Seorang anak kecil yang kuat dan tangguh sehingga menjadi sukses diusia dewasa, mampu melawan kerasnya kehidupan dunia.
Diusianya yang memasuki belasan tahun ia harus diuji dengan lingkungan yang toxic sehingga menjadikan dia perempuan tangguh dan harus mampu menjalani kerasnya hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Keesokan harinya Reni bangun pagi untuk segera pergi ke sekolah karena akan diadakan ulangan tengah semester. Sebelum ke sekolah Reni ke kamar mandi, tidak untuk mandi hanya sekedar membersihkan badan dan sikat gigi. Keluar dari kamar mandi ibunya bertanya.
"Kamu tidak mandi pagi Ren?" tanya ibu yang hendak ke luar dari dapur.
"hehehe tidak bu, dingin sekali airnya, bbrrr" menjawab sambil tersenyum masam seperti orang kedinginan.
"cewek itu harus rajin mandi Ren biar wangi".
"iya besok² saja bu kalau airnya sudah tidak dingin".
"air dipagi hari ya begitu kecuali kamu rebus dulu baru panas airnya Ren", berdecak sambil berlalu meninggalkan Reni yang masih berdiri di depan cermin di ruang tengah.
**
Reni bersiap² pergi sekolah dengan pakaian merah putihnya, lanjut menyiapkan buku yang akan dibawa ke sekolah.
Reni anak yang malas mandi pagi karena cuaca di kampung memang dingin, airnya sangat dingin seperti air es, mungkin Reni yang terlalu lebay. Karena jika terbiasa mandi pagi maka akan terasa lebih segar meskipun dingin.
Reni menuju dapur mencari ibunya yang ternyata sedang menggendong adik Naysa. Reni sarapan bersama keluarganya dengan hikmat, terkadang diselingi candaan atau obrolan ringan.
"bu, Reni berangkat, Ayah Reni berangkat ya, ayok Nay". Ucapnya sambil mengulurkan tangan kepada ibu dan ayahnya takzim sebelum berangkat sekolah.
"ayoklah" ucap Nay sambil melangkah setelah berpamitan pada ibu dan ayahnya.
"Nay, bolehkah pinjam sepatumu? Tapi apa muat ya untukku?"
"kenapa mau pinjam sepatu? Kan sudah punya sepatu sendiri?" jawab Nay ketus karena merasa aneh kakaknya mau pinjam sepatunya.
"Kamu sering dibelikan sepatu sedangkan aku jarang".
"Ya minta dibelikan lagi sana sama ibu!". Obrolan mereka saat berangkat sekolah.
"Nanti deh aku tanya ibu maukah ibu belikan aku sepatu baru karena sepatuku sudah mulai sempit". Sebenarnya Reni masih memiliki sepatu hanya sudah mulai sempit dan Reni paling jarang dibelikan sepatu karena dia paling awet jika menggunakan barang² seperti itu.
Untuk hari ini Reni libur jualan kue atau pun buah karena musim buah sudah habis, kalau kue tidak ada yang bikin karena ibunya baru selesai melahirkan Naysa.
**
Tiba di sekolah waktunya untuk berbaris, saat itu masih dilakukan senam pagi supaya sehat. Selesai senam ada penyampaian dari guru sepatah dua patah kata untuk memberikan motivasi kepada siswanya.
"Assalamu'alaikum wr wb". Ucap pak Anwar seorang guru agama Islam sambil berdiri di depan siswanya di lapangan.
"Waalaikumsalam wr wb." ucap siswa serempak.
"Alhamdulillah kepada Allah kita bersyukur dan kepada Nabi Muhammad saw kita bershawalat. Allah humma shalli 'ala syayyidina Muhammad".
"Pada hari ini kita akan melakukan bersih² sekolah karena akan kedatangan tamu dari Kabupaten untuk melihat kualitas sekolah kita. Setelah itu baru kita akan masuk belajar di kelas masing². Anak²ku sekalian rajinlah belajar supaya pintar, kesuksesan itu diraih dengan kerja keras bukan kerja malas, tetap semangat. Bla bla bla.... Sampai disini saja yang bisa bapak sampaikan saya akhiri dengan ucapan Wassalamu'alaikum wr wb."
"Waalaikumsalam wr wb." ucapnya serempak. "Alhamdulillah, huh panas lama² di lapangan" gerutu salah satu siswa.
Reni sekolah di Madrasah Ibtidaiyah atau MI Swasta di desa Peno, tidak begitu banyak siswanya tapi lumayan itulah sekolah yang terdekat dari rumahnya. Setelah senam dan penyampaian dari guru saatnya mereka para siswa bersih² hingga lelah. Ketika istirahat maka tibalah tamu dari Kabupaten dan disambut baik oleh kepala sekolah dan juga guru.
Disaat guru sedang di kantor sebagian guru diperintahkan untuk memantau siswa supaya masuk kelas. Khususnya guru yang tidak berkepentingan di kantor sebaiknya masuk mengajar.
**
Dalam kelas Reni masuk pelajaran Seni Budaya, Temanya tentang Kesenian jadi waktunya untuk menyanyi. Namanya anak² disuruh menyanyi grogi tapi suka, disuruh tampil satu persatu oleh gurunya.
"Assalamu'alaikum wr wb. anak² sekarang belajar Seni Budaya, silahkan menyanyi di depan ya". Ucap bu Jumi guru Seni Budaya tersebut.
"Hore" sahut siswa yang suka dengan kesenian.
"Hufffttt nyanyi apa mi saya ini, tidak suka saya menyanyi" berucap lirih sambil cemberut beberapa siswa yang kurang suka dengan menyanyi.
"Ok, sekarang siapa yang mau menyanyi duluan?" ucap bu Jumi sambil berdiri menghampiri siswa²nya satu persatu.
"Aku mau bu," sahut Agus. Sebenarnya dia pemalu tapi terkadang dia berusaha tampil. Apalagi memang dia suka menyanyi meski lagu² dewasa.
"boleh, silahkan nak".
"Ku ingin kau tau,, ku selalu disini menanti dirimu ... Bla bla bla..." cek sendiri lagunya Ungu para pembaca. Hehehe penulis tidak hapal.
"tepuk tangannya buat Agus, ada yang lain?"
"saya bu, tapi lagu anak² ya bu", kata Etik menyahut. Etik teman satu kelas Reni anaknya periang, cerewet, dan blak blakan kalau bicara. Termasuk teman dekat Reni, bisa dikata sahabat!
"Bintang kecil dilangit yang biru, amat banyak menghias angkasa, aku ingin terbang dan menari jauh tinggi ke tempat kau berada". Sambil tepuk tangan bu Jumi menyahut.
"Wah bagus"...
"terima kasih bu guru" sambil berlalu ke tempat duduknya.
Satu persatu akhirnya semua telah menyanyi, begitu jg dengan Reni yang hanya menyanyi lagu anak².
"Balonku ada lima, rupa² warnanya, hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru, meletus balon hijau dor... Hatiku sangat kacau, balonku tinggal empat ku pegang erat²". Sambil malu² kembali ke bangkunya.
Tiba saatnya pulang, sebelum pulang berdoa, karena Reni malu² mau minta izin ke toilet karena dia ingin buang air kecil makanya sampai kencing di roknya, ya Allah Reni ada² saja. Hahaha
Akhirnya roknya basah dan bau kencing, untung tidak ada yang memperhatikan karena dia duduk di belakang. Dia pulang paling terakhir supaya tidak ketahuan, meski basah Reni berusaha menutupinya dengan tasnya. Saat diperjalanan Reni buru² pulang bahkan sambil berlari langsung menuju kamar mandi.
"eh lupa bawa handuk, harus ke kamar dulu nih" ucapnya lirih.
"Loh Ren, baru pulang sekolah? Kok dari belakang?:" cecar ibunya yang melihat Reni masuk rumah melalui pintu belakang.
"hehehe iya bu, kebelet kencing" jawabnya kikuk.
"ya sudah sana ganti pakaian baru makan nasi, nanti jaga adekmu ya dipengajian".
"Iya bu, pengajian dimana nanti bu,?"
"Di rumah bude Restu, jam setengah 2 nanti sudah harus berangkat, tidak usah pergi main". Omelnya ke Reni, karena biasa setelah pulang sekolah langsung pergi main meski siang dan panas.
"iya bu, dapat kue deh, asyik..." dengan semangat melangkahkan kaki berganti pakaian lalu makan. Selesai makan Reni temui Naysa yang sedang diayun oleh Nayla.
"kamu sudah makan?"
"sudah" ucap Nayla singkat.
"oh ya sudah, aku ke kamar dulu kerja PR", kata Reni berlalu pergi meninggalkan Nayla dan Naysa di ruang tengah.
Di Kamar Reni mengerjakan tugas sekolahnya hingga selesai lalu dia main² sendiri, meskipun rumah mereka sederhana tetapi mereka sudah dibiasakan untuk tidur di kamar sendiri supaya mandiri.
***
Happy Reading
Semoga Syukaaa ♡♡♡
cara nya hanya wajib follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm. Maka saya akan undang Kakak untuk bergabung bersama kami. Terima kasih
Jangan lupa like, kritik dan sarannya.../Rose/