NovelToon NovelToon
Jodoh Dari Situs Online

Jodoh Dari Situs Online

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Wanita Karir / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Eys Resa

Anisa adalah seorang fashion desainer gaun pengantin yang sangat mandiri. Meski terlahir keluarga kaya, tak membuatnya manja. Karena kesibukannya, Nisa jadi lupa untuk mencari pasangan. Hingga Sahabatnya berinisiatif mendaftarkan Nisa ke sebuah situs perjodohan online. Yang mempertemukan Nisa dengan seorang pria berkebangsaan Turki, pria tampan dengan berbagai kejutan.

Erhan Farhat adalah seorang pengusaha muda, yang sudah lelah diporotin wanita-wanita yang dekat dengannya. Hingga akhirnya dia mencoba peruntungan di situs perjodohan online, dengan menutup segala akses tentang dirinya. Erhan ingin mendapat pasangan yang bisa menerimanya apa adanya. Hingga perkenalannya dengan seorang wanita yang mampu menjungkir balikkan hidupnya.

Apakah Jarak bisa mempertemukan mereka?
Bagaimana akhir dari kisah cinta mereka?

Yuk disimak jalan ceritanya.
Dan mohon dukungan dari kawan-kawan semua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengantar Ke Hotel

Setelah makan malam Erhan bermaksud mengantarkan Nisa ke Hotel tempatnya menginap.

"Boleh aku mengantarmu sampai ke tempatmu menginap?"

"Tidak usah, aku bisa pergi sendiri Erhan. Kau kembalilah ke penginapan mu. " Nisa berusaha menolak permintaan Erhan.

"No Nisa, ini sudah sangat larut. Aku tidak akan membiarkanmu pergi sendiri malam-malam. Apalagi tempat ini asing bagimu. Ayolah, biar akuantar ya." Erhan memaksa.

Nisa menghembuskan napasnya. "Rupanya pria ini sangat keras kepala. " pikirnya.

"Baiklah kalau begitu, ayo kita segera pergi dari sini. Aku juga sangat lelah dan butuh istirahat. "

Erhan kemudian menghentikan taksi yang lewat dan membukakan pintu untuk Nisa.

Nisa yang mendapat perlakuan seperti itu, sungguh membuatnya berdebar. "Terimakasih." lirihnya, kemudian masuk ke dalam taksi dan di susul Erhan.

Setelah menyebutkan alamat yang hendak mereka tuju, akhirnya taksi pun bergerak menuju ke tempat tujuan.

Di dalam mobil, Erhan mencoba membuka pembicaraan.

"Nisa, besok bolehkan aku membantumu mempersiapkan fashionmu? " tanya Erhan Ragu.

"Apa kau bisa, Erhan? " tanya Nisa ragu.

Karena di lihat dari segi mana pun Erhan tidak seperti fashion disainer. Tapi kalau model bolehlah tinggi dan sangat tampan. pikir Nisa.

"Aku bisa sedikit, setidaknya aku bisa membantumu mengangkat koper atau membersihkan propertimu. " kata Erhan terkekeh.

"Baiklah, terserah padamu saja. "

"Jadi kau mengijinkan ku Nisa? " pekik Erhan.

Nisa hanya mengangguk dan tersenyum manis

"Cantik sekali, " lirih Wrhan namun masih bisa di dengar Nisa, membuat Nisa salah tingkah.

Tak lama taksi yang mereka naiki telah sampai di Royal C. hotel. Nisa turun, di ikuti Erhan setelah membayar taksi.

"Kenapa taksinya pergi, kau tidak ingin kembali ke tempatmu menginap?" tanya Nisa penasaran.

"Untuk apa aku naik taksi itu, karena aku juga menginap di sini. " kata Erhan santai.

"Kau, lagi-lagi mengerjai ku?" kata Nisa kesal.

"No, aku hanya ingin menginap di satu hotel denganmu. Agar kita bisa lebih dekat, Nisa. " ujar Erhan jujur.

"Baiklah, terserah padamu tuan yang penuh kejutan. "

Erhan terkekeh mendengar julukan yang di sematkan Nisa kepada dirinya .

"Baiklah, Besok kalau kau mau ikut, kita berkumpul di lobby hotel ini pukul tujuh pagi. Atau kau bisa langsung menuju lokasi dan kita bertemu di sana." kata Nisa sambil melangkah masuk ke dalam hotel.

"No, aku akan menunggu di lobby besok. "kata Erhan mengikuti Nisa.

" Baiklah terserah kau saja. " Nisa terus berjalan menuju lift tanpa mempedulikan Erhan yang bejalan di belakangnya.

'Kau ada di lantai berapa? kamar berapa? " tanya Erhan yang akan memencet tombol lift.

"Mau apa kau? " Nisa melotot mendengar pertanyaa Erhan. sontak dia menyilangkan kedua tangannya di dada.

Erhan terkekeh geli melihat tingkah Nisa yang sangat konyol menurutnya.

"Aku hanya ingin memencet tombol ini Nisa, agar kau sampai pada lantai tempatmu menginap. " kata Erhan masih dengan kekehannya.

"Aku di lantai lima. " ucap nya gugup.

"Baiklah, kita selisih satu lantai. Aku di lantai enam Nisa. " kata Erhan lalu memencet tombol Lift.

"Aku tidak bertanya dimana kamarmu. " kata Nisa sambil memalingkan wajahnya.

"Okey, aku hanya memberi tahumu saja Nisa."

Tak lama Lift pun sampai di lantai tempat Nisa dan teman-temannya menginap.

"Aku ke kamar dulu, terimakasih untuk makan malamnya. Sampai jumpa besok pagi, Dan jangan mengikutiku sampai kamar. " kata Nisa keluar lift kemudian berjalan pergi menjauhi Erhan yang masih di dalam lift.

Erhan hanya tersenyum mendengar perkataan Nisa dan langsung menuju lantai tempat kamarnya berada. Erhan yang mengingat tingkah Nisa tadi hanya menggelengkan kepalanya dan merasa sangat konyol. Baru kali ini ia merasa seperti pria normal biasa yang mengenal seorang wanita. Tidak ada rayuan dan godaan di hari pertama mereka bertemu. Semua benar-benar normal. pikirnya dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya.

Di kamar Nisa...

Nisa yang baru masuk kamar langsung mendapat ledekan dari Alima sahabatnya.

"Cie... yang baru ketemu calon imam. " ejek Alima.

"Apaan sih... " Nisa langsung melangkah ke kamar mandi, untuk membersihkan diri. Karena dia merasa sangat kegerahan seharian ini.

Di bawah kucuran shower, Nisa memegangi dadanya yang dari tadi seperti lari maraton.

"Ada apa dengan jantungku, kenapa terus berdetak kencang seperti ini sejak bertemu dengan Erhan. Bahkan aku tidak bisa mengendalikan kinerja jantungku. " gumam Nisa sambil membersihkan dirinya.

"Apa yang terjadi denganku. Sepertinya ada yang aneh di sini. " kata Nisa bermonolog menunjuk dadanya sendiri. "Erhan, pria itu memang sangat tampan. " pikirnya sambil membayangkan wajah Erhan sampai membuat pipinya memerah.

"Apaan sih. " Nisa mencoba menghilangkan pemikirannya tentang Erhan. Kemudian dia melanjutkan mandinya.

Setelah membersihkan diri, Nisa melihat Alima yang sedang bersandar di kepala ranjang dengan memainkan ponselnya. Lalu dia naik ke ranjang sebelah Alima.

"Gimana tadi Nis. " tanya Alima dengan nada kepo.

"Apanya? " tanya Nisa ga ngerti.

"Kamu tadi sama calon imam mu itu gimana, apa aja yang kalian lakukan. '

" Ohhh... kami cuma makan malam setelah itu dia mengantarku ke hotel. "kata Nisa Acuh.

"Romantis banget. "

"Romantis apanya, dia cuma takut aku pergi ke hotel sendiri malam-malam, lagian dia juga menginap di hotel ini. "

"Apa... " seriusan.

Nisa mengangguk cepat.

"Gila... nekat banget tuh cowok. Sampe mau tidur di hotel yang sama denganmu Nis.

Nisa hanya menggedikkan bahu.

" Oh ya, besok katanya Erhan mau bantu kita di acara fashion. Lumayanlah dapat bantuan tenaga buat angkat-angkat barang. "

"Apa... " Lagi-lagi alima terkejut dengan penuturan Nisa.

Nisa cuek lalu merebahkan dirinya, karena dia merasa sangat lelah dan mengantuk.

"Tidurlah Ma besok kita harus bangun pagi. Jangan lupa pasang alarm, agar kita ga kesiangan. " Nisa memotong kata-kata yang akan diucapkan Alima, karena dia tau sahabatnya itu pasti akan nyerocos jika tidak di skip.

Di kamar Erhan.

Erhan yang sudah membersihkan dirinya pun segera berbaring di atas ranjang. Dari tadi dia hanya tersenyum sendiri mengingat sikap dan tingkah konyol Nisa.

"Apa wanita itu sangat polos sehingga dia merasa tabu dengan hal-hal baru? " pikirnya.

Ingatannya kembali di hari kemarin waktu melakukan video call. Wajahnya langsung memerah dan dia juga langsung memalingkan wajah, saat melihatnya memakai kaos dalam.

"Fix, dia masih gadis polos. Yaa Allah... aku beruntung mengenal nya. Jika dia adalah jodohku dekatkanlah dan tumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang kepada kami berdua, namun jika dia bukan jodohku segera jauhkanlah. Aamiin. " Erhan meminta permohonan kepada Robnya sebelum dia memejamkan mata, tak lupa dia juga memasang alarm untuk besok pagi, agar tidak terlambat.

Di sisi lain mama Aylin yang mengikuti Erhan dan Nisa sampai di hotel hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya dengan wanita yang baru di kenalnya itu.

"Dasar anak nakal, bahkan dia menginap di hotel yang sama dengan Nisa. "

Mama Aylin merasa sesuatu yang beda dari Nisa. Dia sama sekali tidak melihat hal aneh yang di lakukan Nisa, bahkan mama Aylin melihat Nisa cenderung menghindari Erhan dan merasa tidak nyaman di dekat Erhan. Tidak seperti wanita di luar sana, ketika melihat dan mengenal Erhan langsung pengen nempel kayak perangko.

"Aku harus mengenal Nisa lebih dekat. Agar aku tahu, wanita apa yang di incar putraku. Besok aku akan coba bicara dengannya, dan melihat seperti apa dia. " gumam Mama Aylin. Kemudian menyuruh sopir melajukan mobilnya ke hotel tempat dia menginap.

Bersambung.

1
tanpa nama🌚🌚
Luar biasa
Ade Devi
Kecewa
Ade Devi
Buruk
Ira Valencia
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Ira Valencia
Buruk
Ira Valencia
mulai menarik
Anik Ekawati
ibu kalo kangen tinggal terbang ke turki mantu mu kaya bu tinggal jemput jet pribadi
Anik Ekawati
iya jijai juga lama lama nisa ini amat sangat lebai kalo emang cinta buruan nikah kasian jauh erhan
Anik Ekawati
nisa lebai udah tau keluarga setuju masih banyak tingkah ga tau apa erhan itu sultan dari turki
Anik Ekawati
jadi itu erhan disuruh nungguin nisa mandi baru pamit pulang hadeh knpa ga langsung pamit pulang sebelum nisa mandi
Anik Ekawati
nisa lelet untung erhan ga diambil orang.
bunda ezhar
Luar biasa
DS
aku jg ikit nyengir bang😁
Shee
Luar biasa
Bunga🌞
jujur..gw mewek... saking terharunya...
Bunga🌞
Luar biasa
lisa
ngakak/Curse/
Nindi
bagus bgt thor karya mu
Lia Yanna
Luar biasa
Lina Suwanti
sudah duluan kak,,suka sm ceritanya....
Eys Resa: thx kk🙏🏼
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!