NovelToon NovelToon
Dendam Terpendam Seorang Istri

Dendam Terpendam Seorang Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Pihak Ketiga
Popularitas:675k
Nilai: 5
Nama Author: Hawa zaza

Tak perlu menjelaskan pada siapapun tentang dirimu. Karena yang menyukaimu tak butuh itu, dan yang membencimu tak akan mempercayainya.

Dalam hidup aku sudah merasakan begitu banyak kepedihan dan kecewa, namun berharap pada manusia adalah kekecewaan terbesar dan menyakitkan di hidup ini.

Persekongkolan antara mantan suami dan sahabatku, telah menghancurkan hidupku sehancur hancurnya. Batin dan mentalku terbunuh secara berlahan.

Tuhan... salahkah jika aku mendendam?


Yuk, ikuti kisah cerita seorang wanita terdzalimi dengan judul Dendam Terpendam Seorang Istri. Jangan lupa tinggalkan jejak untuk author ya, kasih like, love, vote dan komentarnya.
Semoga kita semua senantiasa diberikan kemudahan dalam setiap ujian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hawa zaza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DTSI 23

"Ningsih pasti tidak akan mau, Bu. Karena semua surat suratnya dia yang bawa. Tapi nanti coba Wandi telpon ke Ningsih, biar dia ganti dengan uang saja. Lagian motor itu belinya pakai uangku." Sahut Wandi yang memang punya rencana untuk meminta motor itu untuk Ningsih ganti dengan uang. Wandi benar benar sudah mati hati nuraninya, padahal motor itu ada dan bisa kebeli lantaran berkat kelapangan hati ningsih yang rela tidak menerima nafkah dari Wandi, karena gaji Wandi waktu itu hanya cukup untuk setoran kredit motor. Ningsih harus berjuang sendirian untuk memenuhi kebutuhan hari harinya, apalagi Salwa waktu itu masih kecil dan butuh susu.

***************************************

Pagi pagi sekali Ningsih sudah dibuat panik dengan keadaan Salwa yang demam tinggi, wajahnya pucat dan bibirnya juga terlihat kering. Bahkan Salwa mutah mutah terus sejak semalam, tapi suhu tubuhnya tidak sepanas pagi ini.

"Nak minum obatnya dulu ya, habis ini mama bawa ke klinik." Ningsih sudah sangat cemas dengan keadaan sang anak, karena sejak kecil Salwa memang sudah sering sakit sakitan. Salwa hanya mengangguk lemah dan meminum obat yang disodorkan Ningsih dengan tubuh yang sudah lemah.

"Nduk, keadaan Salwa gimana?" Bu Yati berjalan pelan untuk melihat keadaan cucunya, wajahnya ikut panik dan juga sangat cemas melihat keadaan Salwa yang terkulai lemah.

"Masih panas, Bu. Habis ini mau Ningsih bawa ke klinik, Ningsih mau mandi sebentar dan minta pak Sugeng untuk antar dengan becaknya." Sahut Ningsih dengan suara bergetar.

"Telpon adikmu, nduk. Biar dia bantuin kamu kalau memang Salwa harus di rawat." Sambung Bu Yati yang tak tega melihat anak sulungnya pontang panting sendirian.

"Insyaallah Ningsih bisa, Bu. Kasihan Rina, perutnya sudah besar begitu. Takutnya dia kenapa kenapa karena kecapean. Ibu gak papakan kalau di rumah sendirian?" Sahut Ningsih yang memang tak tega terlalu melibatkan adiknya yang tengah hamil.

"Ya gak papa to, wong ibu juga sudah bisa jalan. Kamu gak usah mencemaskan ibu, insyaallah ibu akan baik baik saja. Lebih baik kamu cepetan mandi dan bawa Salwa ke klinik, kasihan dia sudah lemes begitu." Sahut Bu Yati, lalu memilih duduk di tepi ranjang untuk menemani sang cucu.

Ningsih dengan tergesa gesa membersihkan dirinya dan berganti pakaian seadanya, lalu memanggil tetangganya yang tukang becak untuk meminta antarkan ke klinik yang memang tidak jauh dari rumah, kira kira hanya sekitar tiga atau empat ratus meteran saja.

Bu Yati menatap iba pada anak perempuannya, Ningsih sejak kecil sudah hidup serba kekurangan dan mandiri. Dia sudah terbiasa hidup sengsara dan melakukan semua sendirian. Ningsih terlalu mandiri dan bermental baja.

"Semoga penderitaanmu segera berakhir, nduk. Suatu saat kamu akan menemukan seseorang yang tepat, yang bisa memperlakukan kamu layaknya wanita terhormat. Maafkan ibu yang sampai saat ini belum bisa memberikan kebahagiaan yang layak untukmu." Gumam Bu Yati setelah kepergian Ningsih dengan air mata yang sudah membasahi pipi keriputnya.

***********************************

"Panasnya sudah sejak kapan Bu, dedeknya?

Gak mau makan dan minum ya, kok sudah lemes begini?" Suara dokter membuyarkan kekalutan pikiran Ningsih.

"Sejak tadi malam, dok. Bagaimana keadaan anak saya?" Balas Ningsih dengan mata yang sudah berkaca kaca, tak tega melihat Salwa yang lagi lagi harus terkulai lemah di ranjang perawatan.

"Adiknya harus rawat inap ya, Bu. Dehidrasi ini, sudah lemes begini." Sahut dokter ramah, Salwa sudah menjadi pasien langganan tetap di klinik tersebut. Sehingga dokter dan para perawat sudah sangat hafal dengan gadis kecil itu.

"Iya, dok. Lakukan yang terbaik untuk kesembuhan anak saya." Sahut Ningsih pasrah, pikirannya mulai bercabang. Bingung dan sedih akan nasib pekerjaannya setelah ini. Mandor dimana dia bekerja sangat galak dan tak punya empati. Ningsih sudah diancam akan dikeluarkan jika dirinya meminta ijin untuk tidak masuk lagi. Namun sekuat tenaga, Ningsih berusaha iklas dan memasrahkan segalanya pada sang pemilik kehidupan.

"Mbak, bagaimana keadaan Salwa?" Tiba-tiba Rina dan Supri sudah ada di hadapan Ningsih dengan wajah cemas.

"Salwa harus dirawat, Rin. Kamu kok tau Salwa ada disini, siapa yang kasih tau?" Balas Ningsih menatap dalam adiknya dengan wajah lelahnya.

"Tadi mas Supri mau beli tembakau, terus aku ikut dan berniat mau jemput Salwa buat aku ajak nginep di rumahku. Tapi ibu bilang kalian ada di klinik, kami langsung kesini." Sahut Rina menjelaskan pada kakak satu satunya itu.

"Semalam badannya panas, pagi mutah mutah terus sampai dia lemes. Akhirnya harus rawat inap lagi disini." Sahut Ningsih yang menghembuskan nafasnya dalam, tatapannya kosong dengan pikiran yang semrawut.

"Yang sabar, mbak. Semoga Salwa cepat sehat dan baik baik saja. Mbak Ningsih ijin gak masuk lagi, kerjanya?" Balas Rina yang menatap iba pada Ningsih yang terlihat kusut. Sedangkan Supri sudah keluar untuk membeli cemilan dan air putih di mini market yang tak jauh dari klinik.

"Bagaimana lagi, Rin. Gak mungkin aku tinggalin Salwa dengan keadaan dia yang seperti ini. Kasihan kalau tidak ada aku, apalagi kamu juga sedang hamil besar dan ibu belum pulih benar. Bismillah saja, insyaallah ada hikmah dibalik semuanya." Sahut Ningsih sambil tersenyum kecil, matanya menatap sayu ke arah Salwa yang tengah tertidur karena efek obat yang diberikan oleh dokter.

"Coba hubungi bapaknya, mbak. Dia sekali kali juga harus ikut andil dengan keadaan anaknya. Biar tidak keenakan terus. Mas Wandi biar mikir kalau merawat anak sekaligus mencari nafkah itu tidak mudah. Aah maaf, aku kok jadi gregetan kalau ngomongin mantan suami kamu itu, mbak. Bawaannya pengin ngomel aja." Sahut Rina yang nampak kesal dan membuat Ningsih terkekeh kecil melihat adiknya yang emosi karena ulah Wandi.

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain.

Novel baru :

#Hati Yang Kau Sakiti

#Dendam terpendam seorang istri

Novel Tamat

#Anak yang tak dianggap

#Tentang luka istri kedua

#Tekanan Dari Mantan Suami (Tamat)

#Cinta dalam ikatan Takdir (Tamat)

#Coretan pena Hawa (Tamat)

#Cinta suamiku untuk wanita lain (Tamat)

#Sekar Arumi (Tamat)

#Wanita kedua (Tamat)

#Kasih sayang yang salah (Tamat)

#Cinta berbalut Nafsu ( Tamat )

#Karena warisan Anakku mati di tanganku (Tamat)

#Ayahku lebih memilih wanita Lain (Tamat)

#Saat Cinta Harus Memilih ( Tamat)

#Menjadi Gundik Suami Sendiri [ tamat ]

#Bidadari Salju [ tamat ]

#Ganti istri [Tamat]

#Wanita sebatang kara [Tamat]

#Ternyata aku yang kedua [Tamat]

Peluk sayang dari jauh, semoga kita senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita jalani.

Haturnuhun sudah baca karya karya Hawa dan jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, komentar dan love nya ya say ❤️

1
Ananda Muthaharoh
senjata makan tuan sikanti melihara maling dirumahnya jakep irwan gasak semua harta sikanti biar ga sombong lagi sm org ga punya. mantap
Ananda Muthaharoh
hah karma dibayar tunai, makannya jngan jadi jahat sm org apa lagi smpai main santet begitu, itu hukuman buat orang yg suka berbuat zolim sama org lain, pngen hidup enak tp ga m kerja juga berusaha.
Ananda Muthaharoh
Si irma ternyata anak dukun toh, pantes aja rmh tngga siwandi hncur karena cmpur tangan keluarga irma sendiri, kasihan siwandi, semoga dia juga ibunya selamat dri kekejaman irma juga keluarganya.
Ananda Muthaharoh
mkannya klo ngomong dijaga ea mba kanti, jngan asal ngomong, dah tau hatinya panas jadi tmbah panaskan.pusing pusing dah tuh kepala sirik aja sih bawaannya sama orang, bukannya taubat malah makin menjadi.
Ananda Muthaharoh
hah si kunti berulah teris kpan m tobat kunti, tobatlah seblum karma mnghmpirimu, jngan sk zolim sm org ln yg tidak berbuat salah.
Ananda Muthaharoh
ningsih jangan jdi wanits bodoh duka surhst msalah hati, hati orang ga ada yg tau, sebaiknya org luar trhadsp kita, brlum tentu sabaik hatinya, kadang niay baim sllu disalah gunakan, krena mereka merasa iri juga merasa tersaingi dg apa yv kita miliki, lbih baik hindari itu ningsih, dri pda akan menjadi bumerang dikehidupan km kelak. inget km prnh gagal dlm berumah tangga hnya krena org ketiga, dan yg skrang jngan terul g lgi, dngerin nasehat keluargamu, krna keluarga km ingin yg trbaik untk km.
Omar Diba Alkatiri
keponakan panggil om nya Mas?
Ananda Muthaharoh
ada udang dibalik bakwan ini, temen tp m nikung, ningsih hrus jdi wanita tangguh juga kuat jngan mau dipermainkan waktu juga keadaan, klo km ngslah trus sm org lain kpan km bisa bahagia. dan untuk rahman semoga hati km ttp terpayri sama ningsih, bener2 tulus untuk menerima ningsih apa adanya.
Omar Diba Alkatiri
Luar biasa
Fatchi
cinta karena fisik doang, giliran udah melahirkan udah melar gk cinta, cantik fisik jg butuhuang buat perawatan
Omar Diba Alkatiri
bukan Bu Salamah ya nama ibunya
Fatchi
belum jg selesai udah ditampilin sifat irma ya nanti wandi gk mau pisah ding sama ningsih
karissa 🧘🧘😑ditama
semoga segera menghadap illahi kamu kanti biar syah ganti nama jadi kunti😡😡😡
Diana Dwiari
eh,ini lagi kutu ga ilang2....sadar Wandi
karissa 🧘🧘😑ditama
gilee..malu bngt itu pasti jdi kanti😂😂
karissa 🧘🧘😑ditama
atuh dibuat jauh lbih mudah lah thor khdpan ny ningsih,sebel bner aku sma kelakuan ny wandi ini,gimana sih thor
Ahsin
mutar2. ceritanya 🙏 jgn terlalu byk promosinya
Diana Dwiari
wah,sahabat kog kayak gitu....nikung sahabat nya....smga Rahman tidak tergoda
Cinta Rodriques
karma tuh siningsih...dpt hasil curian orang wanita lain,rasain...
Ani Khadijah
Ningsih mau kawin lama banget .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!