FOLLOW IG @THALINDALENA
Jika seluruh wanita di dunia ini sangat mengagumi dan mengidolakan Leo Launder yang merupakan penyanyi solois ternama dunia. Tapi, bagi Danna Capela, Leo tak lebih dari seonggok sampah. Kisah masa lalu Leo yang membuat gadis bernama Danna sangat membenci pria itu.
Tapi, bagaimana jadinya kalau mereka menghabiskan malam panas bersama, hingga pada akhirnya Danna mengandung benih Leo? Apakah Danna akan membuka hatinya atau justru sebaliknya?
Simak kelanjutannya, jangan lupa subcribe agar tidak ketinggalan notif update-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luis Barragan
"Aku ingin vakum dari dunia musik," keputusan Leo membuat Mark terkejut bukan kepalang.
"Kau tidak sedang sakit 'kan? Karirmu berada di puncak, kau tidak bisa mengambil keputusan seenakmu!" balas Mark, tidak setuju.
"Aku tahu Mark, jadi tidak perlu mengajariku! Aku sudah lelah, aku ingin istirahat, dan aku tidak peduli dengan popularitasku lagi!" tegas Leo, menentang ucapan Mark.
"Pertimbangkan lagi!" jawab Mark.
"Kau pikir sebelum mengutarkan ucapanku ini aku tidak mempertimbangkannya?! Hampir setiap malam aku mempertimbangkannya, paham!!!" balas Leo, seraya menatap tajam Mark. "Keputusanku sudah bulat!" tegas Leo, lalu keluar dari studio musik meninggalkan Mark yang mematung di tengah ruangan itu.
Para karyawanya di sana hanya bisa diam, tidak berani berkomentar setelah mendengar ucapan perdebatan antara Leo dan Mark.
"Kalian sudah mendengar semua ini 'kan! Jadi jangan sampai bocor ke publik! Jika hal itu terjadi, maka kalian lah yang akan cari!" tegas Mark kepada semua karyawan yang bekerja di studio musik tersebut.
.
Leo pulang ke rumah pada siang itu dengan perasaan kesal luar biasa. Sampai di rumah, ia langsung di berondong berbagai pertanyaan dari ibunya.
"Aku dengar dari Mark, kau akan berhenti dari industri musik?"
"Mom, jangan ikut campur urusanku!" balas Leo dingin.
"Ck! Kau tidak ingin memikirkannya lagi, Leo? Kau berjuang keras membangun karirmu dari nol sampai bisa sesukses ini!"
"Setidaknya aku masih mempunyai bisnis untuk bertahan hidup!" balas Leo, membuat ibunya tak mampu berkata-kata.
"Kau membuat Mommy kecewa!"
"Hem, terserah!" balas Leo, berlalu melewati ibunya menuju kamarnya.
"Astaga, anak itu! Kenapa semakin tua malah semakin membangkang!" kesalnya seraya memandang putranya yang sudah menghilang setelah melewati anak tangga.
Di dalam kamar, Leo merebahkan diri di tempat tidur, lalu membuka ponselnya, di sana banyak sekali rentetan pesan dari Mark yang berusaha untuk membujuknya untuk tidak vakum dari industri musik.
"Dia ini berisik sekali!" Leo langsung memblokir nomor Mark.
.
.
🎶🎶
(Suara Musik)
I found a love, for me
Aku menemukan cinta, untukku
Darling, just dive right in and follow my lead
Sayang, selami saja dan ikuti petunjukku
Well, I found a girl, beautiful and sweet
Ya, aku menemukan seorang gadis, cantik dan manis
Oh, I never knew you were the someone waiting for me
Oh, aku tidak pernah tahu kamulah orang yang menungguku
Seorang anak kecil berusia 4 tahun bersembunyi di dalam lemari kamar sembari mendegarkan lagu favorite-nya. Ia bersembunyi di sana karena takut ketahuan ibunya. Ibunya selalu melarangnya mendengar lagu-lagi dari penyanyi ternama dari London, Inggris yang bernama Leo Launder.
"Luis Barragan!"
Pria kecil itu buru-buru melepaskan headset yang terpasang di telinga ketika mendengar suara teriakan ibunya.
"Keluar dari sana! Kau pikir Mommy tidak tahu kau bersembunyi di dalam lemari itu!" suara tegasnya sambil mengetuk pintu lemari beberapa kali. "Mommy hitung mundur, jika kau tidak segera keluar maka kau akan mendapatkan hukuman! Tiga, dua, sat..."
Saat hitungan terakhir, Luis langsung membuka pintu lemari seraya menyerahkan ponsel ibunya.
"Maaf, Mom." Luis memasang wajah sedih, dan kedua mata yang berkaca-kaca.
Wanita cantik itu menghela nafas kasar, seraya berkacak pinggang. "Apakah aku harus memaafkanmu, Luis? Kau sudah melanggar janjimu!"
Luis hanya bisa terdiam dengan raut sedih tapi menggemaskan. Pria kecil yang belum lancar berbicara itu menundukkan kepala, pasrah jika ibunya memberikan hukuman.
"Jawab ucapan Mommy, Luis, jangan diam saja," pintanya seraya berjongkok menatap putranya yang sudah menangis.
"Kenapa Mommy selalu melarangku mendengarkan lagu-lagu Leo Launder?"
"Kau masih kecil, jadi dengarkan saja lagu-lagu seusiamu!"
"Tapi, Mom..." ucapannya terhenti saat melihat ibunya melotot tajam padanya.