NovelToon NovelToon
JINGGA

JINGGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:313.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rengganis Fitriyani

~Jingga melambangkan keindahan dan kesempurnaan tanpa celah ~

Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan cinta Jingga. Seorang yang rela menjadi pengantin pengganti untuk majikannya, yang menghilang saat acara sakral. Ia memasuki gerbang pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap di cintai.

Jingga menerima pernikahan ini, tanpa di beri kesempatan untuk memberikan jawaban, atas penolakan atau penerimaannya.

Beberapa saat setelah pernikahan, Jingga sudah di hadapkan dengan sikap kasar dan dingin suaminya, yang secara terang-terangan menolak kehadirannya.

"Jangan harap kamu bisa bahagia, akan aku pastikan kamu menderita sepanjang mejalani pernikahan ini"~ Fajar.

Akankah Jingga nan indah, mampu menjemput dinginnya sang Fajar? layaknya ombak yang berguling, menari-nari menjemput pasir putih di tepi pantai.

Temukan jawabannya hanya di kisah Jingga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rengganis Fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ujian Oma 2

Kembali Ke Keluarga Dirgantara

Masih di hari yang sama, waktu menunjukkan pukul dua belas siang, namun Oma tak kunjung untuk memejamkan matanya. Ia masih begitu energik berkeliling melihat seisi rumah. Ingin memastikan tak ada sebutir debu yang menempel pada perabotan di sana.

Kakinya terus melangkah menapak’ki jengkal demi jengkal rumah milik anaknya. Langkahnya terhenti kala berada di sisi kanan rumah. Ia melihat beberapa tanaman yang tumbuh tak terawat di sana. Beberapa pot yang di gunakan tidak memiliki warna yang senada. Ukurannya pun demikian berbeda-beda.

“Hah, bagaimana bisa pelayan sebanyak ini mengabaikan tanaman-tanaman cantik di sini, bagaimana bisa mata kalian tidak buram melihat pot-pot bunga yang warnanya tak selaras semacam ini”. Serunya dengan tangan yang berada di kedua sisi pinggangnya. Kepalanya bar geleng-geleng menatap tak percaya.

Menantu dan cucu menantunya telah abai pada mahkluk ciptaan Tuhan lainnya.

“Jingga...”.

“Saya tidak mau tahu, kamu harus buat taman di sini menjadi indah. Saya mau tanaman-tanaman di sini terawat dengan baik”. Perintahnya dengan tangan menunjuk ke semua sisi taman samping rumah yang jarang sekali di singgah’i penghuninya.

“Baik Oma”.

“Apa?”. Oma menjeda sejenak ucapannya.

“Tunggu! Jangan panggil saya Oma, kamu belum resmi menjadi bagian dari Dirgantara. Panggil saya Nyonya Oma”. Titahnya kembali.

“Baik nyonya Oma”. Jingga menunduk, berdiri di belakang Oma, sementara Fajar, ia sekuat tenaga menahan senyum keluar dari bibirnya.

Kini tangan Oma terulur, meraih ponsel yang ada di tas kecil yang ia kenakan. Tas berukuran sangat kecil berwarna pink fanta dengan gambar Barbie. Benar saja Oma adalah pecinta animasi Barbie.

“Aku mau besok kamu merombak taman yang ada di keluarga Angga Dirgantara”. Serunya pada seseorang yang entah di mana keberadaanya. Beberapa detik kemudian Oma, mematikan kembali ponselnya.

“Jingga, besok akan ada tim arsitek yang datang kemari. Saya mau kamu menemani mereka untuk membuat gambaran rancangan taman ini!”. Tukasnya kembali dengan nada memerintah penuh penekanan.

“Baik Nyonya Oma”. Ia kembali menunduk sebagai ungkapan rasa hormat.

“Bagus. Sekarang kamu pergi siapkan makan siang untuk saya”.

*******

Maura masih di tempat yang sama, ia merotasi matanya melihat sekeliling pengunjung cafe, berharap menemukan seseorang yang ia kenal untuk menghilangkan rasa gundah gulana yang menerpanya.

Duduk.

Ia terduduk sangat cantik di salah satu kursi yang di hiasi bangku kosong di sebelahnya, kaki jenjangnya yang putih dan mulus berbalut gaun pendek warna hitam melipat, semakin menambah kesan anggun pada dirinya.

Maura masih terduduk dengan lamunannya, rambutnya yang panjang tergerai indah menutup bagian punggung mulusnya, yang terbuka karena model potongan baju yang tak simetris serta kurang bahan.

Ia bertopang dagu untuk sesaat, mulutnya sudah manyun ke depan. Tak ada yang di tunggu, sebab ia memang tidak sedang membuat janji pada siapapun. Ia hanya ingin berjalan-jalan saja menghilangkan suntuk setelah sekian hari di abaikan oleh Fajar.

Jemari lentiknya terulur, meraih jus alpukat yang ada di depan mejanya. Ia menyeruput lembut sedotan yang menghubungkan mulut dengan jus tersebut.

“Bianca...”. Ucapnya lirih kala melihat sosok pria gemulai sedang berjalan sendiri dengan menenteng tas hermes di tangannya.

Matanya kembali melotot, mengamati dengan seksama.

“Bianca....”. Ucapnya dengan intonasi suara yang lebih tinggi, tangannya melambai-lambai berharap sosok Bianca alias Bambang melihatnya.

“Yes”, serunya kembali, kala melihat respon baik dari Bianca. Ya benar saja Bianca turut melambaikan tangannya dan datang menghampirinya.

“Hay beb apa kabarnya you?”. Sapa Bianca, dengan melayangkan cupika cupiki di pipi Maura.

“Aku baik, kamu kemana saja bencis kok tidak pernah kelihatan?”.

“Oh no, jangan sebut ye bencis. Ye bukan bencis, ye memang begindang adanya. Panggil akika Bianca!”. Serunya dengan melerai pelukan Muara, ia paling tidak suka ketika ada orang yang menyebutnya bencis.

“Duduk-duduk sini dulu, kamu mau ke mana? Aku sendiri di sini tidak ada temannya”. Ucap Maura, dengan menatap sendu Bianca. Sementara Bianca lebih memilih untuk mencomot satu potong roti bakar dan memasukan seluruhnya ke dalam mulut.

“Eke jalan-jalan, biasah lagi hunting make up baru untuk kerja dong, cari-cari baju baru, ya sukur-sukur ketemu jodoh juga di sini”. Matanya berkedip-kedip dan tangannya melambai-lambai tepat di wajah Maura.

“Jodoh?, tunggu, jodoh yang kamu cari manusia seperti apa?”, Maura tertawa geli, hadirnya Bianca malam itu cukup membuatnya terhibur sejenak.

“Ya mendinganlah, dari pada kamuh nungguin jodoh orang hahaha”. Bianca tersenyum mengejek.

“Bianca aku mau tanya sesuatu”.

“Stop...stop...stop...”

“Jika you hanya bertanya tentang siapa istri Fajar, nehik ye gak mau jawab. You cari sendiri saja siapa dia?”. Keluhnya dengan wajah melengos.

“Ah tidak-tidak lupakan saja”. Jawab Maura mengelak.

“Aduh..aduh kenapa mendadak perut eke melayangkan gencatan senjata seperti ini”.

“You kasih apa di dalam roti ini?”. Desisnya dengan menahan gejolak yang ada di dalam perut. Satu tangannya memegang perut dan satu lagi melambai, mengibas-ngibaskan di wajah Maura.

Sementara Maura, hanya menatap jengah dan mengerutkan dahinya.

“Aduh toilet...” Teriaknya dengan berlari meninggalkan Maura, dan ponselnya di atas meja.

Maura yang melihat ponsel Bianca, tertinggal di atas meja lekas mengambilnya. Ia mulai menggerakkan tangannya, mecoba membuat beberapa pola yang ada di layar untuk membuka kunci ponsel tersebut. Dalam hati ia berharap Bianca, masih lama melakukan gencatan senjatanya.

“Dasar bancis, masih saja memakai pola seperti ini”. Ucap Maura dalam hati, ketika berhasil membuka kunci layar ponsel Banca.

Tangannya dengan cukup cekatan langsung membuka galeri foto, men-scroll hari dimana Fajar menikah. Tangannya terus bergeser ke bawah dan semakin kebawah.

Terus.

Semakin cepat dan....

Ya.

Maura menemukan sebuah foto Bianca, dengan seorang wanita bertubuh kecil dan memakai hijab. Sejenak kening dan matanya saling berkerut menatap tak percaya dengan apa yang di lihatnya.

Maura kembali menggeser galery foto tersebut.

Dan.

Dia menemukan Foto Fajar dan wanita berhijab itu berdiri saling bersebelahan dengan tangan yang saling menggandeng kaku. Tak ada senyum yang tergambar dalam foto tersebut.

“Jadi seperti ini wanita pilihan Dirgantara?’, cih ia tersenyum kecut, sungguh benar-benar bukan tandinganku. Ia menganggap wanita yang bersanding dengan Fajar, sama sekali tak selevel dengannya, sangat tak pantas jika di bandingkan dengan dirinya.

Maura dengan sigap lekas mengirim foto-foto itu ke ponselnya, kemudian meletakkan kembali ponsel tersebut pada tempatnya, sebelum Bianca  kembali.

Muara kembali duduk dengan cantiknya, sembari bermain ponsel mengamati wajah wanita dalam foto tersebut.

“Sepertinya aku pernah melihat wanita ini. Tapi di mana? Sungguh wajahnya tak asing, seperti wajah-wajah seorang budak”. Desisnya dalam hati seraya memainkan ponsel dalam genggamannya.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya teman-teman, like,komen dan subscribe beri hadiah juga love kalian 😊

1
Winayu
alur cerita nya bagus ,banyak nasihat biarpun cerita fiksi.semangat author
Yolia Agustina
Luar biasa
Erna M Jen
awal yang bagus ceritanya
Yolia Agustina
Luar biasa
Əŕø Błáčķ
thank ya
Siti Alfiah
fajar selalu datang dibagi hari awal mula untuk bangun bekerja serta beraktifitas,sementara senja untuk selalu kembali dan beristirahat,nama mereka berdua selalu berhubungan dengan alam,lanjutkan thorrr salam sehat selalu dan sukses selalu aamiin.
Sisilia Mulyanti Ketik
ceritanya bagus
Siti Alfiah
semoga oma sembuh karna bertemu dng sahabatnya aamiin lanjutkan thorrr seru nich,salam sehat dan sukses selalu aamiin.
Siti Alfiah
Alhamdulillah ya allah,perjuangan fajar,dan seorang bi mina,tidak sia",mempertemukan seorang cucu dan neneknya.dibantu juga oleh nnk jingga yg selalu berdoa,pd allah.dan allah juga yg mempertemukan mereka.perantara fajar dan bi mina.lanjutka thorrr salam sehat selalu dan sukses selalu aamiin.
Intan Permata: Hay,mampir yuk novel ku"RINDU UNTUK AISYAH
total 1 replies
Siti Alfiah
semoga ketemu jingga sama nenèknya,ehhh ternyata nnknua jingga sahabatnya pmanya fajar.
Siti Alfiah
kata orang bijak ada peribahasa tabur tuai,apa yg kita tabur itu yg kita tuai,ya seperti harmantuo tabur jelek ya dapat yg jelek,lanjutkan thorrr.
Siti Alfiah
keserakahan seseorang dapat menghalalkan segala cara,guna mendapatkan harta yg dia inginkan,walau dng Cara membunuh sahabat,keluarga.karna ada rasa iri hati.lanjut thorrr salam sehat selalu.
Siti Alfiah
keluarga serakah dan ambisi akan dapat bala yg tak terduga,lanjutkan thorrr salam sehat selalu.
Dewi Agustin
Lumayan
Siti Alfiah
aduhhh kasian sekali dahlia",fajar manfaatkan dahlia untuk menghancurkan orang tuanya dan keluarga demi mendapatkan kejayaan keluarga jingga,dng bantuan ayah fajar,mama fajar oma,serta jingga juga,semoga berjalan lancar,aamiin.orang busuk seperti hermawan harus dibasmi,sampai ke akar"nya aamiin.lanjut thorrr.
Siti Alfiah
emang enak yooooo laki"yg sudah bersuami,lo ko msh dikenalin sama pelakor yach....hahhahahahhaha.kasian hermawan"ada yach orang tua ngajarin anak ga genahhh,lanjutkan thorrr salam sehat.
kuncir
ternyata fajar tak sehebat yg dibayangkan.. udah eps 137 masih juga belum mampu ngalahin hermawan..
Siti Alfiah
fajar coba bicara sama jingga,semoga jingga bisa membantu fajar dalam menangani kasus dikantornya,seorang wanita yg biasa diam dan tenang akan ada sj solusinya.apa lagi jingga seorang yg sabar,semoga berhasil.aamiin.lanjutkan thorrr salam sehat selalu dan sukses selalu aamiin.
less22
Good Job👍👍👍👍
Evrin Dian Rukmawan
saya suka dgn critany
Maudy Martin: ikuti terus ya kak kisah mereka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!