NovelToon NovelToon
Terjebak Asmara Dalam Sebuah Kontrak

Terjebak Asmara Dalam Sebuah Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Nazefa

Sebuah keputusan besar terpaksa harus Jena ambil demi menghidupi keluarganya. Menikah dengan Bos diperusahaannya untuk mendapatkan keturunan agar dapat meneruskan perusahaan adalah hal yang gila. Namun apa jadinya jika pernikahan itu terjadi diatas kontrak? temukan jawabannya disini 👇🏻.. Selamat membaca 🤗🥰🥰
.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nazefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Udang di balik nikmat

Setelah sampai di kantor Jena berjalan cepat menuju ke mejanya, di dalam kantor semua karyawan sudah duduk rapi di tempatnya masing-masing dan mulai sibuk dengan pekerjaannya.

Jena duduk dengan cepat ke kursinya dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

"Je, kamu dari mana aja? kok tumben telat?" tanya Acha begitu Jena sampai.

"Ah! iya tadi aku ada urusan sebentar." ucap Jena berbohong.

"urusan apaan?" tanya Acha.

Tttttt...!!!

"Jena, ke ruangan saya sekarang!" ucap Savero lewat interkom.

"Aduh Je, kayaknya kamu dalam bahaya deh." ucap Acha menatap ngeri.

Jena membuang nafas kasar.

"Baru aja nyampe! Dasar bos rese!" umpat Jena.

Jena pun terpaksa berdiri dari tempat duduknya untuk pergi ke ruang Direktur Utama.

"Semoga kamu selamat ya Je," ucap Acha penuh harap.

Jena tidak menjawabnya dan langsung berjalan pergi begitu saja. Sesampainya di ruangan sang Direktur Jena mengetuk pintu dan masuk berdiri di depan meja Savero.

"Tuan memanggil saya?" tanya Jena.

"Ya." ucap Savero dengan tetap menatap layar laptopnya.

"Kamu sudah sarapan?" tanya Savero.

"Sudah Tuan."

"Bagus! Saya cuma mau bilang kalau mulai sekarang kamu harus benar-benar menjaga pola makanmu, karena saya mau memiliki keturunan yang sempurna tanpa kekurangan sesuatu apapun." jelas Savero yang kini menatap gadis itu dengan wajah serius.

"Ya Tuan."

"Ya sudah, kamu boleh pergi." ucap Savero.

Jena pun segera keluar dan kembali ke mejanya.

"Dasar Bos kurang kerjaan!" umpat Jena setelah sampai di kursinya.

Acha memandang Jena dengan wajah penasaran.

"Kamu nggak papa Je?" tanya Acha.

"Dasar bos ngeselin!" ucap Jena dengan nada kesal.

"Sabar Je, Tuan Vero emang orangnya gitu." ujar Teo.

Jena merasa kesal karena belum sempat Jena istirahat demi mengejar waktu, kini Savero malah memanggilnya hanya untuk menanyakan sarapan?

Siang itu Amanda pergi ke kantor King Lionel berniat untuk menemui Savero. Jena yang melihat Amanda datang ke kantor langsung menghampirinya.

"Permisi Nona? Ada yang bisa saya bantu?" ucap Jena dengan menundukkan kepalanya.

Amanda mengangkat satu alisnya dengan kedua matanya menyusuri tubuh Jena dari atas sampai bawah dengan tatapan merendahkan.

"Saya mau bertemu Savero di dalam." ucap Amanda dengan memalingkan wajahnya.

"Maaf Nona, tapi Tuan Savero sedang ada pertemuan penting jadi tidak bisa di ganggu." terang Jena.

Amanda menautkan kedua alisnya dan menatap Jena tajam.

"Kalau begitu bilang padanya saya datang." titah Amanda.

Namun Jena tidak bisa mengabulkan permintaannya itu karena nyatanya Savero saat ini sedang tidak bisa di ganggu.

"Maaf Nona, tapi tetap tidak bisa." ucap Jena kekeh.

Amanda mulai kesal dengan Jena yang menghalanginya bertemu dengan Savero.

"Kenapa tidak? Bilang saja padanya untuk menemui saya disini." ucap Amanda kesal.

"Tidak bisa Nona, maafkan saya. Tapi anda bisa menghubunginya secara pribadi jika Anda mau dan saya akan membukakan pintu jika nanti Tuan Savero mengijinkannya." terang Jena.

Amanda berdecak kesal mendengar penjelasan Jena barusan, dia langsung mengambil ponselnya dari dalam tas dan mengubungi Savero lewat sambungan telepon.

Namun sayangnya Savero tidak mengangkat telfonnya karena sedang menerima tamu penting. Dengan kesal Amanda mengibaskan tangannya yang sedang memegang ponsel.

"Bagaimana Nona? apa sudah ada jawaban? Jika anda berkenan, anda bisa menunggu dan duduk disini sampai selesai." ucap Jena.

"Tidak perlu!" jawab Amanda kesal lalu memutuskan untuk pergi dari sana karena kecewa tidak bisa menemui Savero.

Amanda sangat benci dan sangat tidak suka pada Jena karena Amanda merasa Jena adalah penghalang baginya untuk mendapatkan Savero. Apalagi setelah kejadian malam itu saat Amanda melihat Savero bersama jena di apartemen milik Savero membuat Amanda kian membenci gadis itu.

Setelah Savero selesai dengan pertemuannya Jena berjala mengantarkan tamu tersebut sampai ke depan pintu lift dan menundukkan kepalanya tanda memberikan hormat sebelum tamu-tamu tersebut masuk lift dan turun.

Dari belakang asisten Rey berjalan menghampiri Jena yang masih berdiri di sana.

"Sekertaris Je, anda di panggil oleh Tuan Savero dan sedang ditunggu di ruangannya." ucap Rey.

"Oh! baiklah, terimakasih Rey," ucap Jena lalu pergi berjalan ke ruangan sang Direktur.

"Anda memanggil saya Tuan." ucap Jena setelah berada di depan meja kerja Savero.

"Ya."

"Kunci pintunya." titah Savero.

Jena yang memiliki firasat tidak beres akan hal ini pun tidak mau melakukannya.

"Ke.. kenapa Tuan? kenapa harus dikunci?" protes Jena.

"Ini perintah! cepat lakukan!" titah Savero.

"Ba.. baik Tuan." ucap Jena yang sebenarnya tidak yakin dengan apa yang dilakukannya.

"Sudah Tuan." ucap Jena setelah kembali ke posisinya semula.

Savero lalu berdiri dari kursi kebesarannya lalu berjalan kedepan mejanya dengan memegang dokumen lalu melemparnya pelan ke atas mejanya yang berada didepan Jena.

"Saya mau kamu salin ini." titah Savero.

"Baik Tuan."

Savero lalu berjalan dan duduk di atas sofa yang berada di dalam ruangannya.

"Jena, kemari." ucap Savero.

"Tapi Tuan?" Jena menatap Savero dengan tatapan ragu.

"Jangan membantah dan jangan membuatku marah." ucap Savero.

"Baik Tuan."

Jena mulai berjalan perlahan ke sofa dan duduk di samping Savero.

"Disini, jangan terlalu jauh." titah Savero.

Jena hanya bisa menuruti kemauan Savero di bandingkan harus melihat lelaki itu marah kepadanya.

"Nah, begitu."

"Kamu sudah menerima hadiah dari ku tadi pagi?" ucap Savero sambil memandangi pakaian yang Jena kenakan.

"Sudah Tuan."

"Kamu suka?"

"Iya Tuan, terimakasih."

"Ya, tapi malam ini saya mau kamu memakai pakaian malam yang saya berikan untukmu." ucap Savero.

Jena menatap tajam pada wajah Savero.

"Untuk apa? maksud saya, saya tidak terbiasa memakai baju seperti itu Tuan." protes Jena.

"Kamu pikir untuk apa saya membelikannya untuk mu?" tanya Savero.

"Tapi Tuan, saya tidak mau memakainya." ucap Jena kekeh.

"Kamu tetap harus memakainya." tekan Savero.

"Saya tidak mau! Eumph...."

Savero tidak ingin mendengar penolakan dari mulut Jena dan langsung membungkam bibir Jena dengan ciuman. Jena tidak bisa menolaknya bahkan kini Jena mulai membalas permainan dari Savero.

Hisapan-hisapan kecil mulai Savero berikan ke bibir tipis milik Jena dengan di iringi naiknya tangan Savero yang mulai menyentuh ke gundukan sintal milik Jena dengan meremasnya halus secara bergantian membuat getaran tersendiri di tubuh Jena.

"Eeemh!!"

Suara lembut nan halus itu terdengar dari mulut Jena setiap Savero meremas kedua dadanya secara bergantian. Kini Savero mulai memainkan lidahnya membuat Jena agak kesulitan menghadapinya. Semakin lama semakin liar saja permainan lidah Savero sampai tidak terasa kini kancing baju Jena sudah terlepas sampai ke pusar.

Tangan Savero mulai menyelusup dari dalam baju tersebut dan menyentuh dada Jena secara langsung, namun permainan tidak sampai disitu kini tangan Savero mulai membuka pengait bra dan meremasnya dengan lembut menciptakan suara-suara desahan dari bibir sang sekretaris.

"Akh..! eemph..!!" pekik Jena.

Kini ciuman itu mulai turun ke leher dan turun lagi kedua bukit kembar sang sekretaris dan menciptakan tanda merah yang sama di sana.

"Akh..! Tuan..!!" pekik Jena dengan menggigit ujung bibirnya dan meremas rambut Savero merasakan sensasi nikmat yang Tuannya berikan.

Saat bibir Savero mulai turun lagi dan mencoba menyedotnya pusat gundukan idah itu Jena kembali menguasai dirinya, segera Jena sadar dan mendorong dada Savero dengan kencang.

"Ekh! Tuan hentikan!" ucap Jena dengan menatap tajam ke arah Savero.

"Kenapa? kita sudah melakukannya semalam?" tanya Savero.

"Tapi ini di kantor Tuan!" ucap Jena kesal.

"Memangnya kenapa? bukankah pintu sudah kamu kunci? jadi kita bebas melakukannya." ujar Savero.

"Tetap saja! Lagi pula banyak pekerjaan yang harus saya lakukan jadi lebih baik saya kembali bekerja." ucap Jena.

Jena mulai mencoba membetulkan kaitan bra miliknya namun dia agak merasa kesusahan.

"Biar aku bantu." ucap Savero.

Kali ini Jena membiarkan Savero membantu mengaitkan bra miliknya, setelah bra itu terpasang Savero mengecup bibir manis Jena sekali lagi sebelum tangan itu melepaskannya.

"Cup!"

Berhasil membuat kedua mata Jena melotot seketika.

"Tuan!"

Namun Savero tidak memperdulikan tatapan itu, dengan cepat Jena mengaitkan kancing kemejanya dan merapikan bajunya begitu selesai Jena langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Jangan lupa untuk nanti malam." ucap Savero.

Jena hanya mendengus kesal ke arahnya lalu berjalan mengambil dokumen yang berada di meja Savero dan membawanya keluar dari ruangan sang Direktur.

Di dalam Savero hanya tersenyum tipis melihat istri gelapnya yang nampak kesal. Entah kenapa Savero sangat suka melihatnya seperti itu membuat Savero gemas dan ingin mencubitnya.

Mungkinkah dokumen itu hanya alasan Savero saja yang ternyata di dalamnya ada udang dibalik nikmat. Hehe..

1
Zhu Yun💫
status mungkin 🙃
Cevineine
Semangat kak nulisnya, mampir juga ya ke lapak aku 😊
Nazefa: terimakasih atas supportnya Kaka🙏..
in'sya'Alloh nanti saya mampir 🙏🥰
total 1 replies
Zhu Yun💫
Gak marah kalau dipeluk terus kok Ver 😆😆😆
Zhu Yun💫
Kayaknya Jena udah bukan gadis lagi 🤭😁✌️✌️
Zhu Yun💫: Mantan gadis ya Jen 😁
total 1 replies
Nazefa
👍🏻
Zhu Yun💫
Wew, covernya baru nih 🤭
Nazefa: iya Kaka, Alhamdulillah tidak terlalu mengecewakan..😂😂✌️
total 1 replies
Zhu Yun💫
bab 23 kan ya 🤭😁✌️
Zhu Yun💫
Luar Biasa 👍👍👍
Zhu Yun💫
Mandiin sekalian dong Ver,,, biar heboh-heboh sepoooyyy 🤭🤣🤣✌️
Zhu Yun💫
Pertemuan 🤭
Nazefa: iya maksudnya..🤣🤣✌️
total 1 replies
Zhu Yun💫
Berasa kayak Teletubbies gak sih ini 🤭🤣🤣🤣✌️✌️
Zhu Yun💫
Abis ini Savero pasti ketagihan dan minta lagi, lagi dan lagi 🤣🤣🤣🤣✌️
SEPI RAMADHANI (SEPAY)🇮🇩
SEMANGAT KAKAK UPNYA, MAMPIR KEMBALI KAK😍
Nazefa: terimakasih atas dukungannya Kaka..🙏🤗🥰
total 1 replies
Zhu Yun💫
Modus aja Savero ah 🤣🤣🤣
Zhu Yun💫
Buatnya sih gampang Oma,,, cuma kan belum tau hasil adonannya langsung jadi apa gak😆😆😆
Zhu Yun💫
Eaaaa,,, mulai belain calon yayang dong 🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️💃💃💃
Zhu Yun💫
Mulai kepo kan,,, eeaaa 💃💃💃💃💃
Zhu Yun💫
Sesuatu apakah itu yang timbul 🤭
Nazefa: tongkat milik kera sakti..🤭🤣🤣🤣
total 1 replies
Không quan tâm🧚‍
❤️❤️❤️ Cerita jadi semakin hidup berkat tulisanmu thor!
Nazefa: terimakasih atas dukungannya Kaka..🙏🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!