NovelToon NovelToon
Sugar Dating!

Sugar Dating!

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Sugar daddy
Popularitas:20.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Payang

Mencari Daddy Sugar? Oh no!

Vina Rijayani, mahasiswi 21 tahun, diperhadapkan pada ekonomi sulit, serba berkekurangan ini dan itu. Selain dirinya, ia harus menafkahi dua adiknya yang masih sangat tanggung.

Bimo, presdir kaya dan tampan, menawarkan segala kenyamanan hidup, asal bersedia menjadi seorang sugar baby baginya.

Akankah Vina menerima tawaran Bimo? Yuk, ikuti kisahnya di SUGAR DATING!

Kisah ini hanya fantasi author semata😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Bergemuruh

"Heum, enak juga jadi si Vina, punya tempat kerja semewah ini," Anggi terkagum, terus berjalan dibelakang Arvian, sekalipun lelah membawa bobot tubunya, ia tetap bersemangat, memikirkan apa yang bisa ia lakukan nanti pada sang pemilik tempat megah ini saat bertemu nanti.

Ting!

Anggi menunggu sampai pintu sepenuhnya terbuka lebar, tubuh besarnya itu benar-benar menyulitkannya.

"Dimana Vina?" tanya Anggi pada Arvian yang sedari tadi membisu, menempel didinding, karena diameter tubuh wanita disebelahnya ini nyaris memenuhi ruang lift.

"Maaf Bu, saya tidak tahu," sahut Arvian yang memang tidak tahu. Sedari pagi, ia tidak melihat sang majikannya mengantar gadis itu ke kampus seperti biasanya.

"Goblok! Kamu kan kerja disini, bisa-bisanya tidak tahu dimana keponakan saya. Dasar tidak becus!"

Arvian tidak menanggapi omelan Anggi, ia cukup memahami sikap kasar yang dimiliki wanita itu.

Ting!

"Mari bu Anggi, ikuti saya lagi," Arvian keluar lebih dulu.

"Kapan sampainya? Dari tadi kita jalan melulu, kamu sengaja mau ngerjain saya ya?! Sengaja ngajak saya mutar-mutar, biar saya lelah, hah?!" omel Anggi lagi dibelakang. Suaranya menggema memenuhi semua sudut.

Seperti yang sudah-sudah, Arvian tidak menanggapinya, ia terus berjalan menuju ruang sang majikan.

Tok! Tok! Tok!

"Ya, masuk!"

"Wau! Bukankah dia laki-laki yang mendatangi si Romlah dirumahnya malam itu?" Anggi berhenti tepat diambang pintu.

"Silahkan masuk bu Anggi," Arvian yang sudah berada didalam mempersilahkan.

Anggi sedikit memiringkan tubuhnya, lalu melangkah masuk.

"Ternyata laki-laki ini lebih tampan dilihat sedekat ini."

Anggi terus melangkah mendekati kursi yang ada didepan meja kerja Bimo, panggilan Arvian yang mempersilahkannya duduk di sofa tamu tidak dihiraukannya.

Krak!

Bimo melompat dari kursinya, melayang ringan diatas meja kerja, menyambar tubuh besar Anggi yang oleng, hampir terguling jatuh ke lantai karena kursi yang diduduki tubuh besar wanita itu tidak mampu menanggung bobot di atasnya.

"Ho... Hampir saja," Anggi bernapas lega.

"Bu Anggi baik-baik saja?" Bimo masih menahan beban tubuh wanita itu pada lengannya.

"I-iya," Anggi tersadar, gegas menegakan tubuhnya untuk kembali berdiri.

"Tuan perkasa sekali," ujung jari-jemari gendut Anggi tanpa sungkan menekan dada berotot milik Bimo. Spontan Bimo mundur beberapa langkah menjauhi.

"Seandainya dia," Anggi menunjuk pada Arvian yang masih terperangah melihat sikap berani dirinya menyentuh dada sang majikan.

"Bukan hanya aku, kami bisa jatuh bersama. Dasar laki-laki loyo!" Anggi tertawa mengejek.

"Saya paling tidak suka mendengar ada orang yang mencela, apa lagi merendahkan para pegawai saya. Bagi saya, itu sama halnya orang itu sedang menghina saya."

Tawa Anggi seketika terhenti, merasa tidak nyaman melihat aura dingin yang ditunjukan pria superhero yang telah menolong dan bersikap hangat sebelumnya.

"Maaf, saya tidak bermaksud menghina Tuan," Anggi merendahkan suaranya, aura dingin pria didepannya itu cukup membuatnya ciut.

"Mau berbicara sambil berdiri seperti ini, atau duduk disana?" Bimo menunjuk sofa tamu dengan isyarat wajahnya.

"Kita duduk saja Tuan, kaki saya mulai keram terlalu lama berdiri," Anggi berjalan pelan menuju sofa.

"Kamu boleh pergi," Bimo berkata pada Arvian yang masih berdiri disamping sofa.

"Baik Tuan."

Anggi menatap kepergian Arvian.

Rasa tegang mulai menghinggapinya saat ditinggal berdua saja dengan pria tampan, berotot, tapi punya aura dingin yang membuatnya ingin menghilang saja dari sana, tidak biasanya ia merasa secanggung ini bila berhadapan dengan seseorang.

"Ada perlu apa bu Anggi datang kemari?"

Anggi mengalihkan pandangannya dari pintu masuk, menemukan Bimo yang sedang menatapnya datar.

"Hotel semewah dan semegah ini, apa tidak menawarkan tamunya barang segelas air? Saya sangat haus, menempuh perjalanan hingga tiba disini, ada banyak energi yang saya buang Tuan," Anggi berusaha mengembalikan kepercayaan dirinya yang sempat menciut.

"Mau minum apa?" tanya Bimo singkat.

"Minuman apa saja yang tersedia disini?" Anggi balik bertanya, kepercayaan dirinya sudah kembali.

"Semua ada, sebutkan saja."

"Saya mau jus buah naga, timun, semangka, alpukat, jeruk mandarin, dan anggur. Dalam wadah jumbo."

Bimo tidak kaget mendengarnya, pria itu segera meraih ponselnya, dan menghubungi seseorang.

📞"Bawa keruangan saya... jus buah naga, timun, semangka, alpukat, jeruk mandarin, dan anggur, dalam wadah jumbo. Juga seloyang pizza. Secepatnya."

Anggi ternganga, menatap lekat wajah Bimo, mendengar pria itu menyebutkan pesanannya sama persis seperti apa yang ia katakan, plus bonus pizza, membuat perutnya mendadak lapar.

"Kalau begini caranya, saya bisa betah berlama-lama disini," Anggi kembali bersuara.

"Saya yang tidak betah," datar Bimo.

"Hahaha," gelak Anggi membahana. "Rupanya Tuan suka bercanda," Anggi berucap disela-sela gelaknya.

Bimo tidak menanggapi, membiarkan Anggi puas dengan tawanya.

Drrt. Drrt. Drrt.

Bimo menatap layar ponselnya, lalu menggeser log berwarna hijau dilayarnya.

📞"Kenapa tidak membangunkan aku, aku bisa terlambat ke kampus?"

📞"Disaat kamu kesiangan, masih berani menyalahkanku?" Bimo menutup sambungan telepon, memergoki Anggi yang tengah menajamkan pendengarannya.

"Itu suara Vina keponakan saya," Anggi menatap Bimo, menuntut penjelasan.

"Masuklah," Bimo mempersilahkan pengantar jus buah dan pizza yang sudah berdiri didepan pintu. Sengaja mengabaikan ucapan Anggi barusan.

Mata Anggi melebar sempurna. Enam gelas jus buah jumbo dan seloyang pizza dihidangkan dihadapannya terlihat sangat menggoda.

"Silahkan dinikmati, saya tinggal sebentar. Setelah saya kembali, baru kita bahas tujuan bu Anggi datang kemari."

Bimo beranjak pergi setelah mengatakan itu.

...***...

"Akhirnya dia datang juga," aku gegas berlari menggendong tas kuliahku begitu mendengar pintu bergeser dan membuka lebar.

Tuan Bimo muncul dan mendekatiku. Tanpa berbicara pria itu langsung menggendongku.

"Jangan seperti ini Tuan," aku meronta, tapi dekapannya semakin erat pada tubuhku yang ada dalam gendongannya.

"Kenapa kamu sering lupa? Panggil aku Daddy," paksanya, menempelkan tubuhku yang masih dalam gendongnya pada daun pintu yang sudah tertutup rapat dibelakangku.

"I-iya... Daddy... " aku langsung memalingkan wajahku, begitu bibir tuan Bimo siap menempel dibelahan bibirku. Mendadak tubuhku panas dingin dibuatnya.

Tidak menyerah, jemari tuan Bimo kembali menarik daguku pelan hingga kembali berhadapan dengan wajahnya.

Tatapan kelam itu, aku tidak berani membalasnya.

Dadaku bergemuruh hebat, merasakan sentuhan hangat bibir tuan Bimo yang mendarat pada bibirku. Bergerak ringan, dan memberi kecupan-kecupan lembut disana.

Tangan kokoh itu gegas menahan tengkukku, saat dirasanya pergerakanku yang ingin melepaskan penyatuan bibir kami.

Aku mengatupkan bibirku kuat, tidak mengijinkan lidah pria itu yang berusaha menerobos masuk.

Bersambung...✍️

Pesan Moral : Hati yang gembira adalah obat yang mujarab. Semangat yang patah keringkan tulang... Cheerrsss (By. Author Tenth_Soldier)

1
F.T Zira
katanya daddy/Joyful//Joyful/
F.T Zira
ehhh.. trukk/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
bisa ngomong lembut juga akhirnya.. gak cuma teriak teriak buat pamerin kemuatan tubuh besarnya... ehhh🤭🤭
F.T Zira
padahal dirimu juga sama.. suka ngerjain vina..sekarang ya nikmati aja pembalasnnya🤭🤭
F.T Zira
nyonya Marawing bisa juga ngasih
syaratnya🤭
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy°𝐒𝐒⃟: ✿࿐
Daddy Bim Bim: aye aye aye kawin bentar lagi kawin 💃💃💃💃
Dewi Payang: Uhuyyyy😅
total 1 replies
Teteh Lia
Vote Minggu ini buat Bimo dan Vina...
Dewi Payang: Vina dan Bimo : terima kasih banyak kak😘😘😘😘
total 1 replies
Teteh Lia
padahal cuma baca... tapi 🥺🥺🥺🥺
Dewi Payang: Memang harusnya begitu ya kak, janagan sampai menyakiti😭😭
total 1 replies
Teteh Lia
Cieee... Ayang mbeb... 🤭
Dewi Payang: /Joyful/
total 1 replies
Zenun
Wah, Bimo beserta yang dibawah auto ber jingkrak-jingkrak ini
Zenun: 😄😄😄😄😆
Dewi Payang: 😂dek, jangan dek ya.....😂
total 5 replies
Zenun
kirain diajak naik Alphard ya
Dewi Payang: Di kasih pelajaran dulu si bi Anggi😁
total 1 replies
neng ade
akhirnya Bimo dan Vina menikah juga.. 😁😍
Dewi Payang: Akhirnya😍😍😍😍
total 1 replies
neng ade
mau ada acara lamaran ini ya thor 🙏😍
Dewi Payang: Iya kak😁
total 1 replies
Tenth_Soldier
Mak sofanya... terbuat dari apa????
Dewi Payang: Busa kak, Marawing kasian sama si Anggi😁
total 1 replies
Dewi Payang
Ehem🤭
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy°𝐒𝐒⃟: ✿࿐
ehhh Truck /Shy//Shy//Shy//Shy/
Dewi Payang: /Joyful/
total 1 replies
First Soldier
so sweeeettt...
Dewi Payang: Ehem🤭
total 1 replies
Zea Rahmat
cusss kondangan makkk... pegangin tuh si truk container bikin ulah lg nanti
Dewi Payang: Udah ada pawangnya ya🤣🤣🤣
Zea Rahmat: mana berani ada marawing🤣🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
First Soldier
Gimana bentuknya mulut dijahit rafia...syereeem 😷😷😷😷
Dewi Payang: pastinya/Facepalm/
total 1 replies
Guns
aku seneng baca bab ini Mak... tak ulang² terus..
Dewi Payang: /Joyful/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!