Vanila Fedora, gadis berusia 27 tahun itu tiba-tiba di culik oleh kedua orang tuanya yang dulu sudah menelantarkan dirinya. Wanita itu dipaksa menikah dengan mantan suami kakaknya demi anak kecil yang bernama Baby Fiona Barnett. Vanila juga di paksa oleh Calvin Barnett pria yang akan menjadi suaminya untuk melahirkan seorang putra yang akan menjadi penerus keluarga Barnett. Seperti apa kehidupan rumah tangga Vanila dan Calvin ? Yuk kepoin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Sejak malam di mana bibir mereka berdua sempat menempel walau beberapa detik, dan malam di mana Vanila mulai membatasi dirinya dari Calvin yang mulai mempertanyakan hubungannya dengan keluarganya. Semenjak itulah Calvin tidak lagi menampakan dirinya selama hampir dua minggu, Vanila hanya di beri tahu jika Calvin sedang dinas ke luar kota.
“Ya bagus lah kalau begitu, aku tidak perlu bersusah payah untuk menghindarinya.” Ucap Vanila tanpa sadar karena sejak tadi ia tidak sadar memikirkan Calvin yang pergi begitu saja, ia bahkan merasa tidak enak karena sudah berbicara tidak sopan.
“Apa Mom?” Tanya Baby yang sedang tidur di sebelahnya, setelah menikah dengan Calvin Vanila selalu tidur bersama Baby di kamar yang bernuansa serba putih itu.
“Baby sudah bangun? Ayo kita mandi dan pergi sarapan.” Ajak Vanila pada gadis kecil itu.
Baby tampak merengut. “Daddy kapan pulang Mom? Apa Baby buat salah sampai Daddy tidak mau pulang lagi?” Tanya Baby dengan mata berkaca-kaca.
Vanila ikut sedih, ia menyentuh pipi bulat berwarna pink itu dengan lembut. “Baby gak boleh bicara seperti itu, Daddy sayang sama Baby. Daddy hanya sedang sibuk karena pekerjaannya, Daddy juga pasti merindukan Baby.” Ucap Vanila berusaha membuat anak kecil itu kembali bersemangat.
“Mommy juga lindu kan sama Daddy?” Tanya Baby karena sejak kemarin Vanila tidak banyak berkomentar saat Baby bertanya keberadaan sang Daddy.
Vanila mengangguk. “Tentu saja Mommy rindu, ayo kita bangun dan mandi bersama.” Ucap Vanila.
“Ayooo…” ucap Baby dengan semangat.
Mereka berdua pun pergi mandi bersama seperti beberapa hari ini, bahkan pakaian yang mereka berdua kenakan pun sama. Vanila mengisi waktu kosongnya beberapa hari ini dengan membeli dua barang yang sama untuk dirinya dan Baby.
Mulai dari baju, tas, bahkan sepatu pun Vanila membeli Couple seperti ibu dan anak sungguhan. Yah itulah salah satu cara Vanila membuat Baby senang agar tidak terus menerus menanyakan keberadaan Daddy nya.
Masalah uang, tentu saja ia memakai Card yang Calvin titipkan pada bik Surti.
Kini kedua perempuan cantik itu sudah mengenakan gaun yang sama dengan motif bunga berwarna kuning, bahkan Vanila mengikat kuncir dua rambut Baby dengan banyak pernak-pernik di rambutnya membuat anak kecil itu senang.
“Nyonya, ada orang suruhan Nyonya Angel datang untuk menjemput Nyonya Vanila dan Nona Baby.” Ucap bik Surti dengan terburu-buru datang ke ruang makan untuk menemui Vanila yang sedang makan bersama Baby.
Vanila yang tidak tau siapa itu Nyonya Angel hanya diam, sementara Baby nampak terlihat sedih dan ketakutan.
“Sayang kenapa?” Tanya Vanila pada putri kecilnya itu.
“Mommy, Baby takut.” Ucap Baby dengan mata berkaca-kaca.
“Nyonya, Non Baby tidak terlalu akrab dengan Nyonya Angel. Beliau ibu dari Tuan Calvin.” Ucap mba Lastri yang tau jika Vanila belum mengenal sosok Nyonya Angel.
Vanila menarik tubuh mungil Baby, ia memeluk dan berusaha menenangkan Baby. “Tenang sayang, ada Mommy di sini. Baby gak usah takut, jika ada yang jahat pada Baby tolong bilang pada Mommy, biar Mommy yang mengurusnya. Oke sayang?” Tanya Vanila dengan tatapan serius pada putri kecil yang sedang ketakutan itu.
Tangisan Baby pun pecah, bukan karena sedih melainkan karena senang. Karena baru kali ini ia merasa ada seseorang yang dapat melindungi dirinya. Rasa takut yang melanda Baby selama ini tiba-tiba memudar, ia percaya jika Mommy Vanila akan menepati janjinya seperti sebelumnya jika dia janji akan menjadi Mommy nya.
Ya ini kali kedua Vanila membuat janji padanya.
“Jangan pelnah tinggalin Baby, Mom. Baby gak mau jauh dali Mommy, Mommy janji?” Tanya Baby dengan terisak.
Vanila berushaa menahan air matanya sambil tersenyum, namun tetap saja tangisannya ikut pecah saat di mana ia mengingat dirinya yang dulu tidak pernah mendapatkan perlindungan dari siapapun saat seumuran dengan Baby.
Vanila menganggukan kepalanya. “Tentu saja, karena Aku adalah Mommy mu. Mommy tidak akan pernah meninggalkan Baby sendirian, itu janji Mommy padamu, Nak.” Ucap Vanila, entah mengapa jiwa keibuannya selalu muncul saat bersama dengan Baby, sosok pelindungnya pun selalu muncul jika tentang Baby.
Mereka berdua pun berpelukan, bik Surti dan mba Lastri ikut bersedih karena mereka berdua tau betul rumah tangga Tuannya dulu seperti apa. Apalagi nasib Baby yang malang.
“mba Lastri tolong siapkan keperluan Baby, kita berangkat sekarang juga.” Ucap Vanila pada Mba Lastri.
“Baik Nyonya.” Ucap mba Lastri.
“Bik, tolong siapkan sesuatu yang dapat di bawa untuk Nyonya Angel.” Ucap Vanila, karena tidak mungkin di pertemuannya yang pertama dia tidak membawa buah tangan, pikirnya.
“Baik Nyonya.”
.
To be continued…
mampir dikarya ku ya jika berkenan