Bagaikan mimpi buruk yang sangat menakutkan, Cecilia tidak menyangka hidupnya sangat tragis sekali.
Lelaki yang baru tiga bulan di nikahinya, ternyata menyukai adik tirinya.
Lelaki yang baru di nikahinya itu, bersekongkol dengan adik tirinya dan Ibu tirinya, ingin merebut perusahaan Ayahnya, dan menguasai harta keluarga Cecilia.
Cecilia bertekad akan membalas semua apa yang telah dilakukan oleh ke tiga orang itu pada keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Gina Aquila.
Akhirnya Cecilia bisa kembali duduk di kursi Ayahnya, sebagai Ceo pendahulu.
Dengan anggun Cecilia duduk di kursi tersebut, dan memberi perintah pada Arya apa yang harus di lakukan selanjutnya, menunggu Gina Aquila datang.
Arya memberikan laporan mengenai pengeluaran anggaran yang tidak di ketahui perginya kemana.
Dan, beberapa bulan ini ada pengurangan karyawan karena tidak bisa untuk membayar gaji karyawan.
Nando menatap tajam Layla, sebagai Direktur Layla tidak bisa mengurus apa yang terjadi dengan kekacauan yang terjadi di perusahaan yang sudah menjadi miliknya.
"Kanapa bisa begini?" bisik Nando tajam pada Layla.
"Aku tidak tahu!" bisik Layla menjawab Nando.
"Apa?!" mata Nando terbelalak tidak percaya dengan apa yang dikatakan Layla.
Layla tidak memperdulikan reaksi Nando yang terlihat marah mendengar jawabannya.
Gadis itu hanya mementingkan kalau Nando tidak berpaling darinya, dan akan dia lakukan apapun untuk menyingkirkan siapa yang mencoba mendekati Nando.
Dari sejak kecil Layla sudah diam-diam menyukai Nando, saat itu Layla tanpa sengaja melihat Nando di bantu Cecilia di belakang sekolah.
Layla sangat membenci Cecilia, dia selalu iri pada Cecilia, karena memiliki segalanya.
Kecantikan Cecilia, membuat gadis kecil Cecilia menjadi populer di sekolah mereka.
Layla yang berpenampilan biasa-biasa saja sangat cemburu pada Cecilia, sehingga dia berupaya untuk mengambil apa saja yang menjadi milik Cecilia.
Sampai dia meniru saputangan yang mirip dengan milik Cecilia, saputangan yang di sulam khusus oleh almarhum Ibu Cecilia.
Hingga sampai suatu hari, ada seseorang yang mencari keberadaan pemilik saputangan asli milik Cecilia.
Tentu saja Layla hampir jatuh pingsan kala itu, ternyata yang mencari Cecilia adalah pria yang diam-diam di sukainya.
Dan, sikap benci Layla kepada Cecilia semakin bertambah, dan berniat ingin melenyapkan Cecilia, agar pria yang di sukainya itu, tidak bertemu dengan Cecilia.
Sehingga akhirnya keinginannya pun tercapai, dan Nando sangat senang bertemu dengan Layla.
Mereka pun, diam-diam menjalin asmara di belakang Cecilia.
Hingga akhirnya perceraian pun di layangkan Nando kepada Cecilia.
Brak!
Pintu meeting tiba-tiba di buka seseorang dari luar dengan kasar, dan masuklah Gina Aquila, Ibu tiri Cecilia.
"Ada apa ini? waktu santai ku di ganggu, sungguh menjengkelkan!" teriaknya marah.
Semua orang yang berada di dalam ruang meeting, menatap wanita itu dengan tajam.
Sikap arogan Gina Aquila membuat mereka terkejut.
"Cecilia?!" mata Gina Aquila terbelalak terkejut luar biasa, melihat Cecilia duduk di kursi Ceo.
"Apa kabar Mama tiriku!" sahut Cecilia dengan datar, raut wajahnya terlihat begitu tenang.
"Kenapa kamu ada di sini! bukankah kamu di penjara?!" sahutnya dengan kencang.
"Aku tidak melakukan kesalahan apa pun, jadi aku di bebaskan!" ujar Cecilia dengan tenangnya.
"Itu tidak mungkin! Nando, bagaimana ini! perempuan murahan ini kenapa bisa keluar, kamu harus memasukkan lagi perempuan ini ke dalam penjara!" teriak Gina Aquila sembari menudingkan jari telunjuknya kapada Cecilia.
Cecilia hanya angkat bahu saja tidak terpengaruh dengan teriakan Gina Aquila tersebut.
"Anda duduk dulu, ada yang perlu anda konfirmasi kan mengenai pengeluaran keuangan perusahaan Group Michael, anda buat kemana uang itu!" sahut Cecilia menatap Ibu tirinya dengan dingin.
"A..apa maksudmu, kamu tidak ada hak menanyakan soal keuangan Group Michael, kamu bukan bagian dari Group Michael lagi!" teriak Ibu tiri Cecilia.
"Aku sekarang yang menjadi Direktur Utama bukan lagi putri anda yang cantik itu!" sahut Cecilia masih dengan mode tenangnya.
"Apa? Layla jelaskan pada Mama!" teriak Gina Aquila dengan marah.
"Mama!" sahut Layla dengan suara sedihnya, dia terlihat begitu tidak berdaya.
"Lebih baik anda duduk terlebih dahulu Nyonya!" sahut Arya.
"Siapa kamu?" ujar Ibu tiri Cecilia memandang Arya tajam, dia merasa tidak mengenal Arya sama sekali.
"Saya asisten pribadi Nona Cecilia, dan sekaligus pengacaranya!" sahut Arya menjelaskan tentang dirinya.
"Dari mana Cecilia memiliki uang untuk menggaji seseorang menjadi bawahannya, kamu berbohong ya, apakah kamu kekasih gelap perempuan murahan ini?" tanya Gina Aquila dengan sarkas.
Semua orang sontak memandang ke arah Arya dan Cecilia.
Yang di pandang tetap saja terlihat begitu tenang, dan tidak terpengaruh dengan perkataan Gina Aquila tersebut.
Bersambung....