NovelToon NovelToon
Pilihan Orangtua Juga Tidak Buruk!

Pilihan Orangtua Juga Tidak Buruk!

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Romansa
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: Kavhyo

"Pokoknya Lia ngak mau di jodohin, Mah!Apalagi sama bapak-bapak." Ucap Lia kesal sambil menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil. Aliana Putri Mahendra di panggil Lia. Umur sudah 23 tahun tapi sikapnya yang masih kekanakan, keras kepala dan manja. Orangtuanya ingin menjodohkannya dari anak dari teman bisnis Papanya. Namun Lia menolak karena dia juga punya pacar dan belum siap menikah.

"Siapa juga sih yang mau jodohin kamu sama bapak-bapak." Ucap Mama Renata yang sudah pusing dengan sikap anaknya. Sering di panggil Mama Nata.

"Terus yang kemarin itu apa kalau bukan bapak-bapak. Lia ngak buta. Mama kok tega banget sih sama anak sendiri."

"Ya ampun Lia kamu salah paham sayang. Bukan dia yang mama maksud. Yang kemarin itu bapaknya." Ucap Mama Nata.

"Mau dia bapaknya, anaknya, sepupunya. Lia ngak peduli, Mah. Pokoknya liat ngak mau di jodohin. Lia punya pacar dan Lia juga masih belum siap menikah. Titik!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kavhyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana

Azka, Amel, Selina, Dion, Raka dan Zidan merasa khawatir dengan kondisi Kiara. Sudah hampir kurang lebih setengah jam mereka menunggu, namun dokter belum keluar juga. Dia berharap semoga tidak terjadi apa-apa dengannya. Selina menangis dan menyalahkan dirinya apa yang terjadi dengan Kiara adalah salahnya.

"Kenapa kamu harus nolongin aku Ra hiks..hiks..hiks.." Ucap Selina. Dion memeluk Selina.

"Jangan menangis. Kamu tidak salah. Yang harus di salahkan di sini adalah Tia dan Mira. Jangan salahin diri kamu sendiri." Ucap Dion yang berusaha menenangkan Selina.

"Betul Sel. Ini bukan salah kamu. Kiara sangat sayang sama kamu. Makanya dia rela mengorbankan dirinya untuk kamu." Ucap Amel. Kiara memang seperti itu dari dulu. Dia tidak pernah ingin Selina dan Amel terluka. Dia yang selalu menjaga mereka berdua selama ini. Tidak ada yang tahu termasuk orangtuanya kalau Kiara sangat pandai dalam belah diri.

Selina juga sudah mengabari Mami dan Papi. Mereka berdua sudah dalam perjalanan di sini.

Tidak lama kemudian, dokter keluar.

"Bagaimana keadaan Kiara dok?" Tanya Azka.

"Luka di kepalanya kembali berdarah. Dan kakinya mengalami cedera dan untuk beberapa bulan dia harus menggunakan tongkat atau kursi roda. Untuk mempercepat kesembuhannya, dia harus rutin melakukan terapi." Ucap Dokter.

Deg..Deg..Deg..

Azka dan lainnya merasa kaget. Dan merasa tidak tegah dengan apa yang menimpah Kiara.

"Tapi dia masih bisa berjalan kan?" Tanya Azka.

"In syaa Allah. Kalau Allah menghendaki. Semua akan baik-baik saja." Ucap Dokter. Azka mengangguk dan berharap yang terbaik untuk Kiara.

"Apakah kita sudah bisa menemuinya?" Tanya Azka. Dokter mengangguk tersenyum.

"Silahkan." Ucap Dokter.

"Terimakasih Dok." Ucap Azka. Dokter mengangguk tersenyum dan berjalan pergi.

Azka pun langsung masuk dan memegang tangan Kiara. Kiara membuka matanya secara perlahan dan memegangi kepalanya yang sakit. Dia mengingat apa yang terjadi dengar dirinya. Kiara melihat kondisi kakinya. Tapi dia berusaha untuk tersenyum dan menerimah semuanya. Yang terpenting Selina tidak kenapa-kenapa. Apapun dia bisa korbankan demi sahabatnya.

Kiara melihat Azka dan sahabatnya terlihat sedih dan cemas terutama Selina.

"Kalian tidak perlu khawatir. Aku tidak papa." Ucap Kiara tersenyum. Azka melihat Kiara merasa bangga. Dan berpikir kenapa ada orang yang sebaik Kiara? Bahkan di saat sakit pun dia masih berusaha tetap tersenyum.

"Apa kata dokter?" Tanya Kiara. Azka pun menjelaskan semuanya. Kiara hanya mengangguk. Dia hanya berharap semoga dia bisa sembuh. Seiring berjalannya waktu kakinya akan sembuh. Kiara yakin itu. Kiara mengepalkan tangannya mengingat kalau apa yang terjadi dengan dirinya karena ulah Tia dan Mira. Karena Kiara sempat sadar waktu itu dan melihat Tia dan Mira. Dia berjanji akan memberikan balasan yang setimpal. Dia sudah berani bermain-main dengannya. Tidak tau kalau tadik Kiara tidak datang tepat waktu. Mungkin Selina yang akan mengalami ini.

Selina memeluk Kiara. Dia meminta maaf dan berterimakasih dengan Kiara.

"Kenapa kamu harus mengorbankan dirimu demi aku?" Tanya Selina. Kiara tersenyum dan menghapus air mata sahabatnya.

"Aku tidak perlu menjawab pertanyaan kamu Sel. Sebagai sahabat sekaligus saudara perempuan kamu. Sudah menjadi tugas aku nge jaga kamu begitupun sebaliknya. Tidak perlu ada kata maaf dan terimakasih. Pliase jangan sedih ok. Kalau kalian sedih, aku tidak akan semangat untuk sembuh." Ucap Kiara. Selina pun tersenyum dan mengangguk. Dia sangat bersyukur karena dia memiliki sahabat seperti Kiara.

Tidak lama kemudian, Mami dan Papi datang. Dia memeluk Kiara. Dia sangat berhutang Budi dengan Kiara. Dia sudah menyelamatkan putrinya. Tapi di sisi lain dia juga sedih melihat putri yang satunya terluka. Kiara sudah mereka anggap seperti anaknya sendiri. Mami dan Papi sangat marah mendengar kalau seseorang sengaja untuk mencelakai putrinya. Dia ingin melaporkannya ke polisi, tapi kata Selina jangan dulu sebelum kita menemukan buktinya. Azka yang akan mengurusnya nanti.

"Mami dan Papi jangan menangis. Kiara tidak papa kok. Aku ngak mau kalian semua sedih karena Kia." Ucap Kiara. Mami Papi mengangguk.

Azka juga sudah mengabari orangtuanya tentang kabar Kiara. Katanya sebentar mereka akan ke sana.

Sedangkan Dion, Raka, Zidan berpamitan untuk kembali ke sekolah. Begitupun dengan Azka. Dia harus mencari tahu semuanya dan mengecek CCTV di sana.

"Ra, Sel, Mel Om, Tante, kita balik ke sekolah dulu. Nanti kita ke sini lagi." Ucap Dion. Mereka mengangguk. Amel dan Selina juga sudah ijin tadik. Dan mereka akan menjaga Kiara di sini.

"Kalian semua hati-hati ya." Ucap Mami. Mereka mengangguk tersenyum.

Mereka semua berjalan pergi. Sedangkan di sana, Kiara di temani oleh Mami, Papi, Amel dan Selina. Bunda dan Ayah sebentar baru datang.

Sesampainya di sekolah, Azka langsung mengecek CCTV. Azka, Dion, Zidan dan Raka merasa kaget melihat semua CCTV yang dekat dari tangga semua terputus. Azka berpikir sepertinya ada yang sengaja. Azka mengepalkan tangannya.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Dion. Azka, Raka dan Zidan juga berpikir.

"Aku punya ide." Ucap Raka.

"Apa?" Tanya Azka.

"Bagaimana kalau kita buat Tia dan Mira mengaku." Ucap Raka. Zidan menjitak kepala Raka yang membuatnya meringis kesakitan.

"Kita maunya juga begitu. Tapi caranya gimana?" Tanya Zidan.

"Gue belum selesai bicara bangke. Main jitak aja." Ucap Raka. Zidan hanya tersenyum kikuk.

"Langsung ke intinya." Ucap Azka.

"Sebaiknya loh baik-baikin Tia. Secaraka dia naksir berat sama loh. Pancing dia, dan buat dia mengakui sendiri." Ucap Raka. Dion, Azka dan Zidan setuju dengan itu. Hanya ini jalan satu-satunya. Sebenarnya Azka juga ogah, tapi dia melakukan ini demi Kiara. Sekaligus memberikan Tia dan Mira pelajaran.

"Tumben otak loh berfungsi dengan baik hari ini." Ucap Dion. Raka merasa kesal dengan itu. Walaupun dia kadang itu, tapi kalau dalam keadaan darurat, dia bisa berpikir dengan baik.

"Ya elah. Bercanda doang." Ucap Dion tersenyum. Azka mengucapkan terimakasih ke Raka.

"Santai aja." Ucap Raka.

Setelah pulang sekolah, Azka ke rumah sakit dan sudah menceritakan semua apa yang terjadi tadik saat dia mengecek CCTV. Amel , Selina merasa marah dengan itu.

"Tia dan Mira benar-benar licik." Ucap Amel yang di angguki Kiara.

"Kalian tenang aja. Setelah aku sembuh .Aku yang akan menangani mereka." Ucap Kiara. Azka tidak setuju dan tidak ingin Kiara kenapa-napa lagi.

"Itu tidak perlu Ra. Aku yang akan mengurusnya." Ucap Azka. Dia juga sudah menceritakan ide Raka ke mereka semua. Mereka mengangguk setuju. Ya walaupun Kiara tidak ingin Azka dekat dengan Tia. Tapi mau bagaimana lagi, ini harus di lakukan.

1
Wati Wati
kasian juga jadinya sama aska dan kiara
Wati Wati
jadian juga akhirnya
Wati Wati
kasihan juga ya sama kiara
yang sabar ya kia
Wati Wati
mukinkah lia menerima kiara
Wati Wati
jadi sekarang ceritanya beralih ke aska dan kiara ya
Wati Wati
sahabat macam apa tiara ni ya
masak mau menghancur kan rumah tanga sahabat nya sendiri
Wati Wati
apa yang akan terjadi setelah kedatangan tiara ya
Wati Wati
cie _cie setelah ketemuan lia lansung setuju aja nikah ama lian
Wati Wati
karna sakit perut lia jadi salah paham deh
Wati Wati
lia anak yang penurut ssma orang tua nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!