NovelToon NovelToon
HIJRAH CINTA ANNISA

HIJRAH CINTA ANNISA

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:11.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Nabila.id

Hijrah Cinta Annisa

Karena Tak semua Kata, Bisa mewakili rasa, Maka biarlah hati ini menentukan Pilihannya, Diantara Suka,Duka, dan Air Mata.

***

Aku yang di tolak oleh calon suamiku, tepat di hari pernikahan kami, demi wanita masa lalu yang tiba tiba datang untuk memintanya kembali.



Namun Disaat Bersamaan Aku dipertemukan dengan jodoh yang tidak ku duga sebelumnya, Meminang ku, dan Menikahi Ku di waktu yang sama.

Ya. Dia Seorang CEO Emran Company, CEO dingin dan Arogan.

Akankah Cinta bersemi diantara kami.

Nantikan Kisahnya hanya di HIJRAH CINTA ANNISA !!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Arti Sebuah Mimpi

...Ketika sebuah harapan tidak dapat tercapai dengan Berjinjit atau melompat. Maka Bersujud Lah untuk Mencapainya....

...🍁...

Mendengar nasihat dari sang ummi sedikit banyak mampu merubah pandangan Annisa yang sebelumnya terasa begitu gamang.

Gamang akan beberapa hal yang terasa begitu memenuhi kepala, dan terasa menyesakan dada.

"Nak" panggil ummi Fatimah dengan lembut.

"Ya Ummi ?" Jawab Annisa sopan.

"Satu hal yang perlu Annisa tahu" Ucap ummi

"Biarkan bumi yang mendengarkan, langit yang mengantarkan, dan Allah yang mengabulkan" Ucap ummi Fatimah kemudian. Menutup perbincangan diantara keduanya, karna setelahnya ummi Fatimah harus kembali ke dalam rumah, Setelah Abi Ali meminta ummi Fatimah untuk masuk.

Annisa tersenyum mendengar nasihat sang ummi, dengan menganggukkan kepala , tanda memahami apa yang Umminya katakan.

Setelah memberikan beberapa nasihat pada Annisa, Ummi Fatimah kembali kedalam rumah, untuk menemui beberapa tamu dan saudara jauh yang baru saja datang.

Disusul Annisa yang berjalan di belakang Ummi Fatimah untuk menemui saudara-saudaranya juga, sekedar bertegur sapa, karena Annisa memang sebelumnya jarang bertemu dengan saudaranya, terlebih ketika Annisa berada di luar negeri.

"MashaAllah calon pengantin" sapa beberapa saudara dari Ummi Fatimah.

Annisa hanya mengulas senyum dari balik cadar yang dia kenakan.

"Selamat ya Annisa, Calonnya dokter ganteng, betah pasti di rumah" goda beberapa orang saudara Annisa.

Annisa pun terkekeh mendengar celotehan para saudaranya.

Setelah cukup bertegur sapa dengan para saudara. Annisa memilih kembali ke dalam kamarnya.

Mengambil air wudhu, dan membuka mushaf Al-Qur'an miliknya, untuk menunggu datangnya waktu ashar, Annisa memilih untuk membaca beberapa ayat disana.

Annisa terdengar begitu khusyuk dalam bacaan nya saat itu, hingga tanpa terasa buliran bening merembes begitu saja dari sudut mata indahnya.

Entah hal apa yang begitu membuatnya begitu emosional saat ini.

Yang Annisa tahu hanyalah Air matanya tidak juga kunjung berhenti, Annisa merasa air matanya tidak pernah surut, meski selalu dia keluarkan.

Annisa bahkan pernah mendengar sebuah nasihat, jika seseorang yang akan melangkah ke jenjang pernikahan, akan ada banyak rintangan, dan juga ujian yang datang.

Sejenak Annisa berpikir mungkinkah keraguan yang dia alami saat ini juga merupaka. ujian dadi rencana pernikahannya.

Tidak dapat di pungkiri, seketika pikiran buruk pun menghinggapi hati Annisa.

"Apa Annisa salah mengambil keputusan ini ya Robb?" Gumam Annisa di sela-sela bacaan Alquran nya.

"Astaghfirullah " ucap Annisa dengan cepat , ketika menyadari begitu lancang otaknya meragukan ketentuan dari Allah.

***

Karena Panik Annisa begitu cepat memacu kuda besi miliknya, motor Scoopy yang merupakan kesayangan Annisa sejak dulu.

Menyusuri jalanan sepi di pinggiran kota yang di tumbuhi banyak pohon teh di samping kanan dan kirinya sepanjang perjalanan Annisa.

Meski terasa begitu sejuk dan menyenangkan, berkendara di antara hamparan pohon teh yang membentang luas di sekitarnya, namun tidak dengan Annisa yang merasa kan kepanikan yang teramat sangat.

Mendapatkan sebuah kabar jika Pesantren yang di kelola Abi Ali mengalami kebakaran hebat. Hal itu cukup membuat Annisa merasa panik dan khawatir, terlebih mengingat bagaiman kondisi para santri yang ada di sana , dan bagaimana keluarganya saat ini.

Pikiranya pun kini melayang entah kemana, hingga sebuah suara keras menyadarkan dari lamunan.

Brak.

Sebuah gerobak bakso, yang tanpa sengaja tertabrak oleh motor milik Annisa , membuat isi dari gerobak itu menghambur seketika.

"Neng gimana sih, jangan Meleng dong neng kalau nyetir " Ucap pemilik gerobak sate tersebut

"Maaf pak , Saya buru buru pak" Ucap Annisa panik.

Seketika kejadian tersebut mengundang banyak pasang mata untuk mendekat pada keduanya.

Tak jarang banyak orang yang memarahi Annisa dengan mengatakan hal-hal buruk padanya.

Beberapa meminta pertanggung jawaban dari Annisa dan berusaha mendesak gadis tersebut untuk mengakui kesalahannya.

"Tanggung jawab neng, jangan kabur " Ucap beberap orang yang ada di sana.

"Wu"

"Wu"

"Wu"

Sorak sorak beberapa orang yang menyaksikan kejadian tersebut.

Seketika Annisa merasa sangat takut, Bahkan beberap orang disana sengaja menghancurkan motor Scoopy kesayangan Annisa Agar Annisa tidak dapat menghindar atau kabur, itu menurut mereka.

"Maaf pak " Ucap Annisa dengan linangan air mata.

"Maaf pak, saya tidak sengaja" ucapnya lagi dengan suara bergetar.

"Saya akan mengganti semua kerugian ini, Tapi setelah semua urusan saya selesai pak" tawar Annisa dalam kepanikan yang dia rasakan.

"Enak aja !, tanggung jawab dulu neng baru pergi !" Ucap beberapa orang disana.

Annisa semakin dibuat takut dengan kemarahan banyak orang yang mengerubungi dirinya, hingga lutut nya terasa begitu lemas tanpa tenaga.

Hampir saja Annisa terjatuh ke aspal, namun secepat kilat sebuah tangan kekar meraih tubuhnya yang terhuyung akibat lemas yang dia rasakan.

"Tenang !, Kau aman Bersama ku" ucap seseorang yang kini samar-samar Annisa dengar.

Sebuah suara lantang yang terasa menenangkan, membuat hati Annisa seketika damai dan hilang lah rasa takut di hatinya, namun siapakah pemilik suara tersebut.

Dalam hati Annisa bertanya-tanya, tentang sang pemilik suara.

Annisa merasa mata indahnya seketika buram, hanya suara dari sang penolong yang terasa sangat jelas terdengar, dan begitu familiar Annisa rasakan.

"Annisa... !" Sebuah panggilan yang seketika terdengar jelas.

"Nis .. Annisa !" Panggil nya lagi dengan menggoyangkan tubuh Annisa yang basah oleh keringat.

"Astaghfirullah " Ucap Annisa setelah dirinya terjaga dari tidur singkatnya.

"Kamu mengigau ?" Tanya Aisha yang menyadari sang adik tidur di atas sajadah dengan memeluk mushaf Al-Qur'an miliknya

"Kamu mimpi apa ?, jangan tidur sore-sore Annisa !" Ucap Aisha memperingati.

"Astaghfirullah mba, Maaf " Ucap Annisa kemudian dengan mengelap keringat yang membasahi wajahnya.

Setelah kesadarannya penuh, Annisa sejenak berfikir, jika dia hanya bermimpi dalam tidur singkatnya sore itu.

"Astaghfirullah mba , Annisa belum Shalat ashar" ucapnya kemudian.

Menyadari dia tertidur sebelum masuk waktu shat Ashar, dan saat ini dia terjaga saat waktu sholat magrib hpir tiba.

Bergegas Annisa menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu, setahnya melaksanakan sholat ashar yang telah terlewat begitu saja.

***

Kediaman Zyan

Persiapan pernikahan juga begitu terasa di kediaman keluarga pak Malik.

Meski tidak banyak keluarga berkumpul, karena semua pekerjaan di kerjakan oleh orang-orang kepercayaan dan juga wo yang telah di sewa.

Zyan pun telah mengajukan cuti untuk dua Minggu kedepan, guna untuk persiapan pernikahan hingga acara bulan madu yang juga telah dia persiapkan bersama Annisa.

Hanya dengan membayangkan kebersamaan nya dengan Annisa saja membuat Zyan merasa senang.

Terlebih membayangkan bagaimana dirinya nanti setelah menikah, membayangkan bagaimana malam pertama keduanya, bahkan Zyan telah memikirkan ingin memiliki keturunan dari Annisa,berapa jumlah anak yang dia inginkan.

Indah ?

Sudah pasti.

Karena Zyan memang begitu mendambakan Annisa sejak lama, terlebih gadis itu begitu misterius menurutnya, dan berbeda dari kebanyakan wanita yang pernah Zyan temui dan menjadi kekasihnya.

Hingar bahagia begitu kental terasa di dalam diri Zyan, hingga senyuman di wajah tampannya tidak pernah lekang.

Menyiapkan semua persiapan dengan begitu baik, bahkan Zyan sendiri yang memilih segala sesuatunya, termasuk memesan kebaya untuk sang calon istri.

***

1
Bunda Puput
Luar biasa
Heksa Suhartini
Kecewa
Heksa Suhartini
Buruk
yulithong
Luar biasa
Tuti Maryani
Lumayan
Anonymous
ok
MJ
Gk suka sama Emran. Plin Plan,masak hanya krn vidio yg gk jelas lgsg minggat seminggu, lg dapat bulanan apa dia???
MJ
sehat sll thor
MJ
Tetap Semangat kk
Nuraini Nuraini
Luar biasa
MJ
setuju
Nuraini Nuraini
Luar biasa
Ruwi Yah
emran nggk tegas sama sania hingga kelemahannya dimanfaatkan oleh sania
Ruwi Yah
emran kamu harus tegas menghadapi sania yg tidak punya urat malu
Ruwi Yah
setuju banget dengan niat baikmu bang emran
Ruwi Yah
aq mendukungmu jasmine ayo semangat
Ruwi Yah
mampir kak baru tahu novel kakak sebagus ini
Ayu galih wulandari
Waduuuh kyky jodoh dech mereka 😊😊😊
Ayu galih wulandari
SEMANGAT .. SEMANGAAATVTERUS Kak ...aqu sll mendukungmu..lope lope 😘😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Aqu baru merapat kak...maafkan daku...hadir skrg ✌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!