NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Jomblo Karatan

Jerat Cinta Jomblo Karatan

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Balas Dendam
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

Eldric Hugo
Seorang pria penderita myshopobia. Dalam ketakutan akan hidup sebatang kara sebagai jomblo karatan.

Tanpa sengaja ia meniduri seorang pria yang berkerja di club, dan tubuhnya tidak menunjukkan reaksi alergi.

Karina seorang gadis yang memilih untuk menyamar menjadi laki-laki, setelah dia kabur dari orang yang hendak membelinya. Karina di jual oleh ibu yang mengasuhnya selama ini.

Akankan El mengetahui siapa sebenarnya sosok yang bersamanya. Keppoin yuk

Ada dua kisah di sini semua punya porsinya masing-masing.

Happy reading 🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wedding

Awan hitam sudah merata. Keadaan langit sudah agak gelap, sebentar lagi kemungkinan besar akan turun hujan. Para emak sudah ketar ketir melihat langit cemas dengan nasib jemuran yabg belum kering. Para emak bersiap-siap maraton untuk mengangkat jemuran saat titik hujan jatuh ke bumi.

Berbeda dengan para emak yang tegang. Karina tegang karena acara pernikahannya baru saja akan di mulai. Tak ada tamu yang datang hanya Karin dan para penghuni mansion sebagai saksinya. Bahkan ibu eldric pun tidak hadir dalam pernikahan, karena eldric memang sengaja tidak mengundang sang bunda.

Karina mengangkat gaunnya agar dia bisa berjalan, ribet tapi dia sendiri yang memilihnya. Gadis kecil itu tampak cantik dan gaun tanpa lengan dan pita besar di rambutnya, ia hanya merias tipis wajahnya sendiri karena Eldric tidak suka orang asing masuk ke dalam mansion miliknya. Maka dari itu juga pernikahan mereka diadakan di halaman.

"Pak Joe bisa tolong ambilkan fotoku?" Karina memberikan ponsel yang baru saja di belikan eldric untuknya kemarin.

"Baik Nyonya." Joe menerima ponsel Karina lalu mengambil satu foto. Kini joe bersikap lebih sopan pada wanita yang ada di hadapannya itu.

"Ini sudah."

"Satu lagi."

"Baik," jawab Joe patuh.

Setelah mengambil satu jepret foto ia pun mengembalikan ponsel milik Karina.

"Terima kasih," ucap Karina tulus. Ia hanya di balas angguk kecil dari sang asisten.

Eldric baru saja keluar dari mansion. Jika biasanya mempelai pria datang lebih awal, kali ini sebaliknya. Mempelai wanitalah yang menanti kedatangan pasangannya.

Eldric nampak tampan dengan tuxedo hitam yang melekat di tubuhnya. Ia berjalan mendekati Karina yang sibuk berfoto selfie dengan berbagai gaya imutnya.

"Apa sudah siap?" tanya Eldric.

Karina mengangguk kecil dengan senyum manis di wajahnya. Gugup tapi ia juga rasa deg degan yang sedang ia rasakan sekarang. Sesuatu yang aneh ia rasakan dalam perutnya, seperti dia aduk sendok besar. Mual tapi tidak ingin muntah, ia juga ingin buang air besar dan kecil secara bersamaan.

Eldric menggenggam erat tangan kecilnya. Ia tahu Karina sedang merasakan hal yang sama dengannya, karena nyatanya eldric juga gugup walaupun ia terlihat baik-baik saja. Eldric melingkarkan tangan Karina di lengannya, keduanya berjalan menuju tempat ijab mereka akan di ucapkan. Tak ada hiasan, tak ada keramaian hanya beberapa pengawal yang berdiri tertunduk. Joe dan Berto juga ada di sana menjadi saksi ijab kabul mereka.

Eldric membantu Karina untuk duduk, setelah itu ia sendiri mendudukkan dirinya di samping Karina. Eldric menjabat tangan penghulu dengan sekali tarikan nafasnya, ia mengucapkan janjinya pada Tuhan dan istrinya. Janji yang di saksikan para malaikat dan semesta. Karina meremas gaun pengantin yang di pakainya, entahlah tiba-tiba rasa sedih menyergapnya. Air matanya jatuh luruh begitu saja, bersamaan dengan itu air langit perlahan jatuh.

Shhaaash..

Air langit jatuh dengan derasnya, eldric langsung menggandeng tangan Karina, mengajaknya berlari kearah mansion. Karina terkekeh sambil mengangkat gaunnya, ia mengikuti langkah cepat Eldric.

Joe dan Berto pun dengan sigap memayungi tuan dan nyonya kecilnya yang sedang berlari, meskipun dirinya sendiri basah kuyup. Mereka sudah memperkirakan turunnya hujan pagi ini, melihat warna langit yang begitu gelap. Setelah mereka sampai di teras mansion, Berto dan joe masuk terlebih dahulu. Sedangkan Karina, gadis kecil yang baru saja resmi menjadi nyonya itu berhenti di sana.

"Hahahaha ... lucu ya abis nikah langsung lari, mungkin ini yang di namakan kawin lari," canda Karina. Mata gadis itu memerah, entah karena air hujan yang masuk ke matanya atau karena hal lain.

Karina mengulurkan tangannya, menengadah tangan itu agar air hujan tertampung di tangannya. Eldric yang sibuk membersihkan dirinya, terhenti saat melihat karina menatap kosong pada tangannya yang sedang memainkan air hujan.

"Tuan, tolong segera masuk. Anda bisa sakit." Joe memberikan handuk pada tuannya.

Eldric mencegah tangan joe yang akan memberikan handuk pada istrinya. Dengan isyarat tangannya ia menyuruh joe meninggalkan mereka berdua. Joe mengangguk mengerti, ia pun segera masuk dan meninggalkan pengantin baru itu.

"Keringkan tubuhmu."Eldric menyelimutkan handuk pada istrinya.

Karina tersentak seketika ia menoleh kebelakang, ia memberitahu senyum manis pada suaminya. Eldric tertegun melihat senyum yang tersungging di bibir mungil yang ranum itu.

"Cepat masuk dan ganti bajumu!" titahnya, kemudian ia melangkah masuk ke mansion.

Karina mencebikan bibirnya, ia merapatkan handuk yang melingkar di bahunya.

"Nggak romantis banget sih suamiku," keluhnya pada air hujan yang masih betah turun dari langit.

Karina menghentak kakinya mengikuti langkah mengikuti langkah sang suami yang sudah terlebih dahulu masuk, melihat tidak ada eldric di ruang tamu ia pun segera naik ke atas. Dengan menggerutu ia melangkah menuju kamarnya. Bagian bawah gaunnya basah terkena air hujan, membuat karina harus ekstra mengangkatnya agar tidak membasahi lantai.

"Mau kemana kamu?" suara bariton menghentikan tangan Karina yang akan memutar knop pintu kamarnya.

"Mau ke kamarku lah," jawabnya ketus.

"Kamarmu bukan di sana lagi. Mulai hari ini kau sekamar denganku!"

"Apa?" Karina menoleh kearah eldric dengan matanya yang melebar.

Eldric tersenyum miring, ia melangkah mendekati Karina. Tuxedo hitam yang di pakainya kini sudah berganti dengan kemeja warna putih yang baru.

"Kau lupa kiya suami istri sekarang, cepat ganti bajumu acara kita belum selesai." Eldric menarik tangan Karina begitu saja.

"Eh... pelan-pelan!" pekik Karina, ia melangkahkan kakinya dengan tertatih-tatih.

"Masuk dan ganti bajumu, aku akan menunggumu di bawah." Eldric mendorong masuk begitu saja tubuh karina ke dalam kamarnya. Ia lalu menutup pintunya.

"Huh dasar tukang perintah!" protes Karina.

Gadis itu melangkah mendekat ke ranjang, ia tersenyum simpul melihat sebuah gaun berwarna putih yang bertabur mutiara dengan hitam di bagian pinggangnya.

Secepat kilat Karina melepaskan gaun yang di pakainya, ia tidak sabar memakai gaun yang di siapkan Eldric untuknya. Setelah selesai membersihkan dirinya karina segera memakai gaun itu lalu sedikit mengunakan makeup.

Setelahnya, Karina segera turun. Ia tidak ingin suaminya marah karena menunggu terlalu lama. Dengan hati-hati ia menuruni tiap anak tangga. Eldric sudah menunggu di bawah tangga dengan membawa sebuket besar bunga.

"Terima kasih," ucap Karina dengan senyum lebar di wajahnya, hatinya bermekaran seperti bunga mawar yang kini ada di tangannya.

"Jangan terlalu percaya diri. Aku hanya membeli itu untuk memenuhi tradisi saja," jawaban eldric yang sukses membuat senyum Karina memudar.

"Ayo!"

Eldric mengaitkan tangan kiri Karina di lengannya. Mereka pun berjalan ke sebuah ruangan di mansion itu. Dan ...

Dor.

Berbagai kertas warna-warni berhamburan di atas kepala mereka, bisa di tebak pelakunya adalah joe dan bero. Keduanya berdiri di masing masing sisi pintu.

"Apa ini juga tradisi?" tanya Karina. dan di jawab anggukan kepala Eldric.

"Selamat Tuan dan nyonya atas pernikahannya," ucap Berto.

"Terima kasih, Paman," jawab Karina.

"Selamat Tuan dan Nyonya, semoga lekas di berikan momongan," ucap joe dengan tulus.

"Pasti Joe, aku akan segera mencetaknya," jawab eldric dengan datar.

Karina mendelik tajam kearah eldric. Ia tidak menyangka tuan muda itu bisa bicara seperti itu. Joe tersenyum mendengar ucapan tuannya. Kedua laki-laki itu pun meninggalkan ruangan itu, hanya tinggal pasangan pengantin baru yang ada di ruangan itu. Musik lembut tiba-tiba mengalun, sebuah lagu romantis milik westlife beautiful in white mengema di ruangan itu.

"Ini apa?"

Karina terheran saat Eldric tiba-tiba merengkuh tubuh mungilnya dalam dekapannya. Ia melingkarkan satu tangannya di pinggang ramping Karina dan satu tangan lagi menggenggam tangannya, setelah menuntut tangan Karina nangkring di atas bahunya.

"Kita akan berdansa," jawab eldric singkat.

"Tapi saya tidak bisa tuan."

"Ikuti saja langkahku, usahakan jangan menginjak kakiku."

Ya, pasti nginjek lah. wong aku nggak bisa dansa.

"Apa ini juga tradisi?" tanya Karina sambil mendongakkan wajahnya agar bisa menatap mata suaminya.

"Bukan, ini impianku. Berdansa bersama istriku." Eldric menatap dalam mata Karina.

Karina menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya, sungguh terasa sangat nyaman. Eldric membiarkannya ia sendiri menyukai saat karina bermanja seperti ini.

"Riz-

"Panggil aku Karina," potong Karina cepat. Eldric tersenyum kecil.

"Karin," ulangnya memanggil sang istri.

"Hem," jawab Karina pelan.

Eldric mengerakkan tubuh mereka perlahan, lagu romantis. Membuat kedua hanyut dalam suasana, kedua hanya saling berpelukan dengan sedikit mengerakkan tubuhnya mengikuti irama lagu romantis itu. Rintik hujan di luar mansion seakan mendukung keadaan.

Tiba-tiba Eldric menghentikan gerakan mereka, ia kemudian mengangkat tubuh mungil istrinya. lalu mendudukkannya di atas meja.

"Tuan, apa yang anda lakukan?" tanyanya dengan gugup, apalagi saat suaminya itu menatapnya dengan tidak biasa.

Eldric mengikis jarak di antara mereka, menempel pipinya di pipi mulus istrinya.

"Bagaimana kalau kita melakukannya di sini?" bisik eldric.

Seketika mata Karina membulat. Tubuhnya menegang.

Bonus Karina capek abis dansa sama babang El 😍

Nih Bang El lagi siap siap di kamar sebelum ijab, tegang banget ya 😅😅😅

.

.

.

. Mak minta bunga dong 😅😅

1
Andriyani “Ijjet famous” Nisa
Luar biasa
Pa Muhsid
wakwaw cucu toooor cucuuuuu
solehatin binti rail
aku pernah baca ,tapi sdah lupa 😀😀😀😀💪😘
Sulis Tiyeas
yah karina... merasa pd nggak ada bahaya. pdhl dari kecil sdh biasa menghadapi bahaya kok nggak peka ya.
Win wina
Karina mengalami baby blues,biasa terjadi pada wanita yg baru melahirkan aku dulu jga begitu sensitif emosi tak terkendali, dukungan orang terdekat sangatlah penting....😔 Sabar ya, Ayah Hugo
Win wina
Huuuuuf bang Hugo mamang kereeeeen suami idaman melele aku Thor,,,,,☺️ berdebatlh kau dengan mertua mu tapi tetap akan menang dirimu karena hak istri memang pada suaminya,love love bang Hugo😘
Win wina
Oh manis sekali Mereka ☺️
Win wina
Sangat tidak masuk akal,anak yg berpisah dengan orang tuanya dalam waktu yang sangat lama setelah dewasa' baru bertemu bisa punya keberanian memberikan aturan untuk berpisah dengan suaminya ya walaupun dengan alasan yg terbaik demi kehamilannya,tpi namanya jga novel hahaha..
Win wina
lha serem amat Thor belut listrik nya
Win wina
Wah sensitif sekali jangan jangan lagi hamidun ci Karina
Win wina
maklumi aja lah pak Joe, namanya jga pengantin baru lagi anget angetnya Thu hahaha😀
Win wina
wohoooo kirain njebol gawang Thor 🤭
Win wina
hahaha tenang saja om kau masih normal nyatanya alam bawah sadar mu masih menyukai wanita, meskipun wanita tersebut menyamar sebagai laki-laki 😀
kieky
suami yg pandai ngemong istrinya..sabar y el bentar lagi 3 orang yg kau hadapi 😁
SR.Yuni
Thor , kenapa sahabat dan mang Toyib tidak diangkat di akhir cerita bahagia Karin ya karena menurutku mereka punya andil besar pada kehidupan Karin drpd si emak angkat, dalam keadaan susahnya karin mrk sll ada dan kasih makan.
SR.Yuni
keren banget ceritanya....badai pasti berlalu berganti kebahagiaan
SR.Yuni
Thor maaf ya lidah orang kita ini gak bisa membedakan J dan Z... kenapa namanya mirip dengan assisten nya. Jadi cara bacaku pun sama...
SR.Yuni
gak usah nyesel....kan elu gak peka jadi laki....
SR.Yuni
anak bodoh ya gini
SR.Yuni
itulah akibatnya ngikutin egomu ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!