Hasna Sandika Rayadinata mahasiswa 22 tahun tingkat akhir yang tengah berjuang menyelesaikan skripsinya harus dihadapkan dengan dosen pembimbing yang terkenal sulit dihadapi. Radian Nareen Dwilaga seorang dosen muda 29 tahun yang tampan namun terkenal killer lah yang menjadi pembimbing skripsi dari Hasna.
" Jangan harap kamu bisa menyelesaikan skripsi mu tepat waktu jika kau tidak melakukan dengan baik."
" Aku akan membuat mu jatuh hati padaku agar skripsi ku segera selesai."
Keinginan Hasna untuk segera menyelesaikan skripsi tepat waktu membuatnya menyusun rencana untuk mengambil hati sang dosen killer. Bukan tanpa alasan ia ingin segera lulus, semua itu karena dia ingin segera pergi dari rumah yang bukan lagi surga baginya dan lebih terasa seperti neraka.
Akankan Hasna berhasil menggambil hati sang dosen killer?
Atau malah Hansa yang terpaut hatinya terlebih dulu oleh sang dosen?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MHDK 23. Sugar Baby, Sugar Daddy
Di rumah Yudi segera memberitahu Priska untuk bersiap-siap memenuhi undangan keluarga Aryo. Yudi juga Mengingatkan untuk pesta membawa buah tangan.
" Oh ya Pris jangan mendandani Reni berlebihan dia itu masih remaja jangan kau dandani dia menjadi dewasa. Satu lagi pakai pakaian yang sesuai dengan usianya."
" Iya mas."
Setelah memberitahu Priska Yudi pun berlalu ia menuju ke balkon atas tempat favoritnya.
" Huh, kali ini aku akan membiarkanmu. Tapi lihat saja nanti malam akan ku lempar kotoran di mukamu aku yakin kamu akan sangat malu dengan kelakuan putri kesayanganmu itu."
Priska tersenyum sinis menatap punggung sang suami. Ia pun segera ke kamar sang putri.
" Ren ... Temani mama membeli sesuatu yuk?"
Reni acuh pasalnya pesta ulang tahun yang dijanjikan sang mama tidak terlaksana. Priska yang tahu sayang putri marah mempunyai ide yang brilian.
" Sayang nanti akan mama belikan ponsel keluaran terbaru sebagai hadiah ulang tahun dan pengganti gagalnya pesta kamu bagaimana?"
Renita langsung membalikkan tubuhnya ke arah sang mama. Matanya berbinar mendengar akan dibelikan ponsel keluaran terbaru.
" Apakah kali ini mama tidak bohong?"
" Tidak sayang, mama tidak bohong. Mama sudah bilang sama papa dan papa setuju soal ini."
" Yeay ... Makasih mah. Dengan begini besok aku tidak akan di bully oleh teman teman ku. Aku bisa berkata bahwa tidak jadi mengadakan pesta ulang tahun karena kami mengadakan pesta keluarga."
Priska mengangguk ia kemudian segera meminta Renita untuk bersiap menemaninya membeli buah tangan untuk keluarga Aryo.
Sepeninggalnya Priska dan Renita berbelanja, Yudi masuk ke gudang. Ia mengambil album foto yang berisi foto foto nya bersama Melati dan Hasna.
Pria itu duduk dilantai. Ia membuka satu per satu lembaran album tersebut.
" Sayang, Mel ... Mengapa kau meninggalkanku begitu cepat. Aku tahu kau marah kepadaku tapi mengapa harus pergi selamanya. Mel ... Aku sungguh sedih. Aku sekarang bahkan sering menyakiti hati putri kita. Apa aku perlu menyusul mu Mel."
Yudi menangis, pria itu mendekap album foto kenangan itu dengan erat.
" Maafkan aku Mel, aku sungguh mint maaf. Hasna sayang maafkan papa nak. Maafkan papa mu yang bodoh ini. Papa sungguh minta maaf."
🍀🍀🍀
Yudi, Priska dan Reni sudah bersiap menuju ke kediaman Aryo. Sesuai dengan kemauan Yudi, Priska kali ini mendandani Reni layaknya gadis remaja.
" Apakah papa suka dengan penampilan Reni?"
" Ya sayang papa suka. Berpakaian lah seperti usiamu. Jangan menjadi dewasa sebelum waktunya."
" Baik pa."
Reni sungguh senang diperlakukan baik oleh Yudi. Senyumnya begitu merekah. Dalam hati kecilnya berkata jika Hasna tidak pernah kembali ke rumah mungkin dia bisa mendapatkan seluruh kasih sayang sang papa.
" Apa yang kamu siapkan sebagai buah tangan Pris?"
" Aku membeli parcel buah buah an dengan grade A."
Yudi mengangguk, ia tidak banyak berkomentar. Ia pun segera menyuruh Priska dan Reni untuk masuk ke dalam mobil agar tidak membuat sang tuan rumah terlalu lama menunggu.
Butuh waktu satu jam untuk dapat sampai ke rumah Aryo. Priska dan Reni sungguh terpesona melihat kemegahan rumah yang ada di depannya itu. Rumah mereka juga besar tapi rumah keluarga Dwilaga ini dua kali lipat lebih besar dari rumah mereka.
" Mah ... Rumahnya gede banget."
" Iya sayang, andaikan rumah kita sebesar ini."
" Kita hanya berempat buat apa rumah besar besar. Sedangkan keluarga mas Aryo ada 6 orang jadi wajar rumahnya besar."
Yudi menanggapi kekaguman Priska dan Reni dengan begitu santai. Karena pada dasarnya ia tidak suka rumah yang besar, sama seperti Melati. Melati lebih menyukai rumah yang sederhana karena ia lebih suka melakukan semuanya sendiri dalam mengurus rumah.
Yudi berjalan lebih dulu lalu Priska dan Reni mengekor.
Tok ... Tok ... Tok ...
" Assalamualaikum ... "
" Wa alaikumsalam ... Nah ini dia calon besan kita. Ayok masuk Yud."
Yudi tersenyum dan menganggumk Ia sedikit kikuk dengan panggilan Aryo barusan. Ia sungguh merasa bersalah karena saat ini Hasna saja belum kembali pulang. Kedatangannya kali ini adalah untuk meminta maaf kepada keluarga Aryo.
Aryo langsung membimbing keluarga Yudi untuk menuju meja makan. Priska pun segera menyerahkan parsel buah yang sudah dia beli tadi siang.
" Walah ... Makasih ya. Pakai bawa oleh oleh segala."
" Nggak pa pa mbak. Hanya buah."
" Ayo duduk, kita langsung makan saja."
Sekar sudah menyiapkan semuanya. Satu per satu mereka mengambil nasi dan lauk yang tersedia di atas meja.
" Kok sepi mas anak anak pada kemana?"
" Di apartemen kakak nya. Biasa minggu gini mereka suka ngumpul di sana. Kalau yang kedua kan sudah menikah, mereka sudah menempati rumah sendiri."
Yudi mengangguk mengerti. Mereka kemudian melanjutkan makan dengan hikmat hingga semuanya selesai.
Aryo mengajak keluarga Yudi ke ruang keluarga untuk membicarakan hal yang kana disampaikan.
" Oh iya mas, sebenarnya kedatanganku kali ini mau minta maaf." Yudi memulai pembicaraan lebih dulu ia sungguh merasa tidak enak dengan gagalnya pertemuan keluarga Aryo dan putrinya.
"Untuk apa Yud."
" Soal gagalnya pertemuan keluarga Mas Aryo dan Hasna."
" Owalah itu. Nggak usah minta maaf. Nggak apa apa kok Yud. Anak anak wajar seperti itu."
Priska tersenyum devil. Ia merasa waktunya tepat untuk mengungkapkan keburukan anak tirinya.
" Ekhem ... Sebelumnya mohon maaf jika mengganggu pembicaraan penting ini. Tapi saya harus menyampaikan sesuatu. Sebenarnya selama ini Hasna tidak berada di rumah temannya."
" Apa maksudmu Pris." Yudi menaikkan nada bicaranya, ia merasa Priska mengetahui sesuatu.
Priska pun segera mengeluarkan foto foto Hasna. Di sana tampak Hasna berjalan bersama seorang pria. Bahkan di dalam foto itu Hasna keluar dari sebuah mobil mewah. Masuk kedalam apartemen bahkan belanja bersama.
Yudi mengambil foto tersebut, ia mencengkeram erat. Wajahnya pun merah padam menahan marah .Bukan marah terhadap foto foto Hasna melainkan marah kepada Priska. Mengapa istrinya itu tidak memberitahu dia terlebih dulu dan malah langsung memberikan foto tersebut ke Aryo.
Hahaha rasakan kau Yud, kau benar benar akan malu. Aku yakin mas Aryo dan Mbak Sekar akan membatalkan perjodohan ini. Dan siapa tahu Reni lah yang akan diambil jadi menantu. Aku sungguh tidak sabar.
Priska bermonolog dalam hati. Ia benar benar merasa rencananya akan berhasil.
Aryo dan Sekar pun ikut melihat foto tersebut. Tapi bukannya marah tapi keduanya malah tersenyum. Hal tersebut membuat Priska heran.
" Karena ini Yud, kami ingin berbicara kepadamu."
" Maafkan Hasna ya mas, mbak, mungkin ini salah kami dalam mendidik Hasna sehingga dia melakukan hal yang buruk. Bisa bisa nya ia menjadi sugar baby pria kaya."
Bukannya mendengarkan Aryo berbicara sampai selesai, Priska malah memotong dan mengucapkan sesuatu yang membuat Aryo dan Sekar mengernyitkan alisnya.
" Maksudmu apa ya Pris?"
" Iya itu, di foto itu jelas sekali kalau Hasna menjadi wanita simpanan pria kaya. Apa bukan namanya sugar baby?"
" Apa sugar baby? Maksudmu Hasna? Jadi putra kita adlah sugar dady dong Yah?"
" Apa putra kalian??!"
TBC
itu adik iparnya Radian
astaga😭🤣🤣
sama Priska. Reni sudah 18 tahun
sedangkan mamanya Hasna meninggal saat Hasna masih awal mulai kuliah.
Yudi kurang asam