Karya sudah tamat!! Silakan baca jika berminat.
~~~
Zhukai, pelajar SMA tahun akhir. Ia tewas dalam perjalanan menuju kerumah tapi beruntungnya ia bereinkarnasi dunia yang disebut sebagai dunia kultivator, tak hanya itu kai juga mendapat sebuah system yang bernama Re-System.
Dunia baru yang penuh dengan pertumpahan darah, akankan Zhukai bisa melewati itu semua dan menemukan alasan dibalik Reinkarnasi nya?
Nantikan saja ceritanya..
~~~
Bagian 1 : Pembalasan Dendam (End)
Bagian 2 : Kembali Ke Bumi (End)
Bagian 3 : Menuju Alam Immortal (End)
Bagian 4 : Alam Dewa (End)
Bagian 5 : Jati Diri (End)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zero_Hrx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keributan di Toko
Di Kota Huo, Kai bersama dengan anak-anak panti asuhan berjalan di dalam kota menuju toko pakaian, Mereka semua pada saat itu menjadi pusat perhatian di seluruh kota.
"Hei lihat itu, bukankah itu anak anak dari panti asuhan di luar kota." Bisik seorang penduduk kota.
*Iya aku juga tahu.."
10 menit berlalu sejak Kai memasuki Kota Huo bersama dengan anak anak, Sekarang ia telah berada tepat di depan toko pakaian..
"Baik, sekarang Kakak akan membelikan kalian Pakaian yang layak pakai, pilihlah sesuka kalian, Kakak akan membayar semuanya." Ucap Kai pada anak anak panti asuhan di iringi senyuman manisnya.
"Terima kasih Paman!!...." Ucap mereka serentak.
"Sudah berapa kali kubilang, panggil aku kakak!." Batin Kai.
Para anak anak dari panti asuhan itu mulai memasuki toko pakaian, tetapi saat hendak memasuki pintu toko mereka di cegat oleh penjaga toko "Darimana Anak-anak miskin ini berasal... Hus..Hus... Pergilah!." Bentak penjaga toko itu.
Hao yang tidak terima diperlakukan seperti itu mulai berlari kedepan berniat memukul penjaga toko. Kepalan tinjunya bahkan belum mengenai tubuh penjaga toko... Hao telah terpental menjauh, "Arghh..." Teriak Hao sambil mengeluarkan seteguk darah.
Kai tak sempat menyelamatkannya, Ia sedikit terlambat menyadari serangan itu... Dengan amarah yang sangat besar Kai mengarahkan Death auranya pada penjaga toko. Tapi sebelum itu Kai memberikan sebuah Pil Penyembuh kelas atas kepada Hao, Saat itu pula luka dalam yang dimiliki Hao sembuh seketika.
Bernafas lega, Kai mengarahkan Pandangannya kembali pada penjaga toko, "Apa yang telah kau lakukan!!.. Kami hanya ingin membeli baju di tokomu, tapi ini pelayanan yang kau berikan, sekarang panggil manager toko ini aku ingin dia memberikan kompensasi atas apa yang telah kau lakukan." Ucap Kai penuh amarah.
Penjaga toko yang saat itu sedang di desak oleh Death Aura milik Kai menjadi sesak nafas, Darah keluar dari hidung dan mulutnya, "Yan ge hentikan ini, Hao telah sembuh jadi tidak perlu memperbesar masalah ini lagi." Terdengar suara Gadis kecil dari belakang tubuh Kai.
Kai melirik penjaga toko yang sedang kesakitan dan mulai menghela nafas panjang, "Hah... Panggil manager mu sekarang!.." Walupun suara Kai pelan namun masih tersisa sedikit kemarahan dalam suaranya.
Tak menjawab Perkataan Kai Penjaga Toko langsung bergegas memasuki Toko dan mulai memanggil managernya.
Setelah Penjaga toko masuk kedalam, Kai menghampiri Hao dan mulai mengelus kepalanya, "Kau cukup berani Nak!!... sebagai hadiah akan kuberikan sebuah teknik yang cukup hebat padamu." Kai memuji Hao sambil menunjukkan senyumannya.
Merasa dirinya dipuji, Hao pun menjadi sangat bangga, "Terima kasih Paman, ketika aku dewasa nanti.. aku akan melindungi Bibi dan juga teman temanku semua.." Ucapnya penuh kebanggan.
Selang 5 menit berlalu muncul Penjaga toko dan disampingnya terlihat pria gemuk sambil membawa daging ayam di tangannya.
"Dia orangnya Tuan.." Ucap penjaga toko sambil menunjuk Kai yang berada di depannya.
Sambil memakan ayam di tangan kanan nya Manager Toko itu mulai berjalan mendekati Kai perutnya yang penuh lemak bergoyang ketika berjalan, "Jadi kau yang telah membuat keributan di toko ku, Apa kau tahu Ayahku merupakan walikota di kota ini.." Ucap Pria gemuk penuh kesombongan.
Bibi Yao yang telah tinggal di Kota ini selama bertahun tahun mengenali pemuda gemuk di depannya, "Tuan Yan, sebaiknya anda jangan menyinggung nya, Ia adalah satu satunya putra Walikota dan juga Walikota sangat menyayangi dirinya."
"Cih, terus kenapa jika ayahmu merupakan seorang Walikota? Kau pikir diriku takut padanya, aku bahkan tidak takut pada Kaisar Yanchen... Apalagi ayahmu. Wajah mu Bahkan lebih buruk dari pada B*bi"
"Apa!!.. Beraninya dirimu menghinaku." Menatap Kai dengan penuh amarah, Pria gendut itu menyuruh Bawahannya untuk menyerang Kai, "Apalagi yang kalian tunggu.. Cepat serang dia!!.."
Hanya sepersekian detik Kai dengan cepat mematahkan kedua Kai Bawahan Pria gemuk dan Kai juga mematahkan kedua tangan Dari anak Walikota.
"Ahh!!.... Ahhh!!.... Ahhh!!" Teriak Pria Gendut itu kesakitan.
"Sudahlah Yan ge, kau bilang akan membelikan kami baju, jangan membuat masalah yang berlebihan.." Ucap Lin Zhilian mencoba mencegah Kai membunuh putra Walikota, Lin Zhilian merupakan gadis cerdas, Di usianya yang masih 8 Tahun ia telah belajar memasak dan membaca buku.
Bahkan Bibi Yao saja tidak bisa membaca, Lin Zhilian dapat membaca karena setiap ia berjualan ia diam diam pergi ke perpustakaan Kota untuk belajar membaca.
Zhilian juga Tahu Bahwa jika, Kai membunuh Pria gemuk itu, maka Ia dan para temannya akan di bunuh oleh walikota. Dirinya tidak tahu seberapa kuat Kai itu, tapi ia tahu bahwa walikota Sangatlah Kuat, Batu yang beratnya mencapai 500 Kg saja dapat dihancurkan nya dengan satu pukulan.
"Anggap saja dirimu beruntung gendut..." Setelah selesai berkata seperti itu, Kai mengajak Zhilin dan Anak anak panti asuhan ke toko pakaian yang lain.
"Sial!.. Siapa sebenarnya orang itu, Beraninya dia mematahkan kedua tanganku, aku akan meminta ayahku untuk membunuhnya." Ucapnya sambil menahan sakit.
Setelah peristiwa di toko pakaian sebelumnya, Kini Kai mengajak mereka semua untuk membeli pakaian di toko yang lain. Setelah menemukan toko pakaian, Mereka semua pun memasukinya bersama, tidak seperti toko sebelumnya kini penjaga toko terlihat sangat ramah, Bahkan ketika anak anak panti asuhan memasuki toko itu, Penjaga Toko mempersilakan mereka memasuki toko itu.
Setelah satu jam di dalam toko itu, Kini pakaian dari anak anak panti asuhan sangatlah bagus, mereka semua terlihat seperti anak bangsawan sekarang.
Kai membayar 1.000 Keping Koin emas untuk membayar semua pakaian yang di beli oleh anak panti. Tak lupa juga Kai membelikan sebuah baju untuk Bibi Yao.
Bibi Yao yang melihat sifat yang ditunjukkan oleh Kai pada Anak asuhnya menjadi sangat senang, Air matanya sedikit keluar. Ia dengan senang hati menerima baju yang dibelikan oleh Kai.
Lin Zhilian yang telah berganti Baju dengan pakaian merah bermotif bunga, membuat Kai sedikit terpana.
"Dia memang sungguh cantik, Tapi Kecantikan nya masih kalah dengan kecantikan yang Yi miliki." Yang dikatakan Kai memang benar, walaupun Lin Zhilian merupakan seorang Gadis yang sangat cantik tapi jika dibandingkan dengan Yi Ia masih kalah telak.
Selesai membeli Pakaian Kai mengajak mereka untuk makan, Dengan menggunakan Mata Elangnya. Kai dapat menemukan Rumah maka. salam sekejap.
Karena Kai tidak ingin dirinya diganggu oleh pelanggan lain, Ia memutuskan untuk menyewa meja VIP untuk dirinya dan anak anak Panti Asuhan Makan.
"Tidak usah malu-malu, Pesan lah sesuka hati kalian... Kakak Yan, akan membelikan semuanya, Makanlah sampai kenyang jika kurang kalian dapat memesan makanan lagi." Kata Kai menatap anak anak di depannya.
Selang 15 menit Makanan yang Kai pesan kini telah memenuhi meja makan, Tapi bahkan belum 5 menit seluruh makanan yang Ia pesan telah habis tak bersisa, melihat anak panti asuhan yang masih terlihat lapar Kai memesan lebih banyak makanan lagi..
Saat merek semua selesai makan Kai memberitahu Bibi Yao bahwa mereka tidak perlu tinggal di panti asuhan itu lagi.
"Bibi Yao, Karena para anak ini telah menjadi muridku sebaiknya kian semua meninggalkan Panti itu dan tinggal bersamaku." Ajaknya.
Tanpa berpikir panjang Bibi Yao pun menyetujuinya, "Tapi dimana Kita akan tinggal?" Tanya Bibi Yao penasaran.
Tersenyum kecil Kai melambaikan Tangannya dan seketika, Bibi Yao dan anak anak panti asuhan langsung menghilang tanpa jejak.
****