Fricilla Andini Windari
Gadis cantik dan pintar biasa dipanggil Cila.
Dia diusir dari rumah akibat difitnah adik tirinya.
Tidak hanya itu, calon tunangan Cila juga ikut membatalkan pertunangan mereka. Betapa kecewa dan terluka hati Cila mengalami itu semua.
Akibat hal itu dendam melekat dihatinya. Saat sedang terpuruk, Tuhan mempertemukan Cila dengan sosok laki-laki tampan dan ternyata awal pertemuan mereka membuat laki-laki itu jatuh cinta kepada Cila.
Alfian Anggara
Laki-laki yang memiliki sifat humoris dan penyayang. Namun jika orang terdekat nya di sakiti dia akan langsung bertindak.
Pertemuan antara Cila dan Alfi berawal dari kecelakaan yang dialami Alfi.
Disitu awal kisah mereka dimulai.
"Dimana rumahmu gadis cantik?"
"Aku tidak memiliki rumah karena diusir oleh keluarga ku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30 - Kebohongan Terbongkar (4)
"Anda begitu sombong Nona Vely padahal jelas anda tahu jika Tuan Reza bukanlah papa kandung anda." Zay membalas ucapan Vely dengan senyum sinis.
"Apa maksud ucapan anda Tuan Zay?"
"Asal anda tahu Tuan Reza, Nona Vely bukanlah anak kandung anda. Dia memang anak istri siri anda tapi bersama pria lain yang bernama Rian." ucap Zay.
Vely menatap Papa Reza dengan menggelengkan kepala.
"Tidak pa, semua itu bohong. Aku anak kandung papa." kata Vely
"Anda tidak bisa mengelak Nona Vely. Saya memiliki bukti tes DNA jika anda memang bukan anak kandung Tuan Reza." Zay menyodorkan amplop kepada Tuan Reza.
Taun Reza menerima amplop tersebut dan membacanya. Tuan Reza begitu terkejut dan merasa kecewa karena selama ini dia sudah dibohongi oleh wanita yang dia cintai.
"Kamu telah membohongi ku." ucap Tuan Reza kepada Vely bergitu emosi.
"Tidak. Itu semua pasti sudah direkayasa oleh mereka semua." jawab Vely dengan gemetar.
"Kamu sudah tahu jika aku bukan ayah kandung mu tapi kenapa kamu bersikap seolah-olah aku ini ayah kandung mu Vely." teriak Tuan Reza.
Vely tidak bisa menjawab. Dia memang sudah tahu sejak ibunya mengaja Vely pergi ke suatu tempat yang tak lain rumah ayah kandung Vely. Disanalah dia diberi tahu jika Papa Reza bukanlah papa kandung Vely.
"Aku pastikan kamu tidak akan mendapat sepeserpun harta dari ku. Kamu bukan lagi bagian dari hidup ku dan ibu mu ternyata sama saja dengan mu. Wanita murahan yang suka berselingkuh." kata Tuan Reza.
"Cukup. Jangan hina ibu ku, dia bukan wanita murahan. Itu semua karena papa yang tidak pernah memperhatikan ibu ku. Papa terlalu sibuk dengan keluarga baru papa dan lupa jika ibu ku adalah wanita yang paling papa cintai. Andai saja papa memberikan sedikit perhatian kepada ibu pasti ibu tidak akan berpaling dari papa." Vely marah karena ibunya dihina oleh papa Reza.
"Jangan pernah panggil aku papa lagi. Aku bukan papa mu. Asal kamu tahu, aku melakukan ini semua demi kembali bersama ibu mu dan bisa hidup bahagia. Tapi ternyata ibu mu malah bermain di belakang ku. Aku tidak mau melihatmu lagi." ucap Papa Reza.
"Bagus sekali pertunjukan ini." kata Mama Ara tersenyum.
"Iya mbak. Kita ngak perlu ke bioskop udah dapat tontonan yang menarik." tambah Tante Hesti.
"Sayang ayo kita pulang. Kan pertunjukan udah selesai." ujar Alfi kepada Cila.
"Mama Rena gimana mas? Aku ngak tega ninggalin mama." jawab Cila melirik Mama Rena yang dari tadi menatap kosong kedepan.
"Kita ajak Mama Rena juga ke rumah kita." ucap Alfi.
"Emang ngak masalah mas? tanya Cila.
"Ngak sayang."
"Ya udah mas tunggu bentar disini."
Cila berjalan mendekati Dika dan orang tuanya. Melihat Cila menghampiri dirinya, Dika merasa sangat senang. Dia pikir Cila mau kembali kepadanya. Tapi ternyata itu hanya harapan dia saja.
"Cila kamu pasti mau kan balikan sama aku?" tanya Dika yakin.
"Maaf Dika, aku datengin kamu bukan mau balikan. Aku cuma mau bilang selamat menempuh hidup baru. Selamat mendapatkan istri yang dulunya kamu puji-puji. Mana mungkin aku mau balikan sama kamu sedangkan aku udah punya suami yang benar-benar menyayangi aku dengan tulus dan asal kamu tahu suami aku sangat mencintai aku dan tentunya aku juga sangat mencintai suami aku. Rasa cinta aku ke kamu itu udah hilang tanpa bekas. Jadi tolong jangan berharap apapun lagi sama aku." jelas Cila dengan sinis.
Dika hanya menatap Cila sendu. Dia tidak menyangka jika Cila bisa berkata seperti itu padahal dulu Cila selalu berkata lembut kepadanya.
"Oh iya Tante Dela selamat udah punya menantu yang baik seperti Vely. Semoga dengan kejadian ini Tante tambah sayang sama menantu tante." sindir Cila kepada Mama Dika.
"Dan buat Om semoga perusahaan om ngak ada masalah apa-apa karena kejadian ini." kata Cila kepada papanya Dika.
Orang tua Dika hanya diam saja. Ucapan Cila begitu mengena di pikiran mereka. Mama Dika merasa kesal karena Cila berani menyindirnya sedangkan Papa Dika juga berpikir pasti besok akan ada pemberian tentang kejadian ini yang berdampak buruk bagi perusahaannya.
Setelah menghampiri Dika dan orang tuanya, kini ganti Papa Reza yang Cila hampiri.
"Tuan Reza bagaimana perasaan anda mengetahui jika Vely yang begitu anda banggakan ternyata bukan anak kandung anda? Saya harap anda bisa menerima dengan lapang dada. Terimakasih juga telah merawat saya dengan baik walupun pada akhirnya anda mengusir saya dari rumah." kata Cila dengan menahan air matanya.
Tuan Reza tidak menatap Cila, dia menatap ke arah lain. Sebenarnya dia ingin meminta maaf juga kepada Cila tapi gengsinya terlalu tinggi. Apalagi dia masih kecewa karena ternyata Cila memang bukan anak kandungnya juga.
Sebenarnya Cila sangat menyayangi Papa Reza walaupun Papa Reza jarang memperhatikan Cila. Tapi rasa sakit hati Cila membuatnya sulit memaafkan Papa Reza.
Terakhir orang yang Cila hampiri adalah Vely.
"Hai Vely. Bagaimana perasaan kamu sekarang? Sakit bukan. Ini sebanding dengan apa yang telah kamu lakukan kepadaku dulu. Ternyata kamu juga selain pintar berbohong dan bersandiwara kanu juga pintar berselingkuh ya. Wah ternyata banyak juga bakat yang kamu miliki." ejek Cila dengan tersenyum sinis.
"Jangan senang dulu Cila. Aku akan membalas perbuatan kamu nanti. Tunggu saja aku belum kalah dari kamu Cila." jawab Vely menatap Cila dengan tidak suka.
"Kamu itu sudah kalah tapi masih saja sombong dan tidak terima. Apa kamu tidak takut jika suami ku akan murka melihat aku disakiti oleh kamu." ucap Cila santai.
"Lihat saja nanti. Aku pastikan suami kamu juga akan bertekuk lutut kepadaku dan berpaling meninggalkan kamu."
"Kamu terlalu percaya diri Vely. Suamiku tidak akan pernah berpaling dariku. Karena dia sangat mencintai aku. Dan asal kamu tahu suami ku tidak suka barang bekas seperti dirimu." jawab Cila sinis.
"Cila jangan terlalu dekat dengan siluman ular itu sayang. Mami ngak mau kamu nanti kena bisa ular itu." teriak Mami Ara.
"Nanti jangan lupa pulang dari sini mandi kembang tujuh rupa ya Cila. Tante ngak mau nanti kamu kena sawan." ucap Tante Hesti.
Kak Dinda terkekeh mendengar ucapan Mami Ara dan mamanya. Cila tersenyum mengangguk melihat Mami Ara dan Tante Hesti lalu berjalan menghampiri suaminya.
"Ayo mas kita pulang." kata Cila.
"Iya sayang."
"Mama ayo ikut Cila pulang kerumah suami Cila." Cila memegang bahu Mama Rena dan menuntunnya bersama dengan Alfi.
Mami Ara, Tante Hesti dan Kak Dinda mengikuti dibelakang meninggal ruang pesta yang sudah serasa ruang sidang.
Hai Reader's
Maaf hari ini baru bisa up cerita.
Terimakasih untuk yang sudah mampir ke novel ini. Jangan lupa like, komen dan tambah ke favorit ya biar ngak ketinggalan cerita.
Jangan lupa juga follow IG snuranisa07
Semoga kita selalu diberi kesehatan 🙏❤
Salam hangat dari Author 😁
Dinda pasti pacaran sm Jeremy, astoge 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Tuhan aja bisa memaafkan & mengampuni..