Tidak mengandung unsur BL.
Patah hati membuat seorang pria tampan bernama Arsenio, merubah pandangan hidupnya menjadi menyimpang. Karena dia sudah tidak percaya lagi dengan adanya cinta tulus antara pria dan wanita.
Lamia, gadis cantik yang terpaksa menerima tawaran pernikahan dari seorang pria yang tidak dikenalnya sama sekali, hanya untuk terlepas dari hutang keluarganya.
"Aku akan membayar semua hutang dan menebus rumah peninggalan orangtuamu. Aku juga akan memberikan semua fasilitas mewah kepadamu. Asalkan kau manikah denganku sampai batas waktu yang tidak di tentukan. Tanpa adanya kontak fisik diantara kita. " Arsenio.
"Aku tidak peduli berapa lama aku harus hidup denganmu, dan menjadi istrimu yang hanya kau manfaatkan untuk menutupi status g*ymu. Asal aku selalu berada di sisimu. Itu sudah cukup. " Lamia
Akankah Mia bisa merubah kepribadian Arsen dan membuatnya jatuh cinta kepadanya?
Novel ini hanya imajinasi othor semata.
Semoga kalian suka, dan kasih dukungan ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memakan Buah Simalakama
Mama Rima mengajak Mia masuk kedalam rumah dan bertemu dengan suaminya. Dia sama sekali tidak memperdulikan Arsen yang notabene adalah anaknya sendiri.
"Sebenarnya siapa anaknya di sini , Dia Atau Aku . " Gerutu Arsen yang masih bisa didengar oleh semua orang .
Tapi baik Mama Rima maupun Mia tidak peduli dengan gerutuan Arsen. Mama Rima terus berjalan memasuki rumah bersama Mia , dan berhenti di ruang keluarga . Di sana ada seorang pria paruh baya yang duduk di atas kursi roda
"Pah... kenalkan ini Mia, calon menantu kita. " Mama Rima memperkenalkan Mia kepada suaminya .
Mondi Bharata ayah Arsen tersenyum lembut menyambut kedatangan Mia calon istri Arsen. Papa Mondi memiliki garis keturunan Indo-Pakistan, karena itu Arsen masih memiliki garis wajah seperti papanya yang terlihat masih sangat tampan diusianya yang sudah tidak muda lagi.
"Dia cantik sekali Ma , persis seseorang yang aku kenal dulu ." Ujar Pak Mondi , sambil mengingat-ingat masa lalu .
"Siapa pa ? Apa mantan masa lalu papa ?" Tanya mama Rima , dengan wajah yang pura-pura kesal .
"Bukan , tapi dia istri sahabat papa . Sudah lama kami tidak bertemu ." Kata Pak Mondi yang mengingat Sahabat Masa remajanya dulu .
"Oh , Aku kira dia mantan kekasih Papa di masa lalu ." Mama Rima mulai bisa tertawa , setelah mendengarkan penjelasan suaminya .
"Mama ini kenapa sih , kenapa aku diacuhkan coba . Malah Mia yang di nomor Satukan sekarang , sedangkan aku sudah tidak dianggap lagi . Sebenarnya siapa anak kandung kalian ?" Arsen terus saja mengomel , sejak berada di ruang keluarga . Karena dia merasa diacuhkan oleh mamanya .
Mendengar Arsen yang terus menggerutu , membuat semua orang yang ada di sana menertawakannya . Arsen seperti seorang anak kecil yang sedang merajuk karena tidak dibelikan mainan oleh mamanya .
"Sudahlah Arsen , kamu sudah dewasa . Tidak usah bertingkah seperti anak kecil . " ujar mama Rima kepada anaknya.
"Karena semua orang sudah berkumpul , Sebaiknya kita mulai makan malamnya . "
Mama Rima lalu mendorong kursi roda suaminya ke meja makan diikuti Arsen dan Mia. Mia melihat pemandangan dihadapannya merasa terharu, karena ternyata atasannya itu memiliki sifat yang sangat baik dan boleh di bilang setia. Karena Mia melihat mama Rima mau merawat suaminya yang duduk di kursi roda, tanpa banyak mengeluh. Dan dilihatnya banyak binar cinta mama Rima untuk suaminya itu.
Tapi kenapa anaknya bisa seperti ini?
Mia sedikit menoleh ke arah Arsen dan meliriknya sambil bergidik.
"Kenapa ekspresimu seperti itu , memangnya Apa yang sedang kau pikirkan, Mia . Jangan memikirkan hal yang aneh-aneh ." Kata Arsen , yang bisa menangkap gerak-gerik Mia .
Mia Yang sepertinya kepergok, jadi salah tingkah saat berada di samping Arsen .
Mereka duduk di depan meja makan saling berhadapan . Mama Rima segera melayani suaminya , lalu dia melirik ke arah Mia yang sedang duduk termenung .
"Apa yang sedang kamu pikirkan Mia ." Mama Rima tiba-tiba bertanya kepada Mia.
"Tidak ada ma , aku hanya merindukan kedua orang tuaku . Dulu kami juga sering berkumpul seperti ini . Saat mereka masih hidup. " ujar Mia sambil tertunduk.
"Mulai sekarang kau boleh menganggap mama dan papa , sama seperti ibu dan ayah kandungmu sendiri . Karena aku dan suamiku sangat menyukaimu , dan kebetulan Kau adalah calon istri dari Arsen . Jadi jangan sungkan-sungkan memanggil kami dengan sebutan Mama dan papa ." ujar Mama Rima mengingatkan .
"Iya Mah aku mengerti ."
Arsen sejak tadi hanya menyimak ucapan Mia dan Mamanya , dia semakin curiga jangan-jangan Mama dan Mia sudah saling mengenal .
"Mah aku jadi penasaran , Apakah mama dan Mia sudah pernah mengenal sebelumnya ." Tanya Arsen menyelidik.
"Jadi kamu belum tahu ya , Mia ini adalah salah satu pegawai di butikku . Jadi aku sudah sangat mengenalnya . Sengaja aku meliburkannya bulan ini , untuk menyambut hari pernikahannya ." ujar Mama Rima tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Mama ... Jadi Mama selama ini sudah mengenal Miaa? " Arsen benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Pantas saja mereka sudah begitu akrab , Sejak pertama kali bertemu kemarin .
Akhirnya makan malam pun dimulai dengan tenang. Hanya terdengar denting suara sendok dan garpu yang mengiringi makan malam kali ini . Arsen Tengah sibuk dengan pikirannya sendiri . Dia tidak menyangka , kalau Mia dan Mamanya ternyata sudah saling mengenal .Arsen jadi berpikir dua kali , Apakah dia akan meneruskan pernikahan kontraknya dengan Mia atau tidak . Karena dia tidak tahu Apakah Mia kelak akan menjadi batu sandungan untuknya nanti.
Setelah makan malam selesai , mereka kembali duduk di ruang tamu dan bebincang hangat.
"Arsen Kapan rencanamu , untuk menikah dengan Mia ?" Kali ini papa Arsen yang bertanya .
Arsen jadi gelagapan mendengar pertanyaan dari papanya .
"Kemarin Arsen mengatakan kepada Mama kalau pernikahan mereka akan dilaksanakan minggu depan Pa. " Mama Rima yang menjawab pertanyaan dari suaminya itu , Karena Mama Rima mulai menangkap keraguan dimata Arsen.
"Wah ternyata anak papa, sudah terburu-buru ingin menikah . Baguslah kalau begitu , dengan begitu sebelum Papa meninggalkan dunia ini . Papa bisa melihat cucu papa nanti. ' ujar papa Mondi dengan sangat bahagia.
"Mah sebaiknya dari sekarang , kamu sudah menyiapkan pesta pernikahan untuk anak kita satu-satunya ini . Agar semua orang tahu , Kalau anakku ini normal dan tidak belok . Seperti apa yang diisukan semua orang selama ini ." Ujar papa Mondi kepada Mama Rima .
"Tentu saja Pa , Mama sudah menyiapkan semuanya . Tadi Mama sudah memanggil wo untuk persiapan pernikahan mereka . Hanya tinggal menyebar undangan , beberapa hari lagi ." Kata Mama Rima dengan bangga atas semua kerja kerasnya hari ini .
Mendengar ucapan dari papa dan Mamanya ,
Arsen tiba-tiba batuk tanpa henti, hingga Mia membantunya memberi minuman. Karena terkejut dengan pernyataan papa dan Mamanya yang ingin merayakan pesta pernikahannya dengan Mia .
"Tapi pa , mah aku tidak ingin merayakan pernikahanku . Karena aku dan Mia hanya berencana menikah secara hukum dan agama saja tanpa ada pesta pernikahan ." ujar Arsen yang ingin membela diri .
"Tidak bisa Arsen , Kau adalah putra kami satu-satunya . Jadi aku ingin pernikahanmu , diadakan secara mewah dan besar-besaran . Agar mereka semua tahu , siapa Mondi Bharata dan Arsen Bharata . Aku ingin wanita itu tau dan menyesal karena sudah mencampakkanmu dulu. Kau tahu bagaimana perasaan papa , saat melihatmu hancur karena seorang wanita . Dan kau tidak pernah membuka hatimu lagi untuk wanita sejak saat itu . Maka , kali ini papa akan tunjukkan kepada dunia siapa keluarga Bharata sebenarnya . " Ucap papa Mondi dengan penuh keyakinan .
"Jika kau sudah menikah nanti , papa akan berjuang agar cepat sembuh . Karena Papa ingin menimang cucu-cucu Papa yang akan terlahir dari kalian berdua . Dan papa harap jangan pernah mengecewakan Papa dan Mama Arsen ". Ujar Papa Mondi lagi penuh penekanan kepada anak satu-satunya itu .
Glek....
Mendengar ucapan Papanya , Arsen sepertinya tidak bisa mengelak dan lepas dari pernikahan yang akan menjeratnya bersama Mia . Dan satu fakta yang baru saja dia ketahui , kalau selama ini Papanya merasa sakit hati dan terluka saat dia ditinggalkan oleh kekasihnya dulu , hanya karena Arsen dari keluarga biasa saja .
Haruskah Arsen , menjalankan pernikahan ini dengan Mia , hanya untuk membahagiakan kedua orang tuanya ? Sepertinya Arsen , sudah memakan buah simalakama.
PLEASE TOR CERITA NYA BEN DAN SISIE