NovelToon NovelToon
Gadis Bar-bar Dilamar Ustad

Gadis Bar-bar Dilamar Ustad

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: uutami

kisah cinta seorang gadis bar-bar yang dilamar seorang ustadz. Masa lalu yang perlahan terkuak dan mengoyak segalanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23

"Mas Satria."

Satria mengulas senyum. pagi ini ia memang mengajak Adiba jalan-jalan seusai mengantar Faraz ke sekolah.

"Mantau sawah, mas?" tanya wanita yang berdiri di samping Novi.

"Iya, keliling jalan-jalan sama istri," ucap Satria menggenggam tangan Adiba. "Mau nganter makanan buat buruh?"

"Iya, mas. Skalian mau ngajar anak-anak."

"Ohz ya udah, kami duluan ya." Satria melangkah seraya menggandeng Adiba. Lalu tiba-tiba ia berhenti dan menoleh, "Nov!" panggilnya.

"Terima kasih untuk perhatian mu semalam sama Faraaz."

Novi tersenyum tipis melirik Adiba sebentar. "Jangan bilang begitu, mas. Faraz sudah seperti anakku sendiri sendiri. Sejak kecil kami memang sudah dekat. Jadi, aku juga merasakan apa yang mas rasakan saat Faraz dalam bahaya," katanya tersenyum sinis pada Adiba.

Satria mengangguk.

"Kamu juga harus lebih memperhatikan dirimu sendiri," ucapnya bersuara lagi, tapi tangannya yang menggenggam tangan Adiba semakin erat dan bertaut, karena istrinya itu sudah hendak menarik. Adiba merasa muak saja dengan percakapan seperti ini. "Kamu masih muda, banyak hal yang harus kamu prioritaskan dari pada Faraaz. Agar nantinya kamu bisa menemukan pria yang kamu cintai dan mencintai kamu dengan tulus."

Ucapan satria sangat mencubit hati Novi, ia tau sekali jika satria hanya ingin menenangkan dirinya.

"Nov, percayalah, kamu berharga bagi pria yang sungguh-sungguh mencintaimu. Seperti dia yang sangat berharga untukku," sambung Satria seraya menoleh pada Adiba.

"Terima kasih. Aku tidak berminat pada lelaki saat ini, mas." lirih Novi berucap sambil menunduk. matanya terus memperhatikan Satria dan Adiba yang melangkah kian menjauh.

***

"Kenapa mas berkata seperti itu pada Mbak Novi?" tanya Adiba setelah langkah mereka kini sampai di jalan setapak menuju Playgrup Faraaz.

"Kenapa?"

"Mas Satria perhatian banget." Bibir Adiba mengerucut.

"Kamu cemburu?"

"Enggak, siapa juga yang cemburu. Diba cuma nggak suka ada wanita lain. Mending mas ceraikan Adiba dari pada mendua."

"Diba!"

Satria berucap dengan suara lebih berat, hingga membuat Adiba terjengit.

"kenapa bicara seperti itu lagi?!" mata Satria terlihat marah, dan membuat Adiba sedikit gugup.

"Bi-bicara apa?" Adiba malah pura-pura tak tau maksud Satria.

"Mas nggak suka kamu ngomong-ngomong seperti tadi. Istri mas cuma satu, Adiba Khanza Az-Zahra. Sampai mas mati nanti."

Adiba terkesima, dalam diamnya.

"Tolong jangan bahas ini lagi. huummm?" Satria menyentuh wajah Adiba yang malah berdebar karenanya.

Adiba menuduh, mengusir debaran dan gugupnya. "ihh, apaaan sih?" batinnya.

***

Malam harinya,

"Mas, kenapa Faraaz bisa sampai trauma pada air kolam?" tanya Adiba saat mereka tidur bertiga dengan Faraaz di tengah. Ia mengelus rambutnya yang lembut sambil memperhatikan wajah lelap anak itu. Di luar, cuaca mendung dan suara jangkrik terdengar beradu dengan nyanyian alam.

Satria, yang menepuk-nepuk bokong Faraaz yang lelap itu , menghela napas dan mulai menjelaskan. "Waktu Faraaz baru dua tahun, kita pergi ke sebuah pesta ulang tahun bertemakan outdoor di daerah kaki bukit yang ada danaunya. Saat itu, mas dan mbakku menyewa sebuah perahu untuk keliling danau."

Satria menghela napas sejenak, lalu mulai melanjutkan, " Entah apa yang terjadi, perahu itu oleh di tengah danau dan mereka tengelam. Beruntung, saat itu ada seorang gadis berseragam Pramuka yang menyelamatkan Faraaz sampai ke tepi danau," kata Satria dengan nada suara berat, seraya menatap dalam istrinya.

"Ooh, begitu."

Adiba jadi merasa sangat gugup tiba-tiba satria menatap seperti itu. Ia mengalihkan pandangan pada wajah Faraaz yang menggemaskan."Sejak saat itu, dia jadi sangat takut pada air, terutama pada kubangan air yang banyak dan dalam," lanjut Satria, matanya sayu menatap Faraaz yang kini bersembunyi di pelukan Adiba.

 "Mas, Faraaz nggak bisa seperti ini terus, kita harus  membantu Faraaz mengatasi rasa takut ini," ucap Adiba, menatap mata Satria.

"Kami sudah pernah melakukannya, Adiba. Melakukan terapi dan berakhir seperti saat bersamamu kemarin. Kami sudah tak mau mengambil resiko."

"Apa aku boleh mencobanya?" tanya Adiba memberanikan diri.

Satria terlihat ragu, menimbang-nimbang hal yang tepat dilakukan.

"Kasihan Faraaz jika tetap dibiarkan begini. Boleh ya Adiba mencobanya? Jika mas Satria sangat khawatir, kita bisa lakukan bersama." Adiba mencoba meyakinkan. "Atau, jika tidak, ijinkan aku mencoba sekali, jika Faraaz ternyata masih trauma, Adiba akan mundur."

Satria menatap wajah istrinya, terlihat jelas kesungguhan di sana. Ia akhirnya mengangguk. "Tapi, mas juga harus ada di sana."

Adiba mengulas senyum, lalu mengangguk. "Iya, tentu saja, mas."

Hari berikutnya,

Pada hari yang cerah, Satria membawa keluarganya ke sebuah restoran terbuka yang dilengkapi dengan kolam kecil yang mengalir seperti sungai. Adiba, dan Faraz, tampak antusias dengan pemandangan yang menenangkan tersebut. Sambil menunggu pesanan mereka datang, Adiba memutuskan untuk memanfaatkan waktu dengan bermain air di kolam. Seperti rencananya tadi.

"Faraaz, lihat nih! Airnya segar banget!" seru Adiba sambil menyentilkan air ke arah bocah lima tahun itu.

Uuuuh, dingin, Umi!" Faraz meringis dari tepi pembatas Gasebo di pinggir kolam, tangannya mencengkeram erat pinggiran kayu.

"Ayo masuk sini!" rayu Adiba,"enggak dalam kok. Tuh, lihat, cuma segini." Seraya menunjuk kakinya yang terendam air.Faraz yang tadinya ragu-ragu, mengamati ibu sambungnya yang sudah berada di dalam kolam dengan air yang setinggi betisnya.

"Ayok!"

Senyum Adiba yang ceria dan percikan air yang menyenangkan itu membuat Faraz penasaran. Namun, ketakutan kecil masih terpampang di wajahnya.

Faraaz menggeleng, "Enggak, Umi!" tolaknya. Tapi, dapat Adiba lihat bahwa binar mata Faraz sangat tertarik.

"Ayolah, Raz! Jangan takut, ya? Kan ada Umi!" Adiba melambaikan tangan, mengajak Faraz untuk bergabung."Ayok, sana! Kamu nggak ingin ikut masuk?" Satria ikut memberi semangat. "Tuh lihat, umi aja seneng banget main air."

Faraaz masih kukuh menggeleng.

"Abi sini dong kalau Faraaz nggak mau!" Adiba ikut menyeret satria agar mau turun ke kolam yang mengalir seperti sungai itu.

Satria tersenyum dan menggeleng.

"Ya pantas ajalah, Faraaz nggak mau, Abi-nya aja nggak mau masuk."

"Mas nggak bawa ganti, Adiba."

Adiba tersenyum jail, lalu berjalan mendekat menarik Satria dengan paksa.

"Apa-apaan ini, Diba!" protes satria yang ditarik paksa Adiba. "Ayok! Nggak seru dong kalau cuma Diba yang basah!"

Adiba tertawa, lalu melirik Faraaz. "Faraz, bantu umi dorong tubuh Abi! Berat banget."

"Enggak, enggak! Mas nggak bawa ganti, Adiba!"

"Ayok! Faraaz tolongin!"

Reflek, Faraaz mendorong belakang satria sampai pria itu masuk ke kolam dan menimpa Adiba. Bibir mereka bahkan hampir bersentuhan.

1
yuning
end kah?
Cinta_manis: dua atau 3 bab lagi ka🥰
total 1 replies
Tami Tami
semoga adiba dan faras selamat, selamatkanlah mereka kakak authour jangan pisahkan adiba dan faras kasihan satria
yuning
semoga Faaz dan Adiba tidak terpisah y
yuning
🌷
yuning
semoga Diba cepat dikaruniai momongan
Tami Tami
lebih iklas &sabar lagi adiba serta berdo'a semoga segera hamil
yuning
semoga Diba segera dapat momongan
Tami Tami
Alkhmdullilah satria dan santri selamat ,bencana yang membawa berkah bhai adiba, satria mengungkapkan isi hatinya pd adiba
Cinta_manis: tambah sedikit konflik baru ya😁
total 1 replies
yuning
mereka telah terhubung
Cinta_manis: benar🥰
total 1 replies
yuning
😭😭😭😭😭
Tami Tami
semoga satria selamat beserta para santri
yuning
semoga semua baik baik saja
Tami Tami
semoga tidak ada apa2 semuanya dalam keadaan baik2 saja
yuning
hati hati mas 😁
Tami Tami
semoga bahagia slalu amiin
yuning
makin sweet 😍
yuning
boleh banget,mas 😁
yuning
eleng nov, tobat
yuning: semangat semangat
Cinta_manis: gas ka😆 triple update hari ini💪
total 2 replies
Tami Tami
yang kuat adiba lebih sabar lagi perjuangkan hakmu satria dan faras milikmu
Cinta_manis: nah, betul
total 1 replies
yuning
jangan begitu Diba, Kamu harus jaga anak dan suamimu, pertahankan milikmu
Cinta_manis: harusnya ya begitu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!