Raya, Jenny, Nabilla, dan Zaidan. Keempat gadis yang di sangat berpengaruh di salah satu sekolah favorit satu kota atau bisa dibilang most wanted SMA Wijayakusuma.
Selain itu mereka juga di kelilingi empat lelaki tampan yang sama berpengaruh seperti mereka. Karvian, Agam, Haiden, dan Dio.
Atau bagi anak SMAWI mereka memanggil kedelapannya adalah Spooky yang artinya seram. Karena mereka memiliki jabatan yang tinggi di sekolahnya.
Tentu hidup tanpa musuh seakan-akan tidak sempurna. Mereka pun memiliki musuh dari sekolah lain dimana sekolah tersebut satu yayasan sama dengan mereka. Hanya logo sekolah yang membedakan dari kedua sekolah tersebut.
SMA Rajawali dan musuh mereka adalah Geng besar di kotanya yaitu Swart. Reza, Kris, Aldeo, dan Nathan. Empat inti dari geng Swart dan most wanted SMAJA.
Selain itu ada Kayla, Silfi, Adel, dan Sella yang selalu mencari ribut setiap hari kepada keempat gadis dari SMAWI.
Dan bagaimana jika tiba-tiba SMAJA dipindahkan ke sekolah SMAWI?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oreonaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 : Kejutan Tak Terduga
Senin pagi menyapa siswa siswi SMA Wijayakusuma dan SMA Rajawali. Hari Senin yang tidak disukai ke banyakan manusia di bumi ini.
Zai, Billa, Jenny dan Raya sudah standby di depan parkiran. Bersandar pada mobil hitam milik Raya. Mereka berempat menunggu para lelaki dan menunggu sang oknum yang akan menjadi bahan pembicaraan satu sekolahan.
“Anjir anjir.” Umpat Billa.
Jenny menoleh, “Lo pagi pagi udah mengumpat aja, kenapa?”
“Anjing! Ni anak ga bisa diem ngintil Mulu.” Gerutu Billa. Tak menggubris pertanyaan Jenny, ia fokus akan game di ponselnya.
“Ini si Kuda Nil kenapa lama amat datengnya ya?” Gerutu Zai yang lelah menunggu Dio, Aiden, Agam dan Vian.
“Kayaknya kita deh yang kepagian datengnya.” Balas Jenny.
“Kepagian apaan? Udah jam setuju juga.” Sanggah Zai dengan wajah kesal yang ketara, “Ini juga si onoh ga dateng-dateng?”
“Sumpah ya, main game aja kayaknya susah banget. Lo diem bisa ga? Noh Dateng noh!” Billa yang sedari tadi fokus dengan game ponselnya sedikit terganggu akan gerutunya Zai. Billa juga menunjuk gerombolan yang sedari tadi di tunggu mereka.
Suara deruman motor sport bergemuruh di parkiran sekolah dan menjadi objek mata siswi siswi. Gerombolan Vian memarkirkan motornya tidak jauh dari parkiran mobil Raya. Dan tidak lama gerombolan SMA Rajawali, tamu yang ditunggu-tunggu datang.
Berbeda dengan kedatangan gerombolan Vian yang disoraki oleh siswa siswi, kedatangan anak SMA Rajawali alis gerombolan Reza serta Kayla semua siswa siswi SMA Wijayakusuma maupun Rajawali sendiri berbisik-bisik tidak jelas.
Tidak jauh beda dari sang target yang sudah keringat dingin sejak turun dari mobil. Tentu admin lambe turah milik SMA Wijayakusuma tidak berikan satu postingan saja. Pagi tadi admin tersebut memposting sesuatu yang membuat mereka sedikit melakukan tindakan tunduh-menuduh terhadap teman. Posting itu adalah sebuah foto siluet belakang sang target. Meskipun hanya bagian belakang saja, mereka dapat melihat dengan jelas dan menerka-nerka.
Dan di sini Zai ditugaskan akan menguak serta memberhentikan kekepoan semuanya. Ya di pagi ini di detik ini. Zai berjalan menuju si oknum dengan tersenyum.
“Halo, Sella. Apa kabar?” Sapa ramah Zai. Perlu diberi penghargaan akting Zai sangat bagus.
Sella membasahi tenggorokan dan bibir nya yang terasa kering, “Ba-“
“Ngapain Lo kesini?!” Sela Silfi memotong ucapan Sella.
Zai menaikkan alisnya, “Huh? Nyapa lah, ga bisa bahasa manusia ya?” Ujar Zai santai tapi tidak dengan Silfi yang sudah dikuasai emosi.
Kayla menarik tangan Silfi ke belakangnya, “Lo kalau cari ribut jangan sekarang.”
“Gue ga cari ribut kok, gue Cuma mau nyapa aja sama Sella kan. Dia baik ga gitu kan habis di gempur masa ga cape, ya ga Sel?” Balas Zai dengan nada akrab serta sedikit dikeraskan agar semuanya mendengarnya.
Seketika semuanya ramai setelah mendengar ucapan Zai. Banyak mereka yang berasumsi bahwa gadis yang di postingan tweet lambe turah adalah Sella.
“APA MAKSUD LO HAH?!” Sentak Silfi mendorong bahu Zai sampai Zai sedikit terdorong ke belakang.
Bella seketika langsung menahan Zai agar tidak jatuh. Jenny pun mendorong bahu Silfi membalaskan tindakan tersebut.
“Jangan dorong-dorong bisa hah?!” Jenny menatap tajam ke arah Silfi.
Kris maju ingin memisahkan mereka pun tertahan karena Aiden menghadangnya. “Jangan ikut campur, ini urusan mereka.” Ujar Aiden datar.
“Dia dorong temen gue!” Balas Kris tidak kalah dingin dengan tatapan tajamnya.
“Kalau Silfi ga dorong Zai ya ga akan ribut atuh mas.” Balas Dio santai.
Reza menepuk pundak Kris saat Kris ingin membalas ucapan Dio. “Udah, ini urusan perempuan gak usah ikut. Kalau udah parah baru kita masuk.” Kris akhirnya mengalah. Memundurkan dirinya dan duduk di atas motor kembali.
Kembali lagi, Di antara kutub Utara dan Selatan yang bertolak belakang ini. Zai tertawa santai, Zai yang dikenal gadis yang tidak sabaran dan selalu tersulut emosi kini terlihat biasa saja.
“Santai, tenang gue ga mau cari ribut kok. Beneran suer!” Ujar Zai dengan nada meyakinkan.
“Gue itu di sini Cuma, Cuma Cuma apa ya? Kok lupa? Jen, gue di sini mau ngapa dah?” Tanya Zai kepada Jenny.
Jenny mengerutkan keningnya, “Hah? Bukannya Lo mau nyari si itu sapa yang di tweet?”
“AH! IYA ITU! Gue kan nak nya baik, maka itu gue bantu guru buat cari tu anak sapa. Lu tahu gak Sel?”
Sella berdiri gusar dengan keringat dingin. Ia menunduk tidak berani menatap ke arah Zai.
“Kenapa nunduk anjir? Kan gue tanya, eh tiba-tiba itu Lo lagi Sel?!” Lagi, Zai berucap dengan keras.
Waktu yang semakin siang dan banyak orang di sekitar membuat ucapan Zai sepenuhnya terdengar oleh semu murid yang ada di parkiran.
Silfi sekali lagi mendorong Zai. Kali ini dorongan Zai sampai membuat Zai jatuh ke tanah.
“MAKSUD LO NUDUH SELLA APA HAH? SELLA YA MUNGKIN KAYAK YANG LO KIRA ANJING!!”
“GA USAH DORONG ANJING! LO ANJING GA USAH TERIAK ANJING! CONGOR LO KALAU GUE GEPLAK GA BISA NGOMONG LO!” Balas Billa tak kalah keras. Ia juga mendorong kepala Silfi kasar.
Raya menarik Billa ke belakang saat dilihat emosi Billa sudah tidak terkontrol. Jenny membantu Zai berdiri. Zai terlihat sama sekali tidak emosi tapi kilatan dimatanya tidak bisa di bohongi bahwa ia sedang menahan emosinya yang siap meledak-ledak.
“LO YANG ANJING! LO NGATAIN TEMEN GUE JALANG, LO KALI YANG JALANG ANJIR! GA USAH NUDUH SMA RAJAWALI KALAU TERNYATA PEREMPUAN ITU ANAK SMA WIJAYAKUSUMA!!” Teriak Silfi murka tepat di depan wajah Raya.
Raya hanya diam, menatap datar dengan sorot mata tajam menghunus. “Udah?”
“Udah, teriaknya?” Lanjutnya.
Silfi yang sedang ditahan oleh Kayla pun menahan emosi dengan tangannya terkepal kuat. Kayla pun sama. Sella sendiri sedang digandeng oleh Adel di belakang Silfi serta Kayla.
“Zai,” panggil Raya menoleh ke belakang menatap Zai yang sudah berdiri dibantu oleh Jenny tadi. “Cepet, bentar lagi masuk.” Setelah itu, ia mundur dengan Billa yang ia gandeng.
Zai mengangguk, ia mengeluarkan ponselnya setelah itu menatap ke arah keempatnya. “Gue gak mau basa basi lagi, satu ketukan cari gue ini bisa hancur in hidup orang di belakang Lo. Dan gue Cuma mau bilang juga, ANAK SMA WIJAYAKUSUMA ITU LEBIH BAIK DARI PADA SMA RAJAWALI! DAN BUKTI INI MEMPERKUAT BAHWA SMA WIJAYAKUSUMA SELALU DI ATAS GA KAYAK SMA RAJAWALI! Rusak! Busuk! Ga guna! Sampah!” Ujar Zai menekan setiap ucapannya. Setelah itu ia tersenyum, membalikkan badannya dan seketika bunyi ponsel milik semua siswa siswi berbunyi.
Ting
Ting
Ting
Ting
Notif dari akun tweet lambe turah. Di sana adalah foto jelas siapa perempuan itu dan kegiatan tak senonoh mereka yang berada di club’ malam itu. Seketika semuanya terperanjat kaget. Kayla, Silfi, Adel menatap bingung sekitarnya. Mereka menatap ke arah mereka dengan pandangan jijik serta pandangan para laki-laki yang tidak baik.
Adel langsung membuka ponselnya dan menunjukkan kepada Kayla dan Silfi. Mereka terkejut dan membelalakkan matanya. Menatap tak percaya ke pada Sella. Ya gadis atau mungkin wanita yang mereka anggap sahabat mereka ternyata melakukan hal yang tidak patut seperti ini.
“Sel, bisa jelas in ini maksudnya apa?” Tanya Silfi yang tidak percaya akan bukti itu.
Sella masih menunduk dengan tangan terkepal. Reza mengusap wajahnya kasar.
“DIPERUNTUKKAN ANANDA SELLA PUTRI MAHARANI SEGERA KE RUANG KEPALA SEKOLAH! SEKALI LAGI ANADA SELLA PUTRI MAHARANI SEGERA KE RUANG KEPALA SEKOLAH! TERIMAKASIH!”
Panggilan dari speaker sekolah mengalihkan perhatian mereka. Kayla menahan emosi menatap Sella dengan pandangan yang sulit di mengerti.
Zai yang masih di sana pun tersenyum puas. “Cabut ges!” Mereka pun pergi meninggalkan halaman parkiran.
...
...
“Anjir! Zai Lo keren banget tadi!” Seru Dio mengguncangkan tangan Zai.
“Weh! Lepas, pusing gue Dio anjing!” Sentak Zai menatap tajam Deo yang hanya menyengir tanpa merasa bersalah.
“Gara-gara tu bocah kita jam kos anjir, berguna juga.” Tawa Dio menggema di area kantin.
Karena berita yang dapat merusak nama sekolah mereka. Semua guru, serta petinggi sekolah ini hadir di aula untuk melakukan interogasi pada Sella.
“Sedikit gak sangka tapi ingat tabiat anak SMA Rajawali yang kayak gitu jadi gak heran.” Ujar Aiden.
“Iya bener, berapa ya semalam?” Tanya Dio dengan raut bertanya-tanya.
Aiden memukul kepala Dio, “Goblok! Mau nyoba Lo? Gue bilangin Mak Lo baru tau rasa.”
“Apa sih? Kaga lah bego! Mana berani.” Sanggah Dio mengelus bekas pukulan Aiden.
“Dio! Parah, Lo udah ga perjaka lagi?” Tanya Jenny sedikit berteriak.
“PELAN PELAN ANJIR! MALU GUE SU!!” Dio memasukkan tempe ke mulut Jenny yang dibalas delikan oleh Jenny.
“Hilih! Biasanya aja malu-malu in.” Balas Billa sembari mengaduk esnya.
“Jadi Lo gak perjaka lagi, Dio?” Tanya Raya.
“Astagfirullah! Gue masih perjaka anjir!” Balas Dio.
“HEH! LU KRISTEN DODOL!”
Lagi, Aiden memukul kepala Dio.
“GA USAH MUKUL BISA GA SIH?”
“YA SALAH LO JUGA ANJING!”
“YA GA USAH MUKUL, GUE UDAH GOBLOK TAMBAH GOBLOK ANJIR!”
BRAK!
“Bisa diem ga?!” Suara dingin Vian dapat menghentikan pertengkaran tak faedah antara Dio dan Aiden.