NovelToon NovelToon
Rahasia Sang Selir

Rahasia Sang Selir

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Angst
Popularitas:27.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Lestary

Aluna, seorang penulis sukses, baru saja merampungkan novel historis berjudul "Rahasia Sang Selir", kisah penuh cinta dan intrik di istana kerajaan Korea. Namun, di tengah perjalanannya ke acara temu penggemar, ia mengalami kecelakaan misterius dan mendapati dirinya terbangun di dalam tubuh salah satu karakter yang ia tulis sendiri: Seo-Rin, seorang wanita antagonis yang ditakdirkan membawa konflik.

Dalam kebingungannya, Aluna harus menjalani hidup sebagai Seo-Rin, mengikuti alur cerita yang ia ciptakan. Hari pertama sebagai Seo-Rin dimulai dengan undangan ke istana untuk mengikuti pemilihan permaisuri. Meski ia berusaha menghindari pangeran dan bertindak sesuai perannya, takdir seolah bermain dengan cara tak terduga. Pangeran Ji-Woon, yang terkenal dingin dan penuh ambisi, justru tertarik pada sikap "antagonis" Seo-Rin dan mengangkatnya sebagai selirnya—suatu kejadian yang tidak pernah ada dalam cerita yang ia tulis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Lestary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Pertemuan Rahasia

Saat fajar perlahan muncul, cahaya lembut menyusup melalui jendela kamar, membangunkan mereka dari ketenangan malam yang penuh makna. Aluna masih terbaring dalam pelukan Ji-Woon, merasakan hangatnya kehadiran Pangeran yang menemaninya sepanjang malam. Rasanya seperti mimpi—mimpi yang begitu nyata dan menyentuh, mengingatkannya bahwa takdir mungkin telah membawanya ke dunia ini untuk merasakan cinta sejati yang tak terduga.

Ji-Woon membuka matanya perlahan, menyadari kehadiran Aluna di sampingnya. Tatapannya penuh dengan kelembutan yang baru, seolah perasaan yang selama ini tersembunyi akhirnya menemukan jalannya untuk terungkap. Ia menyentuh pipi Aluna dengan lembut, menelusuri wajah yang begitu menenangkannya.

"Seo-Rin," bisik Ji-Woon, panggilannya terdengar tulus dan penuh arti. "Aku tak pernah merasa seperti ini sebelumnya, namun entah bagaimana, kau membuat segalanya terasa berbeda."

Aluna menatap mata Ji-Woon, senyumnya terukir tipis. "Pangeran, aku … aku pun merasa hal yang sama." Kata-katanya sederhana, namun membawa perasaan mendalam yang tak lagi bisa ia sembunyikan.

Sejenak, keduanya hanya saling bertatapan, larut dalam perasaan yang kini begitu jelas di antara mereka. Namun, meskipun hatinya penuh kebahagiaan, Aluna menyadari satu hal—bahwa ini semua berada dalam batas peran dan takdir yang telah ditetapkan. Ia bukanlah Seo-Rin yang asli; ia adalah Aluna, seorang penulis yang entah bagaimana terperangkap dalam dunia yang ia ciptakan sendiri.

Dengan lembut, Aluna menarik diri dari pelukan Ji-Woon, meskipun perasaannya menentang keputusannya itu. “Pangeran, meski malam ini begitu berharga bagiku, kita tidak boleh melupakan tempat kita,” ucapnya lirih, namun penuh keyakinan. “Anda adalah pangeran, calon raja, dan saya hanyalah selir.”

Ji-Woon menatapnya penuh kedalaman, wajahnya penuh keseriusan. “Jangan bicara begitu, Seo-Rin,” katanya, menekankan setiap kata. “Bagiku, kau lebih dari itu. Aku ingin kau di sisiku … bukan sebagai sekadar selir.”

Hati Aluna bergetar mendengar ungkapan itu, namun ia mengingatkan dirinya untuk tetap rasional. Dunia yang mereka huni ini penuh dengan aturan istana dan tuntutan dari masyarakat. Tak ada tempat untuk hubungan yang tidak sesuai dengan peran masing-masing.

“Aku tak pernah menyangka akan mengucapkan ini,” gumam Aluna, berusaha tersenyum walau ada luka kecil yang menggores hatinya. “Namun, aku harus kembali ke realita. Apapun yang kita rasakan, tidak bisa mengubah kenyataan bahwa kita hidup di dunia yang penuh aturan. Pangeran, tolonglah … jangan biarkan perasaan ini membawa kita pada jalan yang lebih sulit.”

Ji-Woon menatapnya penuh kepedihan, namun akhirnya mengangguk perlahan. “Jika itu memang maumu,” ujarnya, walau raut wajahnya menunjukkan penyesalan yang dalam. “Tapi ketahuilah, Seo-Rin, hatiku tidak akan mudah berubah. Aku tidak akan mengizinkan siapapun untuk melukaimu atau merenggutmu dari sisiku.”

Perlahan, Ji-Woon bangkit dari sisi Aluna, meninggalkannya dengan tatapan terakhir yang penuh arti sebelum pergi. Setelah ia menghilang di balik pintu, Aluna terdiam di kamarnya, merenungi perasaan yang kini menghantui dirinya. Di satu sisi, ia merasa senang atas kedekatannya dengan Ji-Woon, namun di sisi lain, ia merasa terjebak dalam takdir yang ia sendiri ciptakan.

Di luar, matahari telah sepenuhnya muncul, menandai awal dari hari baru yang penuh dengan tantangan baru di istana. Aluna tahu, bahwa meskipun semalam ia telah merasakan kehangatan dari seorang pria yang kini menyimpan perasaannya, ia harus tetap siap menghadapi apapun yang menantinya di dunia yang penuh intrik ini.

*

Saat hari mulai bergerak, kabar mengenai insiden serangan di pesta malam sebelumnya segera menyebar ke seluruh istana. Desas-desus yang tidak terkendali mengisi aula dan koridor, sebagian besar di antaranya menyoroti keberanian Pangeran Ji-Woon yang menyelamatkan Seo-Rin dengan menahan serangan itu. Bahkan, beberapa orang di kalangan istana mulai membicarakan hubungan Ji-Woon dan Seo-Rin dengan berbagai spekulasi.

Sementara itu, Aluna bangkit dari tempat tidurnya, masih merasa lelah setelah malam yang penuh emosi. Namun, tak lama setelah ia bersiap untuk menghadapi hari, seorang pelayan mengetuk pintu kamarnya dan mengantarkan pesan dari Panglima Han. Panglima memintanya bertemu di taman belakang istana—tempat yang biasanya sepi dan jauh dari telinga yang ingin tahu.

Rasa penasaran Aluna mengalahkan kelelahan dalam tubuhnya, dan ia segera bergegas ke tempat yang dimaksud. Saat tiba di taman yang teduh oleh pepohonan besar, ia menemukan Panglima Han tengah berdiri menantinya, raut wajahnya serius.

“Yang Mulia Seo-Rin,” sapa Panglima Han sambil membungkuk hormat, namun ada sedikit senyuman yang lembut di wajahnya. “Saya harap luka Anda tidak meninggalkan trauma setelah insiden malam itu.”

Aluna tersenyum kecil, mencoba menyembunyikan kebingungannya. “Terima kasih atas perhatianmu, Panglima. Saya tidak apa-apa.”

Namun, tanpa basa-basi, Panglima Han melanjutkan dengan nada yang lebih serius. “Saya ingin membicarakan sesuatu tentang kejadian malam tadi, terutama mengenai gadis yang menyusup ke istana.”

Aluna terdiam, mengingat peristiwa di mana ia diserang oleh gadis misterius itu. “Apa yang ingin Anda katakan tentangnya, Panglima?” tanyanya penasaran.

“Setelah penyelidikan sementara, kami menemukan bahwa gadis itu bukanlah penyusup biasa,” jawab Panglima Han, suaranya sedikit menurun, seakan khawatir akan didengar oleh orang lain. “Dia memiliki koneksi dengan seseorang di dalam istana, seseorang yang mungkin memiliki motif tertentu untuk menyingkirkan Anda.”

Aluna terperanjat. Meski ia sudah menduga ada kemungkinan ancaman dari dalam istana, mendengar konfirmasi ini tetap membuatnya merasa tak nyaman. “Jadi, ada yang ingin menyingkirkanku?” gumamnya, seolah berbicara pada dirinya sendiri.

Panglima Han mengangguk. “Saya tahu ini mungkin mengejutkan Anda, tapi saya yakin Anda sudah tahu bahwa kehidupan di istana tidak pernah sepenuhnya aman, terutama bagi seseorang seperti Anda yang memiliki kedekatan dengan Pangeran Ji-Woon.”

Mendengar ini, Aluna menundukkan kepala, menghela napas panjang. Kedekatannya dengan Ji-Woon telah menarik perhatian banyak pihak, dan kini ia terjebak dalam jaringan konflik yang lebih dalam dari yang ia bayangkan.

“Panglima Han, jika saya boleh bertanya,” kata Aluna hati-hati. “Apakah ada kecurigaan mengenai siapa yang mungkin berada di balik rencana ini?”

Panglima Han menatapnya tajam sebelum menjawab. “Belum ada bukti kuat, tapi ada rumor yang mengarah pada pihak yang merasa terganggu dengan kedekatan Anda dengan Pangeran. Tidak semua orang mendukung kedekatan ini, terutama karena posisi Putri Kang-Ji yang seharusnya menjadi putri mahkota utama.”

Seketika itu pula, Aluna memahami implikasi dari ucapan Panglima Han. Posisi Seo-Rin sebagai selir dan hubungan tak terduganya dengan Ji-Woon telah menciptakan ketegangan baru, terutama bagi Putri Kang-Ji dan pengikutnya.

“Yang Mulia, saya menyarankan Anda berhati-hati. Dan jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak biasa, mohon segera beri tahu saya atau para penjaga yang dapat Anda percayai,” lanjut Panglima Han, suaranya lembut namun penuh ketegasan.

Aluna mengangguk, menyadari betapa rapuh posisinya di istana ini. “Terima kasih, Panglima Han. Saya akan berhati-hati.”

Saat mereka berbicara, Aluna merasakan sesuatu yang aneh—campuran ketakutan dan rasa aman yang muncul dari perhatian Panglima Han. Meski ia bukan sosok yang menyimpan perasaan pada Seo-Rin, perhatiannya membuat Aluna merasa dihargai di tengah intrik istana ini.

Tak lama setelah pertemuan tersebut, Aluna kembali ke kamarnya dengan hati yang masih berdebar, memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk melindungi dirinya dan juga Pangeran Ji-Woon dari bahaya yang mengintai.

Di kamarnya, Aluna merenung panjang, mencoba menata langkah yang akan ia ambil berikutnya. Jika ia tidak berhati-hati, hubungan mereka bisa saja menjadi pemicu konflik yang lebih besar—konflik yang mungkin merenggut lebih dari sekadar kenyamanannya di istana.

Dalam pikirannya, Aluna hanya berharap agar ia memiliki kekuatan untuk melewati semua ini dan kembali ke dunia asalnya, ke kehidupan yang tidak dibebani oleh intrik dan bahaya yang kini menyelubungi setiap langkahnya.

Bersambung >>>

1
Andini marlang
yaaa Thor ...ko langsung akhir aja 😥😥😥
Ayu_Lestary: Sambil nunggu, mmpir juga ke novel baru Othor yuk. Judulnya Between Us.

Xavier, dokter obgyn yang dingin, dan Luna, pelukis dengan sifat cerianya. Terjebak dalam hubungan sahabat dengan kesepakatan tanpa ikatan. Namun, ketika batas-batas itu mulai memudar, keduanya harus menghadapi pertanyaan besar: apakah mereka akan tetap nyaman dalam zona abu-abu atau berani melangkah ke arah yang penuh risiko?

Tinggal dibawah atap yang sama, keduanya tak punya batasan dalam segala hal. Bagi Xavier, Luna adalah tempat untuk dia pulang. Lalu, sampai kapan Xavier bisa menyembunyikan hubungan persahabatannya yang tak wajar dari kekasihnya, Zora!

*
jangan lupa tinggalkan jejak kamu disana yaa 🥰🥰
Andini marlang: oklik Thor ...setiap menanti notif nya 🥳
total 3 replies
Andini marlang
💌
Andini marlang
ayokkk Thor up up up lagi .....🥲
Andini marlang
jangan lama lagi thour up nya .....🥲
Andini marlang: /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Ayu_Lestary: ok, siap 🤭🤭
total 2 replies
s.u.s.a.n.l.y.n.e❤
apakah tidak ada bagian mesranya?
Andini marlang
ayok Thor up nya ....💪💪💪💪
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Ayu_Lestary: Terima Kasih ... :)
total 1 replies
Cha Sumuk
MC ceweknya bnr2 karakter yg mudah di tindas hadehhhh pdhl tak skip ampe bab ini msh aja lemah
Cha Sumuk
cerita nya cm penuh teka teki dn penasaran doang ahhh
Cha Sumuk
iya jgn ragu ragu trs ubah lh alurnya
Cha Sumuk
MC ceweknya mudah amat di tindaslh lemah
OKEY
Bab2 awal alur cerita lambat. Tp bab2 terakhir alur cerita terlalu cepat tdk diterangkan kesalahan apa yg dilakukan Kang Ji.
Ayu_Lestary: Kesalahan y dilakukan Kang-Ji, pertama dia menyuruh org untuk menyerang Seo-Rin y akhirnya membuat Seo-Rin terluka. Lalu, walaupun sudah di peringati, Kang-Ji masih belum menyerah. Dia kembali menyusun rencana untuk menghabisi Seo-Rin. Di bab ke 57, Joo Min-Seok memberikan bukti kejatahan Kang-Ji dan org² y trlibat di dlmnya pada Ji-Woon, di bab 60, Joo Min-Seok membocorkan rencana y baru disusun Kang-Ji, untuk kembali menyerang Seo-Rin, dan bahkan itu akan membahayakan keselamatan Ji-Woon.

Karna itu, Ji-Woon, Seo-Rin dan org² kepercayaannya akhirnya juga menyusun rencana. Mereka berhasil menciduk Kang-Ji dan org² nya disaat mereka akan menjalankan aksi mereka malam itu.
total 1 replies
Melda
bagusss sekaleee
Melda
/Ok//Ok//Ok/
Melda
Sangat² menikmati thor. Baca berulang-ulang juga gak bosan².. Tetap semangat thor, 💪💪💪
Melda
bangun disamping Kang-Ji seperti mimpi buruk ya Ji-Woon /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Melda
aduhhh Kang-Ji /Panic/
Melda
maksa bener sih kamu Kang-Ji /Scowl/
Melda
nah kan bener ! /CoolGuy/
Melda
wahhhh kayaknya bakalan ada jebakan niihh /Smug/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!