Legenda Sang Dewa Naga

Setelah mencoba mencerna semuanya Cao Yuan mencoba kembali berkomunikasi pada Niu.

"Niu! apa yang kamu inginkan? " tanya Cao Yuan.

"Hehe Tuan Muda! cobalah kamu mencoba masuk kedalam dunia jiwamu ini! " ucap Niu.

Cao Yuan kemudian merapal mantra dan memasuki dunia jiwanya. tiba tiba saja rohnya terasa seperti tersedot kedalam suatu tempat, benar saja kini ia telah berada di depan Niu yang sedang tersenyum padanya.

"Niu apa yang kamu inginkan? " tanya Cao Yuan sambil mencoba melihat dunia jiwanya sendiri.

Niu hanya diam dan sambil melihat sekelilingnya, untuk mencoba kepekaan majikannya.

"Kenapa terlihat tak subur didalam dunia jiwaku? " tanya Cao Yuan merasa dunia Jiwanya seperti sebuah tempat yang tandus tak ada apapun, terlihat persis seperti Padang pasir, hanya sinar mentari yang menerpa dunia itu.

"Hehehe inilah permintaan kecilku, Tuan Muda! tolong buatkan sebuah istana, dan tentu saja sungai, rumput liar layaknya dunia nyatamu! " ucap Niu.

Cao Yuan kebingungan mendengar permintaan Niu. Niu yang melihat ekpresi bingung dari majikannya kemudian mengkerut kan alisnya dan tentu saja ia dapat membaca pikiran majikannya.

"Hahaha! maaf tuan muda! silahkan anda memikirkan apapun yang anda inginkan untuk membuat sesuatu sesuai keinginan anda didalam dunia ini! " ucap kembali Niu.

Cao Yuan kemudian mengikuti kata kata Niu, ia memejamkan matanya dan memikirkan sebuah istana yang megah dan terdapat corak naga disetiap dindingnya, tak hanya itu saja ia juga menginginkan istana itu terdapat patung yang besar diatas atap istananya.

Swuuush! tiba tiba muncul istana yang sangat megah dan besar, Cao Yuan kemudian membuka matanya dan kagum, pasalnya ucapan Niu bukan bualan belaka. Dengan segera Cao Yuan pun memikirkan apa yang ia inginkan hingga taman, dan danau pun terdapat di dunia jiwanya.

Satu Jam berlalu akhirnya Cao Yuan teringat kakak angkatnya, dan ia segera menghentikan aktivitasnya.

"Huh! sudah tapi sepertinya kekurangan hewan untuk mengisi dunia Jiwa ini! " ucap Cao Yuan.

"Hehe benar Tuan Muda! bisa bisa aku mati kebosanan saat melihat dunia sebesar ini tak ada penghuninya. " ucap Niu sambil tersenyum.

Cao Yuan kemudian mencoba memikirkan sebuah angsa berwarna putih untuk mengisi Danau itu, karena menurutnya angsa sangat cocok jika berenang didanau yang sangat jernih itu. Tapi ketika ia membuka matanya, ia tak melihat angsa yang ia inginkan melainkan tawa dari Niu yang terdengar.

"Hahahaha! " Tawa Niu.

"Apa yang kau tertawakan? " tanya Cao Yuan.

"Jika Tuan Muda ingin makhluk hidup mengisi dunia jiwa anda maka anda harus memasukan makhluk hidup itu dari dunia nyata ke dunia jiwa milik tuan muda! " ucap Niu tegas dan mencoba menahan tawanya.

Karena Cao Yuan merasa malu atas ketidak tahuannya dengan cepat ia keluar dari dunia jiwanya dan keluar dari Goa yang telah membuatnya memiliki sebuah Dunia jiwa dan satu buah pelayan yang akan membantunya kelak.

"Yuan er! bagaimana keadaanmu? " tanya Guo Jing yang melihat Cao Yuan keluar dari dalam Goa.

"Baik baik saja kak." ucap Cao Yuan kemudian tersenyum pada Guo Jing.

Guo Jing pun memperhatikan tubuh adiknya dengan teliti takutnya adiknya menyembunyikan sesuatu darinya. Cao Yuan mengkerutkan alisnya ketika melihat tatapan kakak angkatnya.

"Kak! lebih baik kita mencari sebuah sumber daya yang kita butuhkan kak, dari pada kakak selalu memperhatikan ku seperti ini. " ucap Cao Yuan sedikit risih.

"Hehehe, baiklah Yuan er! mari." ucap Guo Jing kemudian sadar atas tatapan matanya yang membuat adiknya tak nyaman.

Setelah itu mereka melanjutkan perjalanannya, selama perjalanan mereka menemui Hewan Iblis tapi dengan ranah kultivasi yang rendah sehingga Cao Yuan membiarkan kakaknya untuk mengasah ketrampilannya, sekali kali Cao Yuan pun memberikan arahan ketika kakaknya melawan hewan Iblis setingkat dengan ranah kultivasinya.

"Adik lihatlah buruanku! " ucap Guo Jing sambil memperlihatkan kristal yang berasal dari dalam organ dalam hewan iblis.

Cao Yuan hanya tersenyum melihat tingkah kakaknya yang sepertinya sangat puas telah membunuh banyak hewan iblis disekitar mereka.

Setelah itu tak terasa hari berganti menjadi malam, mereka memutuskan untuk memakan daging harimau hewan iblis yang mereka tadi bunuh. Aroma daging hewan iblis yang berwujud harimau tercium sangat harum.

"Adik! kenapa aromanya sangat memanjakan perutku? " tanya Guo Jing yang merasa perutnya ingin segera menampung makanan buatan Cao Yuan.

"Hehehe karena dulu aku sering memasak untuk ayahku, sehingga aku sudah mengerti cara memasak maupun memanggang dengan baik! " jawab Cao Yuan.

Kemudian Cao Yuan mengambil sebuah daging Bakar yang telah matang, ia juga memberikan pada Guo Jing. Guo Jing menerima daging itu dengan cepat dan melahap daging itu yang terasa sedikit alot dari pada daging hewan buas pada biasanya. Karena melihat kelahapan kakaknya memakan daging buatannya, membuatnya juga ingin segera memakan daging buatannya sendiri.

Karena baru pertama kali Cao Yuan memakan daging hewan Iblis ia tiba tiba mengkerut kan dahinya. Daging yang alot dan rasanya tak seperti daging pada umumnya, tapi melihat kakaknya sangat napsu membuatnya juga lapar akhirnya terus mengunyah daging tersebut dengan paksa.

"Arrgh" tiba tiba Guo Jing selesai makan disertai suara dari mulutnya membuat Cao Yuan heran.

"Kakak! kenapa sepertinya kakak sangat doyan daging ini? " ucap Cao Yuan.

"Hehehe, jujur saja kakak semangat memakan daging ini karena daging ini juga dapat perlahan meningkatkan kekuatan kultivasi kita dik! " ucap Guo Jing.