Malika Anggraini 19 th yang di paksa menikah oleh keluarga angkatnya dengan laki laki cacat yang duduk di kursi roda karena sebuah kecelakaan.
Demi membalas budi keluarga angkatnya dan juga ingin keluar dari rumah yang seperti neraka bagi Malika, dia menyetujui permintaan Ibu angkatnya, berharap setelah keluar dari rumah Keluarga angkatnya Malika bisa mendapatkan kehidupan bahagia.
Bagaimana kisah Malika, yukkk.... ikuti cerita selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Berhenti Malika, jangan kemana mana!" tegas Refandi.
Dia berjalan ke arah sang istri.
"Sayang, biarkan saja dia pergi, ngapain di tahan sih, ngak ada gunanya juga dia di sini, gadis kampung itu ngak level di sini sayang?!" ujar Maya.
Namun tidak di indahkan oleh Refandi.
"Ciiihh.... Sudah melukai hati wanita cantik itu, kau malah menyuruhnya berhenti. Dasar egois!" gumam Tomy menatap sinis Refandi.
Tak....
Tak....
Refandi menarik pinggang sang istri mendekat ke arahnya, namun Malika menundukan kepala dia tak mampu memandang wajah orang yang telah mampu membuat dia jatuh cinta, memberikan kenyamanan dan sekaligus memberi luka.
"Angkat kepala mu, sayang. Kenapa menunduk seperti itu, mas tidak mengizinkan kamu, untuk menunduk, istri Refandi di larang menunduk, tegakkan kepala mu." ujar Refandi dengan menatap lekat wajah sang istri.
"Apa sih, maksud kamu mas, bukannya kamu masih mencintai dia, tapi. kenapa masih menahan ku. Tolong jangan membuat aku galau." gumam Malika dalam hati.
"Dasar serakah! apa kau ingin memiliki ke duanya" Gumam Sandi yang juga tidak suka dengan ke plin planan Refandi itu, klau tidak suka yang lepasin aja, sudah cukup wanita cantik itu menderita selama ini.
"Sayang, kenapa kau malah memeluknya, lepaskan dia, ayo peluk aku saja!" pekik Maya tidak tau malu.
Refandi menatap sinis ke arah Maya.
Deg...
"Kenapa tatapannya, berubah lagi sih?" gumam Maya tidak habis pikir dan jantungnya berdetak lebih kencang.
"Kenapa? dia istri ku, pasti lah akan ku peluk di mana pun." ketus Refandi.
Maya kaget mendengar ucapan Refandi tersebut, dan bukan hanya Maya yang kaget semua orang juga ikut kaget, termasuk Malika.
"Aku cemburu loh. Kamu peluk pekuk wanita kampungan itu!" ujar Maya tidak terima.
"Dengar baik baik. Maya, dulu aku memang sangat mencintai diri mu. Tapi tidak untuk sekarang dan seterusnya, karena apa? tentu saja karena istri cantikku ini." ujar Refandi tidak segan segan mengecup bibir sang istri di depan orang banyak, membuat Malika melotot tidak percaya.
"Itu, tidak mungkin Refandi. Itu tidak mungkin, bagaimana bisa kamu melupakan aku secepat itu, dan berpaling kepada wanita udik itu. Aku tidak terima!" pekik Maya tidak sadar diri.
Refandi menarik sudut bibirnya dan tersenyum mengejek kepada Maya.
"Tentu saja aku bisa melupakan kamu, lebih cepat, karena? aku mempunyai dia, yang tulus mencintai aku, mau mengurus ku. Saat saat masa sulitku, dan tanpa kenal lelah membantuku agar aku bisa berjalan seperti sekarang ini. Bukan seperti diri mu!" tunjuk Refandi ke arah Maya.
"Kau. Hanya butuh aku saat senang doang, saat aku banyak uang, dan tidak perduli aku sedang terpuruk, justru kau meninggalkan aku saat itu. jadi bagaimana mungkin aku masih mencintai kau yang matre itu." ujar Refandi santai tapi menohok.
"Maafkan aku sayang, waktu itu aku sedang khilaf, aku. Janji tidak akan mengulangi lagi, kembali lah kepada ku?!" bujuk Maya dengan tampang memelasnya, bagaimana bisa dia akan kehilangan tambang uangnya, tidak jadi dong, berpamer ria kepada teman temannya itu.
"Ooo.... khilaf." Refandi mengangguk anggukan kepalanya.
"Iya. Aku khilaf waktu itu, sekarang aku menyesalinya" ujar Maya dengan mantab, tapi di hati hanya ingin uang Refandi saja.
"Tapi. Bagaimana dengan ucapan kamu tadi, yang tidak ingin bersamaku lagi. Dulu bukannya, kau hanya butuh uang ku saja" skak mat Renfandi.
Duarrr.....
"Mati aku, kenapa sampai ngomong kaya tadi sih, kan jadi ribet kan urusannya" gerutu Maya
Malika dan yang lain bernafas lega, mendengar ucapan Refandi, bisa bisanya mereka kena prank sama laki laki mantan lumpuh itu.
"Sayang. Itu itu aku hanya asal bicara, jangan di ambil hati." ujar Maya panik.
"Sudah lah. May, sebaiknya kau jauh jauh dari ku. Aku tidak ingin istri cantikku ini marah kepadaku, dan ujung ujungnya nanti malam aku ngak dapat jatah." ujar Refandi tanpa dosa sedikit pun, membuat Malika mendelik kesal, bisa bisanya suaminya itu bicara fulgar di hadapan semua orang.
Bersambung....