Hijrah Cinta Annisa
Karena Tak semua Kata, Bisa mewakili rasa, Maka biarlah hati ini menentukan Pilihannya, Diantara Suka,Duka, dan Air Mata.
***
Aku yang di tolak oleh calon suamiku, tepat di hari pernikahan kami, demi wanita masa lalu yang tiba tiba datang untuk memintanya kembali.
Namun Disaat Bersamaan Aku dipertemukan dengan jodoh yang tidak ku duga sebelumnya, Meminang ku, dan Menikahi Ku di waktu yang sama.
Ya. Dia Seorang CEO Emran Company, CEO dingin dan Arogan.
Akankah Cinta bersemi diantara kami.
Nantikan Kisahnya hanya di HIJRAH CINTA ANNISA !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Pertemuan Anisa Dengan Sosok Tak Terduga
...Bahwa sebaik-baik "Love Your Self" adalah menjaga diri dari api neraka. Dan sebaik-baiknya "Insecure" adalah merasa bodoh dalam urusan Agama....
...🍁...
"Satu lagi tuan !, Jangan menganggap anda paling menderita di dunia ini" Ucap Annisa dengan suara tegas.
"Saya memang tidak tahu Seperti apa Orang yang anda Cintai "
"Dan Kehilangan seseorang yang sangat anda cintai mungkin sangat melukai hati anda" Ucap Annisa lagi
"Namun lihat lah kembali , Bahwa Tidak hanya anda, Namun putri anda juga kehilangan ibunya !" Tukas Annisa mengakhiri perbincangan diantara keduanya.
Emran pun terdiam , seketika Menundukkan wajah, mendengar setiap ucapan dari Annisa yang begitu lancang terdengar namun itulah kenyataan.
Sungguh dirinya telah begitu egois, terlebih pada putri sematawayangnya. Segala pikiran buruk seketika menghantui pikirannya.
"Beraninya kau ---!" Ucap Emran menggantung, ketika mendapati sosok di hadapannya telah berlalu meninggalkan nya.
"Kemana dia " gumam Emran
Merasakan sesuatu pada tangan kanannya, Emran Menundukkan wajahnya melihat lembaran kertas dari Annisa untuk Yasmine sang putri, sebuah kertas yang dia rebut begitu saja , dan telah dia remas-remas, hingga bentuknya pun sudah mirip seperti bola.
Menatap kertas yang dia remas, Emran ingin membuang kertas tersebut, namun dia urung untuk melakukanya, kemudian memasukkan kertas yang telah dia anggap sampah tersebut kedalam saku jas yang dia kenakan.
***
Tangisan yang terdengar begitu menyakitkan kembali terdengar, tatkala Yasmine meraung meminta untuk keluar dari mobil.
"Mba , Please Yasmine mau ketemu Mommy" Pinta Yasmine dengan wajah memelas dan tangisan yang tidak juga berhenti.
Kedua pengasuh tersebut hanya bisa meratapi permintaan sang nona kecil, pasalnya keduanya tidak mungkin melawan majikanya, nasib pekerjaan menjadi taruhannya.
Mereka yang bekerja pada Emran merupakan pekerja pilihan, tidak heran Emran akan menggajinya dengan upah yang cukup tinggi, bisa dikatakan tiga kali lebih besar jika di bandingkan upah pekerja pada umumnya, namun hal itu juga sepadan dengan pekerjaan yang mereka lakukan, sedikit saja berbuat kesalahan, maka Emran tidak akan segan untuk memecat mereka.
"Tuan !" Ucap Amir , Seorang sekertaris, sekaligus asisten pribadi Emran.
Berjalan menghampiri majikanya kemudian membukakan pintu mobil untuk Emran.
"Daddy jahat !" Ucap Yasmine ketika Emran telah masuk kedalam mobil tersebut.
Emran hanya terdiam dengan perasaan yang sudah kacau, beberapa kali terlihat memijat pelipisnya, untuk mengurai sakit dan pening yang ada di kepala.
"No sayang , Daddy tidak jahat, Daddy cuma tidak mau Yasmine salah bergaul dengan orang yang tidak Yasmine kenal !" Ucap Emran memberi penjelasan.
"Yasmine kenal Mommy, dad !, Mommy baik!" ucap Yasmine dengan Isak tangis.
Yasmine hanya selalu menyebut Mommy Mommy dan Mommy, hal itu semakin membuat kepala Emran terasa pening.
Emran tidak ingin terlibat perdebatan lebih panjang dengan putri kecilnya, "Jalan !" Titah Emran pada Amir , sang asisten pribadi.
Melihat sikap acuh ayahnya, Yasmine hanya semakin terisak, meski sudah mengerahkan seluruh tenaganya, bahkan airmata yang sudah berjatuhan, nyatanya tidak sedikitpun menggoyahkan hari ayahnya.
***
Berada di apartment miliknya Annisa masih saja terpikirkan dengan nasib Yasmine, bagaimana jika Yasmine di marahi oleh Orang tuanya, dan bagaimana tangisan Yasmine ketika dia selalu mendengarkan perkataan kasar sang ayah.
Sementara itu di tempat lain, Yasmine yang telah lelah menangis, akhirnya tidur di pangkuan Asih, masih dengan pipi yang basah akibat menangis.
"Ya Allah Non, Kasihan sekali, baru saja bahagia, sudah harus sedih lagi" Gumam Asih dalam hati , merasa iba dengan nasib gadis kecil yang sedang berada dalam pangkuannya.
Beberapa saat menempuh perjalanan akhirnya Emran dan para asistennya telah tiba di hotel, Asih dengan sigap membopong tubuh Yasmine menuju kamarnya, sementara satu asisten lain membawa beberapa barang-barang dan juga mainan milik Yasmine.
Membaringkan gadis kecil tersebut pada tempat tidur yang berukuran king size, tempat tidur bernuansa presidential suite dipesan khusus untuk Emran dan sang putri.
Sementara Amir dan dua pengasuh Yasmine mendapatkan dua kamar, satu untuk Amir dan satu kamar lain untuk kedua pengasuh Yasmine.
Berada di kamar miliknya, Emran menatap lekat wajah kecil putrinya yang tidur begitu lelap.
Mengingat kembali perkataan Seseorang yang baru pertama kali dia temui, seseorang yang selalu di sebut Mommy oleh putri kecilnya.
"Beraninya dia " gumam Emran dalam hati
"Aku pastikan kau akan membayar mahal karena membuat putri kecilku menangis" Ucap Emran, yang masih saja menampik dan berkilah , jika sebab dari kesedihan Yasmine adalah karena dirinya sendiri.
Emran terlalu takut untuk mengakui hal itu.
***
Pagi ini seperti biasa Annisa Terbangun untuk melaksanakan kewajiban sholat subuh, kemudian membaca beberapa ayat dalam mushaf Al-Qur'an miliknya, setelah itu Annisa akan Melakukan Olah raga pagi, sebelum membuat sarapan untuk dirinya sendiri.
Selesai dengan rutinitas paginya, Annisa bergegas membersihkan diri, dan bersiap menuju tempat kerjanya, selain kuliah, Annisa juga bekerja saat itu, dirinya diperbantukan di sebuah perusahaan besar di Dubai, Nasib baik itu dia dapatkan berkat doa dan ketekunan ya berusaha, serta Berkat rekomendasi dari Prof. yang selama ini menjadi pembimbingnya, Dalam pembuatan Tugas Akhir Master nya, dan juga hal ini berkat kemampuan Annisa yang begitu luar biasa hingga dia di terima bekerja di perusahaan tersebut meskipun dia masih kuliah.
"Assalamualaikum Annisa " Sapa seorang rekan kerja Annisa di kantor
"Waalaikumsalam Syafira" Ucap Annisa. Keduanya berbicara dalam bahasa Arab yang fasih.
Annisa merupakan karyawan baru di perusahaan tersebut, terhitung baru sekitar empat bulan dirinya bekerja disana. Namun Karena kinerjanya yang bagus, Annisa pun mendapatkan promosi hingga dirinya bergabung dengan deviasi keuangan bersama dengan Syafira.
"Aku dengar pagi ini kita akan kedatangan Direktur utama perusahaan ?" Tanya Syafira dalam bahasa Arab.
Syafira merupakan salah satu sahabat Annisa yang berasal dari Turki, namun menikah dengan orang Dubai, Bekerja pada perusahaan yang sama hingga dirinya dipertemukan dengan Annisa memiliki karakter baik, hingga Syafira sangat nyaman menjadi sahabat Annisa.
"Benarkah ?" tanya Annisa lagi, mencoba memastikan kebenaran dari ucapan Sahabatnya. Dan Syafira pun menganggukkan kepalanya.
"Semoga Beliau orang yang baik, Tapi aku dengar beliau sangat arogan " Ucap Syafira dengan mengangkat kedua bahunya.
"Suttt.. Jangan berfikir yang bukan-bukan" Sergah Annisa yang tidak suka sahabatnya itu justru ber ghibah dengan orang yang telah menggaji keduanya.
Terdengar pemberitahuan melalui speaker di masing-masing divisi. Sebuah instruksi yang mengatakan kepada seluruh karyawan untuk berkumpul di Ruang besar rapat.
Pengumuman di berikan kepada seluruh karyawan tidak terkecuali siapapun, termasuk Cleaning servis sekalipun, karena ini merupakan pertemuan pertama mereka dengan sang Direktur utama perusahaan tersebut.
Semua karyawan tampak berdebar, dengan rasa takut masing-masing, menantikan kedatangan dari direktur utama tersebut.
"Annisa , Apa kau tidak takut ?" Tanya Syafira dengan menggenggam satu tangan Annisa
"Untuk apa takut, sekalipun dia direktur utama, bukankah dia juga manusia " Ucap Annisa tegas.
Mendengar hal itu Syafira semakin kagum dengan sikap dari sang sahabat, begitu anggun namun juga begitu tegas, dan teguh pendirian. Sayang Annisa yang dia ketahui Syafira tidak memiliki kekasih. hingga beberapa kali Syafira mencoba mengenalkan Annisa dengan sahabat dari suaminya, namun Annisa selalu menolak.
Pintu besar ruangan yang seketika terbuka lebar, memperlihatkan sosok tampan nan rupawan, dengan perawakan tinggi, dan atletis, menambah pesona setiap pasang mata memandang.
"Tuan Emran Al-Fatih, Kami persilahkan Memasuki ruangan" Ucap seorang MC.
Emran pun memasuki ruangan di susul beberapa direksi di belakangnya, berjalan dengan langkah jenjang dan tatapan dingin, meski tampan namun Emran terlihat begitu menyeramkan dengan tatapan nya yang sudah bagai elang siap menerkam mangsanya.
Berdiri diatas podium , Emran melihat setiap sudut, kanan kiri, depan dan belakang, Meneliti wajah-wajah karyawan yang ada di perusahaan tersebut.
Pandanga Emran kemudian terhenti pada seseorang yang begitu menarik perhatiannya.
Mengenakan pakaian yang terbilang sangat berbeda dari kebanyakan karyawan wanita lainya.
Gadis yang mengenakan gamis, hijab besar dengan cadar di wajahnya, ya itulah Annisa.
Sejenak tatapan keduanya beradu dalam satu titik yang sama. Namun segera Annisa memalingkan wajahnya kearah lain.
"Dia !" Gumam Emran dalam hati
"Jadi dia , direktur utama perusahaan ini !" Gumam Annisa lirih
"Ada apa ?" Tanya Syafira yang merasa Annisa sedang mengajaknya bicara.
"Ohh, Tidak, tidak ada " ucap Annisa berkilah.
***