Araa frendzone Berlin mau tak mau harus menukar posisi mengantikan kakak tirinya Catlin frendzone Berlin untuk menikah dengan CEO sekaligus mafia berdarah dingin🥶.
Aston zesnard Phoenix lelaki berusia 30 tahun yang kini duduk di bangku kebesarannya menawarkan pernikahan kepada Lelaki tua yang perusahaannya di ambang kebangkrutan.
Bima frendzone Berlin tidak memiliki cara lain menyelamatkan perusahaannya kecuali dengan menerima penawaran lelaki di hadapannya ini.
Haruskah dia menyerahkan satu putrinya??
Lalu siapa putri yang akan menjadi istri aston??
Bagaimana ceritanya? Yuk ikuti novel mom lin sekarang dan nikmati alurnya jangan lupa like komen dan vote💋💋💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 8
SAH 2
Araa hendak membaringkan tubuhnya tiba-tiba pintu diketuk dan Maid yang sama masuk kedalam kamarnya.
"Nona tuan memanggil anda untuk turun makan malam bersama, anda belum makan sedari tadi. jadi tuan mengkhawatirkan anda" ucap Maid itu sopan.
'memangnya dia bisa khawatir juga ya' Batin Araa menyentuh perutnya. dia memang sedikit lapar sekarang, semenjak acara dia belum makan apapun sehingga perutnya terasa kosong.
"baiklah, siapa namamu?" tanya Araa pada Maid didepannya.
"Dini, panggil nama saya saja nona jika memerlukan sesuatu" ucapnya membalas pertanyaan Araa.
"baiklah Bi Dini, bisakah kamu juga memanggilku dengan nama. Saya Araa salam kenal ya" ujarnya sambil tersenyum ramah pada Bi Dini yang posisinya adalah kepala maid di mansion milik Aston.
"baik nona" jawab Bi Bini.
"Araa, panggil nama saya saja Bi" balasnya cemberut.
"tapi nona, nanti saya dimarahi tuan karena tidak sopan hanya memanggil nama anda" jawab Dini takut mencoba membuat Araa memahami posisinya saat ini.
"sekarang kan tidak ada tuanmu. jadi panggil namaku saja ya, aku tidak akan melaporkanmu kok. kalau Bibi tidak mau kita tidak jadi berteman" ucapnya polos sambil menampilkan wajahnya memelas.
'nona anda sangat menggemaskan sekali. saya yakin dalam waktu singkat tuan akan tergila-gila padamu' batinnya menatap istri majikannya ini, Dini tahu apa yang sebenarnya terjadi hingga tuannya menikahi Araa. karena dia termasuk salah satu orang kepercayaan Aston. juga sekaligus kepala Maid di mansionsnya.
"Baiklah nona Araa. mari saya antarkan" balas Bi Dini pasrah agar nonanya cepat turun. kalau tidak, takutnya Aston akan marah besar karena dibuat menunggu.
di meja makan Aston sudah duduk di kursinya disampingnya Jack berdiri tegap. Aston bisa melihat istrinya turun bersama Bi Dini.
'ternyata dia memakai gaun itu. cantik juga' batinnya tanpa sadar.
Araa sudah berdiri di meja makan dan hendak menarik kursinya duduk. dia melihat Aston yang masih menatapnya datar.
"Apakah saya secantik itu tuan" Ucapnya membuat Aston sadar dari lamunannya dan bersikap biasa saja.
"siapa yang mengataimu cantik, pede sekali kamu. saya hanya melihat gaun yang kamu pakai, gaunnya yang bagus. itukan dari saya" balasnya menyangkal ucapannya sendiri.
"kan sama saja" balasnya lagi.
"diam dan makan makananmu, jangan banyak bicara. jika tidak ingin mati" ucapnya pada Araa dengan nada tegas dan serius.
mendengar itu, Araa kaget dan menatap serius Aston. kemudian dengan cepat dia mengambil makanannya dan menyantapnya.
'a-apa dia akan membunuhku. ta-tapi kenapa? aku kan tidak bersalah' batinnya polos berusaha mengendalikan rasa takut pada pria di depannya ini.
Jack yang melihat itu diam-diam memerhatikan gerak gerik Araa.
'ternyata anda punya kelemahan lain juga ya nona' batinnya menyeringai.
setelah selesai dengan kegiatan makan malamnya. Aston berdiri dan hendak melangkah menuju tangga di ikuti Jack dibelakangnya. sedangkan Araa masih menatap pergerakan dua pria itu, Aston berhenti sejenak dan berbalik menatap Araa.
"apa kamu ingin tidur disitu" ucapnya dingin dengan tatapan datarnya.
Araa mengikuti Aston dengan tubuh bergetar hingga memasuki sebuah kamar. dia ternganga melihat sekeliling, kamar ini sungguh mewah melebihi kamar yang dia masuk sebelumnya. desain kamar ini bernuansa hitam, lebih modern dan terlihat mahal .
"Tuan, saya akan kembali ke kamar saya" ucap Araa.
"siapa yang menyuruhmu keluar dari sini" ucap Aston lagi sambil membuka bajunya hingga memperlihatkan tubuh atletisnya terpampang jelas didepan Araa.
Araa meneguk salivahnya kasar. tubuhnya bergetar hebat, matanya tidak berhenti menatap otot-otot kekar milik Aston membuat pria itu terlihat sangat tampan berlipat-lipat. dia berbalik menatap pintu yang ternyata sudah tertutup rapat. jantungnya berdegup kencang saat ini.
melihat itu, Aston melemparkan bajunya mengenai wajah Araa Dengan begitu cepat hingga Araa tak dapat menghindar.
"Apa isi pikiranmu? memangnya kamu pikir saya mau melakukan apa sama kamu. jangan berkhayal, gadis ingusan sepertimu bisa tidur denganku. tubuhmu bukan seleraku" Tegas Aston.
"saya juga tidak mau tidur dengan anda" ucap Araa keceplosan. dia langsung menutup mulutnya rapat, sambil menatap takut ke arah Aston.
Aston memicingkan matanya menatap Araa.
"siapkan air hangat untukku" suruh Aston.
"Anda mau mandi atau minum tuan?" tanya Araa menatap Aston mencari jawaban disana.
"kamu pikir saya buka baju untuk pamer padamu" balas Aston kesal pada Araa. kenapa gadis ini bisa begitu bodoh dan menyebalkan jauh dari perkiraannya bahwa gadis ini adalah gadis lugu polos dan penurut hingga gampang di kerjai.
'Dih, kan memang begitu. padahal anda kan bisa membukanya di bathroom nanti' batin Araa tak kalah kesal.
tidak mau berdebat dengan makhluk didepannya Araa melangkah menuju bathroom untuk menyiapkan Air hangat. dia baru membuka pintu namun yang membuatnya bingung didepannya ada wastafel dengan kaca besar disana. sedangkan dikedua sisi hanya dinding kaca yang menjulang tinggi dengan desain gelap. terkesan sangat modern.
pikirnya mungkin dia salah masuk karena disana tidak ada pintu atau ruangan lain yang menunjukkan adanya bathroom milik Aston.
Araa keluar dan memerhatikan seisi kamar, dia bisa melihat ada satu ruangan lain di kamar itu. dia melangkah kakinya lalu masuk namun itu walk in closet milik Aston, memangnya siapa lagi.
'astaga dimana bathroom kamar ini' batinnya. lalu dia keluar dan berdiri memerhatikan seisi kamar itu bingung, lagi-lagi dia melangkah masuk di ruangan sebelumnya.
tanpa dia sadari, Aston menatap semua pergerakannya sambil menyeringai. dia tahu apa yang sedang dilakukan gadis itu, hingga bolak-balik tidak jelas. bukannya memberi tahu, dia malah menikmati kebingungan Araa sambil menyunggingkan senyum.
Araa masuk dan memerhatikan dengan teliti sisi kanan dan kiri lalu dia menyentuh dan mendorong kuat partisi kaca didepannya. usahanya sia-sia dia melihat kearah wastafel disana ada sebuah remote yang menempel di dinding.
Araa mengambilnya lalu menekan satu tombol merah pada remote itu. Tiba-tiba lampu di atasnya redup, dengan panik dia menekan sekali lagi namun lampunya malah padam. Araa kembali menekan terlihat lampu itu menyala seperti semula.
'oh Tuhan, pusing kepalaku. kenapa malah mempersulit hidupnya dengan semua kebodohan ini' batin Araa menyandarkan tubuhnya di dinding kaca dan melihat banyaknya tombol pada remote itu.
"kalau aku menekan salah satu di antara tombol-tombol ini. lalu dengan sengaja dindingnya malah roboh, Omg bisanya aku langsung tertindis dan mati konyol di tempat ini" gumamnya melihat beberapa tombol dengan gambar berbeda-beda.
Araa memberanikan diri menekan salah satu tombol berlogo pintu. tanpa diduga dia langsung terjatuh karena dinding dibelakangnya tiba-tiba terbuka. dan membuat dirinya jatuh begitu saja.
Brakkk!!!!!
"Auwwww!!!!!"
dari dalam kamar Aston bisa mendengar suara jatuh dan teriakan Araaa didalam sana. dia langsung berlari masuk kedalam bathroom dan melihat Araa sedang merintih memegang bokongnya.
"Apa yang terjadi" dia mengulurkan tangan dan menarik Araa hingga bangkit.
"Hanya kamar mandi kenapa harus ribet sekali tuan. memakai remote segala, apa anda tidak punya kerjaan" omelnya sambil mengusap-usap bokongnya sakit.
"Dasar norak" Aston menyentil kening Araa.
"Awww! Tuan, anda malah menambah rasa sakitku dimana-mana" ucapnya kesal menatap Aston.
Aston menjelaskan kegunaan tombol-tombol itu pada Araa. dan memperlihatkan black bathroom nya yang sangat canggih dan mewah. Araa hanya mengangguk beberapa kali.
'Apa hitam warna favoritnya' batin Araa memerhatikan. memang seisi kamar hingga bathroom dan walk in closet lelaki itu semuanya berwarna hitam dengan tambahan keemasan di beberapa sudut ruangan.
setelah itu Araa menyiapkan Air hangat dengan menambah beberapa tetes aroma terapi lalu dia keluar menyisakan Aston didalamnya. pria itu langsung merendam dirinya di bathtub.
bersambung..........
Maaf kalau banyak typoo 🙏