Gadis remaja berusia 15 tahun yang dituntut hukuman 10 tahun penjara itu kini sudah menjadi wanita hebat. Ia dituntut atas pembunuhan Ayah tiri yang menyiksa sang Ibu sampai meninggal.
Power keluarga Ayah tirinya mampu membuatnya tak berkutik saat dimasukkan ke dalam penjara, tapi itu lah awal kebangkitan dirinya.
Di dalam penjara ia diangkat anak oleh seorang wanita gengster, di dalam tahanan akhirnya dia menjadi orang yang ditakuti.
10 tahun kemudian ia keluar dari penjara untuk menuntut balas pada mereka yang menutup mata saat ibunya disiksa semasa hidup dan mereka yang menjebloskan dirinya ke penjara. Ia bersama teman-temannya sesama Ex-Narapidana, bersama mereka menjadi lebih kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesona Ex-Narapidana - 11.
Maxayla memacukan kuda besi beroda empatnya menuju markas latihan, sebuah gedung dengan dilengkapi segala macam alat-alat berat dan ringan untuk melatih otot persis seperti tempat gym. Ada juga tempat latihan alat-alat untuk untuk bertarung, misalnya untuk latihan senjata api.
Brak!
Pintu terbuka didorong kasar oleh Max dari luar, dia menyisir ruangan mencari keberadaan Zephyr.
"Ada apa ini?" ia gegas mendekati Zephyr yang sedang meringis kesakitan dengan duduk berselonjor di lantai, keringat sudah membanjiri wajah laki-laki itu.
"Kakinya terkilir!" jawab seseorang.
"Ck! Anda tidak mengikuti arahan Master, Tuan?" Max langsung menyalahkan Zephyr, sebab itu tahu sang pelatih adalah orang profesional.
"Kenapa kamu langsung menuduh ku, Max? Kenapa kamu nggak marahin Master?!" geram Zephyr masih sambil meringis.
"Saya sudah lebih lama mengenal Master Ze, dia tak akan keterlaluan dalam melatih seorang pemula. Anda pasti tidak mengikuti instruksi dan mementingkan keinginan Anda sendiri. Benar?"
Zephyr terdiam, karena tuduhan itu memang benar. Tadi dia tak mendengarkan peringatan dari Master Ze, akhirnya saat ia memutar tubuh saat ingin menendang kakinya malah terkilir.
"Kenapa belum ada yang memijit kakinya dan mengompres?" mata tajam Maxayla menatap satu persatu anak buahnya, mereka tampak gelisah ditatap seperti itu oleh Max sebab itu artinya Maxayla sedang marah.
Master Ze merasa bertanggung jawab, ia maju. "Kami sudah mempersiapkan kompresan, tapi Tuan Zephyr menolak. Dia bilang tidak mau disentuh oleh siapapun kecuali kamu, Max. Apalagi saat akan di pijjaat, Tuan Zephyr langsung mengamuk."
Kini Maxayla tahu alasan Zephyr marah-marah.
"Baiklah, biar aku yang urus. Kemarikan kompresan es nya, aku akan lebih dulu memiijit bagian yang terkilir sebentar."
Maxayla mulai memijat dengan metode cross friction massage, dilakukan dengan menekan bagian yang sakit. Ia menekan otot cedera menggunakan ibu jari, menggerakkan ibu jari dengan memutar-mutar kecil.
"Ini kompresan nya," Enzo menyodorkan kompresan es dengan handuk.
Maxayla mengambil nya, membalut kompresan dengan handuk kemudian menekankan ke kaki Zephyr yang cedera. Ia melakukannya selama 15 menit dan harus melakukannya setiap 3 jam, selama 3 hari.
"Kompres es ini dapat mengurangi peradangan, memar dan sakit." Ujar Maxayla menjelaskan pada Zephyr yang tak berhenti menatapnya, padahal Zephyr sedang terpesona oleh wanita itu.
Tak lama Maxayla mulai membalut dengan perban elastis untuk menstabilkan sendi, tanpa mengikatnya terlalu kencang.
"Mana obat anti nyeri nya?" pinta Max.
"Ini." Sodor Enzo.
Max meminumkan obat pada Zephyr, ia terlihat persis seperti seorang ibu yang sedang merawat anak yang sedang sakit.
"Anda harus banyak beristirahat, hindari menambah beban pada kaki. Minimal 2 hari atau sampai nyeri berkurang, oke Tuan?"
Zephyr masih terlihat seperti orang bodoh melongo tanpa berkedip, sejak Maxayla merawat kakinya bahkan rasa sakit sudah tak terasa lagi baginya. Entah kenapa, hanya dengan keberadaan Max saja rasa sakitnya seolah hilang.
"Tuan??" Max menepuk-nepuk pundak Zephyr.
"Hah? Ya... ya! Aku akan menurut padamu."
Beberapa orang menahan tawa mereka melihat Zephyr yang sudah terhipnotis oleh Maxayla, benar-benar terlihat seperti orang duungu. Beberapa dari mereka tak bisa menahan kekehan tawanya dan terdengar oleh Zephyr.
"Ayo pergi!" Zephyr tak tahan ditertawakan.
"Oke! Mau saya gendong?" Max malah terlihat polos saat seperti ini, sudah pasti Zephyr akan menolak.
Dimana harga diri seorang laki-laki jika ia digendong seorang wanita?
"Enggak! Siaalan kau!" akhirnya untuk menutupi rasa malu, Zephyr mengumpat Max.
Maxayla menjengkit mendengar bentakan Zephyr, sementara orang-orang geleng-geleng kepala karena Max kurang peka.
Si wanita kurang peka, si laki-laki terlalu gengsi. Klop sudah!
"Papah saja aku!"
"Ohh!" Max mengangguk, dia mulai membantu Zephyr berdiri.
Enzo pun maju, "Saya bantu, Tuan."
"Jangan! Biarkan Max yang membantuku!" tolak Zephyr.
Semuanya menghela nafas lega setelah Zephyr keluar dari gedung latihan, sebuah drama yang disajikan oleh Tuan muda kaya membuat mereka tertekan karena sikap manjanya Zephyr namun untuk selebihnya mereka semua merasa terhibur.
.
.
.
Di perusahaan, Zephyr mengangkat sebelah kakinya ke atas. Max membantu agar posisi Zephyr nyaman.
Sammy masuk ke ruangan dan melaporkan jika dari perusahaan Alex sudah meminta janji temu untuk mengajukan kerjasama.
"Katakan, temui aku pukul 2." Jawab Zephyr.
"Baik, Tuan."
Maxayla sedikit terganggu dengan kedatangan Alex, namun dia tak bisa berbuat apapun karena tak ingin identitas nya terbongkar di depan Zephyr saat ini. Ia harus terus berpura-pura tidak mengenal Alex nantinya, entah ia harus bagaimana bersikap pada laki-laki yang pernah ada dalam hatinya itu.
Tanpa Maxayla sadari, Zephyr dapat menangkap ekspresi tak nyaman dari wanita itu saat nama Alex disebut.
Oke, Max! Mari kita lihat... Aku sangat penasaran pada mu dan Alex, ada hubungan apa sebenarnya diantara kalian berdua?
___
Next?
ditunggu karya selanjutnya ...🥰
aku punya solusi Sam. bius aja. masukin karung. udah. 🤣🤣🤣🤣🤸
.siap siap karya baru meluncur ya Thor... /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/