaun ini." Sambung Bertha sambil menatap ke arah manager butik.
"Mengapa kamu suka sekali merebut segalanya yang Aku miliki?" Tanya Emily dengan wajah kesal.