Perjalanan waktu seorang wanita yang sangat luar biasa, penuh dengan talenta di setiap bidangnya bukan hanya itu dia juga menjadi rebutan semua pria dan bahkan dia adalah bos besar dari seluruh mafia.
Namun sayang dia harus berakhir dengan pengkhianatan dari keluarganya sendiri hingga membuatnya tewas, namun takdir berkata lain dia pun kembali tersadar dan berada di tubuh gadis lain yang dijuluki sampah, dengan tekadnya yang sangat kuat dia akan berusaha kembali ke puncak.
" Huff... ternyata tidak hanya di kehidupan sebelumnya bahkan dikehidupan inipun aku masih menjadi rebutan, melelahkan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae Linge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Dia
"Hai sampah si buruk rupa, apakah kini kau tak memiliki tata kerama lagi? Hingga kau tak membungkukkan badan kepadaku seperti sebelum-sebelumnya? " tanya selir Zia Le dengan nada kasar sembari melototkan mata ke arah Maeli Su.
Maeli Su yang mendengar perkataan selir Zia Le pun membalikkan badannya dan menatap lekat ke arah selir Zia Le "Bukankah selir Zia Le yang tidak mengerti tata kerama, sejak kapan nona pertama keluarga Su yang merupakan keturunan utama keluarga ini harus memberi salam ke pada seorang SE-LIR" ucap Maeli Su yang menekan kata selir di ujung ucapannya, karena dia ingin memberitahukan kepada selir Zia Le jika statusnya hanya seorang selir dan tentu lebih rendah darinya.
Selir Zia Le yang mendengar hal itu pun sangat marah karena dia paling tidak suka jika ada orang yang mengingatkan atas statusnya dia pun dengan segera berjalan ke arah Maeli Su dan dengan segera menjatuhkan sebuah tamparan di wajah Maeli Su.
Namun sayang sebelum tamparan itu mengenai wajah Maeli Su yang memakai kain penutup wajah, Maeli Su sudah lebih dulu menggenggam tangan selir Zia Le dengan sangat erat dan kemudian mendorongnya hingga terjatuh ke lantai.
Melihat hal itu Lira Su sangat marah dan ingin segera memberi pelajaran kepada Maeli Su seperti yang dilakukannya saat dulu, namun sayang belum sempat dia melakukannya dia pun terhenti ketika mendengar kata-kata dari Maeli Su.
"Coba saja sentuh sehelai rambut ku, maka akan ku pastikan pernikahan mu tidak akan berjalan dengan mulus, dan tentu saja jika hal itu terjadi kau akan menanggung aib seumur hidup mu" ucap Maeli Su ke arah Lira Su dengan tatapan yang sangat mematikan.
Seketika Lira Su merasa takut akan tatapan itu, dia pun menundukkan wajahnya dan hanya mampu menahan amarahnya, sebab jika pernikahannya itu di batalkan maka masa depannya akan hancur karena dia telah menyerahkan kesuciannya pada pangeran pertama dan itu adalah aib terbesar baginya.
"Baguslah kalau kau paham, dan juga jaga ibu mu itu baik-baik pastikan dia tak berulah, jika tidak aku pastikan dia akan menetap di kediaman timur untuk seluruh sisa hidupnya" ucap Maeli Su yang kemudian langsung berlalu dari hadapan mereka berdua yang di ikuti Lili dibelakangnya.
Lira Su pun hanya mampu menatap kepergian Maeli Su dengan penuh kemarahan lalu dia pun membantu ibundanya berdiri dan dia segera membawa ibundanya itu kembali ke kediamannya.
Sesampainya di pasar banyak yang melihat mereka dengan tatapan tak suka bahkan merendahkan sembari menjelek-jelekkannya, karena kabar yang tersebar di masyarakat selain sampah dan buruk rupa Maeli Su juga terkena penyakit yang menular, itu semua merupakan perbuatan pangeran ketiga.
Maeli Su pun tak menghiraukan orang-orang itu, dia hanya menganggap sebagai angin lalu selama mereka tak melukai secara fisik maka Maeli Su tak akan mempermasalahkannya.
Seorang laki-laki yang misterius yang tengah berada tak jauh dari Maeli Su mendengar semua yang di katakan orang-orang itu karena penasaran dia pun melihat ke arah orang yang tengah diceritakan.
Dia sempat tertegun sejenak karena merasa aneh dengan penampilan Maeli Su yang menggunakan kain penutup wajah hingga dia berpikir mungkin Maeli Su menggunakannya untuk menutupi wajahnya yang rusak, laki-laki misterius itu pun melihat tingkatan Maeli Su namun dia tak dapat melihatnya, sehingga dia mengerti kenapa wanita yang dilihatnya itu di julukan sampah.
Namun laki-laki itu terus memandangi ke arah Maeli Su, dia memperhatikan dengan sesama aura yang kini dikeluarkan Maeli Su, dia sangat terkejut karena dia tak menemukan adanya aura kemarahan atau pun kebencian untuk orang-orang yang telah menghinanya, hingga membuat pria itu berucap "Wanita yang menarik".
Maeli Su pun tau jika dia tengah di perhatikan oleh seseorang namun karena dia tak merasakan adanya niat jahat dari orang tersebut dia pun hanya membiarkannya saja.
Maeli Su pun telah selesai memilih beberapa kain yang akan di perlukannya untuk membuat pakaian di acara ulang tahun kaisar yang di adakan dua minggu lagi.
Meskipun di kediamannya sendiri tengah menyiapkan acara pernikahan untuk adiknya Lira Su, namun dia sama sekali tak peduli dan tak mau repot-repot untuk ikut berpartisipasi di dalamnya bahkan dia sama sekali tak menyiapkan apapun untuk dirinya sendiri, dia hanya menyiapkan sebuah hadiah yang akan sangat mengejutkan untuk adiknya itu.
Maeli Su dan Lili pun kini tengah berjalan ke arah toko yang menjual berbagai macam perhiasan, dia memperhatikan dengan seksama setiap perhiasan yang di lihatnya namun tak ada satu pun yang menarik perhatiannya, lalu dia pun memutuskan untuk keluar dari toko itu.
Ketika berada di luar toko itu Maeli Su pun tak ingin lagi berbelanja sehingga dia mengajak Lili untuk segera kembali ke kediamannya, karena dia sudah merasa sangat lelah.
Mereka berdua pun berjalan ke arah kediaman keluarga Su, di tengah perjalanan mereka, datanglah seorang laki-laki yang terlihat sangat misterius dengan menggunakan penutup kepala yang di sampingnya terdapat kain hingga tak akan ada yang dapat melihat wajahnya.
Lelaki itu pun menghampiri mereka, lalu dia memegang tangan Maeli Su dan kemudian memberikan sepasang anting dan dia pun langsung berjalan menjauh dari mereka.
Sebelum dia menjauh dari Maeli Su dia sempat terkejut saat melihat jepit rambut yang digunakan Maeli Su, dan dia pun dengan seketika melanjutkan perjalanannya sembari berkata di dalam hatinya "Aku telah menemukan mu dan aku tak akan melepaskan mu"
Maeli Su heran akan hal itu, dia juga tengah memikirkan kata yang tadi sempat dibisikkan laki-laki misterius itu sebelum berlalu meninggalkannya, dia pun menatap sepasang anting yang sangat indah yang kini berada di tangannya sembari berfikir "Siapa dia? Apakah pemilik asli dari raga ini mengenalnya, dan kenapa dia berkata seperti itu".
"Nona, apakah terjadi sesuatu?" ucap Lili yang melihat nonanya diam dan tampak seperti orang yang tengah kebingungan.
Maeli Su yang mendengar perkataan dari Lili seketika sadar dari pemikirannya lalu dia menatap ke arah Lili "Aku tidak apa-apa Lili, mari kita lanjutkan perjalanan" ucap Maeli Su dan mereka pun kemudian melanjutkan perjalanan mereka.
Sesampainya di kediamannya, Maeli Su memerintahkan Lili untuk menyiapkan makanan untuknya setelah selesai dia pun memakannya hingga hanya menyisakan sedikit nasi saja.
Setelah itu Maeli Su menyuruh Lili untuk beristirahat, dia juga meminta Lili membuat beberapa pasang pakaian untuknya yang di desain langsung olehnya, dan pakaian itu nantinya akan digunakannya pada saat ulang tahun kaisar.
Setelah kepergian Lili, Maeli Su pun mengeluarkan dari kalungnya sepasang anting yang di dapatkannya tadi sembari terus memperhatikannya (Kalung Maeli Su memiliki fungsi dapat menyimpan benda di dalamnya seperti ruang penyimpanan, pemakaiannya pun sangat mudah sesuai dengan apa yang dipikirkan Maeli Su).
Maeli Su pun melihat dua buah huruf ada pada pinggir kedua anting itu, dia pun dengan teliti mengamatinya hingga tak lama dia pun mengernyitkan keningnya "L H?, apa maksud dari dua kata ini, apa kah ini singkatan dari nama orang atau apakah hanya hiasan saja" pikirnya, dia juga melihat di sepasang anting tersebut terdapat simbol mawar.