Bagaikan mimpi buruk yang sangat menakutkan, Cecilia tidak menyangka hidupnya sangat tragis sekali.
Lelaki yang baru tiga bulan di nikahinya, ternyata menyukai adik tirinya.
Lelaki yang baru di nikahinya itu, bersekongkol dengan adik tirinya dan Ibu tirinya, ingin merebut perusahaan Ayahnya, dan menguasai harta keluarga Cecilia.
Cecilia bertekad akan membalas semua apa yang telah dilakukan oleh ke tiga orang itu pada keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Singkirkan tanganmu...
Mata tajam Cecilia dengan berani menantang mata Nando, yang memandangnya dengan lekat.
Tiba-tiba Nando merasa mata Cecilia terasa sangat familiar.
Sejak pertama Nando di pertemukan di hari pertunangan mereka, pria itu tidak pernah sekalipun mencoba untuk menatap mata Cecilia.
Dia merasa sangat bersalah kepada Layla, karena mengorbankan cintanya yang sudah lama di pendamnya, tapi akhirnya tidak menikah dengan cinta masa kecilnya itu.
Tidak tahunya dia malah menikah dengan seseorang yang tidak diinginkannya, tentu saja dia tidak ada sedikitpun berkeinginan menatap Cecilia dengan lekat.
Apa lagi matanya, karena itu sangat memuakkan baginya, menatap seseorang yang tidak dicintainya.
Tapi, saat ini Nando merasa mata Cecilia sangat familiar, berbeda saat menatap mata Layla.
Setiap menatap mata Layla, pria itu merasa gadis kecil yang dulu di cintainya, hilang dari diri Layla.
Mata yang teduh itu, mata yang menatapnya dengan penuh rasa perhatian dan mata yang indah, yang membuat hati Nando berdesir.
Tanpa sadar Nando menelan ludahnya, menatap mata Cecilia yang begitu tajam menatapnya dengan marah.
Mata itu sama dengan gadis kecil yang di cintainya.
"Kamu jangan coba-coba menyentuh kulitku sedikit saja, jangan salahkan aku akan bersikap kasar padamu, kalau kamu coba untuk mendekati ku!" teriak Cecilia dengan wajah penuh emosi.
"Kamu sialan! dasar perempuan murahan! Group Michael masih milik kami, kamu yang harus pergi!" teriak Layla kalap.
Tubuhnya gemetar kedinginan.
"Apakah telingamu itu tuli? perusahaan Michael sudah menjadi milik Group Arcturus Company, semua pengaturan sepenuhnya Group Arcturus company yang kendalikan, dan pemecatan juga Group Arcturus yang melakukannya!" sahut Cecilia.
Cecilia melemparkan bukti berkas, kalau dirinya tidak bersalah.
Di dalam berkas di lampirkan, siapa saja yang telah memberikan kesaksian palsu, dan data palsu yang menjebaknya, sehingga dia di ponis hukuman penjara.
Dan, surat-surat atas kepemilikan yang sah, kembali atas nama Cecilia.
"Kalau kamu masih penasaran, silahkan periksa saja!" sahut Cecilia dengan acuh tak acuh, dia sudah mulai bosan, terlalu lama berdebat dengan tiga orang yang sangat di bencinya tersebut.
Gina Aquila dengan kuat menarik tangannya dari cengkraman dua petugas keamanan yang memegang nya.
Wanita itu berlari menghampiri meja meeting, dan menyambar berkas-berkas tersebut.
Dengan nanar Gina membaca dan memeriksa setiap berkas tersebut, tangannya gemetar membaca apa yang ada di dalam berkas tersebut.
"Tidak! ini tidak mungkin! jelas-jelas kamu yang korupsi, kamu yang menggelapkan uang perusahaan, bukan aku!!" teriak Gina kalap.
"Terserah anda, bantahlah semua kejahatan anda, tunggu saja aku akan menyiapkan laporanku, aku akan menuntut kalian, dan tibalah saatnya kalian akan merasakan dinginnya di balik jeruji besi!" ujar Cecilia tersenyum penuh arti.
Cecilia lalu melemparkan pandangannya ke pada Dewan Direksi dan para Pemegang Saham.
"Rapat hari ini selesai, berikutnya akan ada pemecatan secara berkala bagi seseorang yang melakukan korupsi dan kelalaian dalam menangani kinerja para staf karyawan!" sahut Cecilia, setelah itu berbalik dan berjalan menuju pintu ruang meeting.
"Tunggu!" sahut Nando mengangkat tangannya menghalangi Cecilia yang akan keluar dari sana.
Cecilia menghentikan langkahnya, memandang Nando tidak senang.
"Aku ingin bicara denganmu!" kata Nando.
"Maaf! tidak ada waktu, tidak ada yang perlu kita bicarakan, tolong singkirkan tanganmu, kekasihmu yang sangat kamu cintai itu nanti jadi berpikiran yang tidak-tidak kalau kita bicara!" kata Cecilia, wajahnya yang datar terlihat begitu dingin.
"Kamu mau apa sayang, apa yang ingin kamu bicarakan dengannya!" sahut Layla mendekat pada kepada Nando, suaranya terdengar begitu sedih.
"Dengar apa yang kekasihmu katakan, jadi menyingkirlah!" kata Cecilia dengar datar, seraya tangannya menunjuk pada Layla.
Arya sepertinya melihat situasi yang memungkinkan dia untuk membantu Cecilia.
Pengacara itu berdiri menghalangi Nando, dan membiarkan Cecilia melanjutkan langkahnya keluar dari ruang meeting tersebut.
"Apa yang ingin kamu bicarakan dengan perempuan itu sayang, apa kamu tidak ingat dia mencoba menipumu, dia selalu ingin mencuri apa yang menjadi milikku!" ucap Layla dengan nada yang begitu sedih, seakan dia begitu tersakiti.
Melihat Layla yang terlihat begitu tertekan, Nando menjadi luluh.
Pria itu menarik Layla ke dalam dekapannya.
Dan itu membuat Layla sangat senang, diam-diam dia tersenyum dalam pelukan Nando.
Bersambung.....