Alea terkejut melihat pengkhianatan Elang dan Amanda yang merupakan suami dan adik tirinya. Ketika dia ingin memberi pelajaran pada keduanya, datang Noah yang merupakan kekasih Amanda. Pria itu justru menawarkan hal yang tak terduga.
"Menikahlah denganku, Alea. Kita bisa membalas perbuatan mereka berdua," ucap Noah tersenyum dengan penuh arti.
Alea terpaku dengan ucapan Noah. Wanita itu dilema karena dihadapkan pada ajakan Noah dan pengkhianat suaminya. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Saya tidak mengelak bila Anda berpikir jika saya menggoda Alea. Dengan jujur saya katakan, bila saya tertarik dengan Alea. Dari dulu, jauh sebelum Alea menikah," ucap Noah memilih jujur dibandingkan berbohong.
Noah memanfaatkan keadaan Elang yang mengkhianati Alea. Dia tidak bisa terus bersikap bodoh dengan melenggangkan Amanda yang mendekati Elang. Noah memilih menunggu Alea mengetahui perselingkuhan suaminya, lalu perlahan mendekati Alea.
"Kalau kau tertarik pada Alea dari dulu, mengapa tidak kau mendekati anakku? Mengapa kau membiarkan Elang menikahi anakku?" balas Julian dengan dahi yang berkerut.
"Tentu saja karena saat itu saya merasa kebahagiaan Alea terletak pada Elang. Saya tidak mungkin menghancurkan hubungan keduanya dengan menjadi orang ketiga..."
"Lalu, kamu malah menjadikan Amanda kekasih Alea? Apa aku tidak tahu niatmu Noah Alvino Wiratama? Mungkin saja, kamu menjadikan kakakku sebagai alat balas dendam karena Amanda menduakanmu," ucap Julian memotong perkataan Noah.
Noah terdiam mendengar ucapan Julian. Bila orang lain yang melihat keadaan Noah saat ini pasti setuju dengan ucapan Julian. Amanda mencampakannya begitu saja ketika perusahaan keluarganya terpuruk. Padahal, Noah sudah ingin membantu Perusahaan Anggara, tetapi melihat tabiat dari Amanda. Noah mengurungkan niatnya tersebut.
"Satu sisi saya memang ingin membalaskan dendam Alea. Elang sudah mengkhianati pernikahan suci mereka. Saya tidak masalah dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh Amanda karena memang dia sudah berniat untuk bermain-main saja dengan saya. Lagi pula, bukan hanya Elang yang dia goda."
"Maksudmu?"
"Amanda adalah wanita yang pintar, Om. Tidak mungkin dia menginginkan pria sepertiku yang menyamar sebagai karyawan biasa," ucap Noah penuh arti.
Alvarez yang sejak tadi diam saja ikut membuka suara. "Apa kamu serius dengan kakakku? Aku tidak ingin kalian menjalin hubungan hanya untuk balas dendam! Pernikahan itu sakral, Alea pasti terus memikirkan kegagalan pernikahannya," ujar Alvarez.
"Saya serius. Tidak akan saya biarkan air mata Alea kembali menetes. Saya hanya mencintai Alea. Pun dengan Amanda itu hanya pengalihan karena patah hati Alea menikah dengan Elang," balas Noah dengan tegas.
"Aku tidak ingin hanya ucapan belaka, Noah. Walaupun kamu adalah putra dari temanku. Aku ingin jaminan bila Alea tidak kembali disakiti," ujar Julian tidak ingin Alea terluka.
Pengkhiatan yang dilakukan oleh Elang meninggalkan bekas luka yang mendalam. Julian pikir Alea akan menunggu waktu yang tepat untuk menjalin hubungan dengan pria lain. Namun, Alea meminta izin untuk berhubungan dengan Noah.
"Apa yang Anda inginkan, Om? Saya akan memberikan apa pun agar Om mengizinkan saya menikahi Alea. Tidak ada yang lebih berarti dibandingkan hal tersebut. Uang, harta, dan tahta akan saya berikan untuk Alea." Dengan percaya diri, Noah mengatakan hal yang membuatnya percaya diri.
"Aku tidak membutuhkan semua itu. Yang aku butuhkan adalah jaminan kau tidak menduakan anakku. Apalagi menyakiti hati dan fisiknya. Dia sangat berharga untukku. Kegagalan pernikahannya merupakan pukulan bagiku," balas Julian.
Sebagai seorang ayah tentu Julian mengkhawatirkan pria yang ingin mendekati putrinya. Belum lagi, terlihat kalau Alea menginginkan balas dendam karena telah dikhianati oleh suami dan adiknya sendiri.
Alasan apa pun yang diucapkan Alea, Julian seolah tidak dapat menerimanya. Tidak mungkin, Alea dengan mudah melupakan Elang karena putrinya itu sangat mencintai sang suami. Bahkan, beberapa kali dia memaksa Julian untuk melakukan investasi pada Perusahaan Trijaya. Padahal, tidak ada keuntungan signifikan dari investasi tersebut.
Noah terdiam mendengarkan ucapan Julian. Tampaknya tidak ada yang dapat ditawarkan oleh Noah selain kesungguhan dan perasaannya pada Alea. Dia tidak akan pernah menyakiti Alea karena wanita itulah yang dia inginkan. Merelakan Alea pada Elang sudah membuatnya tersiksa sampai saat ini. Ketika kesempatan untuk mendapatkan Alea datang, dia harus meraihnya apa pun konsekuensi yang akan diterima.
"Saya tidak berjanji terus membuat Alea bahagia. Pastinya bila kami memang berjodoh dan menikah ada ujian yang harus dilewati. Om juga pasti sudah melewatinya dengan Tante Dara. Saya berjanji akan selalu setia mendampingi Alea. Saya mohon, Om dapat memberikan restu bagiku untuk mendekati Alea," ucap Noah dengan serius.
"Apa kau bisa membuat putriku jatuh cinta padamu? Seperti yang kau tahu, Alea mencintainya. Mungkin, saat ini dia marah karena Elang mengkhianatinya. Aku ingin kamu sabar menghadapi Alea. Aku khawatir Elang dapat membuat keyakinannya goyah," balas Julian yang sepertinya mengetahui watak menantunya itu.
"Saya yakin akan membuat Alea jatuh cinta pada saya. Om jangan khawatir, apa pun akan aku lakukan demi kebahagiaan Alea," ucap Julian.
"Sebaliknya, kamu dapat membuktikan ucapanmu, Noah! Aku tidak akan membiarkan kakakku kembali terluka karena seorang pria," ujar Alvarez.
"Kamu tenang saja, tunggu waktunya hingga kamu harus memanggilku dengan sebutan kakak ipar," balas Noah menyeringai memandangi Alvarez yang melengos.
***
Beberapa hari berlalu, Elang disibukkan dengan Amanda hingga tidak pernah menemui Alea. Bahkan, dia tidak pernah pergi ke kantor. Hal itu tentu saja membuat Alea semakin yakin mengakhiri hubungan mereka berdua.
Hingga, ketika berada di rumah Elang mendapati amplop cokelat yang bertuliskan Pengadilan Agama. Elang terpaku menatap amplop tersebut. Alea merealisasikan semua keinginannya untuk bercerai.
"Aku tidak akan melepasmu, Alea. Tidak akan pernah aku biarkan kau menceraikanku seperi ini," ujar Elang meremas surat pemanggilan sidang perceraiannya.
Berbanding terbalik dengan Elang. Alea sudah terlebih dahulu mendapatkan informasi tentang pemanggilan sidang. Dia berharap Elang dapat kooperatif dan meloloskan jalannya untuk menyandang status baru.
Tiba-tiba, Elang memaksa masuk ke dalam ruangannya. Alea menoleh ketika Elang diikuti oleh asisten pribadi Alea. Terlihat kalau Sheila —asisten Alea— memandang takut pada Alea karena tidak bisa menghadang Elang.
"Maaf, Nona. Tuan Elang memaksa masuk ke ruangan Nona," ujar sang asisten dengan wajah ketakutan.
Alea menatap malas pada Elang yang terlihat sangat marah. Di tangan Elang, dia menggenggam amplop cokelat yang juga dia terima dari Pengadilan Agama.
"Aku tidak terima dengan semua ini. Aku mohon tarik kembali gugatan cerai darimu, Alea. Aku ingin memperbaiki hubungan kita!" tukas Elang mendekati Alea.
Alea melirik Sheila yang masih ketakutan. Wanita itu mengabaikan ucapan Elang. Sungguh malas berdebat dengan pria yang tidak mengetahui kesalahannya sendiri.
"Pergilah Sheila, lain kali jangan biarkan dia memasuki ruanganku. Atau kalau perlu berikan ultimatum pada petugas keamanan kalau mulai detik ini Elang tidak diperbolehkan memasuki Perusahaan ini!" ujar Alea.
"Baiklah. Maafkan saya atas kelalaian saya, Bu," balas Sheila kemudian undur diri dari ruangan Alea.
"Apa lagi yang kamu inginkan, Elang? Bukankah lebih baik kita urus semua dengan cepat? Kemudian, kau dapat segera menikahi adikku!" ucap Alea menatap Elang.
***
Bersambung...
Terima kasih telah membaca. ❤️
Kecuali kalau mereka berulah baru keluargamu bergerak Alea.......
dan sang adik pun g ada ahklak xa daniri hati yg begitu besar mendorong ia menhalal segala cara