NovelToon NovelToon
Pewaris Tak Terlihat

Pewaris Tak Terlihat

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4.1M
Nilai: 4.5
Nama Author: Turyana affandi

Tak di pandang di tempat iya berada sebelumnya. Namun keberadaannya saat ini mampu membuat orang lain mengejar-ngejarnya. Berawal dari kesalahan orang tua yang membuatnya harus hidup di antara garis kemiskinan. Di hina oleh orang lain dan di rendahkan oleh kekasihnya sendiri.

Tiba-tiba sang kakek datang ketika cucu nya benar-benar dalam himpitan rasa malu dan kesal.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat dan alur cerita itu bukanlah hal yang sebenarnya.

Salam Halu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Turyana affandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Kuat

Saat Arsa mendengar apa yang dikatakan oleh Talita, hatinya benar-benar tersentuh. Iya merasa kasihan dengan gadis di depannya itu. Talita tidak punya ayah yang bisa memberikan kehidupan yang layak. Sedangkan ibunya yang sakit dan sekarang terbaring lemah di tempat tidur. Semua beban hidup ada di pundak Talita yang lemah. Talita harus mendengar banyak ocehan dan hinaan di usianya yang masih muda.

"Saat itu kamu bilang kalau kamu sedang butuh uang saat di cafe itu. Berarti uang itu kamu gunakan untuk membeli obat ibumu? Dan ini juga sebabnya kamu sangat ingin mendapatkan beasiswa tingkat 1 dari kampus?" kata Arsa. Akhirnya Arsa bisa tahu dan memahami Bagaimana kondisi Talita yang sebenarnya.

"Aku... Hmmm.. Anu.. Iya." Talita mengangguk dengan pelan.

"Talita, kamu pasti sangat menderita beberapa tahun belakangan ini." Akhirnya Arsa yang tahu keadaan tersebut tidak bisa menahan diri untuk mengatakan kepada Talita. Arsa sangat memahami keadaan Talita. Iya benar-benar merasakan empati.

Arsa merasa Jika jalan hidup dirinya dan Talita hampir sama. Dulu Arsa hanya hidup bertiga dengan ibu dan ayahnya. Tapi ayahnya meninggal terlebih dahulu. Jalan hidup yang dijalani Arsa juga tidak mudah. Tapi setelah melihat Talita, Iya jadi bersyukur. Beban hidupnya tidak seperti yang ditanggung oleh Talita. Ibu Arsa tidak sakit seperti Ibu Talita. Sehingga ibunya masih bisa bekerja dan beban itu tidak sepenuhnya berada di pundak Arsa. Iya masih sangat beruntung karena dia adalah cucu dari Andi sudiryo.

"Pahit atau tidak, berat atau tidak semua ini sudah jalan hidup yang harus aku lalui. Aku tidak bisa menolak takdir ini." Talita tersenyum merasakan getirnya hidup. Mereka pun saling terdiam, namun sesaat kemudian, Talita kembali bercerita.

" Kalau bukan karena permintaan ibu agar aku menyelesaikan kuliahku, aku akan berhenti dari kuliah dan ingin bekerja saja." ucap Talita. Arsa mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Talita benar-benar membuatnya merasa Iba. Dirinya tidak bisa membayangkan seorang gadis yang masih belia harus memikul beban seberat ini.

"Aku benar-benar lemah jika dibandingkan dengan dia." gumam arsa dalam hati merasa hatinya tersentuh oleh keadaan Talita. Iya tidak bisa membayangkan seberapa kuat pundak Talita untuk menopang beban serta merasakan luka itu. Hidup Talita sudah sangat berat dengan keadaan ibunya yang seperti itu, ditambah pula semua hinaan dari orang-orang. Arsa benar-benar tidak bisa membayangkan semua itu.

"Tidak akan ada yang peduli dengan orang miskin di kota ini. Hanya orang-orang kaya yang terpandang." kata Arsa bergumam sendiri. Talita telah mengalami banyak tekanan hidup yang sangat berat, sehingga keadaan itu memaksanya untuk menjadi seorang gadis yang dewasa dan bersikap bijaksana jika dibandingkan dengan gadis yang lain.

"Talita, Percayalah. Semuanya akan baik-baik saja." Arsa sudah tidak bisa lagi bersabar melihat keadaan sahabatnya yang seperti itu. Iya terlihat serius. Meskipun hidup Talita tidak seberuntung gadis lain di luar sana, tapi ia akan beruntung karena sudah bertemu dengan Arsa kenandra.

"Baik-baik saja? Aku selalu berharap seperti itu Arsa. " Talita menatap ke langit-langit rumahnya. Iya tahu bahwa membuat semua keadaan baik-baik saja itu sangat sulit baginya. Karena akan membutuhkan banyak uang untuk bisa menyembuhkan sang ibu. Kecuali Talita menempuh jalan yang tidak benar. Namun Talita tidak berpikir untuk melakukan itu semua. Yang ia pikirkan adalah, setelah lulus nanti dia akan mencari pekerjaan yang layak untuk bisa membuat ibunya kembali sehat seperti sedia kala.

"Sudah ya, jangan membicarakan masalah ini lagi. Aku mau masak dulu." Talita tersenyum ia berusaha menghindari suasana yang benar-benar *******-***** hatinya.

Di saat Talita sedang sibuk memasak, Arsa duduk di samping Ibu Talita yang tertidur. Iya berpikir kalau dirinya bisa secara langsung mengungkapkan identitasnya yang sebenarnya. Jadi dia bisa memberikan Talita uang yang banyak untuk membantu Gadis itu menyelesaikan masalahnya. Tapi sesaat kemudian, Arsa kembali teringat saat terakhir kali ia bertemu dengan Talita di Cafe tempat Gadis itu bekerja. Talita tidak mau menerima uang secara cuma-cuma dari Arsa. Iya Malah mengembalikan semua uang itu. Arsa merasa khawatir, jika dia memberikan uang kepada Talita, Talita akan kembali menolak.

"Past ada cara lain." Gumam Arsa. Dan di saat itu sebuah ide muncul di benaknya.

Tidak lama memikirkan keadaan Talita, Gadis itu datang dengan 4 menu masakan yang di bawanya. 3 menu lain serta 1 mangkok sup. Semuanya adalah masakan rumahan yang biasa. Tapi bagi Talita, hidangan itu sudah cukup baik. Jika bukan karena Arsa ada di sana, Talita tidak biasanya masak segitu banyaknya. Karena menurutnya sangat boros.

Talita mengantarkan satu mangkuk sop ke kamar ibunya. Dan setelah itu iya kembali ke meja makan.

"Arsa, cobalah! " Talita tersenyum menatap ke arah masakan yang di depannya.

"Oke." Arsa segera mengambil makanan itu.

"Enak." Setelah mencicipi masakan yang di buat oleh Talita, Arsa berekspresi meyakinkan. Talita mau tak mau menutup mulutnya dan mengatakan kepada Arsa.

"Arsa, kenapa kamu berlebihan sekali. Masakan ini tidak terlalu enak." Kata Talita.

"Makanan ini sangat enak. Aku bersumpah dari lubuk hatiku yang paling dalam. Masakanmu benar-benar lezat." Kata Arsa sambil tersenyum. Arsa mengatakan yang sebenarnya. Meskipun masakan itu adalah masakan yang sederhana, Arsa bisa merasakan jika masakan Talita sangat lezat.

"Seseorang yang menikah akan denganmu kelak akan pasti sangat beruntung." kata Arsa sambil tersenyum.

"Jangan berlebihan memuji aku. Dengan kondisi keluargaku yang seperti ini, tidak akan ada orang bodoh yang mau menikah denganku." ucap Talita.

"Belum tentu, siapa tahu ada orang bodoh beneran." Arsa menjawab dengan tersenyum.

"Kalau menurutmu masakanku memang enak, kamu boleh sering datang dan makan di sini kalau kamu mau." Kata Talita menawarkan kepada Arsa.

"Talita, kita ini hanya teman satu kelas. Apa tidak akan meninggalkan kesan buruk di mata orang-orang di sekitar sini jika aku sering datang ke sini untuk makan malam? Dan juga jika aku sering datang ke rumahmu, apa kamu tidak takut orang akan mengira kita adalah sepasang kekasih? " Arsa tersenyum setelah berkata. Saat Talita mendengarkan apa yang di katakan Arsa, ada semburat merah yang tiba-tiba muncul di pipinya.

1
Raizel Zoldyck
👍😁😁😁
Kholis Majid
mana kelanjutannya nih..
Sofyan Muchtar
ya dipisahkan menjadi novel baru, terpisah dari yg lama, lebih bagus
Jimie Asmara
cerita yang menarik....lanjut karyanya
Jimie Asmara
lanjut aja kesah arkano...tapi mau lebih seru...lebih misteri..
Sofyan Muchtar
kok si Adit gak cerita tentang arsa kepada temannya
Olo-Olo Gumbang
apa aja tor. yg penting update
Putera Saaban
setuju
Sofyan Muchtar
menyamarkan diri tapi masih sombong, padahal pernah miskin
Sofyan Muchtar
kenapa tidak telpon polisi, bodoh
Sofyan Muchtar
terlalu sok, mengeluarkan uang tak berguna
Sofyan Muchtar
lucunya, selalu mengandalkan nama kakek, gak punya kekuatan sendiri
Sofyan Muchtar
kacau neh, semuanya karena uang, ada variasi dong
Alamsyah Ujang
nah author ini mihak Rafa ternyata
Alamsyah Ujang
belum jelas masalahnya,kok tiba2x kayak ini ceritanya
Alamsyah Ujang
lanjak kelah....
Sofyan Muchtar
lah mobil Lamborghini si arsa di parkir dimana???? kok tetangga nya pada Heran melihat Ferrari
Sofyan Muchtar
sudah jadi bos, bajunya gak ganti yg bermerek, lucu juga neh ceritanya
Sofyan Muchtar
terlalu royal n mudah mengeluarkan uang, gak logis, mantan orang miskin kaget
Alamsyah Ujang
setiap kesuatu tempat pasti ketemu cewek cantik dan kawan sekolah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!