kisah seorang pria miskin yang berhasil menjadi seorang Kultivator karena bertemu dengan roh Dewa yang belum diketahui dari mana datang nya, tapi roh itu mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa...
Pria miskin tersebut bernama Chen Feng, yang masih berusia 15 tahun, bagaimana kisah perjalanan Chen Feng untuk menjadi seorang Kultivator terkuat ,
Apakah dia mampu untuk menghadapi segala rintangan yang datang menghadang..
Inilah kisah Cheng Feng, sang pewaris tahta surgawi....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertambah kekuatan
Guru Jie Liu San tersenyum senang mendengar perkataan dari muridnya tersebut.
Akhirnya setelah ribuan tahun menunggu. Dia bisa menemukan seorang pemuda yang mau membalaskan apa yang dia alami di masa lalu, sehingga dirinya dapat pergi dengan perasaan tenang.
"Hemmm! Lega rasanya. Akhirnya aku bisa tenang untuk pergi, selanjutnya semua akan aku serahkan kepadamu muridku. Kau harus giat dalam berlatih, ingat selalu pesan gurumu ini, walaupun kau berada di dunia ini hanya sendiri tidak ada yang menemani, ketika ada masalah seberat apapun itu kau harus tetap tenang Chen Feng." ucap Gurunya yang semakin menghilang sedikit demi sedikit.
Sambil menangis Chen Feng pun melihat bayangan gurunya yang lama lama telah memudar dan menghilang sempurna.
"Guru... guru....!"teriak Chen Feng histeris.
"Dasar anak bodoh! Perpisahan adalah salah satu hukum alam, jadi kau jangan menangis, selamat tinggal muridku" ucap sang guru untuk yang terakhir kalinya.
Mendengar perkataan Gurunya, Chen Feng meluapkan kesedihan yang dia rasakan. Hingga beberapa saat kemudian Chen Feng mulai berlatih lagi agar bisa cepat menjadi kuat, seperti yang Gurunya inginkan, agar dia dapat membalaskan dendam kedua orang tuanya dan menepati janji kepada gurunya.
Hari demi hari telah Chen Feng lewati dalam latihannya. Dia berkultivasi, meracik obat, membuat Formasi, semua dia lakukan dengan sungguh sungguh.
Saat berlatih seni bela diri yang pertama dari kitab yang diberikan oleh Gurunya, Chen Feng pun mempelajari seni bela diri tubuh abadi, dengan adanya mutiara Qi yang dia miliki, tak butuh waktu lama untuk Chen Feng dapat menguasai seni bela diri tubuh abadi level 1, kekuatan ini berguna untuk melawan 1 hingga 2 tingkat di atas ranahnya saat ini.
Dan setelah dia rasa cukup. Chen Feng pun mulai melakukan latihan yang lainnya. Ia mencoba memurnikan pil pelebur nadi, di mana pil ini sangat cocok untuk membangun pondasi yang kokoh untuk seni bela diri yang dia pelajari. Semua keterampilan ini dia dapatkan dari warisan yang diberikan oleh Gurunya itu, tetapi warisan yang ia dapat hanya bisa dibuka secara bertahap, tergantung pada tingginya ranah yang dia tembus.
Di dalam seni bela diri, Chen Feng sudah mempelajari teknik tubuh abadi tingkat 1 yang berlangsung hampir 3 bulan lamanya. Dan kini ia ingin mempelajari tinju langit menelan surga tingkat awal. Chen Feng pun mulai bermeditasi, menerawang seni tinju langit menelan surga yang di tanam di dalam pikirannya.
Hingga waktu silih berganti, sedangkan Chen Feng masih larut di dalam mediasi yang dia lakukan. Belum ada tanda tanda keberhasilan dalam latihannya saat ini , sehingga dia pun harus terus menerus melakukan latihan tanpa pantang menyerah
Dan pada akhirnya, setelah sekian lama berusaha, latihan yang Chen Feng lakukan telah membuahkan hasil. Dia berhasil menguasai tinju langit menelan surga. dan tentu saja hal itu membuat senyum terukir indah di bibir Chen Feng.
"Hahaha! Akhirnya aku berhasil juga," tawa Chen Feng merasa senang.
Hingga tak lama kemudian, Chen Feng pun mulai roboh dari berdirinya , karena dia merasa sangat lemas dan kehabisan tenaga.
Chen Feng memutuskan untuk tertidurtertidur sesaat, guna mengistirahatkan tubuhnya agar dapat kembali pulih kembali.
***
Sedangkan di wilayah lain, tepatnya di sebuah desa yang menjadi tempat tinggal Chen Feng. Terlihat segerombolan besar orang orang sedang melintasi jalan. salah satu dari orang itu pun mulai bertanya kepada para prajurit miliknya.
"Hei...! Apakah masih jauh kita menuju ketempat batu spiritual itu?" tanya orang yang berada di atas kereta kuda.
Kemudian seseorang menjawab pertanyaan dari orang tersebut.
"Tidak Tuan muda Yan. Letak batu itu ada di balik bukit yang ada di sana Tuan." jawab sang pengawal keluarga Yan sambil menunjuk ke arah bukit.
"Oh... jika begitu, percepat laju kereta kuda ini, karena hari sudah mulai gelap," perintah Tuan muda Yan di dalam kereta.
***
Beralih kepada Chen Feng kembali. Saat ini keadaan pria itu sudah sedikit membaik, Chen Feng mulai terbangun dari tidurnya, walau masih merasa lemas, latihan ini benar benar telah menguras tenagamya dan juga kekuatan jiwanya.
Setelah itu Chen Feng pun beranjak dari duduknya, melangkah ke arah kolam yang ada di sampingnya berdiri.
Kolam itu adalah kolam buatan dari gurunya , untuk mempertahankan sisa dari kekuatan sang Guru, agar dapat bertahan hingga ribuan tahun lamanya.
Chen Feng yang merasa gerah mulai melepaskan semua pakaiannya, dan masuk kedalam kolam itu, tapi setelah masuk kedalam kolam.Tiba tiba Chen Feng merasakan sedikit aneh, aliran darahnya menjadi melaju kencang tak terkendali, lalu Chen Feng pun bermeditasi berusaha menyerap kekuatan yang berada di dalam kolam tersebut.
"Kekuatan ini begitu murni. Sebenarnya air apa ini? Kenapa Guru tidak pernah menceritakannya kepadaku,? " gumam Chen Feng bertanya tanya.
Hingga tak lama kemudian Chen Feng mulai tenggelam ke dalam kutivasinya, menyerap kekuatan yang ada di dalam kolam itu agar masuk kedalam pori pori tubuhnya.
Hingga hampir satu hari Chen Feng berada di dalam kolam tersebut dan tiba-tiba saja.
Duarrrr........
Chen Feng merasa kaget karena ia telah menerobos ke tingkat 2 ranah surgawi.
"Masih belum selesai, aku merasa kekuatanku ini masih akan melonjak, karena kekuatan yang terdapat di dalam kolam ini masih banyak dan seakan terus mengalir ke dalam tubuhku ini," gumam Chen Feng tersenyum.
Lalu ranah milik Chen Feng pun berubah menjadi tingkat 3,4,5, ranah surgawi.
Membuat Chen Feng merasa sangat senang sekaligus terkejut.
off lah baca nya