Lorong tak berujung
Kisah ini menceritakan tentang perjalanan ke lima sahabat yang ingin mencari popularitas di dunia Chanel YouTube.
Keinginan yang tinggi ini, membuat mereka nekad masuk ke dalam lorong yang disebut angker dan konon tidak berujung.
"Nekad yang berujung maut",
Simak dan baca kisahnya di karya ku yang berjudul:
"Lorong tak berujung"
karya putri cobain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemunculan Nyi Sunter
Desa Muara kini benar-benar di serang,
bukan hanya Darmadji, Nyi Sunter pun akhirnya turun gunung untuk mencari penerusnya.
"Aku akan menjadi kan kalian abadi, jika kalian mau ikut dengan ku."
Ujar nyi Sunter yang berbicara pada warga Muara.
Kedatangan Nyi Sunter yang menakutkan, membuat warga enggan menjawab apa lagi keluar dari rumah mereka.
"kami tidak sudi, jika harus dijadikan pengikut mu."
Ujar warga yang menjawab ucapan Nyi Sunter.
"Hahahaha, dasar manusia bodoh, mana bisa kalian semua melawan kekuatan Darmadji jika tidak memiliki apapun."
Ujar Nyi Sunter yang tertawa terbahak-bahak.
"Untuk apa lagi kamu turun, tempat mu bukan disini lagi."
Ujar warga yang berbicara pada Nyi Sunter.
"Aku hanya ingin penerus, seorang wanita muda yang cantik, yang aku inginkan menjadi penerus ku."
Ujar wanita yang sudah tua renta.
"Halah,, banyak bicara kamu ini, lebih baik kau insyaf sebelum akhirnya menjadi tanah."
Ujar warga yang tidak suka pada Nyi Sunter.
Flashback sedikit tentang Nyi Sunter.
Nyi Sunter adalah seorang wanita cantik yang berusia sama dengan Nyi Mas dan Sastro, mereka adalah warga Muara.
Mereka bertiga memiliki hubungan pertemanan yang sangat dekat, mereka juga adalah seorang Pesilat tangguh yang merupakan murid dari guru Darmono.
Mereka sebenarnya berteman dekat dengan Darmadji, hanya saja Darmadji yang berpindah aliran sesat, membuat mereka tidak mau lagi untuk berteman.
Nyi Sunter jatuh cinta pada Sastro, hanya saja, Sastro lebih memilih Nyi Mas, sehingga membuat hubungan mereka pun akhirnya renggang.
Nyi Mas yang semakin dekat dengan Sastro, membuat cemburu Nyi Sunter yang sedang akhirnya memilih untuk pergi ke hutan dan mengasingkan diri nya sendiri.
Di hutan, Nyi Sunter bertemu dengan seorang wanita tua yang kini seusianya,
"Nyi Sunter, aku bisa membantu kamu, jika kamu memang mau."
Ujar wanita tua yang bernama Nyi Dasima, seorang wanita yang memiliki kekuatan yang sama dengan Darmono, hanya saja, lebih ke aliran hitam.
"Aku mencintai seseorang, tapi seseorang itu, justru memilih orang lain."
Jawab Nyi Sunter yang mengeluhkan kondisi nya.
"Bukan hanya urusan cinta mu, aku bisa membuat mu menjadi penguasa di sini."
Ujar Nyai Dasima yang ingin menjadi kan Nyi Sunter sebagai penerus nya.
Karena terlalu mencintai Sastro, Nyi Sunter pun akhirnya memilih untuk bergabung bersama dengan Nyi Dasima dan mulai belajar ilmu hitam aliran Nyi Dasima.
Demi mendapatkan cinta Sastro yang ternyata sampai saat ini pun, dia tidak dapat kan, karena lalai dalam menjalani ritual.
"Nyi Dasima, apa yang harus aku lakukan agar bisa mendapatkan hati Sastro."
Tanya Nyi Sunter yang masih muda dan cantik.
"Kau hanya butuh puasa tujuh hari, mandi kembang tujuh rupa, dan berikan aku tujuh kepala pemuda lajang."
Jawab Nyai Dasima yang memberikan petunjuk pada Nyai Sunter.
"Bagaimana aku bisa mendapatkan kepala tujuh pemuda, aku tidak dekat dengan warga."
Ujar Nyi Sunter yang kini hidup sendiri di hutan belantara.
" Hahaha, bodoh nya kamu Sunter, kamu bisa menumbalkan orang-orang yang kamu tidak sukai."
Ucap Nyi Dasima yang tertawa terbahak-bahak pada Nyi Sunter.
"Benar juga, banyak pemuda yang suka jahil dan menggodaku, aku bisa membuat mereka menjadi tumbal ku."
Jawab Nyi Sunter yang tersenyum pada Nyi Dasima.
"Ingat Sunter, kamu tidak boleh berhubungan badan dengan tujuh tumbal mu, jika kamu lalai, ritual untuk menarik Sastro akan gagal.
Ujar Nyi Dasima yang memberi tau pada murid nya yang baru.
"Tenang saja, jika aku lalai, apa aku akan kehilangan kekuatan ku?."
Tanya Nyi Sunter pada Nyi Dasima.
"Tidak akan Sunter, kamu hanya akan kehilangan Sastro saja."
Jawab Nyi Dasima dengan wajahnya yang sudah keriput karena usianya yang sudah tua.
Malam itu juga, Nyi Sunter pun mulai turun gunung dan mencari pemuda yang sudah dia tandai.
"Dahlan,,,kamu mau kemana?."
Tanya Sunter yang masih cantik pada Dahlan pemuda kampung Muara.
"Aku sedang santai, kamu mau kemana Sunter?."
Jawab Dahlan yang tergoda dengan kecantikan Sunter muda kala itu.
"Mau tidak kamu temani aku?."
Tanya Sunter dengan wajah nya yang menggoda Dahlan.
"Mau Sunter, aku mau sekali jika kamu mau aku temani."
Jawab Dahlan yang tidak tahu jika dia akan menjadi tumbal pertama untuk Sunter.
Malam itu, Sunter yang sedang berpuasa pun, langsung mengajak Dahlan ke tempat ritual nya, dimana dia menyewa sebuah rumah kecil yang ada di desa Angka.
"Tunggu dulu, aku ingin mandi sebentar Dahlan."
Ujar Sunter yang terlihat menggoda Dahlan.
"Aku akan menunggu nya Sunter."
Jawab Dahlan yang langsung duduk di kursi tamu.
Sunter dengan sengaja membuka pintu kamar mandi nya, sengaja agar terlihat oleh Dahlan.
Sunter pun dengan sengaja membuka semua yang melekat pada tubuhnya dan mulai mandi dengan bunga tujuh rupa.
Di bak kamar mandi, Sunter pun mulai membaca mantra nya, dan membuat Dahlan seperti merasakan kepanasan.
"Sunter, aku pulang dulu, sepertinya aku sakit."
Ujar Dahlan yang memutuskan untuk pulang ke rumah nya.
Dirumah nya, Sunter pun merasakan panas tinggi di tubuhnya, membuat nya harus menahan sakit yang tidak terlihat oleh mata.
Hingga akhirnya Dahlan pun dinyatakan meninggal dunia oleh pihak keluarga nya.
"Hahaha, laki-laki bodoh, kini kamu akan menjadi pengikut ku, jiwa mu akan selamanya ada bersama ku."
Ujar Sunter yang akhirnya mendapatkan tumbal pertama nya.
Malam kedua, Sunter pun masih berada di desa Angka, desa yang dikuasai oleh Darmadji, yang masih satu perguruan silat sewaktu dulu.
Sehingga hari itu, Darmadji pun bertemu dengan Nyi Sunter yang sedang berjalan menuju kampung Muara.
''Sunter !!!, Kenapa kamu ada disini?."
Tanya Darmadji yang mendekati Sunter.
"Aku tidak akan menggangu kamu, jadi sebaiknya kamu juga jangan menggangu ku."
Ujar Sunter kala itu.
"Hahahaha,,,, wanita bodoh yang sedang mengemis cinta Sastro, Kenapa juga kamu harus jatuh cinta pada nya."
Tanya Sastro kembali pada Sunter.
"Itu urusan pribadi ku, jika kamu bermusuhan dengan Sastro, itu tidak ada kaitannya dengan ku."
Jawab Sunter yang kini juga memiliki kekuatan yang sama besar nya dengan Darmadji.
"Baiklah Sunter, aku tidak akan menganggu kamu, tapi ingat, kamu juga jangan ikut campur dalam urusan ku !!!."
Ucap Darmadji yang akhirnya mau mendengar kan Sunter.
Disitulah perjanjian Darmadji dan Nyi Sunter, mereka memiliki tujuan masing-masing, tapi jika mereka bersatu sebenarnya ada kekuatan yang besar yang bisa mereka dapatkan, hanya saja, Sunter masih belum mau bersatu dengan Darmadji.
"Sunter, aku bisa menjadi kan kamu wanita terkuat di dunia ini, jika kamu mau bersatu dengan ku."
Ujar Darmadji yang memberi saran pada Sunter.
"Aku tidak mau Darmadji, aku sudah berjanji dengan nyi Dasima, aku bukan wanita lagi, karena aku sudah menjadi siluman rubah."
Jawab Sunter yang memang masih perawan, hanya saja, kekuatan itu tidak akan bersatu karena Sunter memilih untuk bersatu dengan Nyi Dasima.
"Bodohnya kamu, kenapa kamu memilih menjadi seekor rubah, padahal aku bisa membantu kamu."
Ujar Darmadji pada Sunter saat itu.
"Aku tidak percaya dengan ucapan kamu Darmadji, aku lebih baik percaya pada Nyi Dasima."
Jawab Sunter yang menolak ajakan Darmadji.
"Terserah kamu saja, aku sudah memberikan kamu saran, jadi jangan salah kan aku jika kamu menjadi siluman rubah."
Ujar Darmadji yang akhirnya pergi meninggalkan Sunter.
"Dasar penghianat, ayah kamu sendiri saja, bisa kamu habisi, bagaimana dengan aku nanti."
Ujar Sunter yang akhirnya kembali berjalan untuk mencari tumbal keduanya.
lanjut kak
semangat terus
merinding