NovelToon NovelToon
Dear, Gavin

Dear, Gavin

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Romansa
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Yaya_ gadis ceria dengan sejuta rahasia.

Ia selalu mengejar Gavin di sekolah,
tapi Gavin sangat dingin padanya.

Semua orang di sekolah mengenalnya sebagai gadis tidak tahu malu yang terus mengemis-ngemis cinta pada Gavin. Namun mereka tidak tahu kalau sebenarnya itu hanya topengnya untuk menutupi segala kepahitan dalam hidupnya.

Ketika dokter Laska memvonisnya kanker otak, semuanya memburuk.

Apakah Yaya akan terus bertahan hidup dengan semua masalah yang ia hadapi?

Bagaimana kalau Gavin ternyata
menyukainya juga tapi terlambat mengatakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Aku up dua bab yah hari ini.😇

jangan lupa vote, like dan kasih komennya yah. kalo ada yang pengen kasih masukan boleh juga.

Selamat membaca🤗

____________________________

Savaro membawa Yaya ke sebuah danau di pinggiran Kota itu. Ia merasa sekarang ini gadis itu membutuhkan udara segar.

Yaya tidak berkomentar apa-apa. Sejak tadi ia hanya diam. Gadis itu turun dari motor besar milik Savaro tanpa suara dan berjalan perlahan ke tepi danau, ia memilih duduk di rerumputan sambil menerawang ke atas, ke langit yang mulai gelap, segelas hatinya sekarang ini. Savaro yang berada disebelahnya, setia menemani gadis yang sedang sibuk dengan pikirannya sendiri itu. Entah apa yang gadis itu pikirkan. Savaro tidak mau mengganggu, ia ingin memberi Yaya waktu.

Semakin mengenal Yaya, Savaro mulai merasa bisa melihat sisi lain dari gadis itu. Ia mulai tahu kalau Yaya sebenarnya tidak seceria yang biasanya ia perlihatkan pada semua orang di sekolah. Sudah beberapa kali ini pria itu tanpa sengaja melihat sorot mata sedih gadis itu ketika sedang sendiri dibelakang sekolah atau sedang melamun di rooftop sekolah mereka. Seperti ada sesuatu yang disembunyikan di dalam hatinya.

"Kak Sava nggak nanya kenapa aku nyerang Sara tadi?" tanya Yaya memiringkan kepalanya melirik Savaro. Ia merasa hanya Savaro yang membelanya dari tadi, namun ia ingin memastikan dengan bertanya pada cowok itu.

Lelaki yang sejak tadi sibuk mengamati gadis itu lalu tersenyum tipis.

"Buat apa? Kamu pasti punya alasannya kan?" balasnya lembut. Ia selalu ingin mencoba untuk memahami seorang Yaya. Di saat banyak orang tidak mau belajar mengenal gadis ini, dia mau. Karena dia merasa, Yaya mungkin membutuhkan perhatian lebih.

Yaya tersenyum tipis mendengar perkataan Savaro. Kepalanya kembali menghadap depan. Matanya menerawang ke langit-langit.

"Aku hanya kesal. " gumamnya pelan.

"Entahlah. Sepertinya aku memang jahat." tambahnya.

Savaro memperhatikan gadis itu cukup lama lalu ikut menerawang kedepan.

"Aku tahu Sara nggak sebaik yang orang-orang lihat. Dia mungkin bisa menipu orang lain, tapi nggak bisa nipu aku." tutur cowok itu pelan. Dari awal ia percaya pada Yaya karena ia tahu ada yang berbeda dengan sifat Sara, ia bisa melihatnya dengan jelas.

Yaya menoleh ke samping menatap pria itu lagi.

"Kamu bisa cerita." Savaro kembali menatap gadis disampingnya. Tatapan mereka bertemu. Yaya melihat tatapan lembut penuh ketulusan dalam mata kakak kelasnya itu. Sesaat ia berandai-andai kalau saja Gavin bisa memperlakukannya selembut kak Savaro memperlakukannya sekarang. Kalau saja dia lebih dulu mengenal kak Savaro, kalau saja...

Tapi hatinya benar-benar sudah milik Gavin.

"Aku pernah bilang kan, kalau butuh seseorang kamu bisa cari aku." lanjut Savaro serius.

Yaya terdiam. Sebenarnya dia masih ragu. Mereka berdua diam cukup lama. Gadis itu menimbang-nimbang. Mungkin memang lebih baik dia berbagi cerita. Ada yang bilang berbagi cerita dengan orang lain akan sedikit mengurangi beban dipundak kamu.

Akhirnya gadis itu mulai buka suara. Entah kenapa hatinya merasa percaya pada cowok yang awalnya dia anggap kasar dan menyeramkan itu.

Savaro setia mendengar. Ia bisa lihat gadis disebelahnya itu berusaha keras menahan tangis tiap kali ada bagian dari ceritanya yang membuatnya merasa sedih. Apalagi ketika Yaya bercerita tentang keluarganya. Mulai dari mamanya meninggal, kakaknya pergi dari rumah, dan papanya menikah lagi dengan mamanya Sara. Belum lagi sikap papanya yang kasar. Savaro merasa marah mendengar gadis manis seperti Yaya ini diperlakukan begitu buruk oleh keluarganya sendiri.

Lalu Yaya bercerita tentang kenapa dia menyukai Gavin. Satu hal yang membuat lelaki itu sadar dari cerita Yaya adalah, dirinya benar-benar tidak punya kesempatan lagi. Cinta Yaya pada cowok yang bernama Gavin itu terlalu dalam. Betapa beruntungnya lelaki itu. Ia bisa mendapatkan cinta tulus dari seorang gadis hebat seperti Yaya tanpa perlu berjuang sedikit pun. Gavin memang sangat bodoh kalau menolak gadis sebaik Yaya.

Setelah Yaya berhenti bercerita, Savaro tersenyum tipis. Dirinya merasa senang bisa kenal seorang gadis menawan seperti Yaya. Tanpa meminta ijin, ia menggenggam tangan gadis itu. Dia melakukannya sebagai dukungan supaya gadis itu tidak merasa sendiri. Ada dirinya yang mau menemaninya kalau gadis itu butuh.

Yaya sendiri menatap Savaro bingung. Cowok  itu tersenyum lagi. Walau ia tidak mengatakan apapun, senyuman tulusnya itu seolah menguatkan Yaya. Setidaknya masih ada seseorang yang berdiri di sisinya. Yang mau membelanya. Gadis itu balas tersenyum. Perasaannya menjadi lebih lega setelah bercerita pada seseorang yang bisa dia percaya.

   

                                 ***

Sementara itu di kamarnya, Sara terus mondar-mandir menunggu Yaya pulang. Ia berdiri di dekat jendela kamarnya sambil terus menatap ke bawah, ke arah gerbang rumah besar itu. Sebenarnya ia bukan mau menunggu adik tirinya itu, hanya saja sejak Yaya dan Savaro pergi tadi sampai sekarang mereka belum pulang-pulang juga. Kemana mereka pergi? Apa yang mereka lakukan?

Hati Sara makin panas. Ia di bakar cemburu. Sialan, kenapa Savaro harus dekat dengan gadis sombong itu sih. Apa Savaro menyukai Yaya? Mereka  pergi kemana? Apa yang mereka bicarakan? Jangan-jangan cewek sialan itu sudah membeberkan semua perbuatannya lagi ke Savaro.

Sara terus mondar-mandir tidak tenang di kamarnya. Ia harus memikirkan sesuatu. Yaya brengsek, makinya. Ia harus melakukan sesuatu untuk membalasnya. Apalagi wajahnya hancur hari ini karena gadis itu. Brengsek. Ia cepat-cepat menatap keluar jendela lagi ketika mendengar bunyi suara mobil.

Pandangannya turun ke bawah sana. Ia kenal sekali mobil itu. Itu mobil Savaro. Sara terus mengamati dua makhluk yang sekarang telah keluar dari dalam mobil. Tangannya terkepal kuat ketika melihat Savaro tersenyum lembut sambil mengusap-usap puncak kepala Yaya. Ia belum pernah lihat Savaro tersenyum tulus begitu pada orang lain, apalagi perempuan. Setahunya, pria itu tipikal seseorang yang tidak pernah suka bersikap lembut pada orang lain. Melihat Savaro yang memperlakukan adik tirinya itu dengan lembut, ia hanya bisa menyimpulkan satu hal, pria itu menyukai Yaya. Pasti.

Sara mengacak-acak rambutnya kasar. Ia tidak terima. Ingin rasanya dia berteriak dan menjambak rambut Yaya sekarang juga tapi ditahannya. Ia harus membuat strategi. Tidak gampang mengacaukan gadis gila seperti Yaya.

1
Tiwi
ok
Purwati Ipung
Luar biasa
Gita Anggi
knp si tata gak pergi aja ya
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Kikiari Putri
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Anonymous
keren
Savitri Eka Qodri
Luar biasa
Dina Yuliana
aq mewek thoorrr😭😭😭
Eva Marlina siboro
semangat yaya💪
Eva Marlina siboro
😭😭😭😭
neng ade
Savaro kah yg melihat Yaya
neng ade
semoga aja Gavin bisa datang begitu juga dgn Tama ..
neng ade
ternyata dokter Laskar dan Garrel itu adik kakak .. pantas aja mereka tak bisa melacak keberadaan Yaya .. karena Yaya sempat si kuliah kan di perancis .. dan menetap di desa nya keluarga Garrel .. semoga si pernikahan dokter Laskar Yaya akan bertemu dgn Tama dan papa nya dan juga bertemu dgn Gavin dan Bintang dan juga Savaro ..
neng ade
seperti nya Garrel tau keberadaan Yaya tapi meminta nya utk merahasiakan nya ..
Eva Marlina siboro
mewek bacanya,😥😥
neng ade
semoga operasi kedua nya berhasil dan Yaya cepat sembuh dan pulih kembali
neng ade
coba deh km ingat Bintang saat kening Yaya di perban itu akibat lemparan gelas dari papa nya bukan jatuh seperti yg Yaya bilang
neng ade
dasar 2 wanita medusa.. lempar aja jauh2 ke laut amazon sana biar jadi santapan hewan laut yg buas
neng ade
syukurlah kalau Tama udh menyadari kesalahan nya sendiri terhadap Yaya .. semoga Yaya cepat mendapatkan pertolongan ..
neng ade
hajar aja tuh si Tama itu dok ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!