NovelToon NovelToon
Istriku, Dokter Pribadiku

Istriku, Dokter Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Istri ideal
Popularitas:29.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ana Al Qassam

~ Zifara Meisha Rabbah ~

" Hidup ini harus berdasarkan keyakinan bukan? bagaimana bisa aku yang seorang putri seorang Pendakwah kondang tak memakai hijab??? tidak hanya satu kali dua kali Ummi dan Abi mengingatkanku namun aku tetap merasa belum yakin akan sebuah hijab.

sehingga suatu hari Abi menjodohkanku dengan salah satu jamaahnya dari kesatuan tempat militer di mana Abi berceramah. Dari sanalah aku mengenal Ahmad Sulaiman Al Faroby. Dia mulai membuatku berubah namun dengan proses tak mudah tentunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluarga Besar Faroby

Nampak saat makan malam bersama keluarga ini sangat tertib. Tidak ada yang berbicara dan menikmati semua hidangan. Zifa ikut makan namun tak begitu banyak. Saat dia makan ada sosok gadis kecil cantik menghampirinya.

" Ate ... Ate ... Udah bikin adiknya sama Om Ahmad? Cantika coalnya mau pinjem Om Ahmadnya cetelah ini ... " ucapnya di tengah keheningan. Zifa melotot dan tersedak makanannya.

Uhuuuk. Uhukkk. Uhuuk.

Ahmad yang tahu jika Zifa tersedak akibat pertanyaan keponakannya itu langsung memberikan minum pada sang istri dan mengambil keponakannya itu. Semua orang yang ada di meja makan jadi tersenyum dan tertawa kecil.

Astaga gadis ini??? Anak siapa? batinnya menahan malu.

" Eh ... Tuan putrinya Om Ahmad! Mau pinjam Om buat apa sih??? Sampai minta ijin sama tante," tanya Ahmad demi menghilangkan rasa malu yang menyergap sang istri.

" Sabar ya bu dokter cucu Mom Rasyi itu memang begitu dekat dengan Ahmad! Ini pasti kerjaan mamanya yang mengatakan hal itu," Mom Rasyi melirik putrinya. Kakak Ahmad itu menghela nafas dan tersenyum.

" Terpaksalah mom sedari tadi Cantika minta masuk ke kamar adek Ahmad terus. Capek bikin alasannya ... Pas di bilangin buat dedek buat cantika langsung diem tuh anak mom!" serunya membuat semua orang menggelengkan kepala. Ahmad pun tersenyum kecil mendengar pengakuan kakaknya.

Setelah makan mom Rasyi mendekati Zifa. Dia membawa Zifa ke dapur. Mom Rasyi juga mengatakan banyak hal sambil duduk di minibar yang ada di dapur.

" Sayang ... Mom titip Ahmad ya! Dia di sana hidup terlalu mandiri sehingga tak membutuhkan uang kami. Jika nak dokter merasa uang Ahmad kurang untuk keperluan sehari - hari pakailah uang ini. Please jangan menolak! Ini hak Ahmad sayang ... Dia tidak pernah menggunakannya! Jangan sungkan ... Mom Rasyi sudah menganggapmu putri sendiri.

Segera beri kami kabar bahagia. Ahmad sudah usia 28 tahun Zifa seharusnya dia sudah pantas menjadi seorang ayah. Tapi lihatlah dia sangat betah pada keadaannya. Sayang ... Mom Rasyi benar - benar percaya padamu!" serunya dengan memeluk menantunya.

" Berikan dia anak ... Ahmad suka anak - anak sayang! Jangan jauhi dia ... Kalian pasangan halal. Maafkan mom jika mendesakmu untuk memberikan anak .... Itu hanya untuk kebaikan kalian dan kelanggengan hubungan kalian," lanjut mom Rasyi. Zifa sedari tadi sudah mencoba mengamati setiap katanya.

" Mom ... Zifa adalah milik mas Ahmad. Dia bisa melakukannya kapanpun. Kami sudah halal seperti yang mom katakan tadi ... Tapi untuk seorang anak itu hak mutlak Allah pada kami. Jika Allah percaya maka Zifa akan segera hamil, mom jangan khawatir ya! Zifa tak pernah membatasi interaksi dengan mas Ahmad. Meskipun kami di jodohkan, tapi mas Ahmad putra mom itu sangat baik jadi tidak ada alasan bagi Zifa menolak kasih sayangnya," Zifa menjelaskan dan meluruskan kekhawatiran mom Rasyi. Entah, apa yang membuatnya begitu khawatir. Nampak kelegaan dalam wajah mom Rasyi kala mendengar jawaban Zifa.

" Terima kasih nak ... Pergilah ke kamar! Besok pagi sekali Ahmad akan mengajakmu pulang. Mom Rasyi sudah lega tatkala mendengar jawabanmu sayang ... " ucapnya membuat zifa paham dan pergi dari sana dengan membawa Black Card yang mom Rasyi berikan.

Semoga Zifa tidak seperti yang di katakan perempuan tadi. Sejenak aku khawatir Zifa tak menyukai Ahmad. Batinnya di rundung galau.

 

" Mom ... Kamu salah menikahkan mereka. Zifa itu tipikal pemilih tidak mudah mencintai lawan jenis. Bagaimana bisa dia membahagiakan putra Mom? Putra Mom pernah dekat denganku ... Kami bahkan sering kolaborasi dalam menangani kasus tapi pernikahan ini membuat hubungan kami renggang dan jauh,"

Perkataan itu sedari tadi terngiang - ngiang membuatnya khawatir tujuh keliling. Zifa masuk kamarnya dengan langkah ragu. Dia membawa Atm ini apa benar? Saat hendak masuk kamar dan menutup pintu Ahmad langsung menyambar istrinya serta menutup pintu dan menguncinya. Dia menyandarkan istrinya di dinding. Menatapnya begitu dalam sekali. Jantung Zifa tak aman sudah mulai berdetak kencang. Apalagi tatkala dia melihat ranjang sudah di beri taburan bunga mawar merah dan di gelar kain putih.

" M ..as ... Zifaa," dia gugup tatkala Ahmad sudah merengkuh pinggulnya.

" Zifara Meisha Rabbah ... Aku Ahmad Sulaiman Al Faroby meminta ijin untuk menjadikanmu istri seutuhnya. Aku tidak bisa seromantis seperti di kisah sebuah novel maupun film tapi aku bisa membahagiakanmu hingga akhir hayatku," ucap Ahmad menatap manik mata Zifa yang mulai berair dan berkaca - kaca.

" Jangan menangis ... Kamu harus bahagia! Jika aku melampaui batas menyakitimu ingatkan aku, marahi aku dek tapi jangan tinggalkan aku," ucap Ahmad dengan memegang dagu sang istri. Ahmad mengambil kartu itu dan melemparnya ke meja tanpa melihat.

Dia mulai membuka hijab Zifa dan mengambil tali rambut sang istri. Dia lemparkan sembarang arah. Dia berbisik sebelum melakukan aksinya itu.

" Dek ... Aku tidak bisa memberikan malam pertamamu di rumah kita! Aku tidak mau kamu tak nyaman. Maka mas akan lakukan di kamar ini. Kamar ini adalah kamar privasiku di keluarga Faroby. Jadi, kita lebih leluasa mengungkapkan perasaan kita yang mungkin belum tersampaikan. Mas mencintaimu dek," lirih Ahmad dengan suara beratnya. Dia sudah menahan hasrat semenjak 3 hari. Dia lelaki dewasa yang juga membutuhkan sentuhan.

" Zifa juga mencintai mas," jawab Zifa membuat Ahmad bersemangat. Perasaan berbalas itu indah sekali di rasa.

Tanpa terasa Ahmad telah menanggalkan baju Zifa sebab sedari tadi tangannya bergerilya bebas ke sana kemari. Ahmad juga melepas pakaian atasannya sehingga menampilkan badan kekarnya dan perut kotak - kotak. Gagah sekali bahkan Zifa sampai malu melihatnya.

" Bismillah, Allahumma jannib naassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa".

Ahmad bahkan melafalkan doa senggama dengan lancar. Zifa bahagia didikan abinya pada Ahmad sukses. Meskipun bukan pemuka agama tapi dia tahu tata cara untuk menyatu dengan sang istri.

Ahmad meletakkan sang istri di ranjang, aroma semerbak mawar merah begitu terasa di indra penciumannya. Saat Ahmad melepaskan resleting celananya.

Sraaakkkk!

Ya Allah ... Di perawanin gak tuh sama mas Ahmad! Astaga Zifa ......

Zifa hanya memalingkan wajahnya. Ini pertama kali baginya melihat seseorang tanpa busana. Ahmad pun tanpa rasa sungkan melepaskan rok milik Zifa. Tangan Zifa awalnya memegang tangan Ahmad agar tidak melepasnya malah di tepis dengan lemah lembut oleh abdi negara satu itu.

" Percayalah pada mas dek! Kita akan menikmati malam ini jangan takut," ucap Ahmad dengan suara berat.

Ahmad mulai mencumbu kepemilikannya pada Zifa. Bahkan dia tak sungkan sama sekali. Dia biarkan lampu hidup, sengaja dia ingin melihat kecantikan tubuh istrinya. Perlahan Ahmad melepaskan kacamata hitam di bagian puncak Sana. Dengan sengaja dia biarkan sang istri tanpa sehelai benang pun. Tatkala di bawah sana ada yang mengeras sontak saja Zifa sedikit berteriak.

" Mas ... !!!" teriaknya membuat Ahmad membekap istrinya.

" Jangan menolak ... Sudah sampai pada titik ini dek! Nikmatilah ... Ini adalah pahala besar bagi kita," bisik Ahmad masih membekap mulut zifa dengan ringan.

Ahmad melakukannya dengan ritme perlahan - lahan. Zifa pun ingin berteriak tidak bisa sebab Ahmad masih membekapnya.

" Mau berteriakkah??? Akan mas lepas bekapannya," bisik Ahmad masih menikmati. Zifa menggelengkan kepala. Dia cukup malu jika harus berteriak. Rasanya ngilu bercampur - campur seperti permen nano - nano ( Astaga Author bingung jelasin ke kalian😆). Ahmad tersenyum tatkala Zifa mulai menikmati permainannya.

Teriakan kecil Zifa dan air mata yang merembes di ujung matanya yang indah menjadi saksi bagaimana gagahnya Lettu Ahmad Sulaiman Al Faroby malam ini.

Hop-lah ya!!!!! Imajenasinya ntar kemana - mana puyeng author. 😆😆😆 jangan terlalu romantis bisa gawat.

1
Dia Amalia
mengada² lh mas Ahmad ne istrinya slow bukan berarti tak cemburu 😂🤣😂
nadya insan
lanjut dong kak part nya
Ana Al Qassam: wait ya kak! tdi terkendala seleksi jadi nunggu seharian/Smile/
total 1 replies
Mulianti Mulianti
ular tambah 1 lagi 😄
Dia Amalia
ada walang sangit nambah daftar kawa mafaza🤣😂😂😂
nadya insan
lanjut kak cerita nya
nadya insan
lanjut kak
Ana Al Qassam: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Mulianti Mulianti
gol
Ana Al Qassam: /Chuckle/
total 1 replies
Mika Saja
nenek SM ibu Sam aja ngajarin cucunya biar ambisi jd kaya
Dia Amalia
akhirnya mas Ahmad gool 😂🤣😂😂
Ana Al Qassam: /Grin/
total 1 replies
Dia Amalia
haiii yg yaa mafaza gila mau jd kaya 🤣😂🤣
Dia Amalia
hah itu lh penyakit hati ya gk diberkah Allah mafazaaaaaa gk bisa dipeksoooo😂🤣😂🤣
Sutila Dewi
Biasa
Sutila Dewi
Buruk
Mika Saja
mafaza racun.....harus cepat2 dibasmi ini
Mulianti Mulianti
so sweet
Mulianti Mulianti
dendam amat bu 😄😄😄
Dia Amalia
aaahhh mas Ahmad mau belah duren 🤣😂😂
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa/Heart//Good//Good//Good/.,... Lanjut....
....
Ana Al Qassam: makasih kak bintangnya/Drool/
total 1 replies
Mika Saja
masih menyelami hati 2 anak manusia ini
Dia Amalia
weeehhh dalam banget mas Ahmad perasaanmu ke adek zifa 😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!