Berawal dari Marley yang menolong gadis kecil yang ia beli dari Klub malam, dengan bayaran yang tinggi.
Sebagai seorang Cassanova, tentunya Marley menginginkan hal ranjang kepada gadis yang telah ia tolong.
Tapi, Bintang memberi syarat sebelum menyentuh nya harus menikahi nya terlebih dahulu. lalu bagaimana dengan Marley? apakah mereka akan menikah hanya karna darah perawan yang diinginkan Marley?
Ayo baca dan jangan lupa Vote, Follow, like, dan komentar agar novel ini bersinar terang:)
Follow IG:authorhaasaanaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Dua Enam
Keyra turun ke lantai bawah, karena tidak tega membangunkan Bintang. Ada Sinta yang sedang santai membaca majalah barang-barang branded, Sinta penyuka barang-barang mewah.
“Keyra, Bintang mana?” Tanya Sinta, ia melihat keyra yang turun seorang diri.
“Tante tahu, Bintang kelelahan. Aku tidak tega membangunkan nya, jadi dia tidur sekarang.” Jawaban Keyra membuat Sinta terkejut, ia langsung menutup majalah nya begitu saja.
“Marley keterlaluan, ia tidak kasihan sama istrinya yang kecil itu jika melayani nya terus tiap malam.” Ucap Sinta, ia geram sekali dengan putra nya itu.
Keyra merasa namanya pria yang bergelar sebagai seorang cassanova juga tidak akan bisa mengabaikan wanita secantik Bintang.
Kala Bintang ingin berbicara lagi, tiba-tiba kepala pelayan datang dengan terburu-buru.
“Nyonya besar, ada wanita yang mencari keberadaan tuan muda.” Ucap Pak Lan, kepala pelayan.
“Siapa, pak Lan?”
“Nama nya Vanya, katanya kekasih tuan muda.” Ucapan dari pak Lan membuat Sinta dan keyra langsung bangkit. Mereka saling pandang satu sama lain, seolah sudah tahu apa yang mereka pikirkan.
“Suruh dia masuk, aku akan menemui nya di ruang tamu.” Perintah Sinta, pak Lan pun pergi menjalankan perintah nya.
“Ada nyali juga wanita itu datang ke Mansion Utama, Tan..” Ucap Keyra, jujur Sinta juga berpikir seperti itu.
“Kita lihat dulu, apa yang ingin Vanya lakukan. Pasti dia tahu kalau Marley sudah menikah, dan pastinya akan melakukan hal yang membuat Bintang pergi dari Marley.” Ucap Sinta, Keyra mengangguk setuju.
Mereka berjalan bersama menuju Vanya yang mungkin sudah berada di ruang tamu, Sinta akan mengamuk jika semua ada kaitan nya dengan Marley.
Kala sampai di ruang tamu, Sinta melihat Vanya yang menangis. Keyra jadi penasaran, apa lagi wanita itu datang dengan membawa kertas di tangannya.
“Ada apa?” Tanya Sinta, ia duduk berhadapan dengan Vanya.
“Aku ingin bertemu dengan Bintang, nyonya. Ada satu hal yang harus aku katakan, dan mungkin Bintang akan mengerti dengan posisi ku ini.” Jelas Vanya, Sinta berpikir dengan keras terlebih dahulu sebelum memanggil menantunya datang.
Keyra berbisik, “aku rasa Vanya tidak akan melakukan hal lebih disini, Tan. Jadi, tidak masalah jika memanggil Bintang.”
Sinta mengiyakan, ia menyuruh para pelayan untuk memanggil Bintang. Dan hanya diam tidak mengatakan apapun kepada Vanya, menunggu kedatangan Bintang saja.
Dikamar Bintang tidak bisa tidur sekalipun ia lelah, perlahan Bintang bangkit dari kasur. Ia berdiri menghadap jendela, melihat burung-burung yang bertebangan secara bebas. Banyak hal yang dipertimbangkan Bintang, mengenai pernikahan mereka yang tidak tahu tujuan nya.
Sekarang persyaratan yang membuat pernikahan mereka bertahan, telah Bintang serahkan secara sukarela kepada Marley. Sekarang yang ditunggu Bintang adalah hal yang akan dilakukan Marley untuk perpisahan mereka.
Kala Bintang sedang asyik melamun, ia terkejut kala mendengar pintu terbuka. Seorang pelayan muda menghampiri nya, Bintang berbalik arah untuk melihat pelayan itu.
“nona muda, ada tamu yang ingin bertemu dengan anda. Dan nyonya besar, menyuruh anda untuk turun.” Ucap pelayan itu, Bintang mengangguk mengerti.
Bintang mengganti pakaian nya yang lebih sopan, ia memikirkan mungkin teman ibu mertua nya yang datang atau mungkin Keyra yang ntah melakukan apa di bawah sana.
Dengan berjalan perlahan dan tatapan wajah yang penuh dengan senyuman paksaan membuat Bintang kelihatan cantik, Marley benar-benar memanjakan nya dengan kemewahan.
Bintang melihat wanita yang begitu ia kenali, orang yang mengatakan secara terang-terangan bahwa dirinya adalah kekasih Marley.
“Kemarilah, sayang.. Duduk disamping ibu, Vanya ingin mengatakan hal penting kepada mu.” Ucap Sinta, ia meraih tangan Bintang untuk duduk disebelah nya.
Vanya tersenyum sinis, ia benci karena semua perhatian Sinta sudah tumpah kepada Bintang. Ia sudah tidak sabar untuk menjalankan rencananya, dan akan melihat setiap ekspresi dari pihak keluarga kaya ini.
“Bintang, bacalah surat ini”
Bintang menerima surat itu dari tangan Vanya, ia membaca nya dengan seksama.
Tiba-tiba tangannya gemetar dan jantung nya berdebar kencang, pandangan nya seakan kabus dengan semua ini.
“Hamil?” Beo Bintang, kertas itu jatuh ke lantai.
Keyra dan Sinta terkejut mendengar nya, dan mereka langsung mengerti apa tujuan dari Vanya.
“Aku hamil anak Marley, kami sering berhubungan setiap malam nya. Dan kau tahu, aku dan Marley adalah pasangan kekasih.” Jelas Vanya, Sinta tertawa mendengar nya.
“Semua orang juga tahu kalau kau adalah wanita malam, bukan hanya putra ku yang menyentuh mu. Berhentilah berkata seolah ka wanita sempurna, Vanya!” Sentak Sinta, habis sudah kesabaran nya.
Vanya malah tertawa mendengar ucapan dari Sinta, ia tidak tersinggung sama sekali.
“Itulah kenyataan nya, nyonya besar Bercio. Anak yang aku kandung ini adalah anak dari Marley, pewaris mu.”
“Tidak! Aku tidak percaya itu!”
Sinta dan Vanya saling berselisih, Bintang mencerna semua nya. Ia tahu jika pernikahan ini akan berakhir, karna persyaratan juga sudah dilakukan. Tapi, apa harus dengan cara seperti ini?
“Pak Lan, hubungi Marley. Suruh dia pulang sekarang juga!” Perintah Sinta, emosi telah menguasai dirinya.
Pak Lan langsung berlari menjalankan tugas nya, karna Sinta akan ngamuk jika ia lambat sedikit. Sinta menggenggam tangan Bintang, ia tidak mau Bintang percaya dengan perkataan palsu Vanya.
Keyra membaca surat itu, benar-benar asli seperti dari tangan dokter langsung. Dan tidak kelihatan palsu nya, sulit untuk membuktikan nya. Tapi, Keyra tidak percaya semudah itu karena ia tahu Marley seperti apa.
Vanya menatap tajam Bintang yang sedari tadi menatap nya, “Enyahlah dari kehidupan Marley ku, aku lah nyonya muda Bercio. Bukan dirimu gadis kampung!” Umpat Vanya didalam hati, ia berhasil mendapatkan kesempatan besar ini.
Semua berawal dari..
FLASHBACK VANYA SEBELUM DATANG KE MANSION UTAMA
Vanya mual-mual terus, sering datang di pagi hari dan terkadang kalau makan pasti muntah pada saat itu juga. Vanya baru ingat, jika selama ini siklus menstruasi nya tidak lancar. Sudah 3 bulan dirinya tidak menstruasi, dan Vanya seketika menjadi panik.
Vanya langsung mengambil testpack yang selalu ia siapkan, dan langsung memeriksa semua nya. Dan ternyata benar, menunjukkan dua garis. Vanya bahkan sampai terkejut dan napas nya seakan mau berhenti pada saat itu juga.