Saat Kaisar Ryu telah berhasil membunuh musuh Klan Liu, Liu Ryu berniat untuk pergi ke Dunia Tiantang untuk membuat perhitungan kepada Kaisar Langit karena mereka telah mengganggu ketenangan Kekaisaran Awan juga ingin membunuh Keluarganya.
Untuk pergi ke Dunia Tiantang bukanlah perkara mudah, dimana Liu Ryu harus menjelajahi berbagai tempat karena dia bukan dari Dunia Tiantang.
Dalam perjalanan tersebut Liu Ryu menemukan pengalaman baru sehingga dia semakin kuat.
Apakah Liu Ryu berhasil pergi ke Dunia Tiantang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penelusuran Harta
Kini Terlihat kedua wanita tersebut memakai gaun biru laut. Sekilas mereka seperti berwibawa seperti seorang Jenderal, namun terlihat cantik dan anggun.
" Kalian berdua terlihat seperti prajurit Kekaisaran, hanya saja kalian tidak cocok menjadi Prajurit Kekaisaran. Karena kalian lebih cantik dan anggun." Ucap Huli Chen seakan terpana melihat penampilan kedua wanita tersebut.
Mendengar ucapan tersebut kedua wanita saling berpandangan seakan memberi Isyarat.
" Maaf kami tidak terbiasa memakai pakaian seperti ini. Apa kalian memiliki penutup wajah?" Tanya Sheng Rou Lyn.
Ryu hanya mengangguk kecil sambil memberikan dua lembar kain penutup wajah, lalu memberikan kepada mereka.
" Terimakasih atas bantuan kalian semua, jika tidak mungkin kami sudah menjadi bahan pelampiasan nafsu Pria tua itu... Perkenalkan Namaku Rou Lyn dan ini temanku Xia Yun." Sheng Rou Lyn memperkenalkan diri mereka, namun tidak menggunakan nama Klan.
Mereka berpikir karena status mereka sebagai buronan Kekaisaran Kabut Awan, tentu akan sangat berbahaya.
Meskipun salah satu Pemuda di tempat itu sudah menolong mereka sebelumnya, namun tidak menjamin keselamatan mereka.
" Nama yang Indah, sesuai dengan wajahnya" ucap Jun Zuan menerawang sambil menatap langit-langit lorong tersebut tanpa peduli semua pandangan tertuju padanya.
" Terimakasih atas bantuan kalian, Jika tidak, akan terjadi hal buruk menimpa kami." Xin Xia Yun seraya menatap mereka bergantian berakhir tertuju kepada Ryu membuat pipinya kembali memerah karena Ryu menatap kedua wanita itu penuh selidik.
Ryu berpikir bahwa kedua wanita itu bukan dari kalangan biasa, namun Ryu tidak terlalu berasumsi lebih jauh, karena masih ada hal yang perlu dia selesaikan.
Begitupun Huli Chen dan yang lain, mereka tidak terlalu berpikir lebih jauh karena sudah terpesona dengan kecantikan kedua wanita itu.
" Kalian ikut saja dengan kami. Tempat ini terlalu berbahaya untuk kalian berdua. Tenang saja, aku akan menjamin keselamatan kalian." Ucap Wu Tian.
" Baiklah... Kami akan bergabung dengan kalian." Sheng Rou Lyn berpikir bahwa mereka berdua akan lebih aman jika bersama mereka.
Terlebih untuk sosok Pemuda yang menolong mereka, Sheng Rou Lyn dan Xin Xia Yun begitu tertarik kepadanya.
" Oh ya... Namaku Wu Tian, dan ini Tuanku Dewa Agung." Wu Tian memperkenalkan diri, namun dengan polos memberikan nama Ryu dengan julukan.
Mendengar ucapan dari Wu Tian, Ryu hanya menggelengkan kepala. Sedangkan Sheng Rou Lyn dan Xin Xia Yun langsung membulatkan mata karena mereka menganggap bahwa gelar tersebut terlalu berlebihan.
Namun disisi lain Huli Chen dan yang lain mengangguk setuju dengan gelar tersebut, karena mereka sudah melihat sendiri bagaimana kekuatan dari Ryu.
" Kadang temanku ini terlalu berlebihan. Perkenalkan namaku Liu Ryu. Panggil saja Ryu." Ryu memperkenalkan diri.
" Senang berkenalan denganmu Tuan Ryu." Sheng Rou Lyn dan Xin Xia Yun tersenyum lebar.
" Sebelum kita melanjutkan perncarian, akan lebih baik kita isi perut dulu... Wu Tian dan yang lainnya tolong buat tempat istirahat disini! Aku ingin mencari sesuatu yang kita makan." Ucap Ryu seraya mengambil beberapa potong daging dari Cincin miliknya.
Dengan sigap Wu Tian dan kelima Pemuda tersebut mencari beberapa pohon kering sebagai api unggun.
Saat api unggun sudah disiapkan, Ryu langsung memanggang daging tersebut hingga mengeluarkan aroma yang khas membuat hidung Sheng Rou Lyn, Xin Xia Yun dan kelima Pemuda itu kembang-kempis.
Sedangkan Wu Tian hanya tersenyum karena pernah merasakan masakan dari Tuannya itu.
' Saudari Rou Lyn... Pemuda ini benar-benar sempurna. Tidak hanya kuat, tetapi juga pandai memasak.' Xin Xia Yun memberi pesan jiwa kepada Sheng Rou Lyn.
' Aku juga berpikir seperti itu. Hanya saja status kita sebagai buronan, tentu akan berbeda ceritanya.' Pesan jiwa dari Sheng Rou Lyn.
' Aku juga tau itu... Andai saja kita bukan buronan, aku ingin menjadi pendamping hidup Tuan Ryu.' Pesan jiwa dari Xin Xia Yun.
' Pemuda seperti itu sudah pasti banyak wanita yang tertarik kepadanya. Bahkan aku pikir bahwa Tuan Ryu sudah memiliki Istri.' Pesan jiwa dari Sheng Rou Lyn.
' Aku tidak peduli dengan Istrinya, yang penting bisa bersamanya seumur hidupku.' Xin Xia Yun membayangkan hidupnya bersama Ryu seperti Pangeran berkuda yang sedang menyelamatkan hidupnya dari kejaran musuh.
' Itu masuk akal... Sepertinya kita akan berbagi Suami.' Sheng Rou Lyn membayangkan dirinya bersama Ryu memiliki anak yang tampan dan lucu.
Kini Sheng Rou Lyn dan Xin Xia Yun tersenyum dengan pikiran masing-masing yang seakan hanyut dalam khayalan mereka dengan tatapan kosong ke langit-langit Goa.
" Makanannya sudah masak." Ryu menyodorkan potongan daging tersebut kepada mereka membuyarkan lamunan Sheng Rou Lyn dan Xin Xia Yun.
" Ah... Gege.." Kedua wanita itu tersadar dari lamunan tanpa sadar dengan ucapan mereka hingga membuat wajah mereka memerah karena malu.
Melihat kejadian tersebut Wu Tian dan kelima Pemuda tersebut saling berpandangan seakan tidak memiliki harapan untuk mendekati kedua wanita itu.
Mereka pun melahap daging panggang tersebut hanya tersisa tulangnya saja lalu beranjak pergi dari tempat itu
Setelah berjalan cukup lama, mereka sambut berbagai jenis Formasi yang sangat banyak. Namun hal itu dapat dipatahkan oleh Ryu dengan mudah.
Semua tercengang melihat aksi tersebut, kecuali Wu Tian karena sudah mulai terbiasa dengan hal tersebut dimana Ryu memiliki hal tidak terduga.
Mereka pun terus berjalan menyusuri lorong tersebut sampai akhirnya mereka disambut oleh tumpukan Batu Roh.
Kelima pemuda itupun mulai mengumpulkan tumpukan harta tersebut yang memanjang menyusuri Lorong.
Sedangkan Sheng Rou Lyn dan Xin Xia Yun masih berdiri mematung meskipun penuh minat untuk mengumpulkan harta tersebut.
" Saudari Rou Lyn, Saudari Xia Yun... Kenapa kalian tidak ikut mengambilnya?" Tanya Ryu sambil menoleh mereka.
Mereka berdua pun menunduk malu. " Maaf Tuan Ryu... Saat kami berada di Gurun, Cincin Ruang kami dirampok oleh tiga sosok wanita bertopeng saat kami terluka parah." Ucap Sheng Rou Lyn.
"Jadi begitu? Ambillah Cincin ini! Aku menemukannya dari keempat Pria paruh baya sebelumnya." Ryu melemparkan kepada mereka masing-masing dua buah cincin Ruang milik Pria paruh baya yang dia bunuh.
" Terima kasih Tuan Ryu." Kedua wanita itu sontak kaget melihat cincin yang di tangannya tersebut begitu banyak menyimpan Harta dan Sumberdaya.
" Nona Rou Lyn... Ambil saja Cincin ini." Wu Tian memberikan Cincin Ruang yang dia ambil dari Pria paruh baya yang dia bunuh.
Melihat hal tersebut Sheng Rou Lyn dan Xin Xia Yun merasa tidak enak, karena untuk satu Cincin Ruang saja sudah terlalu banyak.
" Kalian ambil saja Cincin Ruang itu! Anggap saja sebagai Kompensasi karena kelima Pria paruh baya itu telah melakukan hal yang tidak pantas kepada kalian." Ucap Ryu.
Mereka berdua pun memakai salah satu Cincin Ruang tersebut kemudian meneteskan darah mereka, lalu menyimpan Cincin Ruang yang lain.
" Terimakasih Tuan Ryu." Ucap kedua wanita itu lalu pergi mengumpulkan tumpukan Batu Roh tersebut.
Sedangkan Ryu dan Wu Tian masih berdiam diri, sesaat Ryu memberi isyarat kepada Wu Tian untuk menjaga mereka.
Sedangkan Ryu sendiri langsung menyusuri lorong tersebut disambut berbagai macam jenis Formasi yang semakin lama semakin kuat.