Tepat pada saat acara pesta, Rachel Victoria tidak sengaja melakukan ONS bersama pria yang begitu ia hindari, Leonardo.
Karena satu malam itu, sekaligus menghindari perjodohan orang tuanya, Rachel dan Leon melakukan perjanjian pernikahan selama 80 hari.
Akankah perjanjian pernikahan bisa membawa cinta dalam hati masing-masing?
Note!!!
(Season dua dari cerita : Menikahi Ceo Dingin) Sebaiknya baca S1nya terlebih dahulu🥰🥰
Follow ig : @dsifaadian_
Tik-tok : @dsifaaadian_02
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32.
Leon akhirnya sampai dirumah sakit tempat Kiyara dirawat. Pria itu langsung masuk menuju ruang perawatan Kiyara.
Begitu membuka pintu, Leon melihat Kiyara yang dibujuk makan oleh perawat.
"Leon!" Seru Kiyara dengan tersenyum ketika melihat sosok yang ditunggu akhirnya datang.
Leon mendekati Kiyara. kemudian perawat yang menjaga Kiyara mundur.
"Tuan, sudah waktunya pasien makan dan minum obat!" kata perawat.
Leon menganggukkan kepalanya. "Kau keluarlah, aku akan memaksanya makan!"
"Baik tuan!" Perawat itu lalu izin untuk pergi.
Leon menatap bubur Kiyara yang masih utuh. Leon mengambil sendoknya lalu menyuapi Kiyara.
Berbeda saat dibujuk perawat dengan cara apapun menolak, namun Leon tanpa memaksa bahkan tanpa bicara, Kiyara langsung makan dengan lahap.
Leon terus menyuapi Kiyara sampai bubur itu hampir habis, setelah habis, Leon juga membantunya minum obat.
"Terimakasih, Leon!" Ucap Kiyara dengan tersenyum.
Kiyara sangat yakin kalau dihati Leon masih ada dirinya. Leon tidak akan semudah itu berpaling setelah mereka melewati masa-masa indah dimasa lalu.
Kiyara meraih tangan Leon, namun dengan cepat pria itu justru menggenggam tangannya. Bagaimana Kiyara tidak bahagia? Ia seperti mendapatkan kembali Leon-nya yang dulu.
"Apa kamu akan pergi?" Tanya Kiyara.
"Nanti! Aku akan disini sebentar!" Sahut Leon. Ia menatap Kiyara dengan dalam.
.....
Sementara Rachel, perasaannya tidak enak. Ia gelisah bahkan tidak berselera makan meskipun menu hidangan yang disajikan pelayan dirumah Violet, beberapa menu kesukaannya.
"Kenapa diam saja? Ayo makan! Aku lihat, sepertinya wajahmu sedikit kusut!" Violet tiba-tiba bersuara.
Rachel langsung menatap temannya dan mengangguk.
"Kalau tidak suka menunya, biar chef memasak ulang!" Kiev yang sedang menikmati secangkir kopi pahit panas buatan Violet juga menyahut.
"Tidak, terimakasih Kiev!" Sahut Rachel. Berbeda saat dirumahnya Leon, ia selalu merasa mual setiap melihat makanan, tapi dirumah Violet tidak.
Apa mungkin bukan karena makanannya, tapi orang-orangnya yang membuatnya muak?
Violet sudah berteman lama dengan Rachel. Ia bisa menebak isi hati wanita yang belum lama menikah itu. Meskipun tidak bisa menebak secara akurat.
Tapi Violet bisa membaca, kalau Rachel sedang ada masalah. Dan masalah utamanya rumah tangganya bersama Leon.
Setelah menyelesaikan sarapannya, Kiev langsung pergi kegrup Arron. Sementara Violet tetap dirumah dan mengurangi jadwalnya diBoutique, apalagi mendekati hari-hari persalinan.
"Jangan kemana-mana tanpa izin dariku!" Kiev mencium bibir Violet sebelum pergi.
Violet menganggukkan kepalanya. "Apa kamu merasa, kalau sepertinya Rachel dan Leon memiliki masalah?" Violet yang dari tadi diam akhirnya bicara juga.
Kiev mengendikkan bahunya. "Bukan urusan kita, sayang. Jangan banyak memikirkan apapun!"
Violet menghela nafasnya. Percuma ia bicara pada Kiev, karena akhirnya akan seperti itu jawabannya.
Violet mengantar Kiev keluar, karena anak-anaknya harus melihat Daddynya pergi kerja, baru mereka tidak rewel.
.....
Violet dan Rachel akhirnya duduk diruang tengah sambil menemani Radja dan Rayya bermain.
"Apa nggak ada yang mau kamu ceritakan?" Tanya Violet dengan tatapan selidik.
Rachel menatap sahabatnya. Ia tidak memiliki siapapun yang bisa diajak bicara, mana mungkin ia cerita pada orang tuanya.
Hanya Violetlan yang bisa diajak bicara, tapi Rachel khawatir kalau Violet akan kepikiran masalahnya juga.
"Rachel!" Panggil Violet.
Wanita yang sedang melamun itu tersentak kaget, dan langsung menatap Violet.
"Kamu tidak lupa kalau kita ini selalu berbagi suka duka kan?"
Ucapan Violet membuat Rachel menganggukkan kepalanya. Rachel menarik nafasnya perlahan sebelum akhirnya ia menceritakan semuanya pada Violet.
Semuanya tidak ada yang terlewatkan, dari ia yang pindah kerumah Leon sampai Leon mulai dekat lagi dengan gadis bernama Kiyara, yang merupakan keponakan ayah tirinya.
Violet sungguh tidak menyangka kalau pria seperti Leon bisa seperti itu. Leon seakan ingin mengulang kembali yang Kiev lakukan dimasa lalu.
Leon adalah saksi dimana Kiev menyakitinya dimasa lalu, Leon dulu kasihan padanya. Tapi kenapa sekarang pria itu justru ingin mengulang lagu lama.
"Jadi sekarang, Leon sedang bersama gadis itu dirumah sakit?" Tanya Violet.
Rachel menganggukkan kepalanya. "Aku sepertinya tidak bisa berharap di pernikahan ini!"
Violet mengerti bagaimana perasaan Rachel, karena ia juga pernah diposisinya. Apalagi Violet tau sekarang, sepertinya Rachel mulai mencintai Leon.
Violet diam sembari berfikir, untuk membantu Rachel mencari jalan keluar dari masalahnya.
Setelah lama diam dengan fikiran masing-masing, Violet akhirnya memiliki ide yang menurutnya bisa membuat Leon menyadari siapakah yang dia butuhkan.
"Bagaimana kalau, kamu tes Leon. Tarik hatinya Leon, jangan biarkan dia bersama wanita itu. Kalau Leon bisa memperhatikanmu, lama-lama pasti Leon akan melupakan wanita itu lagi!"
Rachel diam sambil berfikir. Sepertinya ide itu sedikit sulit, karena ada Mommy Yuna dan Kiyara yang selalu mencari-cari kesempatan.
"Emangnya bisa?" Sahut Rachel ragu.
"Kenapa tidak dicoba? Kamu bisa melihat bagaimana sikap Leon padamu dan Kiyara, siapa yang lebih Leon utamakan! Yang terpenting... jangan terlalu mencintai Leon berlebihan untuk sekarang!" Violet tentu tidak ingin Rachel terlalu berjuang sendirian, dan akhirnya kalau Leon tidak bisa Rachel tahan. "Jangan sampai yang aku dan Kiev alami dimasa lalu, kamu dan Leon juga merasakannya!" Imbuh Violet.
Rachel menganggukkan kepalanya. Sepertinya kata-kata Violet masuk difikirannya. Rachel tau apa yang harus ia lakukan, ia harus menjauhkan suaminya dari ulat keket seperti Kiyara.
Violet tersenyum tipis karena sepertinya sarannya untuk Rachel diterima dengan baik.
"Untuk sekarang, kamu juga harus bisa mengambil hati ibunya Leon. Dan kalau bisa, jangan kasih kesempatan ulat keket itu mendekati Leon!"
Rachel menatap Violet, kemudian ia tersenyum seakan telah mendapatkan sebuah harapan baru untuk hubungan pernikahannya.
"Tapi kalau Leon ternyata tidak mencintaiku bagaimana?"
Violet menggaruk kepalanya. Ia sekarang sedikit bingung bagaimana harus menjelaskannya. Kalau Leon sekarang belum mencintai Rachel, bisa jadi setelah Rachel pergi Leon akan mencintainya.
Dan nanti setelah Rachel pergi, Leon akan mengejarnya. Violet jadi tertawa tiba-tiba karena mengingat kisah cintanya dengan Kiev dimasa lalu yang penuh lika-liku.
"Kenapa tertawa? Apa ada yang lucu?" Protes Rachel dengan kesal.
Violet menatap wanita itu dengan telisik. Sepertinya Rachel lebih mudah tersinggung, bentuk tubuhnya juga ada yang berbeda.
Violet mengerutkan keningnya dan menyentuh perut Rachel dengan tiba-tiba.
"Rachel, jangan-jangan sekarang kamu..."
*****
Bagaimana kalau ada Kiev 2 nih? Seru lagi kayaknyaaaa🤭🤭🤣🤣🤣