Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Menjadi Baik
Keluar dari restoran tempat dia bertemu dengan Sugeng, Radit melangkahkan kakinya tanpa arah tujuan. Melepaskan diri dari Sugeng tak semudah yang Radit pikirkan. Kini dirinya seperti makan buah simalakama, dia dihadapkan dengan pilihan yang sulit.
Seketika pikirannya mengingat ucapan Alea saat datang menemuinya bersama Reina dan Deri.
"Mas, pernikahan kita memang sudah berakhir, tapi hubungan kita sebagai orang yang pernah saling mengenal tidak akan berakhir begitu saja. Apa lagi aku terikat janji pada mama untuk menjadi saudaramu." ucap Alea memberi tahu Radit.
"Karena janji itu, aku tidak bisa diam saat mendengar kamu dalam kesulitan. Tapi jujur, aku tidak bisa percaya begitu saja padamu, sehingga aku harus mencari tahu tentang kamu dan aku kecewa." lanjut Alea ucapannya.
"Sudah begitu banyak kebohongan yang kamu lakukan selama ini, termasuk niatmu saat menikah denganku diwarnai dengan ketidak jujuran kamu, bukan cinta yang seperti kamu ucapkan melandasi pernikahan kita, melainkan karena hal lain yang ayah berikan padamu."
Radit menggeleng, "Maafkan aku Lea, niatku memang salah, tapi aku tidak bohong tentang perasaanku. Aku benar-benar mencintai kamu, Lea." jawab Radit ucapan dan pernyataan Alea.
Kini Alea yang membatah pernyataan cinta Radit, "Sayangnya aku sudah tidak percaya, apa lagi jika itu tentang pernyataan cinta. Perbuatan dengan niat yang benar dan baik saja belum tentu bisa berakhir baik, apa lagi jika diawali dengan niat yang salah dengan tujuan tidak baik meskipun cinta itu benar adanya." jelas Alea.
"Tapi bukan itu tujuan aku datang menemui dan bicara padamu." ucap Alea lagi.
"Mama memberi tahuku, kamu itu orang baik, dan aku percaya apa yang mama katakan. Hanya saja, sejak dulu kamu begitu mudah tergoda oleh wanita dan tidak bisa menahan godaan itu."
"Tanpa kamu sadari, orang lain memanfaatkan kelemahanmu itu." lanjut Alea ucapannya yang kembali membuat Radit terdiam dan menyesal.
Apa yang dikatakan oleh Alea adalah benar. Karena Nila setitik rusak susu sebelanga, karena dia tidak bisa menahan godaan akan wanita, rusak sudah rumah tangga dan karirnya.
Kelemahannya di ketahui orang yang menginginkan Alea hancur, Radit terlambat menyadarinya. Dia baru tahu setelah putusan cerai, jika ini semua skenario yang dibuat oleh seseorang yang tidak ingin Alea bahagia. Bodohnya Radit terjerumus ke dalam skenario itu tanpa dia sadari dia menjadi tokoh utamanya.
"Tapi aku berterimakasih padamu, Mas. Karena masalah yang terjadi diantara kita, membuat semua masalah yang selama ini abu-abu menjadi terang benderang." ucap Alea begitu dia melihat Radit hanya diam.
"Sekarang! Kembalilah jadi orang baik, seperti keinginan mama."
"Permintaan terakhir mama meminta aku untuk membimbing kamu kembali menjadi orang baik. Tidak mudah, tapi aku berharap banyak padamu." ucap Alea memberi tahu Radit, mantan suaminya harus tahu permintaan terakhir mamanya pada Alea yang diucapkan terbata-bata disaat terakhir mereka bertemu.
"Jauhi paman dalam urusan apapun, kamu tahu dia orang seperti apa."
"Awas Om." teriak seorang anak laki-laki mengejutkan Radit. Anak laki-laki itu memberi peringatan padanya yang hampir saja terkena lemparan bola.
Radit mengsmbil bola yang hampir mengenai kepalanya itu, lalu memberikannya pada anak laki-laki itu.
"Terima kasih, Om." ucap anak laki-laki tersebut.
"Lain kali main bola jangan disini, tapi di lapangan." jawab Radit.
"Ini kan tempat bermain Om." balas anak itu.
Radit tidak lagi menyahuti ucapan anak laki-laki itu, dia mengedarkan pandangannya dan baru menyadari saat ini dia berada di arena permainan anak-anak.
"Om melamun ya." seru anak laki-laki itu sambil tertawa.
Radit hanya bisa tersenyum pada anak laki-laki itu, dia memang melamun mengingat kembali percakapannya dengan Alea. Hingga tanpa sadar berada ditempat ini, tempat permainan anak-anak.
"Ante lempar sini boyanya."
Suara anak kecil itu mengalihkan perhatian Radit yang merasa mengenali suaranya. Dia pun berpaling untuk melihat.
"Alea." gumam Radit saat melihat Alea, orang yang sejak tadi ada dalam pikirannya saat ini berada dihadapannya.
"Istirahat dulu sayang." panggil Alea agar Rio ikut duduk bersamanya dan Ria yang sudah tertidur dipangkuannya.
Radit tahu Alea sangat suka dengan anak-anak, bukan hal baru melihat Alea bermain bersama Rio dan Ria. Mantan istrinya itu sering meluangkan waktu khusus untuk bermain bersama kedua keponakannya di sela- sela kesibukannya.
Tidak hanya meluangkan waktu bermain bersama si kembar, Alea bahkan sering mengunjungi panti asuhan. Mantan istrinya itu sempat meminta izin untuk mengadopsi salah satu anak panti asuhan yang sering di kunjungi Alea. Radit menolak permintaan itu, dia tidak ingin dipusingkan dengan anak angkat, yang Radit inginkan anak kandungnya sendiri.
Mengingat itu, ada rasa yang menusuk dalam dada Radit. Kenyataan tentang dirinya yang tidak bisa memiliki anak, membuat Radit menyesal tidak mengabulkan permintaan Alea.
"Ria tidur sayang?" tanya Bagas yang baru datang, membawakan Alea dan si kembar makanan dan minuman.
Alea mengangguk, "Lea baru saja menghubungi mbak Rei." lapor Alea.
"Rio, Om punya ini." ucap Bagas memperlihatkan cup es cream pada Rio. Anak laki-laki itu segera mendekat dan menerima es cream yang ditawarkan Bagas.
Selesai memberikan ice cream pada Rio, Bagas kembali beralih pada Alea.
"Minum dulu sayang." ucap Bagas sambil memberikan minuman dingin kesukaan Alea.
Sering bersama Alea, Bagas menjadi banyak tahu makanan dan minuman kesukaan calon istrinya ini. Alea menerima tawaran Bagas dengan tersenyum, dia memang haus sayangnya kedua tangannya harus memegang dan menahan tubuh Ria yang terlelap di pangkuaannya. Tanpa diminta oleh Alea, Bagas menyodorkan minuman dingin itu tepat di depan mulut Alea, sehingga calon istrinya itu bisa menikmati minuman dinginnya.
Radit memperhatikan kedekatan Alea dan Bagas, kini dia tahu mengapa Alea bisa cepat jatuh cinta pada Bagas. Laki-laki itu benar-benar tulus menyayangi dan mencintai mantan istrinya, wanita yang istimewa.
Tapi nasi sudah menjadi bubur, wanita istimewa itu sudah menemukan orang yang tepat untuknya berlabuh dan semakin sulit untuk Radit memilikinya lagi.
Bagas dengan sabarnya membantu Rio yang menyuap ice cream ke mulutnya agar tidak terjatuh, sesekali Bagas juga menyuapkan ice cream itu ke mulut Alea yang menerimanya dengan senang hati, karena perlakuan kecil yang Bagas lakukan membuat Alea bahagia.
Wanita itu butuh dimengerti, hormati dengan tutur kata yang baik dan perlakukan mereka dengan lembut, lalu manjakan mereka dengan kasih sayang. Itu yang di lakukan Bagas pada Alea, seperti yang Radit lihat saat ini.
Tidak sanggup melihat kemesraan Alea dan Bagas, Radit memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Dia berlalu dengan harapan baru. Dia sudah mendapatkan satu kesimpulan untuk memutuskan langkah selanjutnya yang akan dia tempuh.
Menjadi orang baik seperti yang mamanya inginkan menjadi tujuan Radit yang pertama, lalu dia akan mengembalikan kembali kepercayaan Alea terhadap dirinya.
Dengan langkah pasti dan penuh keyakinan, Radit melangkah menuju parkiran. Keluar dari gedung pusat perbelanjaan itu, Radit melajukan kendarannya dan membelah jalan menuju ke suatu tempat yang tepat. Radit sudah tahu siapa yang akan dia temui kali ini, orang yang bisa membantunya mewujudkan keinginannya.
"Kamu pantas bahagia Alea." gumam Radit begitu dia tiba di tempat yang dia tuju.
Radit disambut baik setelah dia mengutarakan maksud dan tujuannya untuk bertemu. Apa yang ada dalam pikirannya saat ini, dia tumpahkan semua pada orang yang bisa membantunya membayar kesalahannya pada Alea.
"Aku harap kita berhasil sebelum hari pernikahan Alea dan Bagas." ucap pria itu yang diaminkan oleh Radit.
...💔💔💔...
...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...