Pilihan Orangtua Juga Tidak Buruk!

Pilihan Orangtua Juga Tidak Buruk!

Teman Papa

Pagi yang cerah dan hembusan angin yang yang memberikan kehangatan. Seorang gadis yang masih tertidur pulas padahal ini sudah menjelang siang.

Tok..Tok..Tok..

"Lia," Panggil Mama Nata yang terus mengetuk pintu namun tidak ada yang menyahut. Mama Nata pun langsung membuka pintu dan melihat Lia yang masih tertidur. Dia hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat putrinya. Dan terlintas di pikirannya akan mengerjai anaknya. Siapa suruh belum bangun. Anak gadis kok suka bangun kesiangan. Mau jadi apa dia.

Byurr...Byurr...Byurr...

"Mama.. Banjir Mah. Talongin Lia, Mah." Ucap Lia yang kesadarannya belum stabil. Mama Nata yang sudah menyiram air ke wajah Lia.

"Mama udah nolongin kamu. Mama di sini Lia." Teriak Mama Nata sambil menahan tawa. Lia pun membuka matanya dan melihat Mamanya yang sudah memegang timbah di tangannya. Ternyata Mamanya yang menyiramnya dengan air. Kirain banjir pikirnya.

"Ih Mama kok tegah banget sih nyiram muka Lia. Padahal tadik Lia mimpi indah tau." Ucap Lia dengan kesal.

"Siapa suruh jam segini belum bangun. Kamu ini kebiasaan bangun kesiangan. Nanti kamu dapat jodoh kakek-kakek, Mau?." Omel Mama Nata. Lia pun hanya nyengir bagai kuda.

"Amit-amit. Mah, Lia masih ngantuk. Lagian Lia ngak ada kegiatan juga hari ini" Ucap Lia.

"Ngak ada alasan! Kamu ini kalau di bilangin selalu ngeyel." Ucap Mama Nata yang sudah pusing dengan sikap Lia. Gini nih. Ini semua karena Papanya yang selalu manjaiin Lia.

"Sekarang kamu bangun dan bantuin Mama di dapur." Sambung Mama Nata. Lia pun mengangguk dan langsung masuk ke kamar mandi dari pada Mamanya terus mengomel.

Setelah acara bersih-bersih dan membantu Mamanya di dapur. Mereka pun sarapan bersama.

"Mah, Pah. Lia mau ngomong sesuatu." Ucap Lia

"Mau ngomong apa sayang?" Tanya Papa Gani. Dia adalah Papanya Lia.

"Lia mau kerja boleh ngak?" Tanya Lia yang meminta persetujuan Mama Papanya.

"Boleh. Kamu jaga butik Mama aja. Sekalian kamu bantu Mama. Iya kan Mah?" Mama Nata pun mengangguk setuju dengan ucapan Papa Gani.

"Iya sayang. Betul tuh kata Papa kamu." Ucap Mama Nata.

"Aduh Mah, Pah. Lia tuh maunya cari kerja sendiri." Ucap Lia yang tidak setuju.

"Papa ngak ngijinin kamu kerja di tempat lain." Ucap Papa Gani final. Kalau Papa sudah bicara Lia tidak bisa berkutik lagi.

"Yaudah iya Pah." Ucap Lia dan melanjutkan memakan makanannya.

"Mah, sebentar malam teman Papa mau datang dengan anaknya." Ucap Papa Gani

"Siapa Mas? Pak Frans dan anaknya Lian?" Tanya Mama Nata. Papa Gani pun mengangguk tersenyum

"Iya Mah." Ucap Papa Gani. Mama Nata pun mengangguk setuju. Lia yang mendengar itu hanya acuh tak acuh sambil memakan makanannya.

"Ya sudah Papa ke kantor dulu, Ya." Pamit Papa Gani.

"Hati-hati Mas." Ucap Mama Nata. Papa Gani pun menghampiri putri semata wayangnya dan mencium Lia.

"Hati-hati ya, Pah." Ucap Lia. Papa Gani pun tersenyum.

"Iya sayang."

Sebelum melangkah pergi Lia pun mengatakan sesuatu ke Papanya.

"Pah, Jaga mata jaga hati untuk Mama ya. Sekarang musim pelakor." Pesan Lia. Papa Gani yang mendengar itu pun tersenyum.

"Pasti dong. Mama kamu selalu di hati dan ngak terganti." Ucap Papa Gani. Mama Nata yang mendengar itu langsung salting.

"Cie..Cie...Ternyata Mama bisa salah tingkah juga." Ejek Lia.

"Apaan sih, biasa aja. Cepat makan dan kita langsung ke butik." Ucap Mama Nata dan berlalu pergi. Lia pun tersenyum puas.

Drttt..Drtt..Drtt...

Ponsel Lia berbunyi dan melihat siapa yang menelpon. 'Leo' pacarnya Lia. Dan buru-buru Lia pun mengangkatnya.

"Good Morning sayang." Ucap Leo

"Morning sayang." Jawab Lia

"Sebentar kamu sibuk sayang? Kalau ngak kita jalan yuk." Ajak Leo.

"Hmm gimana ya. Hari ini aku mau ke butik sama Mama sayang. Setelah pulang butik aja gimana?"

"Ok. Nanti kita ketemu di cafe biasa ya."

"Iya sayang. See you

"Me too."

Tut..Tut..Tut...

Lia pun mematikan telponnya.

...****************...

Lia dan Mamanya sudah sampai di butik. Tidak berada jauh dari rumah. Sekitar 15 menit udah sampe.

Butik

"Lia sebentar malam kamu jangan kemana-mana. Kamu harus dandan yang cantik ok." Ucap Mama. Lia pun merasa bingung dengan ucapan Mamanya.

"Memangnya ada acara apa sampai Lia harus dandan segala." Ucap Lia

"Sebentar malam teman Papa mau datang." Ucap Mama Nata.

"Terus apa hubungannya dengan Lia Mah. Itukan teman Papa. Mana harus dandan segala lagi. Lia ngak mau." Ucap Lia

"Ngak ada penolakan!" Tegas Mama Nata.

"Tapi Mah." Ucap Lia yang merasa kesal dengan Mamanya.

"Ngak ada tapi-tapian." Lia mendengar itu hanya pasrah. Ya karena tidak ada pilihan lain. Dia hanya mengangguk menuruti perkataan Mamanya.

Tak terasa sudah sore. Lia pun keluar sebentar untuk menemui Leo. Sesampai di Cafe Lia pun langsung menghampiri Leo dan duduk di sampingnya.

"Happy Anniversary sayang yang ke 1 tahun." Ucap Leo sambil memberikan hadiah ke Lia.

"Kamu ingat?" Tanya Lia yang terharu. Ternyata Leo ingat tanggal jadian mereka.

"Iya dong sayang. Masa aku lupa hari bahagia kita. "Ucap Leo. Tanpa terasa air mata Lia terjatuh. Air mata kebahagiaan. Leo pun langsung menghapus air mata Lia. Dan tersenyum.

"Aku ngak mau liat kamu menangis." Ucap Leo. Lia pun mengangguk dan memeluk Leo.

"Di buka dong kadonya." Ucap Leo. Lia pun membuka kadonya. 'Cincin'. Lia yang melihat itu langsung menatap Leo.

"Ini adalah bukti keseriusan aku sama kamu sayang. Kamu mau kan menikah sama aku?" Tanya Leo. Lia pun mengangguk

"Iya. Aku mau." Ucap Lia tersenyum.

"Makasih sayang." Ucap Leo kemudian mencium tangan Lia.

Karena asik mengobrol Lia sampai lupa waktu kalau ini sudah malam.

Drtt....Drtt...Drtt..

Ponsel Lia berbunyi dan melihat siapa yang menelpon 'Mama'. Astaga dia langsung memukul jidatnya. Dia lupa kalau Mamanya melarangnya untuk tidak kemana-mana.

"Siapa sayang?" Tanya Leo

"Mama." Ucap Lia. Leo pun mengangguk mengerti. Buru-buru Lia langsung mengangkat telponnya

"Halo, Ma-," belum sempat Lia bicara Mama Nata sudah mengomel.

"Lia kamu dimana? Mama kan tadik udah bilang sama kamu jangan kemana-mana."

"Lia lagi di cafe, Mah." Ucap Lia

"Pulang sekarang!"

"Iy-a,"

Tutt ....Tutt...Tutt.

Mama Nata yang langsung mematikan telponnya sebelum Lia melanjutkan ucapannya.

"Kenapa sayang?" Tanya Leo.

"Mama nyuruh aku pulang." Ucap Lia. Leo mengangguk mengerti.

"Ya sudah kamu pulang gih. Ini juga sudah malam sayang. Aku antar ya." Ucap Leo

"Ngak usah sayang. Aku kan pake mobil." Ucap Lia.

"Aku tetap anterin kamu sampai rumah. Aku harus pastiin kamu sampai di rumah dengan selamat." Lia pun tersenyum dan mengangguk setuju.

Terpopuler

Comments

Wati Wati

Wati Wati

lia anak yang penurut ssma orang tua nya

2024-08-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!