Almira Azahra adalah namaku. Tahun ini aku lulus menjadi sarjana dengan Lulusan Terbaik di kotaku, Sambutan keluarga menambah kebahagian wanita cantik berkerudung itu.
Disisilain seorang CEO Tampan bernama Darsi Abdul Rahman Malik, atau sering dipanggil dengan nama Darsi Malik, laki-laki blasteran Amerika - Indonesia itu tengah mengalami depresi berat karena dihianati kekasihnya tepat di hari pernikahannya.
Akankah takdir mempertemukan mereka menjadi satu atau justru pertemuan yang berujung perpisahan.
Karya ini masih dalam tahap perbaikan EYD yang baik dan benar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ai Nurbayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33
Mendengar perkataan papanya, Almirapun membenarkannya, Aura papanya yang kuat dan dingin memberi kesan seram, hal itu selalu keluar saat menghadapi orang asing selain kelurganya. Tapi anehnya hal itu tidak membuat Darsi takut ataupun gemetar seperti Reno tadi.
"Tapi pa setidaknya papa harus sedikit lunak pada Reno, renokan sudah menyelamatkan putri kita pa, papa denger tidak? MENYELAMATKAN" Ucap mama Almira mengulangi kalimatnya lagi.
"Iyalah iya" Jawab Papa Almira,
"Tuhkan Al, papa kamutuh, emang kaya gituh" Seru mama Almira yang seperti mengadu pada Almira
Almira yang melihat sedikit perdebatan antara mama dan papanyapun hanya tersenyum.
"Sudahlah biarkan Almira Istirahat" Ucap Papa Iskandar.
"Nak kamu istirahat, supaya cepat sembuh" Seru mama Almira, dan hanya di jawab dengan Anggukan kepala oleh Almira.
Papa Iskandar mendudukkan tubuhnya di sofa ruangan itu, menyandarkan kepalanya di bahu kursi dan memejamkan matanya, sambil memikirkan sesuatu yang hanya dia dan tuhan saja yang tau.
"Pa, mikirin apa si?" Tanya mama jainab
"gapapa kok!" jawab papa Iskandar
"Beneran?" Tanya mama Jainab lagi
"Beneran ma" Jawab papa Iskandar sambil tersenyum, tapi pandangannya begitu tersirat jelas kalau dia memikirkan sesuatu.
***
Darsi sudah sampai di hotel tempat dia menginap, Sesampainya di kamar hotel, ia langsung merebahkan tubuhnya yang serasa lemah dan remuk di tempat tidur
"Ah... Tubuhku" ucap Darsi dengan mata terpejam sambil merentangkan kedua tangannya di tempat tidur
Lalu matanya terbuka kala dia mengingat perkataan Almira yang mengatakan Reno adalah orang yang menyelamatkannya.
"Heh" (tersenyum kecut) "Apa dia bialang orang yang menyelamatkannya?" Ucap Darsi bertanya pada dirinya sendiri.
Dret Dret Dret (bunyi Hp Darsi yang dia Silent)
Darsi beranjak dari tempat tidur dan mengambil hpnya yang dia simpan di atas naskah,
"Han" ucap nya
"Hallo.. Ada apa?" Tanya Darsi
"Hey hey.. Ada apa ini kenapa kau begitu ketus, bahkan tanpa salam menjawab tlpnku?" Tanya Han.
"Huff (bernapas pelan) maaf" ucap Darsi
"Apa ada maslah?" Tanya Han hawatir
"Tidak ada hanya saja ada sedikit kecelakaan" jawab Darsi
"Kecelakaan?" Ucap Han memotong pembicaraan Darsi. "Apa kau baik-baik saja? Apa kau terluka? Aku akan kesana sekarang" Rentetan Pertanyaan Han
"tenanglah kau ini kebiasaan, Bukan aku tapi Almira" Jawab Darsi
"Almira?" Han bertanya lagi
"Iya, kemarin dia terjatuh kedalam kolam di hotel dan kepalanya terluka cukup parah karna terbentur sisi kolam cukup keras" Jawab Darsi panjang lebar.
"Bagai mana bisa itu terjadi?" Tanya Han lagi.
"Sudahlah aku tidak mau membahasnya" Ucap Darsi
"Katakan kenapa kau menghubungiku?" Tanya Darsi.
"Kau sudah pergi beberapa hari tapi kau mendadak lupa tidak mengabari ibu, kau tau dia begitu merindukanmu" Ucap Han
"Oh ya Ampun, aku sampai lupa maafkan aku" Jawab Darsi
"Jangan meminta maaf padaku tlpn ibu sekarang, kalau perlu pulanglah besok pagi" Perintah Han mutlak tidak bisa dibantah jika tentang ibu mereka.
" Baiklah" Ucap Darsi yang merasa bersalah karna tidak mengabari ibunya.
"Ya sudah aku tutup tlpnnya, kau istirahatlah" Seru Han.
"Hem baiklah" jawab Darsi.
Panggilanpun Terputus.
Tanpa menunggu lama Darsi langsung menelepon ibunya.
Tu tu tu...
"Halo Assalamualaikum.." Seru seseorang di sebrang sana.
"Waalaikum salam" jawab Darsi.
"Rupanya Kau masih mengingat ibumu ini? cek cek..." Tanya ibu Darsi kesal.
"Ibuku yang paling cantik maafkan aku, hanya ibu yang selalu ada di hatiku jadi bagai mana aku bisa melupakan ibuku tersayang Yang selalu aku rindukan" Rayu Darsi karna dia tau ibunya begitu kesal.
"Kalau kau merindukanku pulanglah besok! Ini perintah!" ucap ibu Darsi.
Sejenak Darsi termenung dengan permintaan ibunya, tiba-tiba ada rasa tidak rela meninggalkan Almira yang belum pulih.
"Kau akan pulangkan?"
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
sukses
semngat
mksh
mntap