Akibat salah sasaran Nano menghabiskan satu malam dengan pria yang tidak dia kenal. Hingga dia hamil dan melahirkan dua orang anak kembar laki-laki yang genius!
Siapa kira-kira yang mengambil mahkota Nano dan siapa ayah kandung si kembar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bermuka Dua
Keesokan paginya, Nano membantu para pelayan yang bertugas untuk memasak. Tinggal di mansion besar itu hanya ongkang-ongkang kaki tentu saja membuat Nano tidak nyaman. Apalagi dia bukan siapa-siapa disana.
Tak lama Pak Li datang dan menyiapkan bubur untuk tuan dan nyonyanya membuat Nano menghentikan pekerjaannya yang saat itu mengiris bumbu.
"Untuk tuan dan nyonya Cullen?" tanya Nano.
Pak Li mengangguk. "Tuan dan nyonya tidak bisa mencerna makanan selain bubur, Nona!"
Akhirnya Nano mengambil alih pekerjaan Pak Li. "Biar aku saja!"
Nano membawa nampan yang berisi dua bubur ke taman belakang dimana saat itu Robert dan Malika sedang berjemur untuk mendapatkan vitamin D.
Disana Robert dan Malika ditemani oleh suster yang disewa Desmon untuk membantu merawat orangtuanya.
"Biar aku yang menyuapi," ucap Nano saat suster itu akan mengambil mangkok bubur.
Dengan gugup Nano mendekati keduanya yang duduk di kursi roda. Sementara Nano mengambil kursi dan duduk didepan mereka.
"Saya akan menyuapi Tuan dan Nyonya," ucap Nano dengan sopan.
Setelah itu, Nano meraih sendok dan menyuapi keduanya bergantian dengan dua mangkok yang berbeda.
Sementara di kamar, si kembar terus membujuk papanya supaya mengijinkan mereka keluar hari ini. Mereka beralasan akan membeli buku di Gramedia karena Mr. P sudah memberi peringatan supaya merahasiakan pertemuan mereka apalagi sebelumnya Mr. P melakukan cracking di perusahaan Desmon.
"Tapi papa ada rapat penting hari ini jadi tidak bisa menemani kalian," ucap Desmon kemudian.
"Tidak apa-apa, kami bisa sendiri," sahut si kembar.
Desmon mengangguk, dia akan menyuruh supir untuk mengantar kedua anaknya pergi.
"Kalau begitu ayo kita menemui mama kalian," ajak Desmon yang sudah bersiap akan ke kantor.
Desmon menggandeng kedua anaknya saat turun ke lantai bawah mansion.
"Dimana mama?" tanya si kembar pada Pak Li yang menyiapkan sarapan.
"Nona, ada di taman menyuapi tuan dan nyonya makan," jawab Pak Li.
Mendengar itu Desmon menyuruh si kembar untuk sarapan duluan.
"Biar papa yang mendatangi mama kalian," ucap Desmon dengan berlalu pergi ke taman belakang mansion.
Disana Desmon melihat Nano yang selesai memberi bubur pada orangtuanya dan dengan telaten Nano membersihkan mulut kedua orangtuanya dengan menggunakan tisu. Desmon semakin yakin jika Nano memang dikirimkan Tuhan untuknya.
"Darling...," panggil Desmon.
Nano langsung menatap Desmon dan mendekatinya. "Sudah sarapan?" tanyanya.
Tapi lagi-lagi diluar dugaan, Desmon mengangkat tubuhnya dan langsung menciumnya tanpa peduli sekarang mereka ada dimana.
"Bonus karena telah merawat orangtuaku atau lebih tepatnya calon mertuamu," ucap Desmon saat melepas ciumannya.
Nano merasa malu apalagi ada pelayan dan suster yang melihat mereka dan parahnya kedua orangtua Desmon juga melihat bahkan sampai mereka membulatkan matanya.
"Kau menyebalkan, tuan D.C!" gerutu Nano dengan berusaha melepaskan diri dari pria yang semaunya sendiri itu.
Desmon semakin suka melihat wajah Nano yang merona. "Apa sebaiknya si kembar pindah sekolah?"
"Dan bagaimana jika pusat tokomu pindah ke Ibukota?"
"Aku belum memikirkan sejauh itu," jawab Nano karena memang kedatangannya tidak dia rencanakan sebelumnya.
"Kau harus mulai memikirkannya, darling," ucap Desmon dengan mendekatkan wajahnya lagi tapi buru-buru Nano menutup bibir Desmon dengan tangannya.
"Tolong cintungnya dikondisikan," ucapnya.
*****
Desmon sampai di kantornya tapi saat akan memasuki pintu masuk, disana begitu ramai dengan para wartawan yang mana disana ada Jeni yang tengah di wawancarai.
"Aku membawa sarapan untuk calon suamiku," ucap Jeni dengan menunjukkan tupperware ditangannya.
Sampai dia menyadari Desmon sudah datang, dengan percaya diri dia mendatangi Desmon dan langsung bergelayut manja padanya.
"Sayang....," ucap Jeni manja. "Aku menunggumu!"
Desmon memutar bola matanya malas karena sikap Jeni. Lalu dia mendekati telinga Jeni dan berbisik. "Aku tahu kenapa make-upmu boros dan cepat habis!"
"Karena kau langsung memakainya di dua muka sekaligus!"
ada kekonyolan,Romantis dan tk lupa gaol abis...