Ayesha hidup bagai di neraka karena tinggal bersama mertua dan kakak ipar yang slalu semena mena terhadapnya.
Bukan hanya itu saja, kekesalan Ayesha pun memuncak saat Rama memilih akan menikah lagi dan di dukung oleh keluarganya .
"Jika bercerai dari Rama, siapa yang mau menikahi janda miskin sepertimu!" -Ratna (Ibu Mertua)-
"Aku akan berlaku adil, Yesha." -Rama-
Ayesha memilih bercerai dari Rama dan memulai kehidupan baru, tidak ia sangka takdir membawanya bertemu kembali dengan mantan kekasihnya semasa sekolah dulu.
"Menikahlah denganku, Ay." -Kevin King Wiguna-
"Aku seorang janda, tidak pantas untukmu." -Ayesha-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Ayesha selesai berbelanja dan hendak menunggu Egi di tempat biasa, namun dirinya merasa haus sehingga Ayesha memutuskan untuk membeli sebuah air mineral di mini market terdekat dengan pasar segar itu.
Ayesha menenteng keranjang anyaman berisi sayur mayur dan lauk pauk stock untuk satu minggu, ia masuk begitu saja ke dalam mini market untuk membeli air mineral dingin. Setelah selesai membayar, Ayesha keluar dari mini market karena Egi sudah menunggunya di tempat biasa. Namun mata Ayesha tertuju pada sosok pria yang sudah lima tahun ini menjadi suaminya, Rama pun tengah mampir di mini market untuk membeli air mineral juga bersama kedua rekannya.
"Mas Rama." Panggil Ayesha dan berjalan cepat ke arah Rama.
Rama melihat Ayesha berjalan ke arahnya dengan tampilan yang lusuh, membuat Rama merasa malu di hadapan ke dua rekan kerjanya.
"Mas..." Panggil Ayesha lagi saat sudah berada di depan Rama.
"Wah Ram, siapa tuh?" Tanya Bayu teman rekan kerja Rama.
Rama merasa dirinya sangat malu, terlebih sebagai seorang manager, ia memiliki penampilan yang fresh dan trendy, tidak mungkin memiliki seorang istri yang terlihat lusuh.
"Oh, dia yang bekerja di rumahku." Kata Rama membuat senyum Ayesha memudar.
"Pembantumu maksudmu? Gilaa, cantik begini pembantunya." Celetuk Ari.
"Tinggal di poles dikit, makin cantik deh nih." Sahut Bayu.
"Iya, kalau udah cantik, aku jadiin istri
ke duaku." Kata Ari lagi.
"Pembantunya aja cantik begini, apa lagi istri nya Rama." Bayu terus saja berbicara membuat dada Ayesha bergemuruh.
"Kamu sedang apa disini?" Tanya Rama mengalihkan pembicaraan.
Ayesha mengangguk. "Saya habis belanja kebutuhan dapur, Maaf Mas, saya duluan." Kata Ayesha yang perasaannya sudah tidak menentu dan segera membalikan tubuhnya berjalan meninggalkan Rama dan kedua temannya.
"Pembantumu cantik, Ram. Bolehlah untuk jadi istri keduaku." Kata Ari dengan percaya dirinya.
"Ya meskipun pakaiannya lusuh, tapi kalau di poles sedikit saja, pasti pembantumu itu seperti anak dari orang kaya." Sahut Bayu.
Ucapan kedua temannya itu membuat Rama hanya bisa mengepalkan tangannya menahan amarah karena istrinya begitu di puji kecantikannya oleh kedua teman rekan kerjanya itu.
Sementara itu, kejadian tadi terlihat kembali oleh anak buah Egi yang di tempatkan untuk menjaga Ayesha ketika Egi sedang tidak bersamanya. Mata mata itu mengirimkan video rekaman yang tadi ia sempat rekam dan bahkan suaranya terdengar sangat jelas pada Egi.
"Egi yang menerimanya segera membuka dan melihatnya, ia merasa geram karena nona mudanya di anggap hanya sebagai pembantu oleh suaminya sendiri yang dulu mengatakan begitu mencintai Ayesha hingga Ayesha terbuai dan terlena lalu memilih meningalkan kemewahan keluarganya demi menikah dengan Rama.
Tidak lama kemudian Egi melihat Ayesha yang berjalan ke arahnya sambil mengusap pipinya seolah menghapus air mata yang sudah luruh.
"Kita pulang Mbak?" Tanya Egi.
"Iya Bang Egi, kita pulang saja." Jawab Ayesha.
Seperti biasa setelah sampai di rumah mertuanya itu, Ayesha segera membayar ongkos ojeg Egi dan langsung masuk ke dalam rumah setelah mengucapkan kata terimakasih.
Rasa sakit hati dan lelah menjadi satu, Ayesha ingin sekali merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, namun ia menahanya karena masih harus membereskan barang belanjaan yang sudah ia beli ke dalam lemari pendingin.
Ayesha tengah menatap dirinya di depan cermin kamar, pantas saja jika suaminya menganggapnya seorang pembantu, tampilan Ayesha memang mirip seperti itu, pakaian yang lusuh, rambut yang di ikat karena untuk menghindari kegerahan, dan bahkan Ayesha keluar hanya dengan memakai sandal jepit dan bau aroma matahari yang menyengat. Berbeda dengan tampilan Rama yang seperti eksekutif muda, pakaian rapih dengan kemeja dan dasi juga sepatu dan wangi dari parfum mahal yang menyelimuti aroma tubuhnya.
Andai Ayesha mempunyai uang lebih, ingin rasanya Ayesha memanjakan dirinya di salon, Ayesha bahkan lupa kapan terakhir ia memanjakan dirinya ke salon dan belanja make up. Bahkan Ayesha tidak mempunyai make up dan skin care apapun karena uang lebih yang Rama berikan padanya slalu saja di ambil kembali oleh mertuanya untuk menutupi hutang hutangnya itu.
"Mommy, Ay rindu Mommy." Gumam Ayesha mengingat Mommy nya yang sudah lima tahun tidak pernah lagi bertemu dengan Ayesha.
Ayesha tertidur sambil memeluk kedua lututnya, bahkan Ayesha melewatkan makan siang dan hanya mengurung diri di dalam kamarnya saja.
Sore hari, Ratna merasa emosi karena tidak menemukan makanan untuk makan malam di atas meja makan. Ratna membuka pintu kamar Rama dengan paksa.
Brakk..
"Enak enakan tidur ya, kamu. Bukannya masak untuk makan malam." Sentak Ratna membuat Ayesha terkesiap.
"Maaf Bu, tapi aku sedang tidak enak badan." Kata Ayesha yang memang tubuhnya merasa lemas.
"Alasan saja, kamu. Cepat ke dapur untuk makan malam." Titah Ratna tidak ingin di bantah.
Ayesha dengan terpaksa bangun dan menuju ke dapur untuk memulai memasak untuk makan malam. Sekuat tenaga ia menahan air matanya agar tidak jatuh kembali, Ayesha menguatkan dirinya sendiri.
Saat malam, Rama kembali pulang cukup larut. Ayesha seakan sudah mati rasa pada suaminya itu. Semenjak Rama mengatakan kepada kedua teman kerjanya jika Ayesha hanya pembantunya, rasa Ayesha pada Rama pun seolah meluap begitu saja.
Rama tanpa bersalah seolah bersikap biasa saja tanpa memperdulikan perasaan Ayesha. Ia tidak bertanya pada Ayesha ataupun meminta maaf atas kejadian tadi siang. Ayesha pun mendiami Rama seakan kecewa namun hal itu di anggap biasa saja oleh Rama.
Rama melihat ke arah Ayesha yang sudah tertidur. Entah mengapa dimatanya Ayesha tidak semenarik dulu. tidak ada lagi wangi tubuh yang membangkitkan gairahnya yang ada hanya bau dapur yang melekat di tubuhnya, bahkan tak jarang aroma minyak angin melekat di tubuh Ayesha, membuat Rama semakin tidak berhasrat kepadanya.
Sedikit penyesalan di diri Rama, mengapa dulu dirinya mengambil keputusan secepat itu untuk menikahi Ayesha, kini Rama di kelilingi oleh wanita cantik dan juga seksi, bahkan wangi mereka membuat hasrat Rama kembali bangkit. Salah satunya adalah Tiara, wanita yang berhasil menarik perhatian Rama karena Tiara begitu memperhatikan Rama. Bahkan Rama dan Tiara menjalin hubungan terlarang sebagai manager dan bawahannya. Tidak tanggung tanggung, Rama dan Tiara pun sudah berbuat lebih dan sering melakukan hubungan suami istri tanpa ada ikatan pernikahan. Rama sudah mengkhianati cintanya pada Ayesha, Rama menganggap ini hanya hiburan semata karena bersama Tiara, hasratnya merasa terpuaskan, Tiara begitu pandai memanjakan Rama di atas Ranjang. Dan semenjak itu, Rama tidak lagi menyentuh Ayesha karena merasa dirinya kotor, Rama akan kembali menyentuh Ayesha jika dirinya sudah putus dari Tiara nanti.
Tanpa Rama tau, jika Tiara tidak hanya ingin sekedar main main atau jadi sebatas selingan bagi Rama, Tiara ingin menjadi istri sah Rama dan menghempaskan Ayesha meski dengan cara melempar tubuhnya ke dalam pelukan Rama sekalipun.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Like, Koment, hadiah dan Vote sangat berarti untuk menaikan semangatku dalam menulis bab selanjutnya 🙏
semangat terus Thor... 😀😀💪